Mat 10:34-36 - (34) ‘Jangan kamu
menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan
untuk membawa damai, melainkan pedang. (35) Sebab Aku datang untuk memisahkan
orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu
mertuanya, (36) dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya”.
Ayat di atas adalah kata-kata Yesus yang
terasa aneh. Saya katakan terasa aneh karena kita semua tahu bahwa misi Yesus
Kristus boleh dikatakan sebagai misi damai sejahtera.
Ia disebut sebagai Raja Damai.
Yes 9:5 - Sebab seorang anak telah
lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang
pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat
Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Ia memberikan damai di hati orang yang
percaya.
Yoh 14:27 - “Damai sejahtera
Kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraKu Kuberikan kepadamu, dan apa yang
Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah
dan gentar hatimu”.
Ia mendamaikan orang yang percaya dengan
Allah.
Rom 5:1 - “Sebab itu, kita yang
dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan
Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus”.
2 Kor 5:19 - Sebab Allah
mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak
memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian
itu kepada kami.
Ia mendamaikan orang percaya dengan
orang percaya.
Efs 2:14-18 - “(14) Karena Dialah
damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang
telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, (15) sebab dengan matiNya
sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan
ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam
diriNya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, (16) dan
untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah
oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. (17) Ia datang
dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang ‘jauh’ dan damai
sejahtera kepada mereka yang ‘dekat’, (18) karena oleh Dia kita kedua
pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa”.
Kalau begitu apa yang Yesus maksudkan
pada waktu Ia berkata bahwa Ia bukan datang membawa damai tetapi pedang?
Dilihat dari konteks Mat 10 yang berbicara tentang pengutusan murid-murid untuk
memberitakan Injil, maka ayat ini harus ditafsirkan dari surut pandang
pemberitaan Injil itu. Artinya adalah pada waktu Yesus/Injil diberitakan kepada
suatu kelompok orang/keluarga, selalu ada orang-orang yang percaya dan yang
tidak percaya.
William Barclay – Pertemuan dengan
Yesus akan menyebabkan setiap orang harus memilih antara menerima atau
menolak-Nya. Dan dunia serta manusia di dalamnya selalu terbagi ke dalam dua
golongan, yaitu golongan yang menerima Kristus dan golongan yang tidak
menerima-Nya.
Nah, antara orang yang percaya dengan
orang yang tidak percaya, bukan terjadi damai, tetapi justru terjadi perpecahan
dan pertentangan karena Yesus. Bandingkan :
Yoh 7:40-43 - “(40) Beberapa orang di
antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkataan itu, berkata: ‘Dia
ini benar-benar nabi yang akan datang.’ (41) Yang lain berkata: ‘Ia ini
Mesias.’ Tetapi yang lain lagi berkata: ‘Bukan, Mesias tidak datang dari
Galilea! (42) Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan
Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.’ (43) Maka
timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia”.
Kis 14:1-4 - “(1) Di Ikoniumpun kedua
rasul itu masuk ke rumah ibadat orang Yahudi, lalu mengajar sedemikian rupa,
sehingga sejumlah besar orang Yahudi dan orang Yunani menjadi percaya.
(2) Tetapi orang-orang Yahudi, yang menolak pemberitaan mereka,
memanaskan hati orang-orang yang tidak mengenal Allah dan membuat mereka gusar
terhadap saudara-saudara itu. (3) Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu
lamanya di situ. Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada
Tuhan. Dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karuniaNya dengan
mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat.
(4) Tetapi orang banyak di kota itu terbelah menjadi dua: ada yang
memihak kepada orang Yahudi, ada pula yang memihak kepada kedua rasul itu”.
Pertentangan inilah yang Yesus maksudkan
sebagai pedang. Dan itu bisa terjadi dalam 1 keluarga / rumah tangga dan karena
itu lalu dikatakan :
Mat 10:35-36 – (35) Sebab Aku datang
untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari
ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, (36) dan
musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya”.
Mengapa orang itu dipisahkan dari
ayahnya? Karena orang itu percaya pada Yesus sedangkan Karena anak perempuan
itu menerima Yesus sedangkan ibunya menolak Yesus. Mengapa menantu perempuan
itu dipisahkan dari mertuanya? Karena menantu itu menyambut Kristus sedangkan
mertuanya menolak Kristus. Karena itu lalu terjadi perpecahan/permusuhan
sehingga dalam ayat 36 dikatakan : ”musuh orang ialah orang-orang seisi
rumahnya”.
Coba pikirkan ini, jika keluarga saudara
adalah sebuah keluarga Islam yang soleha dan taat beribadah dan damai. Lalu
tiba-tiba salah seorang anggota keluarga saudara menyatakan diri menjadi
Kristen karena telah mendengar pemberitaan Injil. Kira-kira bagaimana
reaksi/tindakan saudara? Saudara mungkin memaki, membenci, mengusir dari rumah,
menghapuskan namanya dari daftar keluarga, dll. Mengapa keluarga yang tadinya
begitu damai sekarang justru penuh kebencian dan kehancuran? Seandainya nama
Kristus tidak diberitakan pada anggota keluarga itu, pastilah mereka akan tetap
menjadi keluarga yang damai bukan? Tetapi karena Kristus diberitakan di sana,
maka respon yang berbeda terhadap-Nya lalu memicu pertentangan/perpecahan itu.
Inilah makna kata-kata Yesus bahwa Aku
datang bukan untuk membawa damai melainkan pedang. Untuk memisahkan orang dari
ayahnya, memisahkan orang dari ibunya, memisahkan menantu dari mertuanya. Jadi
Yesus datang untuk membawa pertentangan bukan? Bandingkan dengan ayat
paralelnya dalam Injil Lukas yang mengatakan :
Luk 12:51 - Kamu menyangka, bahwa Aku
datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan
damai, melainkan pertentangan.
