Tampilkan postingan dengan label Israel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Israel. Tampilkan semua postingan

27 November 2012

KONDISI BANGSA YAHUDI PASCA KEHANCURAN YERU-SALEM (TAHUN 70 M)

By. Esra Alfred Soru


Kita sudah belajar tentang kisah kehancuran bangsa Yahudi dan kota Yerusalem. Kita juga sudah mempelajari kondisi tanah Yahudi (Palestina) dan kota Yerusalem sejak tahun 70 hingga 1948. Sekarang kita akan membahas kondisi orang Yahudi yang dibuang ke berbagai bangsa pasca kehancuran Yerusalem tahun 70 maupun juga pasca pemberontakan Bar Kokhba. Saya akan bagi pembahasan ini menjadi beberapa bagian :

I.     ORANG-ORANG YAHUDI DI NEGARA LAIN.


Setelah kehancuran kota Yerusalem dan hancurnya pasukan Bar Kokhba, maka pemerintah Romawi lalu membuang dan mengusir sebagian besar orang Yahudi ke berbagai wilayah kekaisaran Romawi. Memang ada sebagian kecil orang Yahudi yang masih tinggal di wilayah Palestina namun sebagian besar dari mereka sudah diserakkan ke berbagai negara dalam kekuasaan Romawi. Lalu bagaimana kehidupan orang Yahudi di negara-negara buangan ini? Saya pernah jelaskan bahwa salah satu akibat dari pembuangan orang Yahudi ke Babel adalah mereka menjadi orang-orang yang sangat mahir dalam dunia perdagangan. Keunggulan dalam dunia perdagangan ini terasa sampai saat ini di mana hampir seluruh produk di dunia ini dikuasai oleh orang Yahudi.

·         Makanan, minuman dan camilan. (Mc Donald, Pizza Hut, Coca Cola, Starbucks, Nesstle, dll)
·         Rokok (Banyak tetapi yang terkenal adalah Marlboro)
·         Permen (Mentos, Winston, dll)
·         Hiburan (Hollywood, Paramound Company, Walt Disney)
·         Kosmetik dan kecantikan (Estee Lauder, Loreal, Revlon, Johnson and  Johnson)
·         Komunikasi (Nokia dan Motorola)
·         Teknologi computer dan internet (IBM Comp, AT&T, Apple  Computer, Intel – Pentium, Yahoo, Microsoft, , Google, dll)
·         Media Massa (ABC, CNN, National Geographics, New York Times, The Washingtoin Post, Majalah Time, Kantor berita Reuters.
·         Olahraga (Roma Abramovic menguasai Chelsea, Malcom Glazer menguasai MU, David Dein menguasai Arsenal, pemilik CSKA Moscow, dll)
·         Perbankan dan valuta asing (Bank Dunia, IMF, George Shorosh)
·         Dan bidang-bidang usaha lain seperti persenjataan, penerbangan, pakaian, elektronik, konstruksi, kesehatan, minyak bumi, dll.






Hal yang sama juga terjadi dalam kehidupan orang Yahudi di negara-negara buangan tersebut di mana mereka muncul sebagai pedagang-pedagang hebat sehingga mempunyai keunggulan dari sisi ekonomi. Kondisi ini memicu munculnya kebencian dari orang-orang pribumi terhadap orang Yahudi. Akibatnya di banyak negara orang Yahudi lalu ditekan, diusir dan dianiaya. Puncaknya pada sekitar abad pertengahan terjadi pengusiran besar-besaran terhadap orang Yahudi dari negara-negara bagian timur. Orang Yahudi dalam jumlah yang besar lalu berpindah ke negara-negara barat terutama di Spanyol. Dan hal yang sama terjadi yakni dalam waktu yang relatif singkat mereka lalu menguasai perekonomian. Ini mendatangkan kebencian terhadap mereka dari orang-orang Spanyol. Sementara itu kekristenan yang telah menyimpang (Katolik) mempunyai pandangan yang buruk terhadap orang Yahudi di mana mereka dianggap sebagai musuh Kristen karena telah membunuh Yesus Kristus. Paus lalu mengeluarkan sejumlah peraturan tentang orang Yahudi di Spanyol di mana orang Yahudi tidak diijinkan untuk memegang jabatan apa pun di dalam kehidupan bermasyarakat, semua orang Spanyol boleh meminjam uang dari orang Yahudi tetapi tidak boleh mengembalikannya dengan bunga, orang-orang Yahudi diwajibkan memakai pakaian khusus untuk bisa membedakan mereka dari orang asli Spanyol, orang-orang Yahudi lalu dimasukkan ke tempat khusus bernama ”GHETO”.

Anonim - Kaum Yahudi tidak meyakini kepercayaan Kristen bahwa Yesus adalah Anak Allah, dan banyak kaum Kristen yang menganggap penolakan untuk menerima sifat ketuhanan Yesus ini sebagai sikap arogan. Selama berabad-abad Gereja mengajarkan bahwa kaum Yahudi bertanggung jawab atas kematian Yesus, tanpa mengindahkan fakta, sebagaimana yang diyakini para sejarawan hari ini, bahwa Yesus dieksekusi oleh pemerintah Romawi karena para petinggi menganggapnya sebagai ancaman politis terhadap kekuasaan mereka. Selain konflik bermuatan agama terdapat juga konflik ekonomi. Para penguasa memberlakukan pembatasan-pembatasan atas kaum Yahudi, yaitu dengan melarang mereka menduduki posisi-posisi tertentu dan menjadi pemilik tanah. (Antisemitisme : www. www.ushmm.org)

Akibat dari tekanan seperti ini maka banyak orang Yahudi meninggalkan Spanyol dan pindah ke Portugis. Tapi kemajuan mereka dalam bidang ekonomi lagi-lagi menyulut kebencian masyarakat lokal terhadap mereka. Ketika Perang Salib berkobar, kekristenan (Katolik) pada saat itu bukan hanya membenci Islam tetapi juga orang Yahudi. Dampaknya adalah terjadilah pembantaian besar-besaran terhadap orang Yahudi di Portugis yang memang mayoritas Katolik. Dalam insiden ini, ada skeitar 20.000 orang Yahudi dibantai. Orang Portugis lalu menjarah seluruh harta milik orang Yahudi, membakar semua rumah ibadah mereka dan mengumpulkan kitab-kitab Taurat orang Yahudi sebanyak 24 truk dan membakar habis semuanya. Mereka lalu mengusir orang Yahudi secara besar-besaran dari seluruh wilayah Portugis. Orang Yahudi lalu meninggalkan Portugis dan masuk ke wilayah Perancis tetapi lagi-lagi di Perancis mereka mengalami nasib yang tidak jauh beda. Kemajuan ekonomi mereka menyebabkan kebencian yang besar terhadap mereka. Pada saat itu di seluruh Eropa terjadilah sebuah bencana penyakit sampar yang dikenal sebagai ”MAUT HITAM”. Banyak orang mati karenanya, termasuk orang-orang di Perancis. Entah darimana lalu muncullah isu dan fitnah terhadap orang Yahudi di Perancis di mana dikatakan bahwa kematian-kematian itu disebabkan karena orang-orang Yahudi membuang racun di dalam setiap sumur dan sungai yang ada di Perancis. Akibat dari ini maka orang-orang Perancis memberikan 3 alternatif bagi orang Yahudi :

Anonim - Di Spanyol pada tahun 1400-an, kaum Yahudi dipaksa pindah ke agama Kristen, meninggalkan negara tersebut, atau dieksekusi. (Antisemitisme : www.ushmm.org)

Dari Perancis orang Yahudi lalu lari ke Jerman. Di Jerman mereka berkembang dengan cepat secara ekonomi. Lagi-lagi faktor ekonomi ini menyebabkan terjadinya kebencian terhadap mereka hingga munculnya sebuah isu dan fitnahan bahwa orang-orang Yahudi telah diam-diam menangkap anak-anak orang Kristen dan memakan daging mereka dalam perayaan Paskah orang Yahudi. Ini membuat orang Jerman menjadi marah dan menindas orang-orang Yahudi secara hebat dan mengusir mereka dari wilayah-wilayah Jerman.  Orang-orang Yahudi yang diusir dari Jerman itu lalu melarikan diri ke Belanda, Polandia dan Rusia. Tapi lagi-lagi mereka mendapatkan perlakuan yang tidak baik di 3 negara ini terutama di Polandia dan Rusia. Peraturan khusus dikeluarkan untuk orang Yahudi di mana mereka tidak diijinkan untuk bertani/berdagang secara besar-besaran (hanya boleh kecil-kecilan saja), mereka tidak boleh menduduki jabatan penting di dalam masyarakat, dan tidak ada jaminan bagi nyawa seorang Yahudi.

Anonim - Di Rusia dan Polandia pada akhir tahun 1800-an pemerintah mengorganisasi atau tidak mencegah serangan-serangan kekerasan terhadap pemukiman Yahudi, yang dinamakan dengan pogrom, kala gerombolan orang membunuh kaum Yahudi dan menjarah rumah dan toko mereka. (Antisemitisme : www.ushmm.org).

Demikianlah nasib orang Yahudi secara umum di negara-negara lain. Mereka dibenci, dimusuhi, diperlakukan dengan tidak adil, diusir bahkan dibunuh dan dibantai.

George Washington – ”....setiap negara yang dahulu memburu mereka seperti hama masyarakat...”

Lukas Tjandra – ”...orang Yahudi diusir, tercerai-berai ke seluruh dunia, menjadi bangsa tak bernegara, menyusuri ujung-ujung bumi, terombang-ambing tak menentu, mewarisi kebencian yang kosong! Membuat orang yang mendengarnya menghela nafas! (Latar Belakang PB 1, hal. 194).

Akibat dari semua ini maka pada tahun 1896 seorang Yahudi bernama ”THEODORE HERZL” mempelopori sebuah gerakan untuk orang Yahudi yang namanya ”ZIONISME” yang bertujuan untuk mengusakan sebuah daerah/negara di mana orang Yahudi bisa hidup dengan aman dan mengatur diri mereka sendiri.



Theodore Herzl –  Kami adalah masyarakat. Kami mencoba untuk tetap hidup dan berbaur dengan masyarakat lain. Kami tidak dihargai. Begitu banyak penyerangan terhadap orang-orang Yahudi di berbagai negara, Rusia, Rumania, Jerman, Perancis. Saya tidak percaya adanya kedamaian lagi. Jadi ijinkan kami untuk memerintah sebuah area di dunia ini di mana kami dapat mendirikan negara kami sendiri. Ada dua negara yang sesuai, Palestina dan Argentina. Pada kedua wilayah itu banyak orang Yahudi tinggal. Kami akan mencapai kesepakatan dengan penduduk yang telah ada dan menawarkan untuk membangun jalan-jalan yang baru, akan meningkatkan kesejahteraan di dalam negara-negara di sekitar kami melalui berbagai cara”.

Selanjutnya, nasib mereka cukup baik setelah bergulirnya reformasi Protestan oleh Martin Luther. Gara-gara reformasi ini juga berubalah cara pandang banyak orang tentang perang salib sehingga penentangan terhadap perang salib juga muncul dari kalangan Kristen sendiri. Ketika Protestanisme mulai berkembang dan merambah hampir seluruh negara Eropa, maka ini membawa angin segar bagi orang Yahudi di mana orang-orang Protestan memperlakukan mereka dengan baik. (Kecuali di Rusia dan Skotlandia). Angin kebebasan ini dimanfaatkan oleh orang-orang Yahudi untuk berkembang secara pesat. Mereka lalu menyebar ke hampir seluruh negara di dunia, termasuk ke negara-negara yang dulunya pernah mengusir mereka. Karena itu masa setelah Protestan berkembang, orang Yahudi pun menyebar ke negara-negara Eropa, bahkan seluruh dunia seperti Polandia, India, Ukraina, Pakistan, Myanmar, Bangladesh, Cina, Italia, Belgia, Jerman, Inggris, Amerika, Spanyol, Iran, Irak, Perancis, Portugis, Kanada, Amerika, Inggris, Brasil, Australia, dll.

Bagaimana dengan di Indonesia? Saudara jangan kira orang Yahudi tidak sampai ke Indonesia. Ingat bahwa orang Yahudi di Belanda cukup banyak dan Belanda menjajah Indonesia. Indonesia bagi Belanda saat itu adalah daerah penghasil rempah-rempah untuk perdagangan dan orang Yahudi adalah jago dalam bidang perdagangan. Karena itu mustahil kalau orang Yahudi di Belanda tidak ”melirik” Indonesia yang saat itu bernama ”Hindia Belanda”.

