27 November 2012

KONDISI BANGSA YAHUDI PASCA KEHANCURAN YERU-SALEM (TAHUN 70 M)

By. Esra Alfred Soru


Kita sudah belajar tentang kisah kehancuran bangsa Yahudi dan kota Yerusalem. Kita juga sudah mempelajari kondisi tanah Yahudi (Palestina) dan kota Yerusalem sejak tahun 70 hingga 1948. Sekarang kita akan membahas kondisi orang Yahudi yang dibuang ke berbagai bangsa pasca kehancuran Yerusalem tahun 70 maupun juga pasca pemberontakan Bar Kokhba. Saya akan bagi pembahasan ini menjadi beberapa bagian :

I.     ORANG-ORANG YAHUDI DI NEGARA LAIN.


Setelah kehancuran kota Yerusalem dan hancurnya pasukan Bar Kokhba, maka pemerintah Romawi lalu membuang dan mengusir sebagian besar orang Yahudi ke berbagai wilayah kekaisaran Romawi. Memang ada sebagian kecil orang Yahudi yang masih tinggal di wilayah Palestina namun sebagian besar dari mereka sudah diserakkan ke berbagai negara dalam kekuasaan Romawi. Lalu bagaimana kehidupan orang Yahudi di negara-negara buangan ini? Saya pernah jelaskan bahwa salah satu akibat dari pembuangan orang Yahudi ke Babel adalah mereka menjadi orang-orang yang sangat mahir dalam dunia perdagangan. Keunggulan dalam dunia perdagangan ini terasa sampai saat ini di mana hampir seluruh produk di dunia ini dikuasai oleh orang Yahudi.

·         Makanan, minuman dan camilan. (Mc Donald, Pizza Hut, Coca Cola, Starbucks, Nesstle, dll)
·         Rokok (Banyak tetapi yang terkenal adalah Marlboro)
·         Permen (Mentos, Winston, dll)
·         Hiburan (Hollywood, Paramound Company, Walt Disney)
·         Kosmetik dan kecantikan (Estee Lauder, Loreal, Revlon, Johnson and  Johnson)
·         Komunikasi (Nokia dan Motorola)
·         Teknologi computer dan internet (IBM Comp, AT&T, Apple  Computer, Intel – Pentium, Yahoo, Microsoft, , Google, dll)
·         Media Massa (ABC, CNN, National Geographics, New York Times, The Washingtoin Post, Majalah Time, Kantor berita Reuters.
·         Olahraga (Roma Abramovic menguasai Chelsea, Malcom Glazer menguasai MU, David Dein menguasai Arsenal, pemilik CSKA Moscow, dll)
·         Perbankan dan valuta asing (Bank Dunia, IMF, George Shorosh)
·         Dan bidang-bidang usaha lain seperti persenjataan, penerbangan, pakaian, elektronik, konstruksi, kesehatan, minyak bumi, dll.






Hal yang sama juga terjadi dalam kehidupan orang Yahudi di negara-negara buangan tersebut di mana mereka muncul sebagai pedagang-pedagang hebat sehingga mempunyai keunggulan dari sisi ekonomi. Kondisi ini memicu munculnya kebencian dari orang-orang pribumi terhadap orang Yahudi. Akibatnya di banyak negara orang Yahudi lalu ditekan, diusir dan dianiaya. Puncaknya pada sekitar abad pertengahan terjadi pengusiran besar-besaran terhadap orang Yahudi dari negara-negara bagian timur. Orang Yahudi dalam jumlah yang besar lalu berpindah ke negara-negara barat terutama di Spanyol. Dan hal yang sama terjadi yakni dalam waktu yang relatif singkat mereka lalu menguasai perekonomian. Ini mendatangkan kebencian terhadap mereka dari orang-orang Spanyol. Sementara itu kekristenan yang telah menyimpang (Katolik) mempunyai pandangan yang buruk terhadap orang Yahudi di mana mereka dianggap sebagai musuh Kristen karena telah membunuh Yesus Kristus. Paus lalu mengeluarkan sejumlah peraturan tentang orang Yahudi di Spanyol di mana orang Yahudi tidak diijinkan untuk memegang jabatan apa pun di dalam kehidupan bermasyarakat, semua orang Spanyol boleh meminjam uang dari orang Yahudi tetapi tidak boleh mengembalikannya dengan bunga, orang-orang Yahudi diwajibkan memakai pakaian khusus untuk bisa membedakan mereka dari orang asli Spanyol, orang-orang Yahudi lalu dimasukkan ke tempat khusus bernama ”GHETO”.

Anonim - Kaum Yahudi tidak meyakini kepercayaan Kristen bahwa Yesus adalah Anak Allah, dan banyak kaum Kristen yang menganggap penolakan untuk menerima sifat ketuhanan Yesus ini sebagai sikap arogan. Selama berabad-abad Gereja mengajarkan bahwa kaum Yahudi bertanggung jawab atas kematian Yesus, tanpa mengindahkan fakta, sebagaimana yang diyakini para sejarawan hari ini, bahwa Yesus dieksekusi oleh pemerintah Romawi karena para petinggi menganggapnya sebagai ancaman politis terhadap kekuasaan mereka. Selain konflik bermuatan agama terdapat juga konflik ekonomi. Para penguasa memberlakukan pembatasan-pembatasan atas kaum Yahudi, yaitu dengan melarang mereka menduduki posisi-posisi tertentu dan menjadi pemilik tanah. (Antisemitisme : www. www.ushmm.org)

Akibat dari tekanan seperti ini maka banyak orang Yahudi meninggalkan Spanyol dan pindah ke Portugis. Tapi kemajuan mereka dalam bidang ekonomi lagi-lagi menyulut kebencian masyarakat lokal terhadap mereka. Ketika Perang Salib berkobar, kekristenan (Katolik) pada saat itu bukan hanya membenci Islam tetapi juga orang Yahudi. Dampaknya adalah terjadilah pembantaian besar-besaran terhadap orang Yahudi di Portugis yang memang mayoritas Katolik. Dalam insiden ini, ada skeitar 20.000 orang Yahudi dibantai. Orang Portugis lalu menjarah seluruh harta milik orang Yahudi, membakar semua rumah ibadah mereka dan mengumpulkan kitab-kitab Taurat orang Yahudi sebanyak 24 truk dan membakar habis semuanya. Mereka lalu mengusir orang Yahudi secara besar-besaran dari seluruh wilayah Portugis. Orang Yahudi lalu meninggalkan Portugis dan masuk ke wilayah Perancis tetapi lagi-lagi di Perancis mereka mengalami nasib yang tidak jauh beda. Kemajuan ekonomi mereka menyebabkan kebencian yang besar terhadap mereka. Pada saat itu di seluruh Eropa terjadilah sebuah bencana penyakit sampar yang dikenal sebagai ”MAUT HITAM”. Banyak orang mati karenanya, termasuk orang-orang di Perancis. Entah darimana lalu muncullah isu dan fitnah terhadap orang Yahudi di Perancis di mana dikatakan bahwa kematian-kematian itu disebabkan karena orang-orang Yahudi membuang racun di dalam setiap sumur dan sungai yang ada di Perancis. Akibat dari ini maka orang-orang Perancis memberikan 3 alternatif bagi orang Yahudi :

