By. Pdt. Esra Alfred
Soru, STh, MPdK
Wah
2:8-11 – (8) "Dan tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang
telah mati dan hidup kembali: (9) Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu --
namun engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi,
tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
(10) Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis
akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu
dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau
setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. (11)
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada
jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh
kematian yang kedua."
Dalam
bagian pertama kita sudah belajar dari jemaat Efesus, suatu jemaat yang sangat
bagus tetapi mereka dicela karena kehilangan kasih yang semula, baik kepada
Tuhan maupun kepada sesama. Pada bagian ini kita akan membahas tentang jemaat
di Smirna. Saya akan bahas bagian ini dalam beberapa point penting :
I. KOTA DAN JEMAAT
SMIRNA.
Sebagaimana sudah saya sebutkan pada bagian pertama bahwa 7
jemaat yang disebutkan dalam kitab Wahyu ini adalah 7 jemaat yang terletak di
wilayah Asia Kecil (Turkey sekarang), maka tentu Smirna juga adalah sebuah
tempat di negara Turkey. (Smirna terletak sekitar 50 km di sebelah utara
Efesus). Hanya saja namanya sekarang bukan lagi Smirna tetapi Izmir. Dan dengan demikian Smirna adalah
satu-satunya kota
yang disebutkan dalam 7 jemaat di kitab Wahyu yang masih ada sampai sekarang.
Kota Smirna ini dibangun sekitar tahun 1000 SM (sezaman
dengan raja Daud) oleh orang-orang Yunani karena kota ini termasuk dalam jajahan bangsa
Yunani. Tetapi sekitar tahun 600 SM, kota ini diserang dan dihancurkan oleh
orang-orang Lidia sehingga 400 tahun setelah itu kota ini hilang dan hanya
menjadi beberapa desa kecil saja. Tetapi
kemudian kota
ini dibangun kembali oleh seorang jenderal Yunani bernama Lysimachus
pada zaman pasca Alexander Agung.
Sebagaimana kita tahu bahwa Yunani adalah bangsa yang
sangat maju dalam banyak bidang termasuk bidang arsitektur (ingat khotbah Israel part 25) maka kota Smirna dibangun dengan sangat
memperhatikan keindahan dengan nilai arsitektur yang sangat tinggi.
William
Barclay – “…kota
ini adalah satu dari sangat sedikit kota
di dunia yang dibangun dengan perencanaan matang. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari :
Wahyu 1-5, hal. 109).
Akibatnya adalah Smirna menjelma menjadi kota
yang paling indah di seluruh Asia pada masa
itu melampaui Efesus. Dalam hal besarnya kota,
Efesuslah yang terbesar. Tapi dalam soal keindahan, Smirna adalah kota yang paling indah.
Untuk mendapatkan gambaran tentang keindahan kota ini, perhatikan informasi-informasi
berikut ini :
William
Barclay - Dari semua kota
di Asia, Smirna yang terindah. Orang
menamakannya perhiasan Asia, mahkota Asia dan bunga Asia.
Lucian mengatakan bahwa Smirna adalah "yang
tercantik dari semua kota di Ionia".
Aristides, yang memuji Smirna setinggi langit, dengan mengatakan "Keanggunan yang menjangkau setiap
bagian seperti pelangi...kecerahan yang menembus setiap bagian, dan menjangkau
sampai ke sorga, seperti kilau pedang perunggu dalam karya Homerus". Masih
ada tambahan untuk kecantikan Smirna, yaitu angin Barat, angin sepoi-sepoi yang
lembut terus-menerus berhembus ke jalan-jalannya. Angin itu bertiup ke setiap
bagian kota
itu, dan menjadikannya segar seperti sekumpulan pohon rimbun. (Pemahaman
Alkitab Setiap Hari : Wahyu 1-5, hal. 107-108).
William
Barclay - Tata letak kota
juga sama indahnya. Diawali di pelabuhan;
melintang pada kaki-kaki bukit yang sempit; dan kemudian di belakang kota
ada Pagos, sebuah bukit yang dipenuhi
dengan kuil dan gedung besar bergaya bangsawan
yang dijuluki "Mahkota Smirna”. Turis modern menggambarkan kota itu sebagai "kota permaisuri yang bermahkotakan
gedung-gedung tinggi". Aristides menggambarkan Smirna sebagai sebuah
patung yang sangat besar dengan kedua kakinya di laut; bagian tengahnya di
dataran dan di kaki-kaki bukit; dan kepalanya yang bermahkota gedung-gedung
besar ada di belakangnya, di Pagos. Ia menamakannya "bunga keindahan yang sebelum ini tidak pernah diperlihatkan
bumi dan matahari kepada umat manusia". (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu 1-5, hal.
108-109).
William
Barclay - Kota itu dibangun dengan jalan-jalan besar,
lurus dan lebar. Strabo menceritakan keraphian jalan-jalan itu, kesempurnaan
trotoarnya yang dibuat dengan batu-batu besar berbentuk persegi panjang.
Yang terkenal dari semua jalan ialah
Jalan Emas yang yang dimulai dari Kuil Zeus dan berakhir di Kuil Cybele. Jalan
itu saling bersilang di seberang kaki-kaki bukit Pagos; dan jika gedung-gedung
yang mengelilingi Pagos adalah Mahkota Smirna, maka Jalan Emas adalah kalung
yang melingkari bukit. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu 1-5, hal.
109).
Dan keindahan Smirna itu masih bertahan sampai hari ini
dalam wujud Izmir
modern.