M. Wibowo –  Konon warga Yahudi sudah banyak berdiam di Indonesia sejak jaman kolonial Belanda, khususnya di Jakarta, tapi tidak ada tanggal pasti kaum Yahudi menetap di Indonesia. Sebuah situs komunitas Yahudi dunia mencatat bahwa pada tahun 1850, seorang utusan dari Jerusalem, Jacob Saphir, yang mengunjungi Batavia (Jakarta), bertemu dengan seorang pedagang Yahudi dari Amsterdam yang menyebutkan adanya 20 keluarga Yahudi dari Belanda atau Jerman tinggal di sana, termasuk anggota pasukan kolonial Belanda. Beberapa orang Yahudi juga tinggal di Semarang dan Surabaya. Mereka punya beberapa hubungan dengan agama Yudaisme (ajaran Yahudi). Atas permintaan Saphir, komunitas Amsterdam mengirimkan rabbi yang mencoba mengorganisasikan jemaat di Batavia dan Semarang. Sejumlah Yahudi dari Baghdad atau asli orang Baghdad dan dari Aden juga bermukim di Jawa. Pada tahun 1921, utusan Zionis dari Israel yang bernama Cohen memperkirakan bahwa hampir ada 2000 orang Yahudi yang tinggal di Jawa. (Yahudi Indonesia, hal. 126).

M. Wibowo –  Yahudi Indonesia menderita ketika pendudukan Jepang di Indonesia, dan mereka dipaksa untuk bekerja di kemah. Setelah perang, Yahudi yang dilepas menemui berbagai masalah, dan banyak yang berimigrasi ke Inggris, Amerika Serikat, Australia dan Israel. Pada akhir 1960-an, diperkirakan 20 Yahudi tinggal di Jakarta dan 25 tinggal di Surabaya. Pada sensus penduduk tahun 2000, orang Indonesia yang menyatakan sebagai suku Yahudi berjumlah sekitar 200 orang saja. Mereka memiliki sebuah sinagoge di Suarabaya, Jawa Timur. (Yahudi Indonesia, hal. 124).




Beberapa artis Indonesia ditengarai adalah keturunan Yahudi (Nafa Urbach, Cornelia Agatha, Ahmad Dhani, Maria Renata, Xaviera Hollander).



M. Wibowo –  Beberapa tokoh  berdarah Yahudi Indonesia di antaranya : Marini Sardi, artis. Yapto Suryasumarno, politikus, tokoh pemuda. Nafa Urbach, artis. Cornelia Agatha, artis. Xaviera Hollander, penulis, bintang erotika , pengusaha. Ahmad Dhani, vokalis grup band Dewa 19. (Yahudi Indonesia, hal. 126).

Di antara negara-negara di mana orang Yahudi berkembang dengan pesat adalah Jerman. Menurut sensus bulan Juni 1933, penduduk Yahudi di Jerman berjumlah sekitar 500.000 jiwa dan 80% dari mereka (400.000) sudah berkebangsaan Jerman. Tidak semuanya beragama Yahudi. Ada yang sudah menjadi Katolik/Protestan.

Sekian lama orang Yahudi di Jerman hidup dengan aman bahkan mereka bekerja dalam berbagai profesi penting seperti guru, dosen, tentara, hakim, dll. Tetapi bencana mulai datang atas mereka ketika seorang kanselir Jerman dari partai Nazi bernama ”ADOLF HITLER” menjadi pemimpin tertinggi di Jerman.




Dalam Perang Dunia II, Jerman dibawah Hitler berhasil menaklukan berbagai negara yang lalu tunduk di bawah Jerman. Dan total orang Yahudi di seluruh daerah jajahan Jerman itu sekitar 9 juta orang. Pemikiran Adolf Hitler sangat dipengaruhi oleh seorang politikus Austria bernama Karl Lueger yang sangat anti terhadap orang Yahudi. Hitler lalu mengadopsi pemikiran Lueger tentang ”ras unggul” di mana teorinya adalah dunia ini akan menuju pada suatu kualitas yang lebih baik kalau ”ras unggul” dipertahankan dan dikembangbiakkan, sedangkan ras-ras yang lain adalah ras buruk yang harus dimusnahkan. Menurut Hitler, ras unggul itu adalah ras Aryan, ras asli Jerman. Dan ras inilah yang mempunyai hak hidup. Sedangkan orang-orang yang cacat secara fisik dan mental adalah ras buruk yang tidak pantas untuk dibiarkan hidup. Karena itu diawal Perang Dunia II, Hitler memerintahkan untuk membunuh / membantai semua orang yang cacat fisik maupun mental. Ia dibantu oleh para dokter untuk melakukan pembunuhan-pembunuhan ini. Dari tahun 1940-1945, total ada 200.000 orang cacat yang dibunuh oleh Hitler. Bagaimana cara pembunuhan itu?

Anonim – “…..mereka dibunuh di dalam kamar-kamar gas yang dirancang secara khusus. Bayi dan anak kecil penyandang cacat juga dibantai lewat suntikan obat dengan dosis yang mematikan atau dengan cara dibiarkan kelaparan. Mayat korban dibakar di dalam oven besar yang disebut krematorium”. (Pemerintahan Nazi : www. www.ushmm.org).

Hitler juga menetapkan beberapa kalangan lagi sebagai ”ras buruk” dan karenanya ia juga membantai mereka semuanya.



Tindakan gila dari Hitler ini mendapat protes yang sangat besar dari banyak kalangan terutama orang-orang Yahudi yang mempunyai kedudukan yang tinggi. Ini membuat Hitler sangat marah dan membenci Yahudi. Pada Maret 1933, Hitler mengkoordinasi penyerangan brutal terhadap orang-orang Yahudi di Jerman. Tentara-tentara Nazi menyerang toko-toko serba ada milik orang Yahudi di kota-kota Jerman, mereka memasuki ruang-ruang sidang untuk menyeret para hakim dan pengacara Yahudi ke jalan-jalan di mana mereka menerima aksi-aksi penghinaan oleh publik. Nazi juga melakukan pemboikotan nasional atas usaha-usaha Yahudi di Jerman, dan Hitler juga memecat seluruh PNS yang berdarah Yahudi. Semua pekerja / manager di perusahaan-perusahaan yang berdarah Yahudi wajib di PHK.

Sementara itu dari Paris terdengar kabar bahwa seorang pemuda Yahudi telah membunuh seorang petinggi Jerman di Paris. Ini membuat Nazi begitu marah dan pada malam tanggal 9 November 1938, aksi kekerasan terhadap kaum Yahudi pecah di seluruh Reich. Dalam dua hari, lebih dari 250 sinagoge dibakar, lebih dari 7.000 tempat usaha milik kaum Yahudi dirusak dan dijarah, lusinan orang Yahudi dibunuh, dan kuburan, rumah sakit, sekolah, serta tempat tinggal kaum Yahudi dijarah sementara kepolisian dan pemadam kebakaran hanya berdiam diri.




Keesokan paginya 30.000 laki-laki Yahudi-Jerman ditangkap untuk "kejahatan" mereka sebagai orang Yahudi dan dikirim ke kamp-kamp konsentrasi, tempat di mana ratusan di antaranya tewas. Sejumlah perempuan Yahudi juga ditangkap dan dikirim ke penjara setempat. Usaha-usaha milik kaum Yahudi tidak diizinkan beroperasi kembali kecuali jika dikelola oleh orang non-Yahudi. Jam malam diberlakukan bagi kaum Yahudi, yang membatasi jumlah jam mereka boleh keluar rumah. Anak-anak Yahudi sebelumnya sudah dilarang memasuki museum, tempat bermain umum, serta kolam renang, dan kini mereka dikeluarkan dari sekolah-sekolah umum. Karena putus asa, banyak orang dewasa Yahudi yang melakukan bunuh diri dan banyak keluarga yang berupaya keras keluar meninggalkan Jerman.

Pada tahun 1939, sekitar 900 orang Yahudi melarikan diri dari Jerman dengan menggunakan kapal St. Louis hendak menuju Kuba. Sebelumnya mereka telah mendapat izin masuk oleh pemerintah Kuba karena lobi orang Inggris, tapi begitu kapal St. Louis berlabuh di pelabuhan Havana, mereka mendapat kabar bahwa pemerintah Kuba menarik kembali izinnya dan tidak mengijinkan 1 orang Yahudi pun turun di sana.



Mereka lalu melanjutkan pelayaran mereka ke Amerika, tapi sesampainya mereka Florida, mereka pun ditolak pemerintah Amerika sehingga dengan putus asa mereka terus berlayar ke Eropa. Untunglah sejumlah negara Eropa mau menerima mereka (Belgia menampung 214 jiwa, Belanda 181, Inggris Raya 287, dan Prancis 224). Ini semua membuat Hitler sangat marah sehingga ia akhirnya menetapkan orang Yahudi sebagai “ras buruk” yang layak untuk dimusnahkan seperti orang-orang cacat yang dibasmi sebelumnya. Karena Nazi saat itu berkuasa hampir di seluruh negara Eropa, maka Hitler lalu mengumpulkan semua orang Yahudi di seluruh negara jajahannya dan menempatkan mereka pada kamp-kamp konsentrasi. (Ada sekitar 3 juta orang Yahudi).





Di kamp-kamp konsentrasi ini mereka tidak diberi makan dengan baik sehingga banyak yang mati kelaparan.






Ada banyak yang siksa sampai mati.



Juga secara perlahan-lahan (kadang-kadang perorangan atau pun secara berkelompok) orang-orang Yahudi ini ditembak mati.






Sisanya (hampir 3 juta orang) dimasukkan dalam ruangan yang dikunci dan disemprotkan gas beracun ke dalamnya sehingga pada saat itu jutaan orang Yahudi tewas secara menggenaskan. Hampir seluruh kota di mana kamp-kamp konsentrasi itu berada, dipenuhi dengan mayat orang-orang Yahudi. Mayat-mayat ini ditumpukkan disepanjang jalan-jalan di kota-kota Jerman lalu diangkut dengan truk dan kereta api untuk dikuburkan secara massal.














Insiden ini dikenal dengan istilah ”HOLOCAUST” (PBB menetapkan tanggal 27 Januari sebagai hari peringatan Holocaust). Orang Yahudi yang mati dalam insiden Holocaust ini sekitar 3 juta tapi sebelumnya Hitler telah membantai sekitar 3 juta orang Yahudi sehingga total orang Yahudi yang dibunuh oleh Hitler adalah 6 juta orang. Ini semua jelas ancaman bagi komunitas orang Yahudi karena jumlah ini adalah 2/3 dari komunitas Yahudi yang ada di seluruh Eropa.


II.    TERBENTUKNYA NEGARA ISRAEL MODERN.

Beberapa tahun sebelum peristiwa Holocaust ini terjadi, kabar bahwa orang Yahudi telah mengalami penganiayaan yang hebat di berbagai negara telah menjadi isu internasional. Dan ini menggoncang komunitas Yahudi di seluruh dunia. Mereka pun kembali memikirkan misi Zionisme yang dikumandangkan Theodore Herzl pada tahun 1896 :

Theodore Herzl –  ”Kami adalah masyarakat. Kami mencoba untuk tetap hidup dan berbaur dengan masyarakat lain. Kami tidak dihargai. Begitu banyak penyerangan terhadap orang-orang Yahudi di berbagai negara, Rusia, Rumania, Jerman, Perancis. Saya tidak percaya adanya kedamaian lagi. Jadi ijinkan kami untuk memerintah sebuah area di dunia ini di mana kami dapat mendirikan negara kami sendiri. ..... ”

Karena itu Zionisme internasional dengan serius memikirkan dan mengupayakan adanya sebuah wilayah di dunia ini untuk dapat menjadi tempat tinggal bagi orang Yahudi di mana mereka yang mengatur rumah tangga mereka sendiri tanpa ditindas oleh bangsa-bangsa lain. Sesuai dengan pidato Theodore Herzl, maka 2 wilayah menjadi sasaran mereka yakni Palestina dan Argentina. Tetapi kelihatannya tanah Palestina lebih diminati karena faktor sejarah di mana itu memang tanah yang dijanjikan Tuhan pada mereka dan bangsa mereka pernah hidup dan jaya di sana.

Pada saat Perang Dunia I, negara Inggris mendukung Arab Saudi untuk memberontak terhadap Ottoman Turki dan sebagai imbalannya, Arab lalu memberikan wilayah Palestina dan Yerusalem kepada Inggris. Dengan demikian seluruh wilayah Palestina ada dalam kuasa Inggris sejak tahun 1917.  Hubungan yang baik antara Perdana Menteri Inggris saat itu Arthur Balfour dengan seorang Zionis kaya raya dan berpengaruh bernama Lord Rothschild berujung dengan penawaran Balfour kepada Rothschild untuk memberikan wilayah Palestina bagi orang Yahudi. Lewat berbagai proses dan lobi yang panjang dan rumit, akhirnya muncullah apa yang dikenal sebagai ”DEKLARASI BALFOUR” (2 November 1917).

Deklarasi Balfour – ”Saya begitu senang menyampaikan pada anda, atas nama pemerintah yang mulia, deklarasi simpati bersamaan dengan aspirasi tekah dikumpulkan dan disetujui oleh kabinet. Pemerintah yang mulia mendukung pembentukkan di dalam Palestina sebagai kampung halaman nasional bagi orang-orang Yahudi, dan akan menguoayakan segala sesuatu untuk mencapai tujuan ini. Hal ini dapat dimengerti bahwa tidak ada yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi pihak sipil dan hak-hak keagamaan dari keberadaan komunitas non Yahudi di Palestina”.