Anonim - Di Spanyol pada tahun 1400-an, kaum Yahudi dipaksa pindah ke agama Kristen, meninggalkan negara tersebut, atau dieksekusi. (Antisemitisme : www.ushmm.org)

Dari Perancis orang Yahudi lalu lari ke Jerman. Di Jerman mereka berkembang dengan cepat secara ekonomi. Lagi-lagi faktor ekonomi ini menyebabkan terjadinya kebencian terhadap mereka hingga munculnya sebuah isu dan fitnahan bahwa orang-orang Yahudi telah diam-diam menangkap anak-anak orang Kristen dan memakan daging mereka dalam perayaan Paskah orang Yahudi. Ini membuat orang Jerman menjadi marah dan menindas orang-orang Yahudi secara hebat dan mengusir mereka dari wilayah-wilayah Jerman.  Orang-orang Yahudi yang diusir dari Jerman itu lalu melarikan diri ke Belanda, Polandia dan Rusia. Tapi lagi-lagi mereka mendapatkan perlakuan yang tidak baik di 3 negara ini terutama di Polandia dan Rusia. Peraturan khusus dikeluarkan untuk orang Yahudi di mana mereka tidak diijinkan untuk bertani/berdagang secara besar-besaran (hanya boleh kecil-kecilan saja), mereka tidak boleh menduduki jabatan penting di dalam masyarakat, dan tidak ada jaminan bagi nyawa seorang Yahudi.

Anonim - Di Rusia dan Polandia pada akhir tahun 1800-an pemerintah mengorganisasi atau tidak mencegah serangan-serangan kekerasan terhadap pemukiman Yahudi, yang dinamakan dengan pogrom, kala gerombolan orang membunuh kaum Yahudi dan menjarah rumah dan toko mereka. (Antisemitisme : www.ushmm.org).

Demikianlah nasib orang Yahudi secara umum di negara-negara lain. Mereka dibenci, dimusuhi, diperlakukan dengan tidak adil, diusir bahkan dibunuh dan dibantai.

George Washington – ”....setiap negara yang dahulu memburu mereka seperti hama masyarakat...”

Lukas Tjandra – ”...orang Yahudi diusir, tercerai-berai ke seluruh dunia, menjadi bangsa tak bernegara, menyusuri ujung-ujung bumi, terombang-ambing tak menentu, mewarisi kebencian yang kosong! Membuat orang yang mendengarnya menghela nafas! (Latar Belakang PB 1, hal. 194).

Akibat dari semua ini maka pada tahun 1896 seorang Yahudi bernama ”THEODORE HERZL” mempelopori sebuah gerakan untuk orang Yahudi yang namanya ”ZIONISME” yang bertujuan untuk mengusakan sebuah daerah/negara di mana orang Yahudi bisa hidup dengan aman dan mengatur diri mereka sendiri.



Theodore Herzl –  Kami adalah masyarakat. Kami mencoba untuk tetap hidup dan berbaur dengan masyarakat lain. Kami tidak dihargai. Begitu banyak penyerangan terhadap orang-orang Yahudi di berbagai negara, Rusia, Rumania, Jerman, Perancis. Saya tidak percaya adanya kedamaian lagi. Jadi ijinkan kami untuk memerintah sebuah area di dunia ini di mana kami dapat mendirikan negara kami sendiri. Ada dua negara yang sesuai, Palestina dan Argentina. Pada kedua wilayah itu banyak orang Yahudi tinggal. Kami akan mencapai kesepakatan dengan penduduk yang telah ada dan menawarkan untuk membangun jalan-jalan yang baru, akan meningkatkan kesejahteraan di dalam negara-negara di sekitar kami melalui berbagai cara”.

Selanjutnya, nasib mereka cukup baik setelah bergulirnya reformasi Protestan oleh Martin Luther. Gara-gara reformasi ini juga berubalah cara pandang banyak orang tentang perang salib sehingga penentangan terhadap perang salib juga muncul dari kalangan Kristen sendiri. Ketika Protestanisme mulai berkembang dan merambah hampir seluruh negara Eropa, maka ini membawa angin segar bagi orang Yahudi di mana orang-orang Protestan memperlakukan mereka dengan baik. (Kecuali di Rusia dan Skotlandia). Angin kebebasan ini dimanfaatkan oleh orang-orang Yahudi untuk berkembang secara pesat. Mereka lalu menyebar ke hampir seluruh negara di dunia, termasuk ke negara-negara yang dulunya pernah mengusir mereka. Karena itu masa setelah Protestan berkembang, orang Yahudi pun menyebar ke negara-negara Eropa, bahkan seluruh dunia seperti Polandia, India, Ukraina, Pakistan, Myanmar, Bangladesh, Cina, Italia, Belgia, Jerman, Inggris, Amerika, Spanyol, Iran, Irak, Perancis, Portugis, Kanada, Amerika, Inggris, Brasil, Australia, dll.

Bagaimana dengan di Indonesia? Saudara jangan kira orang Yahudi tidak sampai ke Indonesia. Ingat bahwa orang Yahudi di Belanda cukup banyak dan Belanda menjajah Indonesia. Indonesia bagi Belanda saat itu adalah daerah penghasil rempah-rempah untuk perdagangan dan orang Yahudi adalah jago dalam bidang perdagangan. Karena itu mustahil kalau orang Yahudi di Belanda tidak ”melirik” Indonesia yang saat itu bernama ”Hindia Belanda”.

M. Wibowo –  Konon warga Yahudi sudah banyak berdiam di Indonesia sejak jaman kolonial Belanda, khususnya di Jakarta, tapi tidak ada tanggal pasti kaum Yahudi menetap di Indonesia. Sebuah situs komunitas Yahudi dunia mencatat bahwa pada tahun 1850, seorang utusan dari Jerusalem, Jacob Saphir, yang mengunjungi Batavia (Jakarta), bertemu dengan seorang pedagang Yahudi dari Amsterdam yang menyebutkan adanya 20 keluarga Yahudi dari Belanda atau Jerman tinggal di sana, termasuk anggota pasukan kolonial Belanda. Beberapa orang Yahudi juga tinggal di Semarang dan Surabaya. Mereka punya beberapa hubungan dengan agama Yudaisme (ajaran Yahudi). Atas permintaan Saphir, komunitas Amsterdam mengirimkan rabbi yang mencoba mengorganisasikan jemaat di Batavia dan Semarang. Sejumlah Yahudi dari Baghdad atau asli orang Baghdad dan dari Aden juga bermukim di Jawa. Pada tahun 1921, utusan Zionis dari Israel yang bernama Cohen memperkirakan bahwa hampir ada 2000 orang Yahudi yang tinggal di Jawa. (Yahudi Indonesia, hal. 126).