Karena Smirna adalah sebuah kota Yunani dan kita tahu bahwa
bangsa Yunani adalah bangsa kafir dan politeis, maka di kota Smirna ini juga
dibangun banyak kuil dan patung dewa-dewa Yunani di antaranya adalah dewa Zeus
(dewa Kepala), dewi Cybele (Dewi kesuburan), dewa Apollo (Dewa
musik dan penyair), dewi Nemesis (Dewi Kemarahan), dewi Aphrodite (Dewi
cinta dan kecantikan), dewa Asclepios (Dewa kesehatan dan pengobatan).
Letak Smirna di pinggian laut juga mendatangkan keuntungan
tersendiri. Smirna menjelma menjadi kota
pelabuhan dan perdagangan yang maju pada masa itu yang turut menjadikannya
menjadi kota
yang mewah dan kaya.
Apollonius – Smirna…adalah kota
terindah di bawah matahari dan menjadikan laut milik kepunyannya dan mempunyai
angin sepoi-sepoi yang berhembus tiada henti….”
Kota Smirna juga pada masa itu sudah memiliki stadion
olahraga untuk semua perlombaan olahraga setiap tahun, ada perpustakaan besar,
dan juga gedung pertunjukkan musik dan teater terbesar di Asia
yang dikenal dengan nama “Odeion”.
Hal lain yang bisa dicatat tentang Smirna adalah bahwa kota ini mempunyai
hubungan khusus dengan Romawi. Jauh sebelum Romawi menjadi penguasa dunia,
Smirna telah menunjukkan kesetiaannya terhadap Romawi dengan pernah membantu
para tentara Romawi dengan makanan dan pakaian pada saat mereka kalah dalam
peperangan melawan Mithradates di Timur Jauh. Sampai-sampai Cicero berkata tentang Smirna : “Smirna adalah sekutu kita yang paling setia
dan paling lama”. Sebagai wujud
penghormatannya kepada Romawi, pada tahun 195 SM Smirna membangun kuil Dewi
Roma.
Pada tahun 26 M, pemerintah Romawi hendak membangun kuil
Kaisar Tiberius yang didewakan. Pada saat itu banyak kota
di Asia termasuk Efesus yang mengajukan
permohonan untuk menjadi tempat dibangunnya kuil Kaisar Tiberius itu tapi
Smirnalah yang dipilih oleh Romawi sebagai penghargaan atas kesetiaan mereka.
Dengan demikian berdirilah kuil Kaisar Tiberius di kota Smirna.
Homer Hailey: Smirna menyekutukan dirinya dengan Roma pada masa yang
sangat awal dari penaklukan Romawi, dan akibatnya ia menikmati kemakmuran yang
hampir tak ada putusnya. Sebagai pernyataan dari kesetiaannya kepada Roma, kota ini mendirikan kuil
bagi Roma, dewi Romawi, pada tahun 195 S.M.; dan di bawah pemerintahan
Tiberius (14-37 M.) Smirna dipilih sebagai tempat untuk kuil bagi
Tiberius. (Revelation, an Introduction and Commentary, hal. 125).
Di kota Smirna ini juga
terdapat begitu banyak orang Yahudi yang tinggal di sana. Dan mereka mempunyai kedudukan tinggi
dan berpengaruh dalam kota
tersebut. Ini disebabkan karena pada saat Smirna sementara membangun dan
mempercantik kota
mereka, orang Yahudi menyumbang uang sebesar 10.000 dinar. Karena itu juga
orang Yahudi memperoleh kebebasan beribadah dengan mendirikan sinagoge mereka
di mana-mana.
Steve Gregg - Smirna mempunyai penduduk Yahudi terbesar dari semua
kota-kota Asia. (Revelation: Four Views : A
Parallel Commentary, hal. 67)
Dengan demikian Smirna menjadi sebuah kota yang sangat pluralis dalam urusan agama.
Mengapa? Karena sebagaimana sudah saya jelaskan tadi bahwa di kota ini ada
kuil-kuil dan patung-patung Dewa Yunani, ada kuil Dewi Roma, ada kuil Kaisar
Tiberius yang dianggap dewa dan ada juga Sinagoge orang Yahudi. Demikianlah
sekilas tentang kota
Smirna. Dan di tengah-tengah kota
Smirna yang indah, kaya, maju dan kafir, politeis dan pluralis inilah berdiri
juga sebuah gereja Kristen yang kecil.
Lalu bagaimana asal-usul gereja Kristen ini? Kapan gereja
Smirna berdiri dan siapa yang mendirikannya? Tidak ada kejelasan! Diduga bahwa Pauluslah
yang mendirikannya sesuai keterangan dalam Kis 19:10 di mana Paulus
memberitakan Injil di seluruh Asia.
Kis 19:10 - Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya,
sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi
maupun orang Yunani.
John Stott - Kita tidak tahu kapan gereja Smirna didirikan. Gereja
Smirna tidak disebutkan baik dalam Kisah Rasul maupun dalam surat-surat
Perjanjian Baru, sekalipun tradisi yang mula-mula menyatakan bahwa rasul Paulus
mengunjungi kota ini dalam perjalanannya ke Efesus pada permulaan dari
perjalanan misionarisnya yang ketiga. (What Christ Thinks of the Church,
hal. 36).
Jakob P.D.
Groen – Kita tidak mempunyai pengetahuan mengenai
pertumbuhan jemaat Kristen di Smirna. Selama dua tahun Rasul Paulus bekerja di
Efesus, dan karena letak Smirna tidak jauh dari Efesus, kita dapat
menyimpulkan bahwa pada saat itulah kira-kira Injil Yesus Kristus sampai di
Smirna. (Aku Datang Segera – Tafsiran Kitab Wahyu, hal. 43).