Pada saat itu mayoritas penghuni wilayah Palestina adalah orang-orang Arab yang selama sekitar 1000 tahun telah menduduki wilayah tersebut sebagai akibat dari kekuasaan Islam atas wilayah Palestina hingga tumbangnya Dinasti Ottoman Turki. Ketika ”DEKLARASI BALFOUR” disosialisasikan, maka orang-orang Arab di Palestina mengadakan aksi protes dan menolak kehadiran orang-orang Yahudi di dalam wilayah mereka. Tetapi negara Inggris sebagai penguasa Palestina tidak mempedulikannya. Inggris lalu mengeluarkan apa yang dikenal sebagai ”MEMORANDUM BALFOUR”.

Memorandum Balfour – ”Di Palestina, kami tidak menganjurkan untuk meneruskan proses konsultasi  dengan penduduk setempat. Keempat kekuatan besar berkomitmen pada Zionisme, tidak peduli benar atau salah. Zionisme adalah lebih penting daripada 7000 orang Arab yang saat ini menduduki Palestina”.

Setelah keputusan ini dikeluarkan, mulailah orang Yahudi dari berbagai negara dianjurkan untuk pulang ke tanah Palestina. Dan saat itu ada sekitar 35.000 orang Yahudi memasuki Palestina. Kedatangan mereka ditolak oleh orang-orang Arab di Palestina dan mereka mengadakan penyerangan terhadap orang-orang Yahudi (tahun 1936) tetapi Inggris lalu turun tangan dan menaklukan mereka. Sejak saat itu orang Yahudi dari berbagai belahan dunia terus berdatangan di wilayah Palestina termasuk korban-korban Holocaust yang merasa tidak ada lagi tempat aman bagi mereka di dunia ini. Tetapi orang-orang Arab Palestina tidak mau merelakan tanah mereka untuk orang Yahudi dan sejak saat itulah permusahan Arab – Yahudi di mulai sampai saat ini.

Royal Commission – Konflik yang tidak terhentikan telah terjadi di antara kedua komunitas. Sekitar 1 juta orang Arab berselisih dengan 400.000 orang Yahudi.

Melihat kondisi seperti ini, Inggris lalu akhirnya menarik diri dari rencana mula-mula mereka sehingga orang Yahudi di Palestina tanpa dukungan sama sekali. Mereka mulai berjuang dari diri mereka sendri.

Sementara ketegangan terjadi di Palestina, pecahlah insiden Holocaust di Jerman di bawah Hitler. Ini lalu memicu urgensitas dari pembentukan negara Israel di Palestina. Masalah ini lalu di bawah ke tingkat internasional di PBB pada tanggal 27 November 1947 dan dilakukan voting terhadap negara-negara anggota PBB terhadap rencana pembentukan negara Israel di Palestina. Pada saat itu Zionisme internasional mengadakan lobi politik ke PBB untuk menyetujui pembentukan negara Israel di Palestina. Hasilnya adalah 13 negara menolak, 10 negara abstain (termasuk Inggris) dan 33 negara menyetujuinya termasuk Amerika Serikat. Dan keputusannya adalah wilayah Palestina akan dibagi menjadi 2 yakni untuk Arab Palestina di bagian barat laut yang berbatasan dengan Mesir. Sisanya diberikan kepada orang Yahudi sedangkan Yerusalem langsung dikendalikan oleh PBB. Setelah keputusan itu Zionisme lalu mempersiapkan segala sesuatu untuk pembentukan negara mereka. Tetapi perlawanan mulai datang dari orang Arab. Peperangan pun terjadi dengan diusirnya orang-orang Arab dari wilayah Israel yang ditetapkan PBB. Akhirnya pada tanggal 14 Mei 1948, jam 4 sore, David Ben-Gurion mengumumkan negara Israel merdeka.

Proklamasi Kebangkitan Bangsa Israel


Israel adalah cikal bakal bangsa Yahudi, mereka sedemikian terbiasa dalam hal-hal rohani, keagamaan dan jabatan internasional, sekrang mereka meraih kemerdekaan, pertama-tama mereka membangun makna budaya nasional maupun internasional, mereka mengutip catatan ayat-ayat Alkitab untuk disambungkan dan dipraktekan pada dunia.

Orang-orang Yahudi diusir untuk meninggalkan tanah Israel, tercerai-berai ke berbagai negara, mereka tetap mengenang tanah ini, senantias berdoa mengarapkan untuk kembali ke tanah air mereka, mengembalikan negeri mereka kepada kebangsaan.

Dengan desakan kesatuan yang bersejarah ini, orang-orang Yahudi selama ratusan tahun berupaya untuk pulang ke tanah nenek moyang mereka, juga membangun kembali negeri mereka. Puluhan tahun akhir-akhir ini mereka berduyun-duyun pulang ke negaranya, membuka lahan, menggalangkan pemakaian bahasa Ibrani, membangun kota-kota, menciptakan masyarakat yang penuh dinamis dan bersemangat baja, memiliki ciri khas budaya perekonomian mandiri, mereka mencari kedamaian, juga mempersenjatai diri dari serangan musuh, mereka memberi angin kemasyuran kepada negara dan penduduk mereka, dengan pengharapan yang tinggi terhadap kemerdekaan.

Tahun 1897, sidang Zionism pertama diproklamasikan, rakyat Yahudi mempunyai hak untuk turut membangun negeri, sidang ini resmi didirikan atas pengaruh Theodore Herzl.

Hal ini diakui berdasarkan sumpah Balfour (The Balfour Declaration) pada tanggal 2 November 1917, dan disaksikan oleh anggota pengurus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terhadap hubungan bersejarah bangsa Israel dan bangsa Palestina dan hak untuk berpartisipasi membangun negeri, detik ini diakui.

Karena berkali-kali mereka mengalami pembantaian, membuat jutaan orang-orang Yahudi yang diam di daratan Eropa menjadi pilu, sekali lagi menjadi bukti kebutuhan yang mendesak atas kebebasan orang-orang Yahudi di perantauan, harus membangun negara Yahudi, supaya orang-orang Yahudi dapat kembali ke tanah air mereka, menikmati bernegeri, kebangsaan, kesederajatan.

Kehidupan setelah mereka disiksa di Eropa, dan orang-orang Yahudi yang tercerai berai, sekalipun menghadapi banyak kesulitan, halangan, mara bahaya, mereka tetap berjuang untuk pulang ke taha Israel, dan mereka tidak pernah berhenti untuk meningkatkan kehidupan yang layak, bebas, hidup gotiong royong di atas negeri leluhur mereka.

Pada Perang Dunia II, orang-orang Yahudi Palestina dengan segenap tenaga membantu negara-negara yang mencintai kebebasan, dan melawan kuasa jahat Nazi, pengorbanan dan perjuangan prajurit mereka, membuat mereka mempunyai kedudukan yang sederajat dengan negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Tanggal 29 November 1947, setelah disahkan di sidang  anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, mereka berketetapan membangun negara Yahudi sebagai kebutuhan negara Palestina, dalam sidang itu penduduk yang berdiam di sana mereka wajib membantu untuk mensukseskan rencana ini. Keputusan anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa ini adalah tidak dapat disangkali.

Rakyat Yahudi seperti negeri-negeri lain, di dalam negeri yang diagungkan, mereka berhak menikmati kehidupan yang merdeka, ini adalah hak kodrat alami.

Karena itu, anggota parlemet rakyat kami, mewakili rakyat Yahudi Palestina dan Ggerajakan Zionis Dunia (World Zionism Movement) di bawah pengawasan negara Inggris, hingga hari ini, berlandaskan hak alami dan yang bersejarah dalam bangsa Yahudi, dan berdasarkan ketetapan Perserikatan Bangsa-Bangsa, berhimpun di depan sidang ini mengumumkan negara Yahudi yang didirikan di atas tanah Palestina, di sebut negara Israel. Di sini kami memproklamasikan sejak dari pengawasan negara Inggris dari tanggal 14 Mei 1948 telah selesai hingga ketetapan (ketetapan yang ditetapkan wakil-wakil rakyat pada tanggal 1 November 1948), mengangkat parlemen resmi, di antaranya ada wakil-wakil rakyat yang memegang tampuk pemerintahan, tetapi dalam parlemen dibentuk pemerintahan sementara negeri Israel.

Negara Israel menyambut orang-orang Yahudi di perantauan untuk pulang ke tanah air mereka, meningkatkan perkembangan dan perdagangan yang berfaedah bagi rakyat, berdasarkan cita-cita para nabi tentang kebebasan, keadilan dan damai, dan sebagainya sebagai prinsip dasar dan tidak membedakan agama, pendidikan dan budaya, memelihata Tanah Suci keagaamaa, dengansegenap hati mematuhi prinsip-prinsip Dekrit Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Negara Israel bersiap diri untuk bergabung dan bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan wakil-wakilnya, sebagai konsekuensi ketetapan Sidang Raya pada tanggal 29 November 1947, juga mngambil tindakan, demi mensukseskan Perserikatan Ekonomi (Economic Union) Palestina.

Kami berseru kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membantu rakyat Yahudi membangu negeri mereka sendiri, dan membiarkan mereka masuk sebagai salah satu anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Di dalam masa penjajahan, kami mohon semua penduduk Israel yang berwarga negara Arab, memelihara perdamaian, berkewajiban memajukan bangsa, mereka menikmati hak mutlak dalam berbangsa, dan memiliki hak sebagai wakil dalam persekutuan-persekutuan yang bersifat sementara atau permanen.

Kami berseru kepada negara-negara tetangga dan rakyatnya, kami mengulurkan tangan perdamaian, memohon mereka demi kerjasama mereka antara keuntungan bersama dengan negara Yahudi yang merdeka, negara Israel bersedia memberikan sumbangsih untuk kemakmuran di sekitar Timur Tengah.

Kami berseru kepada bangsa Yahudi di seluruh dunia untuk berhimpun di satu lokasi, wajib ikut menanggung kaum pengungsi dan perkembangannya, bersatu bersama kami, supaya tergenapi mimpi penyelamatan negara Israel pada zaman ini.

Demi percaya kepada Allah yang Mahaesa, kami pada tanggal 14 Mei 1948, kalender Yahudi 5708 bulan Iyar tanggal 5 menjelang hari Sabat, di tanah air kami Tel Aviv dalam sidang rapat darurat, kami memproklamasikan kemerdekaan ini.



Sejak saat itu gelombang orang Yahudi dari berbagai negara pulang ke tanah air mereka, tanah yang dijanjikan Allah kepada nenek moyang mereka Abraham, Ishak dan Yakub. Namun tidak sedikit juga yang tetap tinggal dan menjadi warga di negara-negara lain yang tersebar di seluruh dunia. Demikianlah bangsa Israel yang tidak bernegara selama hampir 2000 tahun itu akhirnya kembali muncul dalam sejarah sebagai sebuah negara yang sah yang harus diakui dunia internasional.


III. TINJAUAN ALKITAB & APLIKASI PRAKTIS.

Dalam beberapa seri dari khotbah Israel ini kita sudah melihat bahwa peristiwa-peristiwa di dunia yang berkenaan dengan kehidupan bangsa Israel, semuanya ternyata sudah dinubuatkan di dalam Kitab Suci. Tidak ada satu pun yang bersifat kebetulan. Demikian juga kali ini, tadi sudah saya gambarkan bagaimana kehidupan orang Yahudi di negara-negara lain di mana nasib mereka sangat buruk. Diusir, dianiaya, disiksa, dibunuh/dibantai. Ternyata ini pun tidak kebetulan karena ini sudah dinubuatkan dalam Kitab Suci.

Ul 28:63-67 – (63) ”.... kamu akan dicabut dari tanah, ke mana engkau pergi untuk mendudukinya. (64) TUHAN akan menyerakkan engkau ke antara segala bangsa dari ujung bumi ke ujung bumi; ....(65) Engkau tidak akan mendapat ketenteraman di antara bangsa-bangsa itu dan tidak akan ada tempat berjejak bagi telapak kakimu; TUHAN akan memberikan di sana kepadamu hati yang gelisah, mata yang penuh rindu dan jiwa yang merana. (66) Hidupmu akan terkatung-katung, siang dan malam engkau akan terkejut dan kuatir akan hidupmu. (67) Pada waktu pagi engkau akan berkata: Ah, kalau malam sekarang! dan pada waktu malam engkau akan berkata: Ah, kalau pagi sekarang! karena kejut memenuhi hatimu, dan karena apa yang dilihat matamu.

Demikian juga tadi sudah saya jelaskan bahwa melalui jalan yang begitu pelik dan sukar, akhirnya orang Yahudi bisa kembali ke tanah air mereka, tanah Palestina. Lagi-lagi ini juga bukan kebetulan karena peristiwa ini sudah dinubuatkan juga di dalam Kitab Suci.
Yer 16:15b : .”... Sebab Aku akan membawa mereka pulang ke tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyang mereka.

