By. Esra Alfred Soru
Pertanyaan 11 : Apakah bisa dibuktikan secara ilmiah bahwa keringat Yesus waktu berdoa di taman Getsemani seperti darah ? Ataukah firman ini hanya sebuah gaya bahasa penulis Alkitab untuk mendramatisasi kesedihan Yesus ?
Jawaban : Kisah tentang keringat darah dari Yesus di taman Getsemani hanya dicatat dalam Injil Lukas. Luk 22:44 : Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Orang-orang Liberal biasanya tidak percaya hal ini dan menganggap bahwa ini hanyalah imajinasi para penulis Alkitab. Atau seperti yang anda katakan, hanyalah sebuah gaya bahasa penulis Alkitab untuk mendramatisasi kesedihan Yesus. Tetapi ini sama sekali tidak benar. Justru keringat darah ini bisa dijelaskan dari segi medis. Dunia medis modern mengatakan bahwa kondisi seperti ini walaupun tidak banyak terjadi tetapi pernah terjadi pada beberapa orang. Gejala ini disebut dalam dunia medis sebagai “HEMATIDROSIS” atau “HEMATOHIDROSIS”. Apakah itu dan bagaimana terjadinya? Alexander Metherell memberikan keterangan tentang gejala ini : “Apa yang terjadi adalah kegelisahan yang hebat yang mengakibatkan terlepasnya zat-zat kimia yang memecahkan kapiler-kapiler dalam kelenjar-kelenjar keringat. Akibatnya terjadi sedikit pendarahan dalam kelenjar ini dan keringat yang keluar disertai dengan darah. (The Case for Christ, hal. 252). Bandingkan dengan kata-kata Dr. Frederick Zugibe : “Walaupun kondisi medis seperti ini relatif jarang ada, kondisi ini luas diketahui, dan telah banyak kasus seperti ini. Istilah klinisnya adalah "hematohidrosis." "Sekitar kelenjar keringat, ada banyak pembuluh darah berbentuk seperti jaring." Di bawah tekanan yang besar pembuluh-pembuluh tersebut menyusut. Kemudian saat kegelisahan berlalu "pembuluh darah mengembang sampai mencapai ambang pecah. Darah mengalir masuk ke kelenjar keringat." Sementara kelenjar keringat menghasilkan banyak keringat, darah terdorong ke permukaan kulit - keluar sebagai tetesan darah. (www.ChristianAnswers.Net). Jadi jelas ini bukan imajinasi Lukas atau gaya bahasa untuk mendramatisasi penderitaan Yesus.
Pertanyaan 12 : Mengapa kematian Yesus Kristus diperingati pada hari Jumat Agung dan bukan hari-hari yang lain seperti Rabu Agung atau Kamis Agung, dll. Dan kalau memang Yesusm ati hari Jumat, darimana kita mengetahui hal itu?
Jawaban : Mengapa kita memperingatinya pada Jumat Agung? Karena memang Yesus mati pada hari Jumat. Kalau Dia mati pada hari Rabu barulah menjadi Rabu Agung. Ataua kalau Dia mati hari kamis barulah menjadi Kamis Agung. Tetapi karena Dia mati hari Jumat maka kita memperingatinya juga pada hari Jumat dan menyebutnya sebagai Jumat Agung. Lalu darimana kita tahu bahwa Yesus mati hari Jumat? Perhatikan Mark 15 :42 : “Sementara itu hari mulai malam, dan hari itu adalah hari persiapan, yaitu hari menjelang Sabat. Hari Sabat orang Yahudi adalah hari sabtu karena itu “hari menjelang Sabat’ pastilah hari Jumat.
Pertanyaan 13 : Ada yang mengatakan bahwa Yesus mati hari Rabu dan bukan Jumat dnegan alasan bahwa Yesus dikatakan bangkit pada hari yang ketiga atau 3 hari 3 malam Ia berada dalam kuburan. Jika Ia mati hari Jumat dan bangkit pada hari Minggu pagi-pagi maka itu belum 3 hari. Untuk pas 3 hari di dalam kuburan maka Dia harus mati hari Rabu.
