Oleh : Esra Alfred Soru
Setelah kita membahas 3 hal di atas (Penuh Roh Kudus dan baptisan Roh Kudus, Penuh Roh Kudus dan mabuk anggur, penuh Roh Kudus dan bahasa roh), maka dalam point terakhir ini kita akan membahas perintah Firman Tuhan agar kita penuh dengan Roh Kudus.
Efs 5:18 : Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh.
Untuk memahami makna ayat ini, saya akan jelaskan 2 hal berkenaan dengan tata bahasa Yunani yang digunakan di dalam ayat ini.
Pertama, kata perintah dalam ayat ini ditulis dalam bentuk jamak. Itu berarti bahwa perintah ini ditujukan kepada semua orang Kristen, bukan orang Kristen tertentu saja. Itu berarti bahwa kepenuhan Roh Kudus tersedia bagi semua orang Kristen termasuk saudara.
Kedua, kata perintah dalam ayat ini ditulis dalam bentuk present. Dalam bahasa Yunani ada 2 macam kata perintah : (1) Aorist Imperative (kata perintah bentuk lampau). Ini digunakan bila orang yang memerintah itu menginginkan perintahnya dilakukan satu kali saja. Contohnya kata ‘percayalah’ dalam Kis 16:31, kata ‘bertobatlah’ dan ‘hendaklah kamu memberi dirimu dibaptis’ dalam Kis 2:38. (2) Present Imperative (kata perintah bentuk present). Ini digunakan bila orang yang memerintah itu menginginkan perintahnya dilakukan terus menerus. Contohnya kata “mintalah”, “carilah”, ketoklah” dalam Mat 7:7. Nah, Efs 5:18 ini ditulis dalam bentuk present imperative. Dengan demikian ayat ini boleh diterjemahkan “hendaklah kamu terus menerus penuh dengan Roh”. Jadi di sini kita diperintahkan untuk terus menerus dipenuhi oleh Roh Kudus. Dalam kaitan dengan perintah ini, saya akan bahasa 2 hal :
Pertama. Apa tandanya seseorang dipenuhi Roh Kudus? Tadi sudah saya bahas bahwa bahasa roh bukan tanda kepenuhan Roh Kudus. Itu karunia Roh Kudus. Kalau begitu apa tandanya? Ada banyak tanda boleh disebutkan tetapi saya kira tanda yang terutama adalah orang itu akan memunculkan kehidupan yang dipenuhi dengan buah Roh Kudus sebagaimana dicatat dalam Gal 5:22-23 : (22) Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, (23) kelemahlembutan, penguasaan diri. …”. Tetapi jika kita melihat Efs 5:18 yang memerintahkan kita untuk dipenuhi Roh Kudus, maka konteks setelah itu (ayat 19-25) memberikan contoh-contoh kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus.
Efs 5:18-25 : (18) Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, (19) dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. (20) Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita (21) dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus. (22) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,….(25) Hai suami, kasihilah isterimu …” Maka di sini kita bisa melihat contoh hidup yang dipenuhi Roh Kudus.
Orang yang dipenuhi Roh Kudus akan senang memuji Tuhan dan melakukan itu dengan sepenuh hati. “Dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. (ayat 29). Bukan hanya di gereja tetapi juga di berbagai tempat (rumah, di jalan, sementara kerja, dll). Hatinya betul-betul penuh sukacita dalam praise and worship. Ia akan lebih suka menyanyi lagu-lagu rohani yang memuji Tuhan daripada lagu-lagu duniawi yang tidak jelas maknanya seperti misalnya lagu dari “Kuburan” : “Lupa …lupa…syairnya…Ingat.. ingat….Cuma ingat kuncinya….C, Am, Dm, ke G ke C lagi”. Lagu apa ini yang hanya bahas lupa, ingat dan kunci C, Am, Dm dan G. Ini lagu yang sangat miskin. Tetapi anehnya begitu banyak orang menyukainya. Orang yang dipenuhi Roh Kudus akan lebih suka pada lagu-lagu pujian kepada Tuhan daripada lagu-lagu yang tidak jelas seperti ini. Orang yang dipenuhi Roh Kudus akan mengalami “Full of praise”.
Orang yang dipenuhi Roh Kudus akan mengucap syukur atas apapun yang ia alami. “Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita (ayat 20). Ia tidak gampang mengeluh dengan kondisi yang ada sebaliknya ia mengucap syukur untuk apapun yang terjadi atas dirinya entah itu baik/buruk, menguntungkan/merugikan, menyenangkan/menyedihkan, dll. Orang yang dipenuhi Roh Kudus akan mengalami “Full of thanks”.