Yeh 11:16-17 – (16) Oleh sebab itu katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Walaupun Aku membawa mereka jauh-jauh di antara bangsa-bangsa dan menyerakkan mereka di negeri-negeri itu dan Aku menjadi tempat kudus yang sedikit artinya bagi mereka di negeri-negeri di mana mereka datang, (17) oleh sebab itu katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan menghimpunkan kamu dari bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri di mana kamu berserak, dan Aku akan memberikan kamu tanah Israel.

Yeh 34:13 - Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke tanahnya; Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu.

Yeh 36:24 - Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu.

Yeh 37: (21) katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. (22) Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan. (25) Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya ........(26) .... Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak ..... (27) .... Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. (28) Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya."

Amos 9:14-15 – (14) Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya. (15) Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka," firman TUHAN, Allahmu.

Di sini kita bisa melihat lagi bahwa ternyata jalannya sejarah Israel ini semuanya telah dirancangkan dengan matang oleh Allah sehingga tidak ada satu pun yang bersifat kebetulan. Allah benar-benar mengontrol sejarah ini!

Setelah mengetahui semua kisah perjalanan bangsa Israel ini (terutama kemerdekaan mereka) lalu apa pelajaran rohani bagi kita? Saya melihat minimal ada 2 pelajaran rohani di dalamnya :

a.    Allah adalah sumber segala keberhasilan.

Tadi Sudah saya jelaskan secara singkat bagaimana proses hingga terbentuknya negara Israel di mana ada banyak pihak yang terlibat di dalamnya. (Theodore Herzl, Zionisme, Inggris, Arthur Balfour, Hitler dan Nazi, Amerika, PBB dan David Ben-Gurion). Jadi rupanya ada banyak ”tangan” yang bekerja di balik pulangnya orang Israel ke tanah air mereka dan terbentuknya negara Israel modern. Tetapi kalau kita melihat ke dalam nubuatan-nubuatan yang ada, semuanya berkata bahwa Tuhanlah yang melakukan semuanya itu.

Yer 16:15b : .”... Sebab Aku akan membawa mereka pulang ke tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyang mereka.

Yeh 11:17 – ”.... Aku akan menghimpunkan kamu dari bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri di mana kamu berserak, dan Aku akan memberikan kamu tanah Israel.

Yeh 34:13 - Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke tanahnya; Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu.

Yeh 36:24 - Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu.

Yeh 37: (21) katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. (22) Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan. (25) Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya ........(26) .... Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak ..... (27) .... Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. (28) Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya."

Amos 9:14-15 – (14) Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya. (15) Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka," firman TUHAN, Allahmu.

Jadi biar pun secara manusia ada banyak ”tangan” yang ikut campur di dalam pulangnya orang Israel, tetapi sebenarnya tangan Tuhanlah yang bekerja di balik semuanya itu. Orang Yahudi akhirnya bisa pulang ke tanah air mereka tetapi dari terang Firman Tuhan yang ada kita harus simpulkan bahwa bukan Zionisme yang menyebabkannya, bukan negara Inggris / Amerika / PBB yang menyebabkannya, bukan Theodore Herzl / Arthur Balfour / David Ben-Gurion yang menyebabkan semuanya. Yang menyebabkan semuanya adalah Tuhan Allah Israel itu.

Semua ini mengajarkan pada kita bahwa Tuhanlah sumber segala keberhasilan.

Maz 127:1 – ”Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.

Semua usaha manusia tanpa campur tangan Tuhan maka akan sia-sia. Ingat pengalaman Petrus menjala ikan. Karena itu jangan sekali-kali merasa bahwa kita cukup kuat untuk berhasil tanpa Tuhan. Sebaliknya, libatkanlah Tuhan di dalam pekerjaan saudara, rumah tangga saudara, pendidikan saudara, pergaulan saudara, dan pelayanan saudara.

b.    Akhir zaman sudah dekat, di ambang pintu.

Sepanjang khotbah Israel kita telah melihat bahwa jalannya sejarah dunia ini sudah dirancang oleh Allah bahkan sampai detail-detailnya. Sejarah Israel yang panjang ini dimulai dari panggilan terhadap Abraham (2000 SM), berlanjut pada Ishak dan Yakub, penindasan di Mesir, peristiwa exodus (keluarnya orang Israel dari Mesir) hingga pendudukan Kanaan, zaman hakim-hakim hingga zaman raja-raja (Saul, Daud, Salomo, dll), terpecahnya kerajaan Israel raya (Yehuda dan Israel), hancurnya 2 kerajaan itu hingga penaklukan di Babel, pulang dari pembuangan di Babel, pendirian Bait Allah II, lalu masa ”Silent Years” 400 tahun, zaman Media-Persia, zaman Yunani, zaman Romawi, lalu hancurnya Yerusalem dan terseraknya bangsa Yahudi ke seluruh dunia, penyiksaan-penyiksaan yang dialami orang Yahudi hingga kembalinya mereka ke tanah air mereka. Semua ini memperlihatkan kepada kita tentang rentang sejarah yang panjang yang dirancang oleh Tuhan. Dan jika kita menengok ke dalam catatan-catatan Alkitab, rasanya kembalinya bangsa Yahudi ke tanah air mereka sudah merupakan babakan-bakakan terakhir dari jalannya sejarah yang dirancang Tuhan.




Lalu darimana kita bisa menduga bahwa jarak dari kemerdekaan Israel dengan akhir zaman sudah dekat? Perhatikan ayat ini :

Mat 24: (1) Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. (2) Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." (3) Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" (15) "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya – (32) Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. (33) Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. (36) Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri. (37) "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. (42) Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang (44) Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Di bagian awal dari Mat 24 ini jelas Yesus sementara berbicara tentang kehancuran Yerusalem tetapi di bagian tengah dan akhirnya Yesus berbicara tentang kedatangan-Nya yang kedua kali. Jadi kelihatannya bagian Yesus sementara menggabungkan pembicaraan tentang kehancuran Yerusalem dan kedatangan-Nya yang kedua. (Ini menjadikan bagian Alkitab ini sukar ditafsirkan). Sekarang perhatikan ayat 33 :

Mat 24:33 - Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.

Artinya, jika kamu melihat semuanya itu (kehancuran Yerusalem), ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat (waktu kedatangan Yesus kedua kalinya), sudah di ambang pintu. Nah jika Yesus berkata bahwa jarak antara kehancuran Yerusalem (tahun 70) dan kedatangan-Nya sudah dekat/di ambang pintu, maka tentu jarak antara kemerdekaan Israel (1948) dan akhir zaman lebih dekat lagi mengingat jarak antara kehancuran Yerusalem dan kemerdekan Israel adalah 1878 tahun (tahun 70 – 1948).

Dan jarak ini makin dekat lagi mengingat sekarang kita sudah ada di tahun 2010 (62 tahun setelah kemerdekaan Israel).  Karena bolehlah kita katakan bahwa kita sudah sangar-sangat dekat dengan akhir zaman/kedatangan Yesus Kristus kedua kalinya.

Satu hal yang perlu dicamkan adalah walaupun kita sudah sangat dekat dengan akhir zaman namun hari kedatangan-Nya tetaplah suatu rahasia yang tidak mungkin diketahui manusia.

Mat 24: 36, 44 -  (36) Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri. (44) .....Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

1 Tes 5:2 - karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.

Mengapa Tuhan merahasiakan hari kedatangan-Nya? Karena Dia tahu bahwa jika Ia memberitahu hari kedatangan-Nya, maka manusia baru akan mau percaya/bertobat kurang 1 menit dari hari/jam kedatangan-Nya itu. Karena itu jangan coba-coba untuk meramal hari kedatangan Yesus dan juga jangan percaya pada siapa pun yang meramal dan menentukan hari/bulan/tahun kedatangan Yesus seperti Mangapin Sibuea, gerakan Adventism, Saksi Yehovah (C.T.Ruseel), ramalan kiamat tahun 2012, dll. Yang harus kita lakukan kalau kita tahu bahwa akhir zaman sudah dekat adalah mempersiapkan diri kita.

Mat 24:42, 44 - (42) Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang (44) Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Lalu bagaimana kita mempersiapkan diri?

1)   Kita harus sungguh-sungguh beriman kepada-Nya.

Luk 18:8 – ”..... jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Kata-kata Tuhan ini berarti bahwa beriman kepada Dia adalah hal yang paling penting dan menentukan.

Matthew Henry –  Ini berarti bahwa iman adalah hal utama yang Kristus cari. Ia mengamati anak-anak manusia dan tidak bertanya ”apakah ada yang tidak bersalah?” namun ”apakah ada iman?”. (Injil Lukas, 13-24, hal. 677)

Kata-kata ini juga berarti hanya di bumi saja ada kesempatan untuk beriman karena begitu saudara mati dan beralih dari dunia ini, tidak ada lagi kesempatan untuk beriman. Karena itu kesempatan untuk beriman, kesempatan untuk percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat pribadi adalah selama engkau masih ada di bumi ini. Jika sepanjang hidup di bumi ini saudara tidak beriman, maka maka saudara akan kehilangan semua kesempatan itu dan biar pun saudara berteriak dengan menggenaskan seperti teriakan orang kaya dalam cerita orang kaya dan Lazarus, kesempatan itu telah tertutup dan selamat menikmati neraka untuk selama-lamanya. ”Jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" Karena itu bagi yang belum beriman secara pribadi kepada Yesus, berimanlah sekarang!

2)    Kita harus bertekun di dalam iman.

Jikalau bagi orang yang tidak beriman, Kristus menuntut/iman, maka bagi orang yang sudah memiliki iman, Kristus menuntut ketekunan. Ingatlah perumpamaan tentang 5 gadis yang bijaksana dan 5 gadis yang bodoh. 5 gadis yang bodoh itu jelas mengadakan persiapan untuk menyambut kedatangan mempelai laki-laki, tetapi karena tidak bisa bertekun sampai akhir, maka semua persiapan mereka sia‑sia sama sekali. Ini menunjukkan bahwa orang Kkristen yang bersiap sedia, tetapi tidak bertekun sampai akhir, juga akan binasa. Ini tidak bertentangan dengan doktrin Perseverance of the Saints, karena kalau bagian ini dipelajari dengan teliti maka akan terlihat bahwa 5 gadis bodoh ini melakukan persiapan yang tidak memadai, dan itu menunjukkan bahwa mereka bukan orang Kkristen sejati. Juga Kitab Suci menunjukkan bahwa orang yang tidak bertekun sampai akhir, memang bukan orang Kristen yang sejati (Yoh 8:31  1Yoh 2:19). Jadi, mereka bukannya kehilangan keselamatan, tetapi mereka memang tidak pernah selamat! Jadi kalau saudara adalah orang Kristen sejati, maka saudara pasti akan bertekun di dalam menanti kedatangan Tuhan. Sekarang, bagaimana dengan ketekunan saudara? Apakah saudara bertekun dalam mencari Firman Tuhan, mentaati Firman Tuhan / menguduskan diri, berbakti kepada Tuhan dan berdoa?, Atau saudara sering malas dalam melakukan hal‑hal itu? Kalau ya, bertobatlah dan bertekunlah, atau semua itu akan sia‑sia belaka.

Ibr 10:25 - Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

3)    Kita harus giat di dalam pelayanan.

2 Tim 4:5-8 – (5) ”.... lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! (6) Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. (7) Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. (8) Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Rasul Paulus mengatakan bahwa ia telah mengakhiri pertandingan yang baik (pelayanan-Nya) dan karena itu ia akan dikaruniakan mahkota oleh Tuhan pada hari-Nya (Hari kedatangan Tuhan). Paulus juga berkata bahwa mahkota/upah itu juga akan diberikan kepada semua orang  yang merindukan kedatangan Yesus. Ya benar sekali! Jika kita sadar bahwa kedatangan Tuhan sudah dekat, di mana Ia akan datang kembali dan menghakimi setiap manusia. Yang tidak percaya diberikan hukuman dan yang percaya diberikan dan setia melayani akan diberikan upah, maka waktu yang singkat ini sebelum Kristus datang kembali adalah kesempatan untuk melayani sebanyak-banyaknya demi upah yang menanti saat hari Kristus  datang kembali. Masuk surga itu memang anugerah tetapi upah di surga itu bergantung kerja keras, perbuatan baik dan pelayanan kita di bumi ini. Karena itu marilah menjelang kedatangan Tuhan yang semakin dekat ini kita semakin giat melayani. Tidak usah bersungut-sungut di dalam pelayanan apabila orang lain bermalas-malasan, ambillah pelayanan sebanyak mungkin karena besar upah yang menanti engkau di sana.

Mat 24:44-46 – (44) Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." (45) "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? (46) Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

Ya, kemerdekaan Israel adalah sebuah tanda zaman yang harus bisa kita baca bahwa kedatangan Tuhan Yesus sudah sangat dekat. Marilah kita melakukan 3 pesan di atas sambil mengingat kata-kata penulis Surat Ibrani :

Ibr 10:37 - "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.