M. Wibowo –  Yahudi Indonesia menderita ketika pendudukan Jepang di Indonesia, dan mereka dipaksa untuk bekerja di kemah. Setelah perang, Yahudi yang dilepas menemui berbagai masalah, dan banyak yang berimigrasi ke Inggris, Amerika Serikat, Australia dan Israel. Pada akhir 1960-an, diperkirakan 20 Yahudi tinggal di Jakarta dan 25 tinggal di Surabaya. Pada sensus penduduk tahun 2000, orang Indonesia yang menyatakan sebagai suku Yahudi berjumlah sekitar 200 orang saja. Mereka memiliki sebuah sinagoge di Suarabaya, Jawa Timur. (Yahudi Indonesia, hal. 124).




Beberapa artis Indonesia ditengarai adalah keturunan Yahudi (Nafa Urbach, Cornelia Agatha, Ahmad Dhani, Maria Renata, Xaviera Hollander).



M. Wibowo –  Beberapa tokoh  berdarah Yahudi Indonesia di antaranya : Marini Sardi, artis. Yapto Suryasumarno, politikus, tokoh pemuda. Nafa Urbach, artis. Cornelia Agatha, artis. Xaviera Hollander, penulis, bintang erotika , pengusaha. Ahmad Dhani, vokalis grup band Dewa 19. (Yahudi Indonesia, hal. 126).

Di antara negara-negara di mana orang Yahudi berkembang dengan pesat adalah Jerman. Menurut sensus bulan Juni 1933, penduduk Yahudi di Jerman berjumlah sekitar 500.000 jiwa dan 80% dari mereka (400.000) sudah berkebangsaan Jerman. Tidak semuanya beragama Yahudi. Ada yang sudah menjadi Katolik/Protestan.

Sekian lama orang Yahudi di Jerman hidup dengan aman bahkan mereka bekerja dalam berbagai profesi penting seperti guru, dosen, tentara, hakim, dll. Tetapi bencana mulai datang atas mereka ketika seorang kanselir Jerman dari partai Nazi bernama ”ADOLF HITLER” menjadi pemimpin tertinggi di Jerman.




Dalam Perang Dunia II, Jerman dibawah Hitler berhasil menaklukan berbagai negara yang lalu tunduk di bawah Jerman. Dan total orang Yahudi di seluruh daerah jajahan Jerman itu sekitar 9 juta orang. Pemikiran Adolf Hitler sangat dipengaruhi oleh seorang politikus Austria bernama Karl Lueger yang sangat anti terhadap orang Yahudi. Hitler lalu mengadopsi pemikiran Lueger tentang ”ras unggul” di mana teorinya adalah dunia ini akan menuju pada suatu kualitas yang lebih baik kalau ”ras unggul” dipertahankan dan dikembangbiakkan, sedangkan ras-ras yang lain adalah ras buruk yang harus dimusnahkan. Menurut Hitler, ras unggul itu adalah ras Aryan, ras asli Jerman. Dan ras inilah yang mempunyai hak hidup. Sedangkan orang-orang yang cacat secara fisik dan mental adalah ras buruk yang tidak pantas untuk dibiarkan hidup. Karena itu diawal Perang Dunia II, Hitler memerintahkan untuk membunuh / membantai semua orang yang cacat fisik maupun mental. Ia dibantu oleh para dokter untuk melakukan pembunuhan-pembunuhan ini. Dari tahun 1940-1945, total ada 200.000 orang cacat yang dibunuh oleh Hitler. Bagaimana cara pembunuhan itu?

Anonim – “…..mereka dibunuh di dalam kamar-kamar gas yang dirancang secara khusus. Bayi dan anak kecil penyandang cacat juga dibantai lewat suntikan obat dengan dosis yang mematikan atau dengan cara dibiarkan kelaparan. Mayat korban dibakar di dalam oven besar yang disebut krematorium”. (Pemerintahan Nazi : www. www.ushmm.org).

Hitler juga menetapkan beberapa kalangan lagi sebagai ”ras buruk” dan karenanya ia juga membantai mereka semuanya.



Tindakan gila dari Hitler ini mendapat protes yang sangat besar dari banyak kalangan terutama orang-orang Yahudi yang mempunyai kedudukan yang tinggi. Ini membuat Hitler sangat marah dan membenci Yahudi. Pada Maret 1933, Hitler mengkoordinasi penyerangan brutal terhadap orang-orang Yahudi di Jerman. Tentara-tentara Nazi menyerang toko-toko serba ada milik orang Yahudi di kota-kota Jerman, mereka memasuki ruang-ruang sidang untuk menyeret para hakim dan pengacara Yahudi ke jalan-jalan di mana mereka menerima aksi-aksi penghinaan oleh publik. Nazi juga melakukan pemboikotan nasional atas usaha-usaha Yahudi di Jerman, dan Hitler juga memecat seluruh PNS yang berdarah Yahudi. Semua pekerja / manager di perusahaan-perusahaan yang berdarah Yahudi wajib di PHK.

Sementara itu dari Paris terdengar kabar bahwa seorang pemuda Yahudi telah membunuh seorang petinggi Jerman di Paris. Ini membuat Nazi begitu marah dan pada malam tanggal 9 November 1938, aksi kekerasan terhadap kaum Yahudi pecah di seluruh Reich. Dalam dua hari, lebih dari 250 sinagoge dibakar, lebih dari 7.000 tempat usaha milik kaum Yahudi dirusak dan dijarah, lusinan orang Yahudi dibunuh, dan kuburan, rumah sakit, sekolah, serta tempat tinggal kaum Yahudi dijarah sementara kepolisian dan pemadam kebakaran hanya berdiam diri.




Keesokan paginya 30.000 laki-laki Yahudi-Jerman ditangkap untuk "kejahatan" mereka sebagai orang Yahudi dan dikirim ke kamp-kamp konsentrasi, tempat di mana ratusan di antaranya tewas. Sejumlah perempuan Yahudi juga ditangkap dan dikirim ke penjara setempat. Usaha-usaha milik kaum Yahudi tidak diizinkan beroperasi kembali kecuali jika dikelola oleh orang non-Yahudi. Jam malam diberlakukan bagi kaum Yahudi, yang membatasi jumlah jam mereka boleh keluar rumah. Anak-anak Yahudi sebelumnya sudah dilarang memasuki museum, tempat bermain umum, serta kolam renang, dan kini mereka dikeluarkan dari sekolah-sekolah umum. Karena putus asa, banyak orang dewasa Yahudi yang melakukan bunuh diri dan banyak keluarga yang berupaya keras keluar meninggalkan Jerman.