II. PENDERITAAN
JEMAAT SMIRNA.
Dalam teks yang kita baca ini kita dapat melihat bahwa
jemaat Smirna sementara berada dalam sebuah penderitaan yang besar.
Wah 2:9-10 – (9) Aku tahu kesusahanmu … (10) Jangan takut terhadap apa yang harus
engkau derita!...”
Kata “kesusahan” di dalam ayat ini menggunakan kata Yunani
“THLIPSIS” dan kata ini tidak menunjuk pada kesusahan yang biasa / ringan
seperti kesusahan karena tidak mempunyai uang, kesusahan karena ditinggal
pacar, dsb.
Bandingkan penggunaan kata “THLIPSIS” ini dalam ayat-ayat
yang lain :
Kis 14:22b - “untuk masuk ke dalam Ke-rajaan Allah kita harus
mengalami banyak sengsara (THLIPSIS)”.
Rom 12:12 - “Bersukacitalah dalam peng-harapan, sabarlah
dalam kesesakan (THLIPSIS),
dan bertekunlah dalam doa”.
2 Tes 1:4 – sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri
bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan
dan penindasan (THLIPSIS)
yang kamu derita
Homer Hailey – Kesengsaraan / kesusahan (thlipsis)
berarti ‘penekanan (seperti terhadap anggur), pemerasan atau penjepitan’
(ISBE), jadi penghancuran seperti pada anggur atau penggilingan seperti pada
gandum. (Revelation, an Introduction and Commentary, hal. 104).
William Barclay – “Thlipsis” aslinya
berarti ambruk di bawah tekanan suatu beban. Inilah tekanan dari peristiwa yang
dipikul jemaat Smirna. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu 1-5, hal.
115).
Agnes Maria
Layantara – Kesusahan dalam bahasa
aslinya berarti batu kisaran besar yang menggiling gandum. Inilah gambaran
kesusahan jemaat Smirna. Kesusahan mereka bagaikan biji gandum yang ditindas
oleh batu kisaran yang sangat besar. (Wahyu Tuhan Bagi Gereja-Nya, hal.
26).
Dari sini kita bisa mengetahui bahwa jemaat di Smirna
sementara menghadapi kesusahan, kesengsaraan, kesesakan dan penindasan. Lalu
penderitaan / kesengsaraan macam apakah yang mereka alami?
- Mereka dianiaya pihak Romawi.
Tadi sudah saya jelaskan bahwa Smirna mempunyai hubungan
yang sangat bagus dengan pihak Romawi dan karena itu maka di Smirna dibangunlah
kuil Kaisar Tiberius yang dianggap sebagai dewa. Setelah itu dikeluarkanlah
peraturan di Smirna bahwa setiap orang yang tinggal di Smirna harus mengakui
Tiberius sebagai Tuhan. Jikalau mereka sudah mengakui Tiberius sebagai Tuhan
maka setahun sekali mereka harus mempersembahkan korban / persembahan di altar
kuil Tiberius sambil berkata : “Kaisar
itu Tuhan” dan setelah itu masing-masing boleh kembali bebas memeluk
agamanya masing-masing. Di sinilah letak persoalannya. Orang-orang dari agama
lain seperti agama-agama Yunani, bersedia melakukan hal itu sedangkan orang
Kristen sama sekali tidak mau melakukan hal itu karena bagi mereka Yesus
Kristus adalah satu-satunya Tuhan. Sudah bisa ditebak apa yang terjadi atas
mereka. Penganiayaan besar-besaran! Pemerintah Romawi kadang-kadang menyerang
pemukiman Kristen, membakar habis rumah mereka, menawan, melucuti dan memukuli
mereka dan ada banyak di antara orang Kristen yang dibunuh dengan pedang. Lebih
sadis lagi ada di antara mereka yang diadu dengan binatang buas.
Agnes Maria
Layantara – Begitu mereka tidak mau
mengakui bahwa kaisar itu Tuhan, mereka akan dianiaya. Mereka akan mendapat
hukuman diterkam binatang buas. Orang-orang Roma haus darah. Mereka sering
mengadu manusia dengan manusia. Jika salah satu dari mereka belum mati,
pertandingan belum selesai. Penduduk Roma begitu senang melihat pertandingan
yang penuh dengan darah. Kaisar memanfaatkan peristiwa ini untuk menarik
perhatian orang-orang Roma. Orang Kristen yang tidak mau menyangkal
diperhadapkan dengan binatang buas, singa atau harimau. Mereka melihatnya
sebagai pertunjukan yang menarik. Orang Kristen yang tidak mau menyangkal,
dagingnya tercabik-cabik. Belas kasihan tidak ada dalam hati mereka….Ketika
surat untuk jemaat Smirna ditulis, setidaknya sudah ada 11 hamba Tuhan
diserahkan kepada binatang buas karena mereka mempertahankan iman. Di antara 11
bishop hanya ada satu yang menyangkal. (Wahyu
Tuhan Bagi Gereja-Nya, hal. 26-27).
Dan masih banyak aniaya lainnya yang tidak bisa disebutkan
secara detail di sini.
- Mereka sangat miskin..
Wah 2:9 – Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu ….”
Jadi jemaat Smirna adalah jemaat yang miskin, bukan hanya
gereja mereka tetapi kelihatannya semua anggota jemaat berada dalam kemiskinan.