- AMIN -


24 November 2012

BERBAGAI PERANG YANG DIHADAPI BANGSA ISRAEL

By. Esra Alfred Soru


Dalam bagian sebelumnya kita sudah membahas tentang penderitaan/penganiayaan terhadap orang Yahudi di berbagai negara dan juga terbentuknya mereka menjadi sebuah negara yang sah yang diakui PBB pada tanggal 14 Mei 1948. Meskipun demikian ini tidak berarti bahwa mereka bisa hidup dengan tenang mengingat sejak awal orang-orang Arab yang sudah menduduki Palestina sudah menolak kehadiran mereka. Konflik-konflik ini tidak terhindarkan karena Israel mengklaim tanah Palestina sebagai tanah leluhur mereka sedangkan orang-orang Arab juga sudah menduduki tanah itu lebuh dari 1000 tahun. Bayangkan kalau anda ada di posisi orang-orang Arab Palestina. Itulah yang membuat konflik-konflik di antara mereka sukar terselesaikan. Dalam seri ini kita akan membahas sejumlah perang (yang besar) yang terjadi antara Israel dan orang-orang Arab.

I. BERBAGAI PEPERANGAN ISRAEL MELAWAN NEGARA-NEGARA ARAB.

a.    Perang Kemerdekaan (1948-1949)

Seperti sudah saya jelaskan bahwa pada tanggal 14 Mei 1948 (jam 4 sore), bangsa Israel mengumumkan kemerdekaan mereka/terbentuknya negara Israel modern melalui Perdana Menteri mereka yang juga adalah pemimpin Zionis “David Ben Gurion”.


Proklamasi kemerdekaan/terbentuknya negara Israel modern ini langsung mendapat reaksi dari negara-negara Arab di sekitar wilayah Palestina. Begitu Israel mengumumkan kebangkitannya, 6 jam kemudian 5 negara Arab langsung menyerbu mereka yakni Mesir, Yordania, Syiria, Libanon, Irak ditambah dengan warga Arab Palestina. Jelas ini adalah kekuatan yang sangat tidak seimbang. 5 negara yang telah mapan ditambah warga Palestina menyerbu “bayi Israel” yang baru lahir 6 jam yang lalu.

Sir Weal Aheon - Pada saat itu (Mei 1948) kekuatan bangsa-bangsa Arab berjumlah lebih dari 100 juta jiwa! Sedangkan Israel sekitar 500.000 jiwa! Hal itu berarti, secara jumlah/kuantitas, pasukan bangsa-bangsa Arab 200 x lipat jumlah orang Israel. (Skenario Kemenangan Terakhir Israel Raya 2010, hal. 16).

Sebagai negara yang baru lahir 6 jam, Israel tentu belum mempunyai angkatan bersenjata yang resmi. Karena itu Israel hanya mengandalkan organisasi paramiliter seperti Haganah, Irgun, Palmach yang berjuang tanpa komando. Organisasi-organisasi ini baru di kemudian hari dilebur menjadi “ISRAELI DEFENSE FORCES”.

Perang lalu berkecambuk dengan sangat hebat di mana 5 negara Arab yang mapan ini ditambah warga Palestina sendiri menyerbu Israel dari berbagai arah, kecuali dari arah laut mediterania. Perhatikan gambar berikut di mana Israel diserang dari berbagai arah :




Melihat kondisi seperti ini, sukar dibayangkan kalau “bayi Israel” ini bisa bertahan.

Terrence Prittie & B. Dineen - "Orang-orang Arab demikian kuatnya pada 1948 sehingga banyak ahli militer mengira bahwa Israel akan segera terkalahkan."  (The Birth of Israel, hal. 189).

Anehnya dan luar biasanya adalah 5 negara ini mapan ini ditambah warga Palestina ternyata tidak bisa mendesak Israel apalagi menghancurkannya. Bahkan mereka justru yang dipukul mundur oleh Israel. Bukan hanya itu saja, setelah perang besar yang berjalan hampir 1 tahun itu Israel malah berhasil mendesak tentara-tentara 5  negara ini plus warga Palestina sampai ke dalam wilayah mereka sendiri sehingga Israel bisa merebut sebagian wilayah yang dikuasai mereka.

Perang yang dimenangkan Israel ini berakhir tahun 1949 dengan diadakannya gencatan senjata di antara Israel dan semua negara penyerang tadi (7 Januari 1949). Dampak positif dari perang ini adalah luas wilayah Israel semakin bertambah (sekitar 50%) dari yang sudah ditetapkan PBB bagi mereka pada tahun 1947.




Ini mengakibatkan ribuan warga Arab yang tinggal di wilayah Palestina dan juga negara-negara Arab mulai mengungsi.




Teguh Wangsa Gandhi – Dari sekitar 800.000 orang Arab yang tinggal di Israel sebelum 1948, hanya tinggal 170.000 yang bertahan, sisanya mengungsi di negara-negara Arab, masa ini juga sebagai tanda berakhirnya mayoritas Arab di Palesntina. (Akar Konflik Israel – Palestina, hal. 38).

Masalah pengungsi yang besar seperti ini menjadi perhatian internasional. Berikut ini pandangan Israel maupun Palestina terhadap masalah pengungsi ini :

Pandangan Israel : Masalah para pemimpin Arab disebabkan karena perang agresi yang dilakukan oleh negara Arab melawan Israel tahun 1948 dan 1949. Jika tidak ada peperangan melawan Israel maka tidak akan ada pengungsi.

Pandangan Palestina : Palestina adalah negara kami, tujuan kami adalah kembali ke negara kami, kematian tidak menakutkan kami, Palestina milik kami, kami tidak akan melupakannya., tanah kekuasaan lain tidak akan kami terima. Palestina kami, Oh Tuhan….kami berjanji akan terus berjuang hingga titik darah penghabisan.

Perang itu sudah berakhir dengan gencatan senjata. Meskipun demikian negara-negara Arab tadi mengumumkan perang abadi terhadap Israel dan karena itu maka sejak dari 1952-1956 tercatat adanya sekitar 3000 kali bentrokan antara pasukan-pasukan Arab dan pasukan Israel.

b.    Perang Suez (1956).

Tentu bayak di antara kita yang pernah mendengar nama Terusan Suez. Terusan Suez ini adalah sebuah terusan (jalan air), semacam jalan pintas yang menghubungkan wilayah Eropa dan Asia. Ini memudahkan kapal-kapal dari Eropa yang mau berlayar ke wilayah Asia tanpa harus memutar benua Afrika yang sangat luas itu.




Terusan ini dibangun pada tahun 1870 oleh Perancis dan Mesir tetapi karena wilayahnya termasuk ke dalam wilayah Mesir maka hak pengelolaannya diserahkan kepada Mesir. Bagi negara Inggris, Terusan Suez ini sangat berguna karena menghubungkan mereka dengan negara-negara jajahannya di Asia dan Australia. Karena itu maka pada tahun 1875, Inggris membeli sebagian besar saham Terusan Suez ini dan menguasai Terusan ini bersama dengan Perancis. Beberapa gejolak lalu terjadi di sekitar kepemilikan Terusan Suez ini sehingga akhirnya pada tahun 1888 diadakanlah konvensi Konstatntinopel di mana keputusannya adalah terusan ini sebagai zona netral tetapi di bawah perlindungan Inggris. Sejak saat itu Terusan Suez dikapai secara internasional oleh berbagai negara. Lewat Terusan Suez ini juga negara-negara Eropa yang mendukung Israel mengirimkan bantuan-bantuannya kepada Israel. Hal ini tentu tidak disukai oleh Mesir dan karena itu tahun 1952 Mesir menutup terusan ini dan tidak mengijinkan kapal-kapal yang membawa bantuan ke Israel melewatinya. Tindakan Mesir ini lalu mendapat protes yang keras dari Perancis sebagai pembanguan terusan itu dan juga Inggris sebagai pengawasnya dan juga Israel sebagai korbannya. Akibat dari ini maka pecahlah perang pada tahun 1956 yang dikenal dengan sebagai Perang Suez di mana Perancis, Inggris dan Israel melawan Mesir. Berikut ini adalah kekuatan kedua kubu :



Perang ini berlangsung selama beberapa dan hasilnya adalah Mesir dikalahkan. Terusan Suez diduduki tentara Inggris dan Prancis, Gurun Sinai jatuh di tangan Israel.


Berikut ini daftar korbannya : 



Mendengar kekalahan Mesir, Uni Soviet lalu berencana mendukung Mesir untuk melawan Inggris, Perancis dan Israel, tetapi AS yang kuatir akan terjadi perang yang lebih besar lagi  lalu mendesak Inggris dan Perancis untuk keluar dari Terusan Suez, juga pasukan Israel dari wilayah Sinai. Wilayah Sinai lalu diambil alih dan dijaga oleh pasukan PBB.

c.    Perang 6 hari (Six Day War)

Walaupun telah terjadi gencatan senjata dalam perang melawan Israel pada tahun 1948-1949, rupanya negara-negara Arab belum puas dan tidak menerima kekalahan itu. Secara diam-diam, pada tahun 1967, Mesir, Syiria dan Yordania merencanakan penyerangan besar-besaran terhadap Israel didukung oleh Irak, Kuwait, Arab Saudi, Sudan, Tunisia, Libanon dan Aljazair. Dalam perang ini, kelihatannya Mesirlah otaknya di bawah pengaruh presiden Gamal Abdul Nasser.



Karena boleh dikatakan bahwa ini adalah perang 1 (Israel) melawan 10.


Dari segi kekuatan, jelas negara-negara ini mempunyai kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan negara Israel.


Note : Saat itu Mesir dianggap sebagai negara Arab yang paling hebat dari segi militer, terutama Angkatan Udara mereka yang memang memang mendapat sokongan penuh dari Uni Soviet.

Tapi rupanya sebelum rencana serangan negara-negara Arab ini terjadi, agen-agen rahasia Israel (Mossad) telah mengetahui semua ini. Berita ini pun lalu diteruskan ke pemerintah Amerika Serikat, tetapi rupanya pemerintah Amerika Serikat tidak yakin dengan berita tersebut karena tidak ada laporan yang sama dari inteligen Amerika Serikat (CIA) tentang masalah ini. Inggris dan Perancis yang sekian lama mendukung Israel juga, tidak mau terlibat lagi dalam perang ini. Saat itu Israel benar-benar sendirian.

Wang Xiang Jun – Israel meminta dukungan Amerika Serikat. Tapi saat kebenaran datang, komitmen Amerika menguap. Akhirnya orang Israel sadar sekali lagi, bahwa mereka harus mengandalkan diri mereka sendiri. Dan itu tidak mudah. Ada banyak keraguan dan kegelisahan dalam kepemimpinan politik. Inggris dan Perancis juga menolak untuk membantu. Dan sekali lagi Israel harus berjuang sendirian. (Rencana Besar Yahudi 2012-2030, hal. 38).

Pemerintah Israel lalu mengadakan rapat darurat, dan keputusan rapatnya adalah Israel yang harus menyerang terlebih dahulu kalau tidak Israel akan hancur. Akhirnya pada tanggal  5 Juni 1967, Israel memulai serangannya terlebih dahulu.



Dalam tempo waktu 3 jam, Israel menjatuhkan bom di lapangan terbang Yordania, Mesir, Syiria dan Irak.




Ini adalah serangan Israel yang pintar. Mengapa? Karena mereka tahu bahwa negara-negara Arab mempunyai pesawat-pesawat tempur yang hebat akibat dukungan Uni Soviet dan karena itu mereka harus mencegah beroperasinya pesawat-pesawat itu dan karena itu target pertama Israel menyerang dan merusak semua bandara negara-negara Arab sehingga biarpun mereka mempunyai pesawat udara yang banyak tetapi tidak biosa difungsikan. Setelah bandara-bandara hancur, Israel lalu mulai menyerang semua gudang-gudang penyimpanan senjata dan juga pesawat-pesawat tempur.

Wikipedia Encyclopedia - Hampir di saat yang sama, jet-jet Israel membom basis militer Arab di Yordania, Syria, dan Irak. Mereka menyerang dari laut untuk membom basis-basis militer Mesir masuk ke dalam daerah Mesir; dan setelah mendarat hanya untuk mengisi bahan bakar, mereka kembali membom sampai 25 lapangan militer Arab yang terutama tertutup asap. Pilot-pilot Israel begitu mahir sehingga mereka hampir tidak pernah meleset menembak sasaran dengan bom, roket, atau peluru. Foto-foto udara serangan menunjukkan begitu banyak pesawat musuh yang hancur dan terbakar – dan hampir tidak ada lubang bekas bom di landasan atau gunungan pasir di sekitar target.

Wikipedia Encyclopedia - Sampai malam Senin, yang adalah akhir hari pertama perang, sekitar 400 pesawat terbang lima negara Arab telah dimusnahkan. Mesir kehilangan 300, Syria 60, Yordania 35, Irak 15, Lebanon 1. Israel sendiri hanya kehilangan 19 pesawat dan pilot, kebanyakan jatuh oleh tembakan-tembakan dari darat.

Wikipedia Encyclopedia - Begitu banyak pesawat terbang Arab terjebak di tempat parkir mereka sendiri, karena pesawat-pesawat itu diparkir berdempetan, ujung sayap satu pesawat mengenai ujung sayap pesawat yang lain. Hal ini membuat pihak Israel dengan mudah menghancurkan semuanya dengan serangan pertama saja.