Pada tahun 1939, sekitar 900 orang Yahudi melarikan diri dari Jerman dengan menggunakan kapal St. Louis hendak menuju Kuba. Sebelumnya mereka telah mendapat izin masuk oleh pemerintah Kuba karena lobi orang Inggris, tapi begitu kapal St. Louis berlabuh di pelabuhan Havana, mereka mendapat kabar bahwa pemerintah Kuba menarik kembali izinnya dan tidak mengijinkan 1 orang Yahudi pun turun di sana.



Mereka lalu melanjutkan pelayaran mereka ke Amerika, tapi sesampainya mereka Florida, mereka pun ditolak pemerintah Amerika sehingga dengan putus asa mereka terus berlayar ke Eropa. Untunglah sejumlah negara Eropa mau menerima mereka (Belgia menampung 214 jiwa, Belanda 181, Inggris Raya 287, dan Prancis 224). Ini semua membuat Hitler sangat marah sehingga ia akhirnya menetapkan orang Yahudi sebagai “ras buruk” yang layak untuk dimusnahkan seperti orang-orang cacat yang dibasmi sebelumnya. Karena Nazi saat itu berkuasa hampir di seluruh negara Eropa, maka Hitler lalu mengumpulkan semua orang Yahudi di seluruh negara jajahannya dan menempatkan mereka pada kamp-kamp konsentrasi. (Ada sekitar 3 juta orang Yahudi).





Di kamp-kamp konsentrasi ini mereka tidak diberi makan dengan baik sehingga banyak yang mati kelaparan.






Ada banyak yang siksa sampai mati.



Juga secara perlahan-lahan (kadang-kadang perorangan atau pun secara berkelompok) orang-orang Yahudi ini ditembak mati.






Sisanya (hampir 3 juta orang) dimasukkan dalam ruangan yang dikunci dan disemprotkan gas beracun ke dalamnya sehingga pada saat itu jutaan orang Yahudi tewas secara menggenaskan. Hampir seluruh kota di mana kamp-kamp konsentrasi itu berada, dipenuhi dengan mayat orang-orang Yahudi. Mayat-mayat ini ditumpukkan disepanjang jalan-jalan di kota-kota Jerman lalu diangkut dengan truk dan kereta api untuk dikuburkan secara massal.














Insiden ini dikenal dengan istilah ”HOLOCAUST” (PBB menetapkan tanggal 27 Januari sebagai hari peringatan Holocaust). Orang Yahudi yang mati dalam insiden Holocaust ini sekitar 3 juta tapi sebelumnya Hitler telah membantai sekitar 3 juta orang Yahudi sehingga total orang Yahudi yang dibunuh oleh Hitler adalah 6 juta orang. Ini semua jelas ancaman bagi komunitas orang Yahudi karena jumlah ini adalah 2/3 dari komunitas Yahudi yang ada di seluruh Eropa.


II.    TERBENTUKNYA NEGARA ISRAEL MODERN.

Beberapa tahun sebelum peristiwa Holocaust ini terjadi, kabar bahwa orang Yahudi telah mengalami penganiayaan yang hebat di berbagai negara telah menjadi isu internasional. Dan ini menggoncang komunitas Yahudi di seluruh dunia. Mereka pun kembali memikirkan misi Zionisme yang dikumandangkan Theodore Herzl pada tahun 1896 :

Theodore Herzl –  ”Kami adalah masyarakat. Kami mencoba untuk tetap hidup dan berbaur dengan masyarakat lain. Kami tidak dihargai. Begitu banyak penyerangan terhadap orang-orang Yahudi di berbagai negara, Rusia, Rumania, Jerman, Perancis. Saya tidak percaya adanya kedamaian lagi. Jadi ijinkan kami untuk memerintah sebuah area di dunia ini di mana kami dapat mendirikan negara kami sendiri. ..... ”

Karena itu Zionisme internasional dengan serius memikirkan dan mengupayakan adanya sebuah wilayah di dunia ini untuk dapat menjadi tempat tinggal bagi orang Yahudi di mana mereka yang mengatur rumah tangga mereka sendiri tanpa ditindas oleh bangsa-bangsa lain. Sesuai dengan pidato Theodore Herzl, maka 2 wilayah menjadi sasaran mereka yakni Palestina dan Argentina. Tetapi kelihatannya tanah Palestina lebih diminati karena faktor sejarah di mana itu memang tanah yang dijanjikan Tuhan pada mereka dan bangsa mereka pernah hidup dan jaya di sana.

Pada saat Perang Dunia I, negara Inggris mendukung Arab Saudi untuk memberontak terhadap Ottoman Turki dan sebagai imbalannya, Arab lalu memberikan wilayah Palestina dan Yerusalem kepada Inggris. Dengan demikian seluruh wilayah Palestina ada dalam kuasa Inggris sejak tahun 1917.  Hubungan yang baik antara Perdana Menteri Inggris saat itu Arthur Balfour dengan seorang Zionis kaya raya dan berpengaruh bernama Lord Rothschild berujung dengan penawaran Balfour kepada Rothschild untuk memberikan wilayah Palestina bagi orang Yahudi. Lewat berbagai proses dan lobi yang panjang dan rumit, akhirnya muncullah apa yang dikenal sebagai ”DEKLARASI BALFOUR” (2 November 1917).

Deklarasi Balfour – ”Saya begitu senang menyampaikan pada anda, atas nama pemerintah yang mulia, deklarasi simpati bersamaan dengan aspirasi tekah dikumpulkan dan disetujui oleh kabinet. Pemerintah yang mulia mendukung pembentukkan di dalam Palestina sebagai kampung halaman nasional bagi orang-orang Yahudi, dan akan menguoayakan segala sesuatu untuk mencapai tujuan ini. Hal ini dapat dimengerti bahwa tidak ada yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi pihak sipil dan hak-hak keagamaan dari keberadaan komunitas non Yahudi di Palestina”.

Pada saat itu mayoritas penghuni wilayah Palestina adalah orang-orang Arab yang selama sekitar 1000 tahun telah menduduki wilayah tersebut sebagai akibat dari kekuasaan Islam atas wilayah Palestina hingga tumbangnya Dinasti Ottoman Turki. Ketika ”DEKLARASI BALFOUR” disosialisasikan, maka orang-orang Arab di Palestina mengadakan aksi protes dan menolak kehadiran orang-orang Yahudi di dalam wilayah mereka. Tetapi negara Inggris sebagai penguasa Palestina tidak mempedulikannya. Inggris lalu mengeluarkan apa yang dikenal sebagai ”MEMORANDUM BALFOUR”.