Jawaban : Memang ada orang yang mengatakan demikian dan juga beberapa teolog mendukung ini misalnya R.A. Torrey. Mereka menafsirkan Mark 15:42 bukan sebagai Sabat rutin yang adalah Sabtu melainkan Sabat Besar yang tidak harus terjadi pada Sabtu dan mereka berusaha membuktikan bahwa Sabat Besar pada tahun di mana Yesus mati jatuh pada hari Rabu. Meskipun argumentasi mereka kelihatan menarik, tetapi saya tetap berpendapat bahwa Yesus mati pada hari Jumat. Tentang perhitungan waktu bahwa Yesus harus berada dalam kubur selama 3 hari, itu bisa dijelaskan dari sudut cara/budaya orang Yahudi di dalam menghitung hari di mana ungkapan ‘sesudah tiga hari’ mempunyai pengertian yang sama dengan ‘pada hari ketiga’ (lihat Mark 8 :31 dan Mat 16 :21). Cara menghitung waktu yang lain dari orang Yahudi ialah ungkapan ‘satu hari satu malam’ dapat digunakan juga untuk menunjukkan hanya pada sebagian dari hari itu. Misalnya dalam 1 Sam 30 :12-13 : (12) ‘dan memberikan kepadanya sepotong kue ara dan dua buah kue kismis, dan setelah dimakannya, ia segar kembali, sebab ia tidak makan dan minum selama tiga hari tiga malam. (13) Kemudian bertanyalah Daud kepadanya: "Budak siapakah engkau dan dari manakah engkau?" Jawabnya: "Aku ini seorang pemuda Mesir, budak kepunyaan seorang Amalek. Tuanku meninggalkan aku, karena tiga hari yang lalu aku jatuh sakit. Perhatikanlah bahwa dalam ayat 12 disebutkan ‘tiga hari tiga malam’ tetapi dalam ayat 13 hanya disebutkan ‘tiga hari’ saja. Contoh lain Kej 42 :17 : ‘Dan dimasukkannyalah mereka bersama-sama ke dalam tahanan tiga hari lamanya. Dan ayat 18 berbunyi : Pada hari yang ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka: "Buatlah begini, maka kamu akan tetap hidup, aku takut akan Allah. Contoh lain lagi dari Ester 4:16 : "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. …” namun dalam Ester 5:1 dikatakan : “Pada hari yang ketiga Ester mengenakan pakaian ratu, …” Jelas bahwa Ester 4:16 mengatakan bahwa mereka diminta berpuasa tiga hari penuh tetapi Ester 5:1 mengatakan ‘pada hari ketiga’ (bukan ‘setelah hari ke 3’). “Ini menunjukkan bahwa pada hari ketiga mereka hanya berpuasa dalam sebagian dari hari itu, tetapi itu dianggap juga sebagai satu hari penuh. Karena itu Budi Asali berkesimpulan : “Yesus mati hari Jumat, itu dianggap satu hari. Hari sabtu Ia ada dalam kubur (itu hari kedua). Lalu sebagian dari hari minggu Ia masih ada dalam kubur (itu dianggap sebagai hari ketiga). Jadi kata-kata Yesus dalam Mat 12:40 cocok dengan apa yang Ia alami. Orang-orang Yahudi tidak menganggap bahwa kata-kata Yesus dalam Mat 12:40 tidak cocok dengan fakta bahwa Yesus ada dalam kubur hanya sekitar 38 jam. Kalau mereka menganggap tidak cocok, pasti mereka akan menuduh Yesus sebagai pendusta karena kata-kata-Nya salah. .(Eksposisi Injil Matius Pasal 12; hal. 12). Dari semua data ini nampak jelas bahwa ungkapan-ungkapan “sesudah tiga hari” dan “pada hari yang ketiga” tidak bertentangan satu sama lain dengan Mat 12:40 tetapi hanya merupakan istilah-istilah yang dapat dipertukarkan. Jadi tetap tidak ada masalah kalau kita mengatakan bahwa Yesus mati pada hari Jumat.
Pertanyaan 14 : Mengapa tempat penyaliban Yesus harus di Golgota? Apakah tidak ada tempat yang lain untuk bisa menyalibkan Yesus?