Kondisi ini jelas sangat kontras dengan keadaan kota
Smirna yang sangat indah bahkan paling indah di seluruh wilayah Asia dan juga mewah (sebagaimana yang sudah dijelaskan
pada bagian pertama) dan jelas masyarakat Smirna rata-rata adalah orang kaya.
Bayangkanlah bahwa jemaat Smirna miskin di antara orang-orang kaya atau miskin
di dalam kota
yang kaya. Sekalipun miskin di tengah-tengah masyarakat yang miskin juga
merupakan hal yang tidak enak, tetapi itu tidak sejelek kalau kita mengalami
kemiskinan di kota
yang kaya seperti Smirna.
Pulpit
Commentary - Dalam kota-kota kaya
seperti Smirna,... kemiskinan bukan sekedar menjijikkan tetapi bahkan dianggap
buruk / memalukan.
Lebih dari itu kemiskinan mereka bukanlah kemiskinan yang
biasa. Di dalam bahasa Yunani ada 2 kata yang sama-sama berarti “miskin” tetapi
ada perbedaan. Yang pertama adalah PENTICHROS yang berarti miskin tetapi masih
mempunyai apa-apa. Kedua adalah PTOKOS yang berarti miskin yang tidak mempunyai
apa-apa lagi. Bandingkan :
Luk 21:1-3 – (1) Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia
melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti
persembahan. (2) Ia melihat juga seorang janda miskin (PENTICHROS) memasukkan dua peser ke dalam peti itu.
(3) Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin (PTOCHOS) ini memberi
lebih banyak dari pada semua orang itu.
Perhatikan bahwa kata ‘miskin’ dalam ayat 2
memakai ada kata PENTICHROS
tetapi dalam ayat 3 digunakan PTOCHOS.
Mengapa berbeda? Karena dalam ayat 2 sekalipun ia miskin, ia masih mempunyai
uang sedikit, jadi digunakan kata PENTICHROS. Tetapi setelah uangnya
dipersembahkan semua, ia tidak mempunyai apa-apa lagi, sehingga dalam ayat 3
digunakan kata PTOCHOS. Nah, di dalam Wah 2:9 ini, kata “miskin” di sana tidak
menggunakan kata “PENTICHROS” melainkan “PTOCHEIA” yang berasal dari kata dasar
“PTOCHOS”.
Ini berarti bahwa jemaat di Smirna bukan hanya miskin
tetapi mereka sangat miskin sampai tidak mempunyai apa-pa lagi. Bandingkan
dengan 2 terjemahan berikut ini :
TL - Aku tahu kesusahanmu dan kepapaanmu….
Alkitab Bahasa Jawa – Aku ngerti kasusah-anmu. Kowé mlarat,…
Lalu apa yang menyebabkan jemaat ini miskin / melarat?
§
Mereka selalu bekerja
dengan jujur tanpa kompromi dengan dosa.
John Stott – “…dalam keputusan mereka untuk berjalan lurus dalam
bisnis, mereka meninggalkan cara-cara yang curang dan dengan demikian
kehilangan sebagian dari keuntungan yang mudah, dan keuntungan yang mudah itu
lalu pergi / pindah kepada orang lain yang tidak terlalu cermat seperti mereka.
Atau, tak diragukan lagi bahwa banyak orang Yahudi dan kafir yang tidak mau berdagang
dengan mereka pada waktu mengetahui bahwa mereka adalah orang Kristen. . (What
Christ Thinks of the Church, hal. 38).
Bandingkan sikap mereka dengan kebanyakan pengusaha Kristen
yang banyak kompromi dengan dosa agar tidak kehilangan pelanggan.
§
Mereka dihambat dalam
pekerjaan mereka bahkan ada yang dipecat karena iman Kristiani mereka.
William
Hendriksen - Orang-orang ini sering
dikeluarkan dari pekerjaan sebagai akibat dari pertobatan mereka. (The
Book of Revelation, hal. 64)
Anonim – “…setiap orang yang menjadi pengikut Kristus, pada zaman
itu, mendapat perlakuan yang tidak adil dan di kucilkan. Pada masa itu dunia
perdagangan dikuasai oleh suatu organisasi "Serikat - Perdagangan"
(union). Jadi apabila mereka menjadi orang Kristen maka usaha mereka akan
diboikot oleh Serikat, dan akhirnya usaha mereka tidak berjalan baik. Apabila
mereka mempunyai pabrik, maka pegawai mereka meskipun yang bukan tergolong
orang Kristen akan di kucilkan. Dengan kata lain, mendapat perlakuan yang sama
seperti orang Kristen. Apabila anak mereka sekolah, maka anak mereka tidak
mendapat fasilitas yang sama.Apabila mereka ke super market, maka mereka tidak
mendapat pelayanan yang sama. Apabila mereka ke Rumah Sakit, mereka tidak akan
dilayani. (www.ipcchurch.org.au).
§
Rumah dan harta benda
mereka dibakar orang-orang Romawi.
William
Barclay – Ada
faktor lain yang membuat mereka miskin. Kadang kala mereka menderita karena harta mereka dihancurkan.
Gerombolan orang kafir kadang-kadang menyerang orang Kristen dengan tiba-tiba
dan rumah mereka dihancurkan.
Hidup tidaklah mudah bagi orang Kristen di Smirna atau di mana pun pada zaman
itu. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu 1-5, hal. 116).
Inilah yang membuat jemaat di Smirna hidup dalam kemiskinan
yang sangat hebat.
- Mereka difitnah.