Memorandum Balfour – ”Di Palestina, kami tidak menganjurkan untuk meneruskan proses konsultasi  dengan penduduk setempat. Keempat kekuatan besar berkomitmen pada Zionisme, tidak peduli benar atau salah. Zionisme adalah lebih penting daripada 7000 orang Arab yang saat ini menduduki Palestina”.

Setelah keputusan ini dikeluarkan, mulailah orang Yahudi dari berbagai negara dianjurkan untuk pulang ke tanah Palestina. Dan saat itu ada sekitar 35.000 orang Yahudi memasuki Palestina. Kedatangan mereka ditolak oleh orang-orang Arab di Palestina dan mereka mengadakan penyerangan terhadap orang-orang Yahudi (tahun 1936) tetapi Inggris lalu turun tangan dan menaklukan mereka. Sejak saat itu orang Yahudi dari berbagai belahan dunia terus berdatangan di wilayah Palestina termasuk korban-korban Holocaust yang merasa tidak ada lagi tempat aman bagi mereka di dunia ini. Tetapi orang-orang Arab Palestina tidak mau merelakan tanah mereka untuk orang Yahudi dan sejak saat itulah permusahan Arab – Yahudi di mulai sampai saat ini.

Royal Commission – Konflik yang tidak terhentikan telah terjadi di antara kedua komunitas. Sekitar 1 juta orang Arab berselisih dengan 400.000 orang Yahudi.

Melihat kondisi seperti ini, Inggris lalu akhirnya menarik diri dari rencana mula-mula mereka sehingga orang Yahudi di Palestina tanpa dukungan sama sekali. Mereka mulai berjuang dari diri mereka sendri.

Sementara ketegangan terjadi di Palestina, pecahlah insiden Holocaust di Jerman di bawah Hitler. Ini lalu memicu urgensitas dari pembentukan negara Israel di Palestina. Masalah ini lalu di bawah ke tingkat internasional di PBB pada tanggal 27 November 1947 dan dilakukan voting terhadap negara-negara anggota PBB terhadap rencana pembentukan negara Israel di Palestina. Pada saat itu Zionisme internasional mengadakan lobi politik ke PBB untuk menyetujui pembentukan negara Israel di Palestina. Hasilnya adalah 13 negara menolak, 10 negara abstain (termasuk Inggris) dan 33 negara menyetujuinya termasuk Amerika Serikat. Dan keputusannya adalah wilayah Palestina akan dibagi menjadi 2 yakni untuk Arab Palestina di bagian barat laut yang berbatasan dengan Mesir. Sisanya diberikan kepada orang Yahudi sedangkan Yerusalem langsung dikendalikan oleh PBB. Setelah keputusan itu Zionisme lalu mempersiapkan segala sesuatu untuk pembentukan negara mereka. Tetapi perlawanan mulai datang dari orang Arab. Peperangan pun terjadi dengan diusirnya orang-orang Arab dari wilayah Israel yang ditetapkan PBB. Akhirnya pada tanggal 14 Mei 1948, jam 4 sore, David Ben-Gurion mengumumkan negara Israel merdeka.

Proklamasi Kebangkitan Bangsa Israel


Israel adalah cikal bakal bangsa Yahudi, mereka sedemikian terbiasa dalam hal-hal rohani, keagamaan dan jabatan internasional, sekrang mereka meraih kemerdekaan, pertama-tama mereka membangun makna budaya nasional maupun internasional, mereka mengutip catatan ayat-ayat Alkitab untuk disambungkan dan dipraktekan pada dunia.

Orang-orang Yahudi diusir untuk meninggalkan tanah Israel, tercerai-berai ke berbagai negara, mereka tetap mengenang tanah ini, senantias berdoa mengarapkan untuk kembali ke tanah air mereka, mengembalikan negeri mereka kepada kebangsaan.

Dengan desakan kesatuan yang bersejarah ini, orang-orang Yahudi selama ratusan tahun berupaya untuk pulang ke tanah nenek moyang mereka, juga membangun kembali negeri mereka. Puluhan tahun akhir-akhir ini mereka berduyun-duyun pulang ke negaranya, membuka lahan, menggalangkan pemakaian bahasa Ibrani, membangun kota-kota, menciptakan masyarakat yang penuh dinamis dan bersemangat baja, memiliki ciri khas budaya perekonomian mandiri, mereka mencari kedamaian, juga mempersenjatai diri dari serangan musuh, mereka memberi angin kemasyuran kepada negara dan penduduk mereka, dengan pengharapan yang tinggi terhadap kemerdekaan.

Tahun 1897, sidang Zionism pertama diproklamasikan, rakyat Yahudi mempunyai hak untuk turut membangun negeri, sidang ini resmi didirikan atas pengaruh Theodore Herzl.

Hal ini diakui berdasarkan sumpah Balfour (The Balfour Declaration) pada tanggal 2 November 1917, dan disaksikan oleh anggota pengurus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terhadap hubungan bersejarah bangsa Israel dan bangsa Palestina dan hak untuk berpartisipasi membangun negeri, detik ini diakui.

Karena berkali-kali mereka mengalami pembantaian, membuat jutaan orang-orang Yahudi yang diam di daratan Eropa menjadi pilu, sekali lagi menjadi bukti kebutuhan yang mendesak atas kebebasan orang-orang Yahudi di perantauan, harus membangun negara Yahudi, supaya orang-orang Yahudi dapat kembali ke tanah air mereka, menikmati bernegeri, kebangsaan, kesederajatan.

Kehidupan setelah mereka disiksa di Eropa, dan orang-orang Yahudi yang tercerai berai, sekalipun menghadapi banyak kesulitan, halangan, mara bahaya, mereka tetap berjuang untuk pulang ke taha Israel, dan mereka tidak pernah berhenti untuk meningkatkan kehidupan yang layak, bebas, hidup gotiong royong di atas negeri leluhur mereka.

Pada Perang Dunia II, orang-orang Yahudi Palestina dengan segenap tenaga membantu negara-negara yang mencintai kebebasan, dan melawan kuasa jahat Nazi, pengorbanan dan perjuangan prajurit mereka, membuat mereka mempunyai kedudukan yang sederajat dengan negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Tanggal 29 November 1947, setelah disahkan di sidang  anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, mereka berketetapan membangun negara Yahudi sebagai kebutuhan negara Palestina, dalam sidang itu penduduk yang berdiam di sana mereka wajib membantu untuk mensukseskan rencana ini. Keputusan anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa ini adalah tidak dapat disangkali.