Orang yang dipenuhi Roh Kudus akan merendahkan diri terhadap orang lain. “Dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus. (ayat 21). Ia tidak sombong dan merasa diri lebih hebat dari orang lain. Ketika ia mengalami konflik dengan orang lain, ia lebih memilih merendahkan dirinya daripada mempertahankan egonya sendiri. Orang yang dipenuhi Roh Kudus akan mengalami “Full of modesty”. Jika ini diterapkan pada hubungan keluarga, maka seorang isteri yang dipenuhi Roh Kudus akan mau tunduk kepada suaminya. “Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,…. (ayat 22). Ia akan menghargai suaminya sebagai kepala Rumah Tangga walaupun mungkin gajinya lebih tinggi dari suaminya. Ia taat kepada suami dalam hal yang benar. Kalau semua isteri dipenuhi Roh Kudus seperti ini maka boleh dipastikan lembaga ISTI (Ikatan Suami Takut Isteri) akan bubar dengan sendirinya. Seorang suami yang juga dipenuhi Roh Kudus akan mengasihi isterinya. “Hai suami, kasihilah isterimu …” (ayat 25). Ia akan mengasihi isterinya seperti Kristus mengasihi jemaat. Ia tidak akan berlaku sewenang-wenang terhadap isteri dan menjadikan isteri sebagai sansak hidup untuk latihan tinju. Kalau semua suami dipenuhi Roh Kudus seperti ini maka kita tentu tidak akan mendengar adanya kasus KDRT lagi dimana tubuh isteri bengkak-bengkak atau tulangnya patah-patah karena naluri pendekar sang suami. Kalau semua suami dipenuhi Roh Kudus seperti ini maka tidak akan ada isteri yang bernyanyi : “Pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahku….” Ya, betapa indahnya kehidupan keluarga yang dipenuhi Roh Kudus termasuk di dalamnya anak-anak yang hormat orang tua, orang tua yang mengasihi anak-anak, pembantu rumah tangga yang hormat kepada majikan, majikan yang tidak sewenang-wenang terhadap pembantu. Inilah sebagian kecil dari contoh yang bisa diberikan cari kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus.
Kedua. Bagaimana caranya dipenuhi Roh Kudus? Melihat indahnya hidup yang dipenuhi Roh Kudus, mungkin saudara bertanya, bagaimana caranya dipenuhi Roh Kudus? Kata “dipenuhi” di sini jelas berbentuk pasif. Jadi Roh Kudus yang memenuhi, kita dipenuhi. Tetapi ini tidak berarti bahwa kita harus diam saja (pasif). Lalu apa yang harus kita lakukan? Sederhana saja cara untuk dipenuhi Roh Kudus yakni kita harus taat Firman Tuhan dan membuang dosa, maka Roh Kudus akan memenuhi kita. Misalnya kalau saya pergi ke rumah anda, anda bisa hanya menerima saya sebagai tamu dan anda hanya ijinkan saya di ruang tamu saja. Tidak boleh ke dapur, ruang tidur, ruang keluarga, dll. Atau anda memilih untuk menyerahkan semua kekuasaan atas seluruh rumah kepada saya. Dan dengan demikian saya menjadi penguasa atau pemiliknya semuanya. Roh Kudus tidak akan memenuhi saudara sampai saudara menyerahkan hidup saudara seluruhnya kepada Dia sehingga Dia menjadi pemilik mutlak atas hidup saudara. Jadi serahkanlah hidup saudara sepenuhnya kepada Roh Kudus, berusaha dan berjuanglah sedemikian rupa untuk taat pada Firman Tuhan dan membuang dosa maka saudara akan mengalami hidup yang dipenuhi Roh Kudus. Bagaimana kalau saudara suatu saat berbuat dosa dengan sengaja? Sekali lagi, sebagaimana sudah saya katakan sebelumnya, Roh Kudus tidak akan meninggalkan saudara tetapi kepenuhan-Nya akan berkurang. Yang harus saudara lakukan hanyalah bertobat dari dosa, maka Roh Kudus akan kembali memenuhi saudara. Berusahalah untuk terus menerus taat kepada Tuhan, supaya saudara terus dipenuhi dengan Roh Kudus. AMIN!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)