Jawaban : Perlu diketahui bahwa bukan Yesus orang pertama yang disalibkan di Golgota. Sebelum Yesus sudah banyak orang disalibkan di sana. Karena itu kita boleh katakan bahwa Golgota merupakan tempat yang disediakan untuk penyaliban masa itu. Dan karena itu Yesus disalibkan di sana. Yesus tidak menjadi terhormat jika disalibkan di tempat lain yang bukan Golgota. Penyaliban (bukan tempat penyaliban) sudah merupakan penghinaan bagi-Nya.
Pertanyaan 15 : Apakah bukit Golgota saat ini masih ada?
Jawaban : Pasti masih ada! Hanya saja di mana posisi yang sesungguhnya tidaklah gampang untuk diketahui. Saat ini ada 2 tempat yang diduga sebagai Golgota. Pertama : The Church of Holy Sepulcher (Gereja Kuburan Kudus). Ini adalah Golgota versi gereja Katolik dan gereja-gereja Ortodoks. Tempat ini terletak di sebelah utara, tetapi di dalam kota, sehingga beberapa penafsir menganggap ini sama sekali tidak cocok dengan data dari Kitab Suci, yang mengatakan bahwa Golgota terletak di luar kota. Tetapi para pendukung tempat ini mengatakan bahwa posisi tembok kota berbeda antara zaman Yesus dan sekarang, sehingga dulu tempat ini terletak di luar kota. Kedua, Garden Tomb. Tempat ini ditemukan oleh seorang jenderal Inggris yang bernama Charles Gordon pada tahun 1885 yang dianggapnya lebih cocok dengan gambaran Kitab Suci tentang Golgota. Itulah sebabnya tempat ini disebut sebagai Kalvarinya Gordon (the Gordon’s Calvary). Letaknya lebih ke utara dari Gereja Kuburan Kudus, sehingga pasti ada di luar tembok utara, dekat pintu gerbang Damsyik. Ada beberapa hal yang membuat tempat tersebut dipercaya sebagai Golgota. (1) Posisinya memang ada di luar tembok kota. (2) Menurut Alkitab bahwa di sekitar itu ada taman bunga (Yoh 19:41 ; Yoh 20:15) dan penggalian arkeologi menemukan bahwa di sekitar tempat ini memang pernah ada taman bunga dan ditemukan juga sebuah sumur penampungan air yang diduga demi kepentingan taman yang telah berumur lebih dari 2000 tahun. (3) Yang lebih menarik adalah bahwa ada bukit di dekat situ yang memang menyerupai tengkorak. (4) Juga di dekatnya ada kuburan-kuburan. Dan itu diduga sebagai kuburan Yesus. Biasanya orang-orang Protestan condong untuk mendukung tempat ini sebagai Golgota. Banyak teolog Protestan mendukung “Garden Tomb” sebagai Golgota tempat Yesus disalibkan. Meskipun demikian, ada juga teolog yang menganggap bahwa tidak ada kepastian tentang yang mana dari 2 tempat itu yang merupakan Golgota yang asli. Alasan tidak pastinya letak dari Golgota adalah karena pada penghancuran Yerusalem tahun 70 M semua tanda-tanda dan batasan-batasan tanah dihancurkan. Juga penggalian untuk penyelidikan terhalang oleh adanya bangunan-bangunan modern yang berada di atas tanah yang akan digali. Kesimpulan kita adalah bahwa di mana letak Golgota sesungguhnya tidak dapat dipastikan. Ini tidak perlu membuat kita susah. Di mana persisnya letak tempat itu tidaklah penting. Yang penting adalah bahwa di tempat itu Yesus sudah menderita dan mati untuk menebus dosa manusia. Ini persis seperti kasus Natal / kelahiran Yesus. Ada banyak hal yang tidak kita ketahui. Kapan sebenarnya Yesus dilahirkan, di mana persisnya kandang Betlehem, dll. Yang penting Yesusnya sudah lahir. Jadi sekali lagi yang penting bagi kita bukan tempat di mana Yesus disalibkan tetapi bahwa Ia sudah disalibkan di sana bagi kita. Dalam Nelson’s Bible Dictionary dikatakan : “Bagi orang-orang kristen, adalah fakta dari pengorbanan diri sendiri dari Tuhan kita - ‘bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan’ (1Kor 15:3-4) - bukan lokasinya yang harus kita pedulikan. Di Kalvari, salib Golgota - ‘simbol dari penderitaan dan malu’ - menjadi simbol dari kasih, berkat, dan pengharapan”.