Sir Weal Aheon – Sebanyak 452  pesawat tempur lawan yang disiagakan, namun belum sempat mengudara dihancurkan pada saat masih di landasan. (Skenario Kemenangan Terakhir Israel Raya 2010, hal. 14).

Serangan Isarel ini membuat berang negara-negara Arab dan mereka menyambut Israel dengan semangat yang besar untuk menghancurkannya.  Pada saat itu, semua rakyat Arab maupun Israel dapat mengetahui perkembangan perang melalui radio. Melalui radio juga, teriakan-teriakan semangat diberikan kepada tentara-tentara Arab. Radio Irak terus berteriak “Bunuh Yahudi!.... Bunuh Yahudi!”. Radio Syiria melakukan prediksi peperangan dan kesimpulannya adalah “Kami akan menghancurkan Israel dalam waktu empat hari!”. Ini disambut rakyat Syiria dengan bersorak-sorai seolah-olah mereka sudah menang perang. Radio Mesir mengumumkan beberapa keberhasilan mereka menembak jatuh beberapa pesawat tempur Israel dan rakyat Mesir bersorak-sorak penuh kemenangan. Radio Israel menyiarkan bahwa perang sengit telah terjadi dan radio tersebut memutar lagu-lagu rakyat Yahudi dan perjuangan Israel, termasuk lagu “The Bridge on the River Kwai”. Radio Israel juga menyiarkan langsung pidato Menteri Pertahanan Israel : “MOSYE DAYAN”.



Moshe Dayan - “Tentara-tentara pertahanan Israel, pada hari ini kami menggantungkan harapan dan keamanan padamu.”

Pada hari itu juga (5 Juni 1967), Israel memberikan pesan kepada Yordania untuk tidak ikut campur dalam peperangan ini, tapi raja Yordania waktu itu (Raja Hussein) menolaknya, ia malah memerintahkan pasukannya untuk menyerang Yerusalem dan berhasil mendudukinya.


Keesokan harinya (6 Juni 1967) Israel menyerang balik pasukan Yordania dan pada tanggal 7 Juni mereka berhasil merebut Yerusalem dariYordania. Ini adalah kali pertama Israel berkuasa atas Yerusalem setelah 1897 tahun mereka kehilangan ibu kota kerajaan Israel kuno ini. Sementara itu Angkatan Darat Israel juga berperang mati-matian melawan tentara-tentara Arab di gurun Sinai. Ini adalah duel mati-matian antara para prajurit maupun juga tank-tank mereka. Tank-tank Israel adalah buatan Amerika dan Inggris, sedangkan tank-tank Mesir dan negara-negara Arab adalah buatan Uni Soviet. Luar biasanya adalah walaupun dengan kekuatan yang lebih kecil, ternyata tentara-tentara Israel berhasil memukul mundur tentara-tentara Arab dalam waktu yang kurang dari 100 jam. Berikut ini laporan Komandan Angkatan Bersenjata Israel “Yitzhak Rabin” kepada Menteri Pertahanan Israel “Moshe Dayan”.

Yitzhak Rabin - “Kita telah menghancurkan hampir seluruh kekuatan tentara Mesir, memberikan pukulan telak pada pasukan Yordania, menguasai daerah-daerah penting Jazirah Sinai dan Tepi Barat Yordania, dan kita telah hancurkan hampir seluruh kekuatan angkatan udara keempat negara Arab”.

Tanggal 9-10 juni 1967, terjadi pertempuran sengit antara pasukan Israel dengan pasukan Syiria. Hasilnya :

Sir Weal Aheon - Seratus lebih pesawat tempur Syiria dirontokkan oleh pesawat tempur Israel dalam satu peperangan di udara, tanpa satu pun dari pesawat Israel rontok!” (Skenario Kemenangan Terakhir Israel Raya 2010, hal. 15).

Sementara di darat pasukan Syiria pun tidak mampu membendung serangan tentara Israel. Akibatnya dataran tinggi Golan sampai ke jalur Gaza yang sebelumnya dikuasai Syiria jatuh ke tangan Israel.

Demikian juga di laut, Angkatan Laut Israel berhasil menguasai Sharm-el Sheikk di laut merah yang dikuasai oleh Syiria. Ini adalah kemenangan Israel atas Syiria di semua lini. Dalam waktu sekitar 6 hari itu, Israel berhasil menghancurkan semua negara Arab tersebut dan memenangkan perang tersebut sebelum pada tanggal 11 Juni diadakanlah gencatan senjata.



Wikipedia Encyclopedia - Suasana di Tel Aviv sangatlah berbeda. Tiba-tiba saja kota itu dipenuhi bendera-bendera biru dan putih, yang melambai di tiang-tiang tinggi, yang dijatuhkan dari pesawat-pesawat dan mendarat di halaman-halaman dan membuat lautan warna yang berkilau. Pantai-pantai dipenuhi orang-orang yang merayakan kemenangn; tentara-tentara yang membersihkan debu gurun pasir di sepatu bootnya.

Tadi sudah saya singgung bahwa akibat perang ini maka kota Yerusalem akhirnya berhasil dikuasai Israel setelah 1897 tahun. Tentara-tentara Israel begitu emosional saat memasuki Yerusalem, ada yang menangis di tembok ratapan dan ada juga yang memnacangkan bendera Israel di atasnya.



Berikut ini data korban perang 6 hari ini :



Melihat perbandingan korban seperti ini, memang harus diakui bahwa Israel berhasil memenangkan peperangan ini.

Wikipedia Encyclopedia - Dari segala faktor di atas, kesimpulan akhir menunjukkan bahwa kemampuan militer Israel yang luar biasa, taktik dan waktu mereka yang tepat, profesionalisme dalam kemampuan bela diri mereka yang membuat Arab kalah telak merupakan pelajaran klasik yang layak dipelajari dengan rasa kagum oleh seluruh pendidikan militer di seluruh dunia. Selain hal itu, hal utama lainnya adalah dedikasi bela diri Yahudi yang ditempa ribuan tahun penjajahan dan penindasan dan juga tekad mereka yang begitu teguh agar Israel mampu selamat sebagai negara mandiri. “Setiap orang Israel berperang bagi kesatuan kasih, iman, dan negara,” kata Moshe Dayan di akhir minggu. “Jika boleh kukatakan, kami merasa kami berperang untuk mencegah jatuhnya Bait Allah yang ketiga.” Akibat dari perang ini maka luas wilayah Israel semakin bertambah dari luas sebelumnya. Jadi secara perlahan-lahan, Israel kembali berkuasa atas wilayah-wilayah yang adalah milik mereka di dalam Alkitab.

Wikipedia Encyclopedia - Satu per satu, kota-kota lain yang tertulis dalam Alkitab jatuh ke tangan Israel: Yerikho, Hebron, Betlehem. Penyerangan terus dilakukan sampai tentara Israel menguasai seluruh daerah barat Sungai Yordania yang dulu dikuasai kerajaan Raja Hussein dan juga Laut Mati.

Wikipedia Encyclopedia - Secara keseluruhan, wilayah Israel bertambah tiga kali lipat, termasuk sekitar satu juta orang Arab yang masuk ke dalam kontrol Israel di wilayah yang baru didapat (banyak dari penduduk wilayah-wilayah tersebut mengungsi ke luar Israel). Batas Israel bertambah paling sedikit 300 km ke selatan, 60 km ke timur, dan 20 km ke utara.

d.    Perang Yom Kippur (1973).

Kemenangan besar Israel dalam Perang 6 Hari tahun 1967 membuat bangsa Israel besar kepala dan begitu percaya diri bahwa bangsa-bangsa Arab tidak mungkin berani lagi melawan mereka. Tapi mereka salah. Mereka tidak tahu bahwa negara-negara Arab sudah bersumpah untuk mengadakan perang abadi melawan mereka. Tiga kali gagal (perang kemerdekaan, perang Suez dan perang 6 hari) membawa pelajaran berarti bagi negara-negara Arab. Saat itu (1973) Mesir berada di bawah kuasa presiden Anwar Al Sadat.



Presiden Anwar Al Sadat lalu lalu mengajak Syiria, Yordania dan Irak untuk sekali lagi berperang melawan Israel. Tapi kali ini mereka lebih pintar. Al Sadat memakai taktik/trik yang namanya “Bad Information”. Al Sadat tahu bahwa Israel mempunyai dinas inteligent yang sangat hebat yakni “MOSSAD” dan justru pada titik inilah ia melihat peluang untuk menghancurkan Israel.  Al Sadat lalu mengkoordinasi negara-negara Arab lainnya dan mengumumkan bahwa akan ada perang melawan Israel. Informasi ini dibuat seolah-olah adalah rahasia tetapi sebenarnya ia tidak bermaksud merahasiakan hal ini. Ia justru berharap para inteligen Mossad mengetahuinya dan menyampaikannya pada Israel. Pasukan Mesir dan negara-negara Arab lalu diarahkan ke perbatasan-perbatasan dengan Israel dan para inteligent Mossad mengetahui hal itu. Berbagai informasi dan foto-foto para inteligent mendukung hal itu dan dikirimkan ke pemerintah Israel. Saat itu Israel diperintah oleh Perdana Menteri perempuan yang terkenal yakni Golda Meir.


Pemerintah Israel yang mendapat informasi itu lalu mengadakan rapat darurat dan keputusannya adalah siap untuk perang. Pasukan Israel pun disiapkan, ribuan rakyat pun dimobilisasi untuk mempertahankan tanah air mereka. Banyak pekerja pabrik, petani, peternak, dll yang meninggalkan pekerjaan mereka demi membela negara mereka. Akibatnya adalah negara mengalami kerugian dan juga pengeluaran lebih dari 10 juta dolar / 120 milyard demi persiapan perang. Isarel pun berada dalam siaga I dan siap untuk berperang. Tetapi apakah yang terjadi? Ternyata ditunggu-tunggu, pasukan Mesir dan pasukan negara-negara Arab lainnya tidak melakukan penyerangan apa pun. Akhirnya Israel pun sadar bahwa sebenarya Mesir dan negara Arab lainnya tidak sementara bersiap menyerang mereka. Mungkin mereka hanya melakukan latihan perang saja. Dalam hal ini pun mereka salah karena sebenarnya itu adalah bagian dari strategi Mesir. Jika demikian maka pihak yang patut disalahkan adalah dinas inteligent Mossad karena mereka dianggap memberikan “Bad information” atau informasi yang keliru bahwa Mesir dan sekutu-sekutunya mau menyerang Israel. Akibat informasi yang salah ini, negara mengalami kerugian yang sangat besar. Mossad benar-benar kehilangan kepercayaan sebagai sebuah lembaga inteligent.

Pada tanggal 19 Mei 1973, presiden Mesir Anwar Al Sadat berkunjung ke Syiria untuk membicarakan rencana penyerangan terhadap Israel dan pada tanggal 12 September 1973, kedua negara ini menandatangani persetujuan bersama untuk menyerang Israel. Hal ini rupanya diketahui oleh para inteligent Mossad. Berita pun di sampaikan kepada pemerintah Israel, tetapi pemerintah Israel yang sudah tidak percaya pada informasi Mossad mengabaikan semua informasi itu. Mereka tidak ingin terkecoh seperti sebelumnya gara-gara “Bad Information” dari Mossad. Menteri Pertahanan Israel Moshe Dayan bahkan menganggap bahwa negara-negara Arab tak mungkin punya nyali untuk berhadapan dengan Israel lagi. Karena itu semua informasi akurat yang masuk masuk dari Mossad bahkan termasuk persiapan-persiapan Mesir dan Syiria dicoretnya. Di akhir bulan September itu masuk pula informasi yang sangat akurat yaitu rudal-rudal tipe SA-6 telah dibagikan ke semua Devisi Lapis Baja AD Mesir. Juga info dari gurun Sinai telah masuk bahwa telah terjadi peningkatan pasukan dalam jumlah yang makin banyak disertai persenjataan yang lengkap. Tetapi semua ini diabaikan pemerintah Israel. Mossad juga memberi laporan bahwa Rusia telah mengirimkan kapal mata-mata yang canggih ke pantai laut Israel. Tetapi lagi-lagi semuanya diabaikan Moshe Dayan. Dia berkata bahwa paling-paling Mesir, dkk sementara melakukan latihan perang. Mana mungkin mereka berani melawan Isarel? Mossad yang kali ini yakin akan informasi mereka bahwa Israel akan diserang terus mendesak pemerintah Israel untuk melakukan persiapan perang. Mereka bahkan memberikan informasi yang sangat detail misalnya di mana tentara-tentara Mesir akan didaratkan dengan helikopter-helikopter, sasaran-sasaran mana yang akan dibidik oleh pesawat tempur Mesir dan Syiria, rudal-rudal Uni Soviet yang telah dikirim ke Mesir dan ditempatkan di posisi-posisi mana saja, persiapan pesawat-pesawat Uni Soviet yang mendukung Mesir, bahkan pelaksanaan penyerangan yang akan dilaksanakan di awal Oktober 1973. Total ada sekitar 400 informasi yang masuk. Namun anehnya, 400 informasi akurat yang masuk ini tetap saja diabaikan oleh Moshe Dayan dan Golda Meir. Rupanya rencana penyerangan Mesir dan Syiria ini juga diketahui oleh inteligent Amerika Serikat (CIA) yang lalu mengirimkan  informasi tersebut kepada Israel pada tanggal 4 Oktober 1973.