Rakyat Yahudi seperti negeri-negeri lain, di dalam negeri yang diagungkan, mereka berhak menikmati kehidupan yang merdeka, ini adalah hak kodrat alami.

Karena itu, anggota parlemet rakyat kami, mewakili rakyat Yahudi Palestina dan Ggerajakan Zionis Dunia (World Zionism Movement) di bawah pengawasan negara Inggris, hingga hari ini, berlandaskan hak alami dan yang bersejarah dalam bangsa Yahudi, dan berdasarkan ketetapan Perserikatan Bangsa-Bangsa, berhimpun di depan sidang ini mengumumkan negara Yahudi yang didirikan di atas tanah Palestina, di sebut negara Israel. Di sini kami memproklamasikan sejak dari pengawasan negara Inggris dari tanggal 14 Mei 1948 telah selesai hingga ketetapan (ketetapan yang ditetapkan wakil-wakil rakyat pada tanggal 1 November 1948), mengangkat parlemen resmi, di antaranya ada wakil-wakil rakyat yang memegang tampuk pemerintahan, tetapi dalam parlemen dibentuk pemerintahan sementara negeri Israel.

Negara Israel menyambut orang-orang Yahudi di perantauan untuk pulang ke tanah air mereka, meningkatkan perkembangan dan perdagangan yang berfaedah bagi rakyat, berdasarkan cita-cita para nabi tentang kebebasan, keadilan dan damai, dan sebagainya sebagai prinsip dasar dan tidak membedakan agama, pendidikan dan budaya, memelihata Tanah Suci keagaamaa, dengansegenap hati mematuhi prinsip-prinsip Dekrit Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Negara Israel bersiap diri untuk bergabung dan bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan wakil-wakilnya, sebagai konsekuensi ketetapan Sidang Raya pada tanggal 29 November 1947, juga mngambil tindakan, demi mensukseskan Perserikatan Ekonomi (Economic Union) Palestina.

Kami berseru kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membantu rakyat Yahudi membangu negeri mereka sendiri, dan membiarkan mereka masuk sebagai salah satu anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Di dalam masa penjajahan, kami mohon semua penduduk Israel yang berwarga negara Arab, memelihara perdamaian, berkewajiban memajukan bangsa, mereka menikmati hak mutlak dalam berbangsa, dan memiliki hak sebagai wakil dalam persekutuan-persekutuan yang bersifat sementara atau permanen.

Kami berseru kepada negara-negara tetangga dan rakyatnya, kami mengulurkan tangan perdamaian, memohon mereka demi kerjasama mereka antara keuntungan bersama dengan negara Yahudi yang merdeka, negara Israel bersedia memberikan sumbangsih untuk kemakmuran di sekitar Timur Tengah.

Kami berseru kepada bangsa Yahudi di seluruh dunia untuk berhimpun di satu lokasi, wajib ikut menanggung kaum pengungsi dan perkembangannya, bersatu bersama kami, supaya tergenapi mimpi penyelamatan negara Israel pada zaman ini.

Demi percaya kepada Allah yang Mahaesa, kami pada tanggal 14 Mei 1948, kalender Yahudi 5708 bulan Iyar tanggal 5 menjelang hari Sabat, di tanah air kami Tel Aviv dalam sidang rapat darurat, kami memproklamasikan kemerdekaan ini.



Sejak saat itu gelombang orang Yahudi dari berbagai negara pulang ke tanah air mereka, tanah yang dijanjikan Allah kepada nenek moyang mereka Abraham, Ishak dan Yakub. Namun tidak sedikit juga yang tetap tinggal dan menjadi warga di negara-negara lain yang tersebar di seluruh dunia. Demikianlah bangsa Israel yang tidak bernegara selama hampir 2000 tahun itu akhirnya kembali muncul dalam sejarah sebagai sebuah negara yang sah yang harus diakui dunia internasional.


III. TINJAUAN ALKITAB & APLIKASI PRAKTIS.

Dalam beberapa seri dari khotbah Israel ini kita sudah melihat bahwa peristiwa-peristiwa di dunia yang berkenaan dengan kehidupan bangsa Israel, semuanya ternyata sudah dinubuatkan di dalam Kitab Suci. Tidak ada satu pun yang bersifat kebetulan. Demikian juga kali ini, tadi sudah saya gambarkan bagaimana kehidupan orang Yahudi di negara-negara lain di mana nasib mereka sangat buruk. Diusir, dianiaya, disiksa, dibunuh/dibantai. Ternyata ini pun tidak kebetulan karena ini sudah dinubuatkan dalam Kitab Suci.

Ul 28:63-67 – (63) ”.... kamu akan dicabut dari tanah, ke mana engkau pergi untuk mendudukinya. (64) TUHAN akan menyerakkan engkau ke antara segala bangsa dari ujung bumi ke ujung bumi; ....(65) Engkau tidak akan mendapat ketenteraman di antara bangsa-bangsa itu dan tidak akan ada tempat berjejak bagi telapak kakimu; TUHAN akan memberikan di sana kepadamu hati yang gelisah, mata yang penuh rindu dan jiwa yang merana. (66) Hidupmu akan terkatung-katung, siang dan malam engkau akan terkejut dan kuatir akan hidupmu. (67) Pada waktu pagi engkau akan berkata: Ah, kalau malam sekarang! dan pada waktu malam engkau akan berkata: Ah, kalau pagi sekarang! karena kejut memenuhi hatimu, dan karena apa yang dilihat matamu.

Demikian juga tadi sudah saya jelaskan bahwa melalui jalan yang begitu pelik dan sukar, akhirnya orang Yahudi bisa kembali ke tanah air mereka, tanah Palestina. Lagi-lagi ini juga bukan kebetulan karena peristiwa ini sudah dinubuatkan juga di dalam Kitab Suci.
Yer 16:15b : .”... Sebab Aku akan membawa mereka pulang ke tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyang mereka.

Yeh 11:16-17 – (16) Oleh sebab itu katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Walaupun Aku membawa mereka jauh-jauh di antara bangsa-bangsa dan menyerakkan mereka di negeri-negeri itu dan Aku menjadi tempat kudus yang sedikit artinya bagi mereka di negeri-negeri di mana mereka datang, (17) oleh sebab itu katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan menghimpunkan kamu dari bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri di mana kamu berserak, dan Aku akan memberikan kamu tanah Israel.

Yeh 34:13 - Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke tanahnya; Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu.

Yeh 36:24 - Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu.

Yeh 37: (21) katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. (22) Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan. (25) Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya ........(26) .... Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak ..... (27) .... Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. (28) Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya."

