Catatan : Dicuplik dari khotbah Pdt. Esra Alfred Soru “AKU AKAN
MEMBERIKAN KELEGAAN KEPADAMU”
Mat 11:27 – Semua telah diserahkan
kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan
tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu
berkenan menyatakannya.
Dalam Ayat di atas Yesus mengucapkan
suatu kalimat yang sangat eksklusif tentang diri-Nya bahwa ada hubungan yang
sangat khusus dan istimewa antara Ia dan Bapa. “Tidak seorang pun mengenal
Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak ….”. Berarti
yang mengenal diri Yesus dengan benar hanya Sang Bapa. Dan yang mengenal Sang
Bapa dengan benar hanyalah Yesus. Bandingkan :
Luk 10:22 – “…tidak ada seorang pun
yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak ….
Alkitab Bahasa Kupang (Luk 10:22) – “….Yang
tau batúl, bilang, Beta ni, sapa, andia cuma Bapa sa. Deng yang tau batúl,
bilang, Bapa tu, sapa, cuma Bapa pung Ana sa, andia Beta.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa Yesus
lebih besar dari semua nabi, rasul, tokoh agama manapun karena sehebat-hebatnya
mereka, mereka tidak bisa mempunyai pengenalan yang begitu sempurna tentang
Allah sama seperti Allah mengenal mereka dengan sempurna. Bahkan rasul
sekaliber Paulus pun berkata :
1 Kor 13:12 – “… Sekarang aku
hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan
sempurna, seperti aku sendiri dikenal”.
Jadi hanya Yesus Sang Anak yang
mempunyai pengenalan yang sempurna tentang Allah Bapa. Karena itu kalau ada
nabi lain yang bicara tentang Allah tapi tidak sama atau bahkan bertentangan
dengan apa yang Yesus katakan maka itu adalah omong kosong yang besar. Jangan
percaya nabi itu!
Selanjutnya Yesus mengatakan bahwa
manusia bisa mengenal Allah (Bapa) juga dengan benar tetapi semuanya bergantung
kepada diri-Nya, apakah Dia berkenan menyatakan itu kepada mereka atau tidak.
Mat 11:27 – “….tidak seorang pun
mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan
menyatakannya.
Berarti orang mengenal Allah Bapa
tergantung pada Yesus. Kalau Yesus menyatakan-Nya kepada mereka barulah mereka
mengenal Allah (Bapa). Tapi kalau Yesus tidak menyatakan-Nya kepada mereka,
mereka tidak mungkin mengenal Allah (Bapa). Di sini kita kembali menemukan satu
hubungan yang sangat erat antara Sang Bapa dan Yesus.
Jikalau kita bandingkan ini dengan
pernyataan Yesus kepada Petrus ketika Petrus dengan benar mengatakan bahwa
Yesus adalah Mesias Anak Alah yang hidup maka ada kebenaran indah di sini.
Perhatikan ayat ini :
Mat 16:15-17 – (15) Lalu Yesus
bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" (16)
Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang
hidup!" (17) Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin
Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku
yang di sorga.
Jadi mengapa Petrus bisa mengenal Yesus
dengan benar? Karena Bapa yang menyatakan-Nya kepada Petrus.
Kalau begitu antara Yesus dan Bapa ini
bukan saja saling mengenal tetapi juga saling memperkenalkan. Hanya Bapa yang
mengenal Yesus (Anak) dan hanya Yesus (Anak) yang mengenal Bapa. Selanjutnya
orang bisa kenal Bapa kalau Yesus menyatakan kepada mereka dan orang bisa kenal
Yesus kalau Bapa menyatakan kepada mereka. Dengan kata lain : Bapa
memperkenalkan Anak kepada orang dan Anak memperkenalkan Bapa kepada orang.
Tidak ada orang yang mengenal Bapa kalau Anak tidak menyatakan-Nya dan tidak
ada orang yang mengenal Anak tanpa Bapa menyatakan-Nya. Ini berarti di
hadapan Allah (Bapa) Yesus mempunyai kedudukan yang sangat istimewa. Tanpa Dia
orang tidak mungkin mengenal Allah (Bapa) dengan benar. Tanpa Dia orang tidak
mungkin sampai kepada Allah (Bapa).
Yoh 14:6 - Kata Yesus kepadanya:
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Semua itu berarti Yesus ini adalah tokoh
yang istimewa, tokoh yang penting, tokoh yang menentukan di dalam pengenalan
orang kepada Allah. Karena itu apabila orang tidak mau menerima Yesus ini atau
bahkan anti terhadap Dia apalagi membenci Dia seperti yang dilakukan oleh orang
Islam, mana mungkin mereka bisa mengenal / sampai kepada Allah? Tidak mungkin
sekalipun setiap hari mereka berteriak “Allah Hu Akbar”!!!
Fakta ini juga seharusnya membuat kita
menyadari betapa istimewanya Yesus dan karena itu jangan pernah kita melepaskan
iman kita kepada Dia dan berganti dengan kepercayaan yang lain. Sekarang ini
ada banyak orang melepaskan Yesus hanya karena cinta, ekonomi, jabatan, dll
seperti yang terjadi di pulau Timor. Marga mereka masih marga Timor tapi
namanya sudah berganti menjadi nama-nama Arab yang seringkali identik dengan
Islam seperti Arifin Timo, Muhammad Atupah, Siti Banamtuan, Abdullah Neno,
dll. Mereka yang melepaskan Yesus dan menggantikannya dengan yang lain sama
dengan membuang emas yang ada di tangan kita dan menggantinya dengan seng atau
almunium.
Ada banyak mualaf berpikir dengan
melepaskan Yesus dan memeluk Islam mereka menjadi lebih mengenal Allah tetapi
itu adalah kesalahan terbesar karena mereka telah melepaskan tokoh istimewa
yang adalah akses satu-satunya di dalam mengenal Allah dan sampai kepada Allah.
1 Yoh 2:23 - Sebab barangsiapa menyangkal
Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku
Anak, ia juga memiliki Bapa.
Yoh 15:23 - Barangsiapa membenci
Aku, ia membenci juga Bapa-Ku.
Jadi jangan pernah melepaskan Yesus
Kristus, tokoh istimewa ini apapun yang terjadi.
AMIN.
Catatan : Khotbah lengkapnya
dapat dilihat di sini : “AKU AKAN MEMBERIKAN KELEGAAN KEPADAMU”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)