CIA“Kami CIA sangat yakin bahwa orang Arab akan segera menyerang kalian, orang Israel”.

Jawaban Israel"Kami tidak percaya bahwa mereka akan menyerang”.

Pada tanggal 4 Oktober juga radar Amerika Serikat menangkap sinyal dari satelit mata-mata Uni Soviet  yang memonitor gerakan pasukan Israel. Hasilnya dikirm ke Mesir dan Syiria. Hal ini juga diberitahu kepada Israel, lagi-lagi pemerintah Israel tidak percaya. Sementara itu Mossad yang begitu yakin akan ada penyerangan semakin ketakutan karena Israel sama sekali tidak mengadakan persiapan apa-apa. Pada tanggal 5 Oktober bahkan mereka memberikan informasi kepada pemerintah bahwa pasukan Mesir telah memasang jembatan-jembatan darurat untuk penyeberangan kendaraan lapis baja dan tank-tank. Namun anehnya, sampai detik yang kritis itu juga PM. Golda Meir dan Menteri Pertahanan Moshe Dayan tetap tidak percaya. Bahkan pimpinan Mossad Zwi Zamir langsung turun ke lapangan dan ia juga yakin akan ada perang, ia mengirimkan telegram langsung ke Golda Meir yang berbunyi : “Perang akan dimulai dini hari nanti” namun Golda Meir masih mengabaikan telegram penting ini.

Dini hari (jam 2 pagi) tanggal 6 Oktober 1973 (tepat hari raya Yom Kippur/Penebusan dosa orang Yahudi) saat Golda Meir masih memimpin persidangan tiba-tiba masuklah seorang prajurit Israel secara tergesa-gesa dan menyampaikan bahwa Mesir dan Syiria juga Irak sudah menyerang Israel dengan kekuatan penuh. Rapat dilanjutkan untuk membicarakan apa langkah yang harus dilakukan tetapi Mesir dan Syiria sudah membabi buta menyerang Israel yang sama sekali tidak siap itu.



Akibatnya korban yang jatuh dari pihak Israel sangatlah banyak. Agen-agen Mossad menangis dalam kekecewaan karena 400-an informasi akurat yang mereka berikan sama sekali tidak ada gunanya. Perang terus berlangsung pada tanggal 7-8 Oktober dan ini adalah 2 hari yang kelabu bagi Israel. Mereka dihantam habis-habisan oleh Mesir dan sekutu-sekutunya dari berbagai arah. Israel benar-benar kelabakan tetapi mereka tetap mati-matian mempertahankan negara mereka.

Tanggal 10 Oktober Uni Soviet mengirimkan bantuan senjata kepada Mesir dan Syiria melalui udara dan ini membuat Israel semakin parah dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah Israel akhirnya meminta bantuan senjata pada Amerika Serikat dan tanggal 14 Oktober Amerika Serikat mengirimkan bantuan senjata melalui udara kepada Israel.  Setelah mendapat bantuan senjata dari Amerika Serikat, kondisi mulai berbalik pada tanggal 15 Oktober. Pasukan Israel berhasil menembus pertahanan Syiria dan bahkan bisa menyerang sampai masuk wilayah Syiria bahkan sampai jarak 40 km dari ibukota Syiria Damascus. Giliran Syiria yang kelabakan sekrang di dalam mempertahankan ibukota mereka.

Pada tanggal 16 Oktober pesawat-pesawat tempur Israel berhasil menembusi pertahanan udara Mesir serta menghancurkan istalasi-instalasi penting serta basis pangkalan peluru kendali Mesir. Bahkan kalau saja Israel mau, mereka bisa membom Kairo tetapi itu tidak dilakukan mengingat itu bisa mengakibatkan korban sipil yang besar.  Tanggal 17-23 Oktober pasukan Israel makin berjaya, sebaliknya kondisi Mesir, Syiria dan Irak makin payah. Uni Soviet yang tahu bahwa Mesir dan sekutu-sekutunya tidak mungkin menang lagi lalu menawarkan pada AS untuk mengadakan gencatan senjata pada tanggal 24 Oktober. Akhirnya pada tanggal 25 Oktober 1973, perang pun berakhir dengan kemenangan di pihak Israel. Berikut ini data korban yang jatuh :



e.    Perang Gaza

Perang Gaza meletus pada tahun 2008 antara Israel dan organisasi garis keras Palestina yang bernama Hamas. Wilayah Gaza adalah wilayah di bagian barat daya dari negara Palestina (tidak lebih besar dari Jakarta) yang berbatasan langsung dengan Mesir.



Di jalur Gaza ini ada banyak terowongan rahasia yang dipakai untuk menyelundupkan bahan makanan, peluru, mortir, roket, granat dan persenjataan-persenjataan lainnya. Ini dimanfaatkan oleh Hamas untuk menghimpun persenjataan terutama roket-roket yang sampai tahun 2008 Hamas berhasil menghimpun peluru roket/mortir seberat 1.300 ton yang dapat ditembakkan mencapai jarak 40 km. Setelah merasa bahwa persenjataan mereka cukup kuat (1.300 ton), Hamas lalu mulai mencari gara-gara duluan dengan menembakkan 100 roket ke arah wilayah Israel. (Ini tidak diberitakan oleh media massa Indonesia).



Ini membuat Israel menjadi marah.

Tzipi Livni (Menlu Israel) – Kami tidak bisa terus tinggal diam. Kami terpaksa harus membalas. Hal ini sudah tidak dapat dibiarkan lagi.

Israel lalu melaporkan ini ke PBB dan memutuskan untuk mengadakan perang terhadap Hamas. Sebenarnya ini adalah perang yang tidak seimbang. Bandingkan kekuatan kedua kubu :




Akhirnya tanggal 27 Desember 2008 Israel mulai mengadakan serangan balasan melalui udara. Pesawat-pesawat Israel membombardir seluruh wilayah jalur Gaza.






Ini langsung diberitakan seluruh media massa Indonesia sehingga membentuk image bahwa Israellah yang memulai serangan. Dalam serangan Israel hari pertama itu, CNN melaporkan bahwa 120 orang tewas dan sekitar 400 orang terluka. TV Al Aqsa (milik Hamas) melaporkan bahwa sebagian besar markas besar pasukan keamanan di Haza hancur total. Pada hari kedua higga keempat (28-30 Desember 2008), Hamas membalas dengan menembakkan 24 buah roket ke arah Israel tetapi Israel juga mengerahkan kemampuannya untuk menghancurkan Gaza. 363 orang Palestina tewas hingga hari ketiga dan 1720 orang terluka. Pada hari yang kelima dan keenam (31 Desember 2008 – 1 Januari 2009) pesawat Israel menghancurkan gedung parlemen Palestina di Gaza dan basis-basis kekuatan Hamas (450 tempat penting).



Kapal-kapal perang Israel pun membombardir Gaza di sepanjang pantai. Tetapi Hamas juga tidak tinggal diam. Mereka menembakkan 250 roket ke wilayah-wilayah Israel.



Salah seorang pemimpin Hamas bernama Ismail Haniya berkata “Kami akan terus melawan. Kami pasti akan dapat kalahkan Israel!” 

Memasuki hari ketujuh (2 Januari 2009), dst Angkatan Darat Israel pun bergerak.  Markas besar hamas dihancurkan, pembangkit-pembangkit listrik di Gaza digasak, dan masih banyak tempat penting di Gaza yang dihancurkan,



sambil Hamas pun mengandalkan roket-roket mereka terus menembak ke arah Israel. Perang ini terus berlangsung hingga 18 Januari 2009 jam 02.00 ketika terjadi gencatan senjata. Korban hingga berakhirnya perang adalah :
•    Tewas 1.313 orang (1300 orang Palestina, dan 13 warga Israel).
•    Terluka (5.617 orang Palestina, dan 317 orang Isarel).








Ada yang menarik jika mengamati fakta korban tewas.



Akibat dari perang ini negara-negara Arab dan Islam begitu marah. Di Iran, ribuan warga didampingi para pejabat sipil dan militer demo turun ke jalan, memprotes serangan Israel ini sambil membawa spanduk-spanduk : “Hapuskan Isarel dari muka bumi!”, “Mari bangkit, bersatu hancurkan Israel!”, dll. Di Irak, ratusan warga beramai-ramai membakar endera Israel. Di Libanon, puluhan ribu orang menyerukan agar umat Islam di seluruh dunia bangkit untuk membela rakyat Palestina. Di Afganistan, kelompok Taliban mengajak umat Islam di seluruh dunia untuk bergabung dan menyerang Israel. Protes yang sama juga datang dari berbagai negara seperti Mesir, Yordania, Suriah, Inggris, Spanyol, Perancis, Turki, Swedia, Denmark dan juga Indonesia.




 Yang kelihatannya pro Israel hanyalah AS dan Jerman. Demikianlah perang Gaza yang kita semua juga tahu.

****************

Itulah beberapa perang Israel melawan negara-negara Arab yang terhitung perang besar saja. Sedangkan perang-perang kecil tidak dibahas di sini karena terlampau banyak. Sudah tidak dapat dihitung lagi konflik-konflik antara Israel dan negara-negara Arab termasuk Palestina sendiri termasuk kasus terakhir dalam insiden kapal Mafi Marmara.

Hanya saja pemberitaan media yang tidak seimbang membuat seolah-olah Israel yang selalu salah, arogan, melanggar HAM dan sukja kencari gara-gara. Sebaliknya tindakan-tindakan arogansi dan pelanggaran HAM dari negara-negara Arab dan Palestina ditutup-tutupi.

Perhatikan fakta ini! Sekitar tahun 1970-1978 para gerilyawan Arab dan Palestina membunuh orang Israel sebanyak 1.133 orang, melukai 2.498 orang dan menyandera 2.755 orang di mana hampir semuanya adalah orang sipil. Sepanjang tahun-tahun itu juga mereka telah menyerang Israel sebanyak 1.575 kali. (Itu sama dengan 2 hari sekali).

BibleStudent.com – Pada tahun 1972, pada Olimpiade musim panas di Munich, sembilan atlet Israel disandera dan dibunuh. …Sejak permulaan Proses Perdamaian Oslo pada tahun 1993, lebih dari 1.200 warga Israel telah tewas di tangan terorisme Palestina Arab, dan ada lebih dari 8.000 korban Israel, ….”.

Ini semua tidak pernah diberitakan media massa Indonesia.

Satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa dengan peperangan-peperangan yang terjadi, kemenangan selalu ada di pihak Israel dan lambat laun wilayah Israel semakin luas. Berbagai wilayah yang adalah wilayah Israel di zaman Alkitab sudah dikuasai oleh Israel lagi, kecuali beberapa daerah seperti Yerikho, Betlehem, dll.




Perlu diketahui juga bahwa wilayah Palestina ada di tengah-tengah wilayah Israel. Israel lalu membuat pagar sekeliling Palestina sehingga Palestina menjadi semacam Negara di dalam Negara. Mereka di penjara di dalam Negara mereka sendiri.




Demikianlah kisah sedih dari Tanah Suci, Tanah Perjanjian, Tanah Kanaan.

II.    TINJAUAN ALKITABIAH DAN PELAJARAN ROHANI.

Saya sudah memberikan penjelasan panjang lebar tentang perang-perang yang dilakukan Israel melawan negara-negara Arab. Itu adalah kisah sejarahnya! Dan sekarang saatnya kita menengok ke dalam Alkitab. Sekali lagi hendak saya katakan dan teguhkan bahwa seluruh jalan sejarah dunia ini sudah diatur oleh Tuhan. Tidak ada yang kebetulan di bawah kolong langit ini dan karena itu maka sama seperti peristiwa-peristiwa sebelumnya telah dinubuatkan dalam Alkitab, maka peperangan-peperangan Israel setelah kemerdekaan mereka pun telah dibicarakan di dalam Alkitab bahkan kemenangan Israel maupun kekalahan musuh-musuhnya. Perhatikan ayat ini :

Zak 12 : (1) Firman TUHAN tentang Israel:…. (2) "Sesungguhnya Aku membuat Yerusalem menjadi pasu yang menyebabkan segala bangsa di sekeliling menjadi pening; juga Yehuda akan mengalami kesusahan ketika Yerusalem dikepung. (3) Maka pada waktu itu Aku akan membuat Yerusalem menjadi batu untuk diangkat bagi segala bangsa. Siapa yang mengangkatnya pastilah mendapat luka parah. Segala bangsa di bumi akan berkumpul melawannya. (5) Sesudah itu kaum-kaum di Yehuda akan berkata dalam hatinya: Penduduk Yerusalem mempunyai kekuatan oleh karena TUHAN semesta alam, Allah mereka. (6) Pada waktu itu Aku akan membuat kaum-kaum di Yehuda seperti anglo berapi di tengah-tengah timbunan kayu dan seperti suluh berapi di tengah-tengah timbunan bulir gandum; api keduanya akan menjilat ke kanan dan ke kiri segala bangsa di sekeliling, tetapi Yerusalem selanjutnya akan tetap tinggal di tempatnya yang dahulu. (8) Pada waktu itu TUHAN akan melindungi penduduk Yerusalem, dan orang yang tersandung di antara mereka pada waktu itu akan menjadi seperti Daud, dan keluarga Daud akan menjadi seperti Allah, seperti Malaikat TUHAN, yang mengepalai mereka. (9) Maka pada waktu itu Aku berikhtiar untuk memunahkan segala bangsa yang menyerang Yerusalem."