Wah 2:9 - Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun
engkau kaya -- dan fitnah mereka,
yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian:
sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
Hal lain yang membuat jemaat di Smirna menderita adalah
karena mereka difitnah orang Yahudi. Sebagaimana saya jelaskan pada bagian
pertama bahwa di Smirna ada cukup banyak orang Yahudi dan rata-rata mereka
hidup secara mapan dan bahkan mempunyai kedudukan yang terhormat dalam
masyarakat. Mereka memanfaatkan kedudukan mereka ini untuk menjilat kepada
pemerintah Romawi tetapi sekaligus menyusahkan orang-orang Kristen. Lalu dalam
hal apa mereka memfitnah orang Kristen? Barclay mencatat 6 fitnahan mereka:
1.
Karena dalam Perjamuan
Kudus yang dilakukan oleh orang Kristen ada kata-kata “Inilah tubuh-Ku, makanlah!” dan “Inilah darah-Ku, minumlah?” maka mereka menyebarkan fitnahan bahwa
orang Kristen adalah kanibal (suka makan daging manusia). Sejumlah kasus
anak-anak yang hilang dituduhkan pada orang Kristen bahwa mereka telah dimakan
oleh orang Kristen.
2.
Orang Kristen juga
mempunyai Perjamuan Kasih yang disebut Perjamuan Agape. Orang Yahudi lalu
menyebar fitnah bahwa orang Kristen biasa mengadakan pesta seks di gereja
mereka.
3.
Orang Kristen difitnah
sebagai penghancur keluarga-keluarga karena seringkali banyak keluarga yang
bentrok sebagai akibat dari salah satu anggota keluarga mereka menjadi Kristen.
4.
Karena orang Kristen
menolak semua patung yang ada di Smirna sebagai Allah, maka mereka difitnah
sebagai orang-orang ateis (tidak percaya adanya dewa-dewa).
5.
Karena orang Kristen
tidak bersedia menyebut kaisar sebagai Tuhan maka fitnah disebar tentang mereka
bahwa mereka tidak setiap secara politik kepada pemerintah Romawi.
6.
Karena dari Gereja
Kristen pernah dikhotbahkan tentang akhir zaman bahwa dunia ini akan berakhir,
maka orang Yahudi menyebar fitnah bahwa orang-orang Kristen adalah penghasut
rakyat.
Akibat dari firnah orang-orang Yahudi ini maka penderitaan
dan aniaya terhadap jemaat Smirna semakin bertambah. Terhadap orang Yahudi yang
memfitnah orang Kristen ini, Yesus menyebut mereka sebagai “Jemaat Iblis”.
Wah 2:9 - Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun
engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi
yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka
adalah jemaah Iblis.
KJV - I know thy
works, and tribulation, and poverty, (but thou art rich) and I know the
blasphemy of them which say they are Jews, and are not, but are the synagogue of Satan.
Orang Yahudi biasa menyebut diri mereka sebagai “Jemaat
Tuhan” tetapi di sini Tuhan sendiri menyebut mereka sebagai “Jemaat Iblis”.
Leon Morris - Istilah / ungkapan yang tidak lazim ini berarti bahwa
perkumpulan / persekutuan kebaktian mereka tidak mengumpulkan umat Allah tetapi
umat Setan (Tyndale Bible Commentary : Revelation, hal. 64).
Ini harus membuat kita berhati-hati! Tidak semua
perkumpulan / ibadah adalah jemaat Tuhan. Bisa jadi itu adalah jemaat iblis.
Thomas Becon - Karena biasanya,
dimana pun Allah membangun sebuah gereja, setan akan membangun tempat ibadah di
dekatnya. (‘The Encyclopedia of Religious Quotations’, hal. 118).
Budi Asali - Jaman sekarang pun tidak kurang gereja sesat yang setiap
kebaktian bukannya mengumpulkan umat Allah tetapi umat setan. Karena itu jangan
asal berbakti di gereja yang terdekat dengan rumah saudara. Juga jangan
mempunyai motto ‘sekali gereja ini tetap
gereja ini’. Kalau gereja itu sesat, motto itu akan membawa saudara ke
neraka. Carilah gereja yang benar, dan maulah berbakti di sana sekalipun letaknya jauh dari rumah
saudara!
Demikianlah penderitaan yang dialami oleh jemaat Smirna.
Satu hal yang perlu diketahui lagi adalah bahwa penderitaan
jemaat Smirna ini kelihatannya berlangsung dalam waktu yang panjang. Dari mana
kita mengetahui hal ini?
Wah 2:10 – “…Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam
penjara supaya kamu dicobai dan kamu
akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari….”
Kalau tadi dalam ayat 9 membicarakan penderitaan yang sudah
dialami jemaat Smirna, maka ayat 10 ini berbicara tentang penderitaan yang
masih akan mereka alami. Ini berarti bahwa penderitaan mereka pada saat mereka
menerima surat
dari Yesus ini belum segera berakhir. Masih ada penderitaan-penderitaan atau
kesusahan-kesusahan yang akan mereka alami. Kata-kata “selama sepuluh hari” dalam ayat 10 ini tidak boleh diartikan
secara hurufiah. Kalau begitu apa maksudnya? Banyak penafsir menganggap bahwa “sepuluh hari” di sini menunjuk pada 10
masa penderitaan bagi gereja Tuhan yang akan dialami dalam masa pemerintahan 10
Kaisar Romawi yang anti Kristen yakni:
1.
Kaisar Nero (64-58 M)
2.
Kaisar Domitianus (90-95 M)
3.
Kaisar Trajan (104-117 M)
4.