Amos 9:14-15 – (14) Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya. (15) Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka," firman TUHAN, Allahmu.

Di sini kita bisa melihat lagi bahwa ternyata jalannya sejarah Israel ini semuanya telah dirancangkan dengan matang oleh Allah sehingga tidak ada satu pun yang bersifat kebetulan. Allah benar-benar mengontrol sejarah ini!

Setelah mengetahui semua kisah perjalanan bangsa Israel ini (terutama kemerdekaan mereka) lalu apa pelajaran rohani bagi kita? Saya melihat minimal ada 2 pelajaran rohani di dalamnya :

a.    Allah adalah sumber segala keberhasilan.

Tadi Sudah saya jelaskan secara singkat bagaimana proses hingga terbentuknya negara Israel di mana ada banyak pihak yang terlibat di dalamnya. (Theodore Herzl, Zionisme, Inggris, Arthur Balfour, Hitler dan Nazi, Amerika, PBB dan David Ben-Gurion). Jadi rupanya ada banyak ”tangan” yang bekerja di balik pulangnya orang Israel ke tanah air mereka dan terbentuknya negara Israel modern. Tetapi kalau kita melihat ke dalam nubuatan-nubuatan yang ada, semuanya berkata bahwa Tuhanlah yang melakukan semuanya itu.

Yer 16:15b : .”... Sebab Aku akan membawa mereka pulang ke tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyang mereka.

Yeh 11:17 – ”.... Aku akan menghimpunkan kamu dari bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri di mana kamu berserak, dan Aku akan memberikan kamu tanah Israel.

Yeh 34:13 - Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke tanahnya; Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu.

Yeh 36:24 - Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu.

Yeh 37: (21) katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. (22) Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan. (25) Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya ........(26) .... Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak ..... (27) .... Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. (28) Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya."

Amos 9:14-15 – (14) Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya. (15) Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka," firman TUHAN, Allahmu.

Jadi biar pun secara manusia ada banyak ”tangan” yang ikut campur di dalam pulangnya orang Israel, tetapi sebenarnya tangan Tuhanlah yang bekerja di balik semuanya itu. Orang Yahudi akhirnya bisa pulang ke tanah air mereka tetapi dari terang Firman Tuhan yang ada kita harus simpulkan bahwa bukan Zionisme yang menyebabkannya, bukan negara Inggris / Amerika / PBB yang menyebabkannya, bukan Theodore Herzl / Arthur Balfour / David Ben-Gurion yang menyebabkan semuanya. Yang menyebabkan semuanya adalah Tuhan Allah Israel itu.

Semua ini mengajarkan pada kita bahwa Tuhanlah sumber segala keberhasilan.

Maz 127:1 – ”Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.

Semua usaha manusia tanpa campur tangan Tuhan maka akan sia-sia. Ingat pengalaman Petrus menjala ikan. Karena itu jangan sekali-kali merasa bahwa kita cukup kuat untuk berhasil tanpa Tuhan. Sebaliknya, libatkanlah Tuhan di dalam pekerjaan saudara, rumah tangga saudara, pendidikan saudara, pergaulan saudara, dan pelayanan saudara.

b.    Akhir zaman sudah dekat, di ambang pintu.

Sepanjang khotbah Israel kita telah melihat bahwa jalannya sejarah dunia ini sudah dirancang oleh Allah bahkan sampai detail-detailnya. Sejarah Israel yang panjang ini dimulai dari panggilan terhadap Abraham (2000 SM), berlanjut pada Ishak dan Yakub, penindasan di Mesir, peristiwa exodus (keluarnya orang Israel dari Mesir) hingga pendudukan Kanaan, zaman hakim-hakim hingga zaman raja-raja (Saul, Daud, Salomo, dll), terpecahnya kerajaan Israel raya (Yehuda dan Israel), hancurnya 2 kerajaan itu hingga penaklukan di Babel, pulang dari pembuangan di Babel, pendirian Bait Allah II, lalu masa ”Silent Years” 400 tahun, zaman Media-Persia, zaman Yunani, zaman Romawi, lalu hancurnya Yerusalem dan terseraknya bangsa Yahudi ke seluruh dunia, penyiksaan-penyiksaan yang dialami orang Yahudi hingga kembalinya mereka ke tanah air mereka. Semua ini memperlihatkan kepada kita tentang rentang sejarah yang panjang yang dirancang oleh Tuhan. Dan jika kita menengok ke dalam catatan-catatan Alkitab, rasanya kembalinya bangsa Yahudi ke tanah air mereka sudah merupakan babakan-bakakan terakhir dari jalannya sejarah yang dirancang Tuhan.




Lalu darimana kita bisa menduga bahwa jarak dari kemerdekaan Israel dengan akhir zaman sudah dekat? Perhatikan ayat ini :

Mat 24: (1) Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. (2) Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." (3) Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" (15) "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya – (32) Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. (33) Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. (36) Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri. (37) "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. (42) Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang (44) Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Di bagian awal dari Mat 24 ini jelas Yesus sementara berbicara tentang kehancuran Yerusalem tetapi di bagian tengah dan akhirnya Yesus berbicara tentang kedatangan-Nya yang kedua kali. Jadi kelihatannya bagian Yesus sementara menggabungkan pembicaraan tentang kehancuran Yerusalem dan kedatangan-Nya yang kedua. (Ini menjadikan bagian Alkitab ini sukar ditafsirkan). Sekarang perhatikan ayat 33 :

Mat 24:33 - Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.

Artinya, jika kamu melihat semuanya itu (kehancuran Yerusalem), ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat (waktu kedatangan Yesus kedua kalinya), sudah di ambang pintu. Nah jika Yesus berkata bahwa jarak antara kehancuran Yerusalem (tahun 70) dan kedatangan-Nya sudah dekat/di ambang pintu, maka tentu jarak antara kemerdekaan Israel (1948) dan akhir zaman lebih dekat lagi mengingat jarak antara kehancuran Yerusalem dan kemerdekan Israel adalah 1878 tahun (tahun 70 – 1948).

Dan jarak ini makin dekat lagi mengingat sekarang kita sudah ada di tahun 2010 (62 tahun setelah kemerdekaan Israel).  Karena bolehlah kita katakan bahwa kita sudah sangar-sangat dekat dengan akhir zaman/kedatangan Yesus Kristus kedua kalinya.

Satu hal yang perlu dicamkan adalah walaupun kita sudah sangat dekat dengan akhir zaman namun hari kedatangan-Nya tetaplah suatu rahasia yang tidak mungkin diketahui manusia.