Tidak dapat disangkal bahwa hubungan
seseorang dengan keluarganya adalah hubungan yang begitu berharga. Tidak ada
orang waras yang ingin keluarganya hancur namun kelihatannya itu tidak bisa
dihindari jika terjadi respon yang berbeda terhadap Kristus. Hal ini diperparah
lagi dengan kenyataan bahwa permusuhan / kebencian karena perbedaan agama adalah
yang paling sengit.
Matthew Henry - Akibat dari
pemberitaan Injil bukanlah kesalahan dari Injil, tetapi kesalahan dari mereka
yang tidak menerimanya.... Perhatikan, permusuhan-permusuhan yang paling sengit
dan keras adalah permusuhan-permusuhan yang muncul karena perbedaan agama;
tidak ada permusuhan/kebencian seperti permusuhan/kebencian dari penganiaya,
tidak ada ketetapan hati seperti ketetapan hati dari orang-orang yang dianiaya.
Matthew Henry - Perhatikan, ikatan
yang terkuat dari kasih dan kewajiban keluarga sering dihancurkan oleh suatu
permusuhan / kebencian terhadap Kristus dan ajaran-Nya.
Spurgeon - Kebencian karena
agama sering membangkitkan kebencian / permusuhan yang paling sengit, dan
kedekatan keluarga makin mengobarkan, dan bukannya memadamkan, permusuhan.
Itu berarti bahwa seorang yang percaya
kepada Kristus bisa mengalami permusuhan / kebencian yang hebat dari pihak
keluarganya sendiri yang tidak percaya pada Kristus. Jangankan persoalan
perbedaan iman, kadang-kadang perbedaan denominasi gereja saja (GMIT,
Kharismatik, Injili, dll) sudah bisa membuat orang memusuhi / membenci orang
lain / terjadi perpecahan bahkan dalam keluarga (suami-isteri, orang tua-anak,
kakak-adik, dll). Apalagi perbedaan agama / iman? Karena itu jangan heran kalau
saudara ikut Yesus, saudara akan ditentang oleh orang-orang yang menolak Yesus
bahkan mungkin yang ada di rumah saudara. Kalau saudara mau ikut Tuhan
sungguh-sungguh, saudara akan ditentang oleh orang-orang Kristen KTP di dalam
keluarga saudara. Kalau saudara mau ikut gereja dengan ajaran yang benar maka
saudara akan ditentang oleh orang lain tidak menyukai ajaran yang benar.
Mark 13:13 - Kamu akan dibenci
semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan
sampai pada kesudahannya ia akan selamat."
2 Tim 3:12 - Memang setiap orang yang
mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesusakan menderita aniaya
Di sinilah apa yang Kristus katakan
menjadi kenyataan bahwa Ia datang bukan untuk membawa damai melainkan pedang.
Jadi boleh dikatakan bahwa ”pedang” itu selalu ada dalam kehidupan setiap orang
yang mau percaya sungguh-sungguh kepada Kristus.
Kalau begitu apa respon kita? Apa
sebenarnya yang dikehendaki oleh Tuhan ketika mengatakan kalimat ini kepada
murid-murid-Nya? Yang ingin dikatakan oleh Tuhan adalah kalau kamu percaya
Kristus, kalau kamu mau sungguh-sungguh hidup sesuai Firman Tuhan, kalau kamu
mau berpegang teguh pada ajaran yang benar, kamu akan mengalami
pertentangan-pertentangan, permusuhan-permusuhan, kebencian-kebencian dari
orang-orang yang tidak beriman / menolak Kristus, orang-orang yang tidak
mencintai dan tidak peduli pada kebenaran, bahkan bisa jadi orang-orang itu ada
di dalam rumahmu, tetapi itu tidak boleh menyebabkan kamu menjadi mundur dari
imanmu dan kebenaranmu.
Spurgeon: Kedatangan Kristus
ke dalam sebuah rumah sering merupakan penyebab dari perbedaan antara
orang-orang yang sudah bertobat dan yang belum bertobat. Makin orang Kristen
itu mengasihi, makin ia ditentang: kasih menciptakan suatu semangat yang lembut
untuk keselamatan dari sahabat-sahabat, dan semangat itu sering menimbulkan
kejengkelan / kebencian. Kita harus mengharapkan hal ini, dan tidak boleh
mengubah haluan karena hal itu pada saat hal itu terjadi. ... Kita harus maju
terus dalam mengaku Tuhan Yesus, apapun yang diakibatkan olehnya. Bahkan kalau
rumah kita menjadi gua / sarang singa bagi kita, kita harus tetap berdiri /
bertahan untuk Tuhan kita. Orang-orang yang mengusahakan damai dengan
mengorbankan apapun tidak mempunyai bagian dalam kerajaan ini.
Wycliffe Bible Commentary - Sekalipun
perpecahan seperti ini sangat menyedihkan, seorang murid tidak boleh membiarkan
perasaan alamiahnya menyebabkan melemahnya kasihnya kepada Kristus.
Inti dari semua ini adalah Tuhan mau
agar kita lebih memprioritaskan Dia di atas segala sesuatu termasuk keluarga
kita sekalipun. Karena itu di ayat berikutnya Tuhan langsung berkata :
Mat 10:37 - Barangsiapa mengasihi
bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa
mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak
bagi-Ku.
Renungkanlah, apakah saudara sudah
mengasihi Kristus di atas segala-galanya? Jikalau tidak, ayat tersebut berkata
bahwa saudara tidak layak bagi Kristus!
Catatan : Lihat juga : APA ARTINYA
PERKATAAN YESUS "AKU DATANG MEMBAWA PEDANG"?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)