Kaisar Marcus Aurelius (161-180 M)
5.
Kaisar Severus (200-211 M)
6.
Kaisar Maximus (235-237 M)
7.
Kaisar Decius (250-253 M)
8. Kaisar
Valerian (257-260 M)
9.
Kaisar Aurelian (270-275 M)
10. Kaisar
Diocletian (303-312 M)
Dan memang benar bahwa di bawah pemerintahan 10 kaisar
Romawi ini, gereja Kristen menderita aniaya yang sangat besar. Tidak terkecuali
jemaat Smirna.
Anonim – Sejarah
mencatat bahwa selama 10 periode kerajaan Romawi, Kaisar Nero sampai kepada Kaisar Diocletianus, sejumlah 5
juta orang Kristen yang mati secara martir (dianiaya) : mati dengan jalan dibakar
hidup-hidup (diikat di tiang, lalu ditaruh kayu di sekitarnya….mati dengan
jalan digoreng dengan minyak, mati dengan jalan dijadikan tontonan di arena
(menjadi makanan dari singa yang lapar),
mati dengan jalan diikat di sebuah tiang, setelah dibalut dengan kulit
binatang, lalu dilepaskan anjing hutan. Mati dengan jalan disalib, mati dengan
jalan direndam ter, lalu dijadikan obor pada malam hari. (www.ipcchurch.org.au)
Penderitaan Kristen di bawah
kaisar-kaisar Romawi baru berakhir setelah Constantine menjadi kaisar Romawi dan
menjadikan kekristenan sebagai agama resmi di Roma.
Dalam masa-masa selanjutnya di Smirna terjadi satu
peristiwa yang dicatat sejarah hingga kini. Ini terkait dengan Uskup Smirna
yang bernama Policarpus. Bagaimana kisahnya, akan saya jelaskan dalam seri
sambungannya (minggu depan).
***************************
Dari semua yang sudah dibahas ini terlihat bahwa gereja
Smirna adalah gereja yang sangat menderita. Orang-orang Kristen di Smirna
adalah orang-orang Kristen yang menderita. Dan jika kita memeriksa Kitab Suci
maka kita akan melihat ada banyak ayat Kitab Suci yang menunjukkan bahwa orang
Kristen / gereja yang benar pasti mengalami banyak penderitaan, seperti :
Yoh 15:18, 20 – (18) "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu
membenci Aku dari pada kamu. (20) Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu:
Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya
kamu; …”
Yoh 16:2 - Kamu
akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka
bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.
Yoh 16:33 - Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu
beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam
dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah
mengalahkan dunia."
2 Tim 3:12 - Memang setiap orang yang mau hidup beribadah
di dalam Kristus Yesus akan menderita
aniaya
Fil 1:29 - Sebab kepada kamu dikaruniakan ….juga untuk menderita untuk Dia
1 Tes 3:3 – “…jangan ada orang yang goyang imannya karena kesusahan-kesusahan ini. Kamu
sendiri tahu, bahwa kita ditentukan
untuk itu.
Dari semua ini terlihat bahwa penderitaan kelihatannya
menjadi ciri dari gereja Tuhan atau murid-murid Kristus.
John Stott - Jika tanda pertama
dari gereja yang benar dan hidup adalah kasih, maka tanda kedua adalah
penderitaan. (What Christ Thinks of the Church, hal. 35).
Mungkin ada saat-saat di mana gereja Tuhan / orang Kisten
tidak menderita tetapi kondisi itu tidak bisa berlangsung selamanya. Ada saat di mana gereja
Tuhan / orang Kristen harus menderita jika benar dia adalah gereja / orang
Kristen yang sejati. Ini persis seperti yang dialami orang-orang Kristen pada
masa kekaisaran Romawi masih memusuhi kekristenan.
William
Barclay – Menjadi orang Kristen berarti melanggar hukum, namun penghukuman tidak
terus-menerus datang. Orang Kristen dapat dibiarkan hidup tenang untuk waktu
yang lama, namun suatu waktu gubernur mungkin giat melakukan tertib
administrasi atau gerombolan orang banyak dapat mencari gara-gara dengan
mengejar orang-orang Kristen - dan badai pun melanda. Yang menakutkan bagi
orang Kristen adalah ketidakpastian. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari :
Wahyu 1-5, hal. 116-117).
Kalau ada orang Kristen yang sama sekali tidak menderita,
kalau ada gereja Tuhan yang selalu dan terus menerus aman tanpa pernah
mengalami kesulitan, kita musti bertanya. Yesus berkata bahwa “dunia akan membenci kamu” (Yoh 15:18,
20) tapi mengapa dunia bisa tidak membenci mereka malah mengasihi dan baik-baik
kepada mereka? Yesus berkata “dalam dunia
kamu menderita penganiayaan” (Yoh 16:33), tapi mengapa mereka sama sekali
tidak mengalaminya bahkan bisa hidup dengan enak selamanya? Firman Tuhan
berkata “kamu dikaruniakan juga untuk
menderita” (Fil 1:29) tetapi mengapa mereka tidak mendapatkan karunia seperti
ini? Firman Tuhan berkata orang Kristen ditentukan untuk kesusahan-kesusahan (1
Tes 3:3) tapi mengapa mereka tidak pernah mengalami kesusahan malah senang
melulu? Kalau kondisi semacam ini sampai
terjadi, menurut saya ada 3 kemungkinan.
- Gereja / orang Kristen itu terlalu banyak kompromi dengan dunia.