Mat 24: 36, 44 -  (36) Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri. (44) .....Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

1 Tes 5:2 - karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.

Mengapa Tuhan merahasiakan hari kedatangan-Nya? Karena Dia tahu bahwa jika Ia memberitahu hari kedatangan-Nya, maka manusia baru akan mau percaya/bertobat kurang 1 menit dari hari/jam kedatangan-Nya itu. Karena itu jangan coba-coba untuk meramal hari kedatangan Yesus dan juga jangan percaya pada siapa pun yang meramal dan menentukan hari/bulan/tahun kedatangan Yesus seperti Mangapin Sibuea, gerakan Adventism, Saksi Yehovah (C.T.Ruseel), ramalan kiamat tahun 2012, dll. Yang harus kita lakukan kalau kita tahu bahwa akhir zaman sudah dekat adalah mempersiapkan diri kita.

Mat 24:42, 44 - (42) Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang (44) Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Lalu bagaimana kita mempersiapkan diri?

1)   Kita harus sungguh-sungguh beriman kepada-Nya.

Luk 18:8 – ”..... jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Kata-kata Tuhan ini berarti bahwa beriman kepada Dia adalah hal yang paling penting dan menentukan.

Matthew Henry –  Ini berarti bahwa iman adalah hal utama yang Kristus cari. Ia mengamati anak-anak manusia dan tidak bertanya ”apakah ada yang tidak bersalah?” namun ”apakah ada iman?”. (Injil Lukas, 13-24, hal. 677)

Kata-kata ini juga berarti hanya di bumi saja ada kesempatan untuk beriman karena begitu saudara mati dan beralih dari dunia ini, tidak ada lagi kesempatan untuk beriman. Karena itu kesempatan untuk beriman, kesempatan untuk percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat pribadi adalah selama engkau masih ada di bumi ini. Jika sepanjang hidup di bumi ini saudara tidak beriman, maka maka saudara akan kehilangan semua kesempatan itu dan biar pun saudara berteriak dengan menggenaskan seperti teriakan orang kaya dalam cerita orang kaya dan Lazarus, kesempatan itu telah tertutup dan selamat menikmati neraka untuk selama-lamanya. ”Jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" Karena itu bagi yang belum beriman secara pribadi kepada Yesus, berimanlah sekarang!

2)    Kita harus bertekun di dalam iman.

Jikalau bagi orang yang tidak beriman, Kristus menuntut/iman, maka bagi orang yang sudah memiliki iman, Kristus menuntut ketekunan. Ingatlah perumpamaan tentang 5 gadis yang bijaksana dan 5 gadis yang bodoh. 5 gadis yang bodoh itu jelas mengadakan persiapan untuk menyambut kedatangan mempelai laki-laki, tetapi karena tidak bisa bertekun sampai akhir, maka semua persiapan mereka sia‑sia sama sekali. Ini menunjukkan bahwa orang Kkristen yang bersiap sedia, tetapi tidak bertekun sampai akhir, juga akan binasa. Ini tidak bertentangan dengan doktrin Perseverance of the Saints, karena kalau bagian ini dipelajari dengan teliti maka akan terlihat bahwa 5 gadis bodoh ini melakukan persiapan yang tidak memadai, dan itu menunjukkan bahwa mereka bukan orang Kkristen sejati. Juga Kitab Suci menunjukkan bahwa orang yang tidak bertekun sampai akhir, memang bukan orang Kristen yang sejati (Yoh 8:31  1Yoh 2:19). Jadi, mereka bukannya kehilangan keselamatan, tetapi mereka memang tidak pernah selamat! Jadi kalau saudara adalah orang Kristen sejati, maka saudara pasti akan bertekun di dalam menanti kedatangan Tuhan. Sekarang, bagaimana dengan ketekunan saudara? Apakah saudara bertekun dalam mencari Firman Tuhan, mentaati Firman Tuhan / menguduskan diri, berbakti kepada Tuhan dan berdoa?, Atau saudara sering malas dalam melakukan hal‑hal itu? Kalau ya, bertobatlah dan bertekunlah, atau semua itu akan sia‑sia belaka.

Ibr 10:25 - Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

3)    Kita harus giat di dalam pelayanan.

2 Tim 4:5-8 – (5) ”.... lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! (6) Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. (7) Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. (8) Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Rasul Paulus mengatakan bahwa ia telah mengakhiri pertandingan yang baik (pelayanan-Nya) dan karena itu ia akan dikaruniakan mahkota oleh Tuhan pada hari-Nya (Hari kedatangan Tuhan). Paulus juga berkata bahwa mahkota/upah itu juga akan diberikan kepada semua orang  yang merindukan kedatangan Yesus. Ya benar sekali! Jika kita sadar bahwa kedatangan Tuhan sudah dekat, di mana Ia akan datang kembali dan menghakimi setiap manusia. Yang tidak percaya diberikan hukuman dan yang percaya diberikan dan setia melayani akan diberikan upah, maka waktu yang singkat ini sebelum Kristus datang kembali adalah kesempatan untuk melayani sebanyak-banyaknya demi upah yang menanti saat hari Kristus  datang kembali. Masuk surga itu memang anugerah tetapi upah di surga itu bergantung kerja keras, perbuatan baik dan pelayanan kita di bumi ini. Karena itu marilah menjelang kedatangan Tuhan yang semakin dekat ini kita semakin giat melayani. Tidak usah bersungut-sungut di dalam pelayanan apabila orang lain bermalas-malasan, ambillah pelayanan sebanyak mungkin karena besar upah yang menanti engkau di sana.

Mat 24:44-46 – (44) Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." (45) "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? (46) Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

Ya, kemerdekaan Israel adalah sebuah tanda zaman yang harus bisa kita baca bahwa kedatangan Tuhan Yesus sudah sangat dekat. Marilah kita melakukan 3 pesan di atas sambil mengingat kata-kata penulis Surat Ibrani :

Ibr 10:37 - "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.


- AMIN -


2 komentar:

  1. wahyu (jakarta)
    dari sejarah yahudi di atas memang luar biasa pekerjaan Tuhan, begitu detail.
    di jakarta sekarang ini sedang terjadi peperangan atas roh2 yang ingin merebut keselamatan yg sdh Yesus berikan buat kita, dan untuk mempertahankan itu kita harus tetap bertekun.....sampai Yesus datang kedua kalinya.JBU

    BalasHapus
  2. Patar(Samarinda)

    Setelah membaca dan merenung uraian diatas memang semuanya tidak ada yg secara kebetulan, tapi sudah terencana dan sesuai ketetapan Tuhan (Hancurnya Jerusalem thn 70M, Yahudi disiksa dan tercerai berai keseluruh dunia dan akhirnya terbentuknya Negara Israel 1948, ini pertanda Akhir Zaman sdh dekat ), semoga kita siap sewaktu waktu Raja diatas segala Raja turun ke dunia didapatinya kita Ber-Iman...JBU

    BalasHapus

Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)