Pertanyaan 16 : Menurut Mat 27:33 Golgota, artinya tempat tengkorak. Mengapa tempat tersebut disebut tempat tengkorak? Apakah di sana ada banyak tengkorak?
Jawaban : Mat 27:33 - “Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak”. Nah, mengapa tempat tersebut disebut tengkorak? Ada berbagai pandangan tentang ini. (1) Ada yang mengatakan karena tengkorak Adam ditemukan di sana. Teori ini pertama-tama disebutkan oleh Origen, dan lalu diikuti oleh banyak orang, termasuk Athanasius. Kalau teori ini benar, maka ini menunjukkan sesuatu yang sangat menarik, karena Kristus yang adalah Adam yang kedua, mati di tempat yang sama dengan Adam yang pertama. Tetapi berbeda dengan Adam pertama yang dikalahkan oleh kematian, maka Adam kedua, setelah mati lalu bangkit kembali, dan dengan demikian mengalahkan kematian! Tetapi ada keberatan terhadap teori ini sebagaimana dikatakan J. C. Ryle : “Teori ini menggelikan karena banjir Nuh pasti sudah menghancurkan kuburan Adam” (‘Expository Thoughts on the Gospels’, John volume III). (2) Ada yang mengatakan karena ada banyak tengkorak di tempat itu. Teori ini mengatakan bahwa di tempat itu terdapat banyak tengkorak berserakan karena itu merupakan tempat pelaksanaan hukuman mati. Matthew Henry berkata : “Dan, untuk memberikan kehinaan yang lebih besar pada penderitaanNya, Ia dibawa ke suatu tempat yang umum untuk pelaksanaan hukuman mati, ... suatu tempat yang disebut ‘Golgota’, tempat tengkorak, di mana mereka melemparkan tengkorak dan tulang-tulang orang-orang mati, dan di mana kepala-kepala dari penjahat yang dipenggal ditinggalkan, - suatu tempat yang menurut hukum upacara agama adalah tempat yang najis; di sana Kristus menderita, karena ia dibuat dosa untuk kita, supaya Ia bisa membersihkan hati nurani kita dari pekerjaan-pekerjaan yang mati, dan polusi darinya. Tetapi keberatan untuk ini adalah tidak mungkin orang-orang Yahudi membiarkan tengkorak berserakan dekat dengan kota / jalan seperti itu, karena itu merupakan sesuatu yang bisa menajiskan mereka. (Bil 19:11-13,16). (3) Ada yang mengatakan karena tempat itu berbentuk seperti tengkorak. Alan Cole (Tyndale) berkata : “Golgota ... suatu puncak bukit yang bulat dan halus tanpa tumbuh-tumbuhan, memberikan penampilan / rupa dari suatu kepala yang gundul, atau tengkorak” (‘The Gospel According to St. Mark’, hal. 238). Demikian juga Leon Morris (John, NICNT) : “Penjelasan yang umum adalah bahwa Yesus disalibkan di sebuah bukit yang mempunyai bentuk dari sebuah tengkorak. Ini mungkin benar. Tetapi tidak ada tradisi kuno bagi arti itu”. (footnote, hal 805). Nah, saya lebih condong kepada pandangan ketiga ini karena memang selain tidak memiliki keberatan berarti seperti dua pandangan sebelumnya, juga saat ini di Garden Tomb, ada sebuah bukit yang nampak seperti tengkorak (lihat penjelasan dalam pertanyaan sebelumnya).
Pertanyaan 17 : Kayu apa yang diapakai untuk membuat salib Kristus?
Jawaban : Saya tidak tahu, dan Kitab Suci juga tidak memberitahunya. Dan itu sebagai bukti bahwa kayu apa bukanlah sesuatu hal yang penting untuk dicatata dan diketahui. Sorotan Alkitab lebih utama pada Kristus dan penyaliban-Nya dan bukan jenis kayu darimana salib itu dibuat.
Pertanyaan 18 : Mengapa Yesus disalibkan di luar kota (pintu gerbang). Mengapa tidak di dalam kota saja supaya disaksikan/diketahui oleh orang banyak?