John Stott - Kebenaran yang buruk adalah bahwa kita cenderung untuk
menghindari penderitaan dengan kompromi. Standard moral kita seringkali tak
kelihatan lebih tinggi dari standard duniawi. Kehidupan kita tidak menantang
dan menegur orang-orang yang tidak percaya melalui kejujuran / ketulusan atau
kemurnian atau kasih. Dunia tidak melihat apa pun dalam diri kita untuk
dibenci. ... Kita jarang berani menegur kejahatan. Kita mengurus urusan kita
sendiri supaya orang lain tidak tersinggung. Kita mengekang lidah kita sendiri
supaya tidak ada orang lain yang merasa malu. ... Rasa takut kepada manusia
telah menjerat kita. Kita menyesuaikan layar kita kepada angin teologia yang
kuat. Kita mengencerkan Injil supaya rasanya lebih enak. Kita mencintai pujian
manusia lebih dari pujian Allah. Kita terhindar dari penderitaan melalui
kompromi.... Seandainya kita menaikkan standard kita dan menghentikan kompromi
kita? Seandainya kita memberitakan berita kita dan memperketat disiplin kita
dengan kasih tetapi tanpa takut? Aku memberitahumu apa akibatnya : Gereja akan
menderita. (What Christ Thinks of the Church, hal. 43,44,45).
- Gereja / orang Kristen sudah begitu rusaknya sehingga tidak mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi dunia. Atau dengan kata lain gereja / orang Kristen itu bukan ancaman bagi dunia.
James
B. Ramsey - “Jika dunia tidak menganiaya gereja, itu bisa disebabkan karena
dunia telah merusak gereja sedemikian jauhnya sehingga kesaksiannya tidak
secara serius mengganggu pemuasan hawa nafsu yang diperhalus, atau karena dunia
menganggap gereja sebagai terlalu tidak berdaya untuk layak diperhatikan. (Revelation,
hal. 138).
- Orang Kristen itu hanyalah orang Kristen KTP dan gereja itu bisa jadi sebagaimana disebutkan dalam ayat 10 sebagai “Jemaat Iblis”. Mana mungkin iblis menyerang jemaatnya sendiri?
Pikirkan 3 hal ini baik-baik. Apakah sejak saudara menjadi
orang Kristen hidup saudara relatif enak tanpa kesusahan-kesusahan /
kesulitan-kesulitan? Kalau ya, pikirkan 3 kemungkinan di atas, mana yang cocok
dengan saudara. Jikalau saudara adalah
orang Kristen sejati, jikalau saudara hidup tanpa mengkompromikan standard
Allah, jikalau kesaksian saudara bertentangan dengan konsep dunia ini, tidak
bisa tidak saudara pasti menderita dan akan diterpa kesusahan demi kesusahan.
Setan dan dunia tidak akan tinggal diam dan membiarkan saudara hidup aman dan
tenang. Ia akan berusaha mencari gara-gara dengan saudara. Demikian juga jika
sebuah gereja adalah benar-benar “Jemaat Allah” dan dalam hidupnya gereja tidak
mengkompromikan kebenaran dan ajarannya, sebaliknya menyaringkan suara
kenabiannya, tidak bisa tidak gereja itu akan diserbu setan dan lambat atau
cepat gereja itu akan mengalami penderitaan, aniaya, kesusahan-kesusahan. Mungkin
kita bertanya mengapa Allah mengijinkan semua penderitaan itu terjadi pada
gereja-Nya dan jemaat-Nya? Mengapa
Ia tidak membiarkan gereja dan
jemaat-Nya hidup dengan enak dan tenang serta kaya raya di tengah-tengah dunia
ini? Alasannya adalah seperti yang dikatakan Matthew Poole :
Matthew
Poole - Gereja Allah selalu mempertahankan kemurniannya paling baik
pada waktu ada di dalam api. (Commentary on the Holy Bible : Book of
Revelation, hal. 954).
Benar sekali! Apa sebabnya gereja yang kaya, enak, tidak
dianiaya justru cenderung jadi jelek, dan sebaliknya gereja yang miskin dan
dianiaya justru jadi kuat?
a.
Penderitaan menyebabkan kita makin berpegang kepada Kristus.
Herman
Hoeksema - Adalah pada saat badai menderu di hutan maka pohon oak /
eik menanamkan akarnya lebih dalam dan lebih teguh ke dalam tanah dan
dikuatkan. Begitu juga pada saat badai penganiayaan menyapu gereja maka gereja
menancapkan akar dari imannya lebih dalam ke dalam Kristus dan secara lebih
sadar mengambil kekuatan dari Dia dalam hidupnya. Dan karena itu, khususnya
pada saat kesukaranlah gereja tumbuh dengan subur: karena pada saat-saat
seperti itu gereja diajar untuk berpegang erat-erat pada Rajanya yang berkuasa,
dan mencari segala-galanya dalam Dia. (Behold He Cometh, hal. 76).
Seorang pelaut berpengalamam ketika ditanya apakah bahaya
paling besar dalam sebuah pelayaran? Dia menjawab bahwa keadaan yang paling
berbahaya adalah ketika laut kelihatan sangat tenang. Pada saat itu para awak
kapal bisa sangat bersantai bahkan duduk-duduk di pinggar kapal dan sebuah
goncangan kecil cukup untuk membuang mereka ke laut. Tetapi apabila datang
badai, semua awak kapal berada dalam siaga yang kesigapan yang kuat sehingga
sukar bagi mereka untuk terlempar ke dalam laut.
b.
