By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK
H
|
ari
ini untuk kesekian kalinya kita kembali memperingati salah satu peristiwa
penting di dalam sejarah umat manusia yakni penyaliban Yesus Kristus. Saya
sudah pernah membahas penyaliban Kristus ini secara detail dalam rangkaian
khotbah tentang penyaliban Kristus di antaranya :
1.
Ia
disalibkan di Golgota.
2.
Ia
disalibkan di antara penjahat.
3.
Ia
disalibkan dan ditinggalkan.
4.
Ia
disalibkan dengan penderitaan.
Note : Bagi yang tidak mengikutinya
dapat membacanya pada buku saya “IA DISALIBKAN”.
Sebenarnya
ada banyak hal yang dialami oleh Kristus sewaktu Ia disalibkan (bukan hanya 4
hal yang sudah saya bahas itu) dan semuanya itu semakin menegaskan kepada kita
betapa menderita Ia karena dosa-dosa kita. Hari ini kita akan mempelajari satu
peristiwa lain yang juga dialami / terjadi pada Kristus saat ia disalib. Mari
kita perhatikan sejumlah teks Alkitab berikut ini :
Mat 27:35 - “Sesudah menyalibkan Dia mereka
membagi-bagi pakaianNya dengan mem-buang undi”.
Mark 15:24 - “Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka
membagi pakaianNya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian
masing-masing”.
Luk 23:34b - “Dan mereka membuang undi untuk membagi
pakaianNya”.
Tiga
ayat ini menunjukkan bahwa pada saat Yesus disalibkan, para prajurit yang
menyalibkan-Nya membagi-bagi pakaian-Nya. Tetapi kalau kita memperhatikan
catatan Injil Yohanes, ternyata yang diambil dan dibagi-bagi oleh para prajurit
itu bukan hanya pakaian tetapi dikatakan juga jubah.
Yoh
19:23 - Sesudah prajurit-prajurit itu
menyalibkan Yesus, mereka mengambil
pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap
prajurit satu bagian -- dan jubah-Nya
juga mereka ambil. Jubah
itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.
Hanya saja dalam ayat itu kata “jubah” merupakan terjemahan yang salah. Kata Yunani yang diterjemahkan “jubah” di sini adalah “KHITONA” yang bukan berarti jubah (karena jubah sering dimengerti sebagai pakaian luar) tetapi artinya adalah pakaian dalam.
Note : Pakaian dalam orang Yahudi berbeda dengan
pakaian dalam kita; pakaian dalam mereka bisa dipakai untuk pergi ke luar tanpa
jubah.
Jadi arti dari Yoh 19:23 seharusnya berbunyi
demikian :
Yoh
19:23 - Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan
Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya (pakaian luar) lalu membaginya menjadi empat
bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian -- dan pakaian dalam-Nya juga mereka ambil.
Pakaian dalam
itu itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.
Bandingkan dengan sejumlah terjemahan berikut :
NIV - When
the soldiers crucified Jesus, they took his clothes (pakaian), dividing them into four shares, one for
each of them, with the undergarment
(pakaian dalam) remaining. This garment
was seamless, woven in one piece from top to bottom.
Di
sini NIV menerjemahkan kata
pertama dan kedua dengan tepat tetapi kata ketiga diterjemahkan‘garment’
(pakaian). Ini aneh, karena
dalam bahasa Yunani kata kedua dan ketiga adalah sama.
NASB – Then
the soldiers, when they had crucified Jesus, took His outer garments (pakaian luar) and made four parts, a part to
every soldier and also the tunic (pakaian dalam); now the tunic (pakaian dalam) was seamless, woven in one piece.
LITV - Then when they
crucified Jesus, the soldiers took His garments
(pakaian) and made four parts, a part to each soldier, also the tunic (pakaian dalam). And the tunic (pakaian dalam) was
seamless, woven from the top throughout.
Ini adalah terjemahan yang tepat karena
dalam bahasa Yunaninya kata pertama menggunakan kata “HIMATIA” dan kata kedua
dan ketiga menggunakan kata “KHITONA”.
Para penafsir seperti Adam Clarke dan
beberapa yang lain mengatakan bahwa “HIMATIA” menunjuk pada pakaian / jubah
luar, sedangkan “KHITONA” menunjuk pada pakaian dalam.
William Hendriksen - Ini (“KHITONA”) adalah pakaian yang dipakai
persis setelah kulit (menempel pada kulit dari si pemakai).
Apa arti semuanya ini? Artinya adalah pada
saat Yesus disalibkan, para prajurit itu mengambil pakaian (luar)-Nya lalu membaginya
menjadi 4 bagian dan mereka mengambil juga pakaian dalam-Nya. Jikalau pakaian
luar dan pakaian dalam diambil semua oleh para prajurit itu, maka Yesus pasti
disalibkan dalam keadaan telanjang.
Matthew Poole - Saya tidak melihat dasar dari mereka yang mengatakan bahwa dalam
kasus-kasus seperti itu mereka (para prajurit) hanya melepaskan jubah luar dari
orang hukuman itu. Penceritaan Yohanes kelihatannya menentang hal ini; ia
berkata : pakaian dalam-Nya (juga dilepaskan).
Pulpit Commentary
- Secara tidak langsung dikatakan bahwa tubuh-Nya terbuka dan telanjang
pada salib.
Apakah
ia memang disalibkan dalam keadaan “telanjang bulat” ataukah masih ditinggalkan
sehelai kain yang menutupi kemaluan-Nya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)