Jawaban : Bahwa Yesus disalibkan di luar kota atau di luar pintu gerbang dicatat dalam Ibr 13:12 : “Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umatNya dengan darahNya sendiri”. Ini bukan sebuah kebetulan melainkan sesuatu yang direncanakan atau diatur oleh Allah. Untuk apa ? Untuk memenuhi atau menggenapi type-type atau gambaran-gambaran dalam PL. Dalam PL ada aturan mengenai binatang yang akan dikorbankan sebagai korban penghapus dosa di mana binatang itu harus dikorbankan di luar perkemahan. Kel 29:14 : “Tetapi daging lembu jantan itu, kulitnya dan kotorannya haruslah kau bakar habis dengan api di luar perkemahan, itulah korban penghapus dosa”. Im 4:12,21 : “(12) jadi lembu jantan itu seluruhnya harus dibawanya ke luar perkemahan, …dan lembu itu harus dibakarnya sampai habis. ... (21) Dan haruslah ia membawa lembu jantan itu ke luar perkemahan, lalu membakarnya sampai habis …. Itulah korban penghapus dosa untuk jemaah”. Lihat juga Im 9:11; 16:27. Pembakaran ini ditentukan di luar perkemahan, yaitu pada waktu bangsa Israel ada di padang gurun, dan tinggal di kemah-kemah tapi pada zaman di mana mereka sudah tinggal di kota Yerusalem, maka korban ini dijalankan di Bait Allah, tubuh-tubuh dari binatang itu dibawa keluar dari kota untuk dibakar. Nah, bahwa Kristus disalibkan di luar kota itu menunjukkan bahwa Ia adalah korban penghapus dosa yang sesungguhnya yang bayang-bayang-Nya telah diatur di dalam korban binatang PL. Itulah sebabnya penulis surat Ibrani berkata dalam Ibr 13:11-13 : “(11) Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa, dibakar di luar perkemahan. (12) ITU JUGALAH SEBABNYA Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umatNya dengan darahNya sendiri. (13) Karena itu marilah kita pergi kepadaNya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya”. Semua ini justru menjadikan Kristus sebagai ANTI TYPE / penggenapan dari korban penghapus dosa, yang adalah TYPE dari Kristus, yang harus dibakar / dibunuh di luar perkemahan. Dari semua ini terlihat dengan jelas bahwa seluruh proses / pelaksanaan hukuman mati terhadap Yesus ini dikontrol oleh Allah, sehingga terlaksanalah rencana Allah, yang memang sudah menetapkan Kristus sebagai penggenapan dari korban penghapus dosa.
Pertanyaan 19 : Mengapa Yesus disalibkan di antar 2 penjahat? Siapa 2 penjahat yang disalib bersama Yesus itu?
Jawaban : Alkitab tidak memberitahu kita siapa nama 2 orang penjahat karena memang itu tidak penting. Yang menjadi sorotan Alkitab adalah Kristusnya. Memang ada cerita yang beredar di kalangan orang Yahudi mengatakan bahwa dua penjahat ini bernama Dismas dan Gestas tapi cerita ini tidak dapat dibuktikan secara sejarah. Bagi kita tidaklah penting siapa penjahat-penjahat itu tetapi yang pasti adalah bahwa Tuhan kita disalibkan di antara penjahat-penjahat itu. Lalu mengapa Yesus disalibkan di antara penjahat? Pertama-tama adalah untuk menjawab nubuatan Yes 53:12b : “ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak” (lihat juga Luk 22:37). Tetapi apa makna teologis dari kenyataan ini? Matthew Henry berkata : ‘Dalam kematian-Nya, Dia memang terhitung di antara pemberontak-pemberontak dan ditempatkan bersama dengan orang fasik supaya waktu kita mati kita juga terhitung di antara orang-orang kudus dan mendapat tempat di antara mereka yang terpilih’. Demikian juga Calvin : ‘Ia dianggap lebih buruk dari seorang perampok, supaya Ia bisa menerima kita pada perhimpunan malaikat-malaikat Allah.
BERSAMBUNG KE PART 3
http://www.sabdaspace.org/bengcu_menggugat_karena_quothari_ke_3_sesudah_3_hari_3_hari_3_malamquot_adalah_ajaran_sesat
BalasHapus