Pada masa enak, gereja bisa dipenuhi oleh orang-orang
Kristen KTP yang masuk ke gereja dengan motivasi yang salah, dan mereka ini
sangat membahayakan gereja. Tetapi penderitaan / penganiayaan sebaliknya akan
membersihkan gereja dari orang-orang Kristen KTP ini.
Herman
Hoeksema - Dalam masa kemakmuran dan kekayaan dan damai, pada waktu
gereja dihormati dan bukannya dihina dalam dunia, ada bahaya yang besar di mana
banyak orang Israel yang bukan orang Israel rohani menjadi anggota dari gereja
dalam dunia dengan motivasi daging dan alasan yang egois. Merupakan persoalan
kehormatan, atau bahkan kesopanan / kesusilaan umum untuk menjadi anggota
gereja. Jadi, banyak orang bergabung dengan gereja. Anggota-anggota yang
bersifat daging ini betul-betul merupakan bahaya bagi gereja Kristus. Mereka
seringkali menjadi dominan, dan menerima kepemimpinan / menjadi pemimpin dalam
gereja. Mereka memimpin gereja itu ke dalam dunia, dan, tentu saja, pada
kehancuran. Mereka adalah dari dunia, dan mereka akan membuat gereja menjadi
bagian dari dunia. Tetapi pada masa penganiayaan, pada waktu keanggotaan gereja
dan celaan Kristus tidak terpisahkan, bahaya ini tidak ada. Sebaliknya, pada
waktu orang percaya / setia harus menderita penganiayaan dan celaan demi
Kristus, gereja dibersihkan dari orang-orang munafik ini. (Behold He Cometh, hal.
76).
Sebagai ilustrasi, orang yang berjalan santai tanpa beban
melewati deretan toko-toko pakaian mewah mungkin akan menyempatkan diri untuk
melihat-lihat koleksi-koleksi pakaian yang dipajang di sana, tetapi seorang buruh
yang mengangkat beban 100 kg di pundaknya tidak akan peduli dengan semua
koleksi pakaian terbaru walaupun ia melewati deretan toko-toko itu.
Dan ini sungguh menjadi kenyataan! Jemaat Smirna adalah
jemaat yang sangat menderita dan miskin tetapi justru jemaat ini dinilai sangat
tinggi oleh Kristus sendiri. Jemaat ini adalah salah 1 dari 2 jemaat yang
dipuji tanpa celaan sama sekali. (Yang lainnya adalah jemaat Filadelfia).
James B.
Ramsey - Dari ketujuh gereja itu,
tidak ada yang lebih tinggi dalam penilaian Tuhan dari gereja ini. Tetapi
tingkat kehidupan lahiriah gereja ini adalah yang terburuk dari semua.
Kemiskinan dan penganiayaan adalah bagiannya / nasibnya sekarang ini, dan
penjara dan kematian menantikannya. Catatannya di sini bukanlah tentang pekerjaan
aktif dan kemenangan bagi Kristus, tetapi tentang kemiskinan dan kesusahan demi
Dia; dan tidak ada catatan yang bersinar lebih terang, atau menjamin /
mendapatkan upah yang lebih tinggi. (Revelation, hal. 134).
James B.
Ramsey - Maka, pelajaran yang besar
yang diajarkan di sini berkenaan dengan gereja adalah bahwa kekayaan lahiriah
atau kekuasaan / kekuatan, atau keamanan atau sukses, bukanlah tanda / ciri
dari gereja yang benar. Semua ini bisa saja tidak ada, tetapi di sana ada kekayaan rohani
yang besar, dan senyum puas / menyetujui dari sang Raja. (Revelation, hal. 137).
Juga jemaat Smirna adalah satu-satunya dari 7 jemaat di
Asia Kecil yang mempertahankan eksistensinya hingga hari ini.
Pulpit
Commentary - Ada
lebih banyak orang Kristen di Smirna dari pada di kota orang Turki manapun di dunia;…Smirna
merupakan pusat yang besar bagi usaha misionaris, dan di Smirna terang
kekristenan tidak pernah padam sejak zaman rasul-rasul.
Tidakkah ini adalah hal yang luar biasa? Ada banyak gereja
bagus dan kaya dan hidup dalam kemewahan tapi lalu hancur dan hilang dalam
sejarah tetapi justru gereja yang paling menderita dan paling miskin inilah
yang bisa bertahan selama hampir 2000 tahun ini. Ini berarti bahwa penderitaan,
kemiskinan, kesulitan, boleh dianggap sebagai pupuk bagi gereja. Sebaliknya
keamanan, kenyamanan, kekayaan, kemapanan dan kemewahan bisa menjadi racun bagi
gereja.
Kiranya pelajaran dari jemaat Smirna ini boleh menjadi
inspirasi bagi gereja kita agar kita tidak terbuai dengan kenyamanan, kemapanan
yang mungkin ada bagi gereja kita di masa yang akan datang. Gereja ini harus
tidak berkompromi dengan dunia. Pengajaran dalam gereja ini harus tegas. Injil
tidak boleh diperhalus atau diperencer demi menjaga perasana orang lain, kita
tidak boleh takut kepada manusia, hanya kepada Allah saja. Kejarlah pujian dari
Allah dan bukan perkenanan dari manusia. Maka lihatlah bahwa sebentar lagi
gereja kita akan mengalami begitu banyak serangan, penderitaan, kesusahan demi
kesusahan, tapi jangan kecewa, justru itu adalah pupuk bagi gereja kita. Kiranya
Tuhan menolong gereja kita untuk menjadi kuat seperti gereja Smirna!
- AMIN -
terima kasih, membangun iman n menambah wawasan
BalasHapus