BIS : (1) Inilah pesan TUHAN mengenai Israel. ….(2) "Aku akan membuat Yerusalem seperti piala berisi anggur; negeri-negeri tetangganya akan meminumnya dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk. Dan jika Yerusalem dikepung, kota-kota di negeri Yehuda yang masih tinggal, akan dikepung juga. (3) Tetapi bilamana hari itu tiba, Aku akan membuat Yerusalem seperti batu yang berat; bangsa mana pun yang mencoba mengangkatnya akan mendapat celaka. Semua bangsa di dunia akan bergabung untuk menyerang Yerusalem. (5) Lalu keluarga-keluarga Yehuda akan berkata dalam hati, 'TUHAN Yang Mahakuasalah yang memberi kekuatan kepada umat-Nya yang tinggal di Yerusalem.' (6) Pada hari itu keluarga-keluarga Yehuda akan Kujadikan seperti api dalam timbunan kayu bakar atau obor bernyala di bawah berkas-berkas gandum; mereka akan membinasakan bangsa-bangsa di sekelilingnya. Tetapi penduduk Yerusalem akan tetap tinggal di dalam kota dengan aman. (8) Pada hari itu Aku akan melindungi penduduk Yerusalem; dan yang paling lemah pun di antara mereka akan menjadi sekuat Daud.Aku akan membinasakan setiap bangsa yang mencoba menyerang Yerusalem. Mereka akan dibimbing oleh keturunan Daud seperti oleh malaikat-Ku, malahan seperti oleh-Ku sendiri. (9) Pada hari itu

Tentang nubuatan Zakaria ini, Wycliffe Bible Commentary memberikan komentar :

Wycliffe Bible Commentary2. Aku membuat Yerusalem menjadi pasu yang menyebabkan …. pening; Ayat-ayat nubuatan ini membuat kita terpaksa menempatkannya pada sebelum kedatangan kembali Kristus secara kasat mata ke bumi. Pasu adalah simbol yang terkenal untuk murkaAllah…. Musuh-musuh yang mengepung Yehuda dan Yerusalem akan diberi pukulan hebat yang akan membuat mereka terhuyung-huyung…. 3. Batu untuk diangkat. Apabila musuh-musuh Israel melibatkan diri untuk berperang dengannya, mereka sendiri akan luka dan hancur. … 6. Seperti anglo berapi di tengah-tengah timbunan kayu. Allah akan mengadakan kemenangan-Nya dengan dua cara : dengan cara mencabut kekuatan para musuh, dan dengan cara memberi kuasa kepada Israel untuk melawan musuh-musuhnya. Musuh-musuh akan dihabiskan seperti kayu bulir gandum dilahap api. 8. Menjadi seperti Daud. Bahkan yang lemah ….dari antara mereka akan menjadi sama hebatnya dengan Daud yang tak terkalahkan…. Ini merupakan kekuatan tak terkalahkan di dunia. Seperti Malaikat TUHAN, yang mengepalai mereka. (Vol 2, hal. 1218-1219).

Jadi jelas bahwa di dalam Alkitab sudah ada nubuatan akan adanya bangsa-bangsa yang bangkit berperang melawan Israel tetapi mereka tidak dapat mengalahkan Israel. Bandingkan :

Yer 15:20-21 – (20) Terhadap bangsa ini Aku akan membuat engkau sebagai tembok berkubu dari tembaga; mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk menyelamatkan dan melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN. (21) Aku akan melepaskan engkau dari tangan orang-orang jahat dan membebaskan engkau dari genggaman orang-orang lalim.

Yeh 28:24-26 – (24) Dan tidak akan ada lagi bagi kaum Israel dari semua tetangganya yang menghina mereka, menjadi duri yang menusuk atau onak yang memedihkan. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan ALLAH. (25) Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pada saat Aku mengumpulkan kaum Israel dari tengah suku-suku bangsa, di mana mereka berserak dan Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepada mereka di hadapan bangsa-bangsa, maka mereka akan diam di tanah mereka yang telah Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub. (26) Mereka akan diam di sana dengan aman tenteram, mereka akan membangun rumah dan membuat kebun anggur. Ya, mereka akan diam dengan aman tenteram pada saat Aku menjatuhkan hukuman atas semua tetangganya yang menghina mereka. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allah mereka." 

Sungguh ajaib bukan? Jikalau ada di antara saudara yang sekian lama meragukan Alkitab sebagai Firman Allah, silahkan saudara merenungkan fakta-fakta ini, jikalau buku ini hanyalah karangan manusia belaka, bagaimana buku ini bisa menubuatkan peristiwa-peristiwa di masa depan dengan begitu akurat? Meskipun demikian, bukan masalah ini yang mau saya tonjolkan. Perhatikan fakta yang sudah saya ceritakan! Dari cerita yang sudah diberikan ini, nampak bahwa dalam setiap peperangan, Israel selalu menang bahkan ketika mereka masih “bayi” berusia 6 jam, digempur oleh 5 negara Arab yang sudah mapan ditambah Palestina, tetap mereka tidak bisa dikalahkan. Demikian juga saat mereka dikeroyok 10 negara Arab dalam perang 6 hari, juga mereka bisa menang. Lebih aneh lagi adalah ketika mereka sama sekali tidak siap untuk berperang seperti dalam Perang Yom Kippur, dan harus menghadapi kekuatan raksasa Arab yang didukung Uni Soviet, kok bisa mereka memenangkan peperangan itu? Apa sesungguhnya penyebab kemenangan mereka? Dari ayat-ayat Alkitab yang kita baca jelas bahwa kemenangan mereka bukan ditentukan oleh kekuatan, kehebatan, kemampuan mereka melainkan karena Tuhan.

Zak 12 : (1) Firman TUHAN tentang Israel:…. (2) "Sesungguhnya Aku membuat Yerusalem menjadi pasu yang menyebabkan segala bangsa di sekeliling menjadi pening; juga Yehuda akan mengalami kesusahan ketika Yerusalem dikepung. (3) Maka pada waktu itu Aku akan membuat Yerusalem menjadi batu untuk diangkat bagi segala bangsa. Siapa yang mengangkatnya pastilah mendapat luka parah. Segala bangsa di bumi akan berkumpul melawannya. (5) Sesudah itu kaum-kaum di Yehuda akan berkata dalam hatinya: Penduduk Yerusalem mempunyai kekuatan oleh karena TUHAN semesta alam, Allah mereka. (6) Pada waktu itu Aku akan membuat kaum-kaum di Yehuda seperti anglo berapi di tengah-tengah timbunan kayu dan seperti suluh berapi di tengah-tengah timbunan bulir gandum; api keduanya akan menjilat ke kanan dan ke kiri segala bangsa di sekeliling, tetapi Yerusalem selanjutnya akan tetap tinggal di tempatnya yang dahulu. (8) Pada waktu itu TUHAN akan melindungi penduduk Yerusalem, dan orang yang tersandung di antara mereka pada waktu itu akan menjadi seperti Daud, dan keluarga Daud akan menjadi seperti Allah, seperti Malaikat TUHAN, yang mengepalai mereka. (9) Maka pada waktu itu Aku berikhtiar untuk memunahkan segala bangsa yang menyerang Yerusalem."

Semua fakta ini harus membawa kita harus berkesimpulan bahwa Tuhan ada di pihak Israel dan karena itulah maka tidak ada bangsa mana pun yang bisa mengalahkan mereka.

Rom 8:31 - Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? 

Tetapi mengapa Tuhan ada di pihak Israel? Jawabannya adalah karena semua itu ada dalam program/kalender kerja Tuhan. Saya sudah berkali-kali menunjukkan bahwa semua yang terjadi atas Israel bukalah kebetulan. Semuanya sudah dinubuatkan dan itu berarti bahwa Allah memang sudah mempunyai program kerja demikian. Jika demikian maka dalam kasus kembalinya Israel ke tanah mereka, semuanya ada dalam program Allah seperti yang sudah saya buktikan lewat sejumlah ayat Alkitab. Dan dalam program Allah juga bahwa Israel akan menduduki tanah mereka dan mereka tidak akan tercabut dari sana lagi.

Amos 9:15 - Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka," firman TUHAN, Allahmu. 

Demikianlah program Allah. Tetapi dalam perang-perang yang sudah kita lihat, ternyata negara-negara Arab berusaha sedemikian rupa untuk mencabut Israel dari tanah mereka. Itu berarti bahwa mereka sementara berjuang untuk menentang program Allah. Apakah mereka akan berhasil? Mustahil! Karena program Allah tidak mungkin tidak terjadi. Tidak ada apa pun siapa pun yang bisa menggagalkan / membatalkan / menunda program Allah. Bandingkan ayat-ayat di atas dengan rencana-rencana manusia berikut ini :




Apakah mereka akan berhasil? Mustahil! Karena program Allah tidak mungkin tidak terjadi. Tidak ada apa pun siapa pun yang bisa menggagalkan / membatalkan / menunda program Allah.

Ayub 42:1-2 - (1) Maka jawab Ayub kepada TUHAN: (2) ‘Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMu yang gagal.

Yes 43:13 - Juga seterusnya Aku tetap Dia, dan tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku; Aku melakukannya, siapakah yang dapat mencegahnya?"

Yes 14:24,26-27 - (24) TUHAN semesta alam telah bersumpah, firmanNya: ‘Sesungguhnya seperti yang Kumaksud, demikianlah akan terjadi, dan seperti yang Kurancang, demikianlah akan terlaksana: ... (26) Itulah rancangan yang telah dibuat mengenai seluruh bumi, dan itulah tangan yang teracung terhadap segala bangsa. (27) TUHAN semesta alam telah merancang, siapakah yang dapat menggagalkannya? TanganNya telah teracung, siapakah yang dapat membuatnya ditarik kembali?”.

Ayub 23:13 - Tetapi Ia tidak pernah berubah -- siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga.

Pengkh 3:14 - Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.

Lihat juga : Yes 46:10; Dan 4:35.

John Owen – Apa pun yang Allah telah tentukan, menurut rencana hikmat-Nya dan kerelaan kehendak-Nya untuk terjadi, untuk memuji kemuliaan-Nya, akan berdiri teguh dan tetap / tak berubah. (‘The Works of John Owen’, Vol. 10, hal 20).

Inilah pelajaran rohani bagi kita. Program Allah tidak mungkin gagal. Jika Allah merancangkan sesuatu, itu pasti akan terjadi. Jika kenyatannya/kebenarannya demikian, maka ini berimplikasi secara praktis kepada kita :

a.    Jikalau kita meyakini sesuatu hal sebagai kehendak / program Tuhan (dan memang benar demikian), jangan pernah takut terhadap semua hambatan apa pun.

Fakta bahwa apa yang diprogramkan Tuhan tidak mungkin gagal, maka ini seharusnya membawa penghiburan dan ketenangan bagi kita. Pada saat kita melakukan program/kehendak Tuhan, setan pasti akan menyerang kita, anak-anak setan juga pasti akan berusaha menggagalkan semua itu, tetapi kita diberi kepastian bahwa program Tuhan pasti terlaksana. Karena itu, kebenaran ini seharusnya membuat kita tidak perlu takut terhadap apa pun sepanjang kita yakin bahwa yang kita lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan.

Ada banyak orang meragukan apakah gereja kita akan mendapat ijin atau tidak. Persoalannya adalah denominasi-denominiasi gereja yang ada di NTT sudah sepakat dengan Kantor Agama bahwa tidak akan ada gereja/denominasi baru lagi di NTT. Tetapi saya tidak kuatir sedikit pun. Mengapa? Karena saya yakin bahwa gereja ini berdiri karena program Allah dan program Allah tidak bisa digagalkan. Dalam kasus tanah gereja, ada pihak-pihak tertentu yang berusaha bahkan melakukan sabotase agar tanah tersebut tidak jatuh ke tangan kita, tetapi kalau dalam program Allah tanah itu harus menjadi milik kita, maka tidak akan ada yang bisa menggagalkannya. Demikian juga dalam segala segi kehidupan kita. Tuhan tentu mempunyai program untuk hidup kita masing-masing karena kita adalah anak-anak-Nya.

Jikalau dalam hidup ini saudara mengalami berbagai macam persoalan, kesulitan, tantangan, jangan pernah takut karena tidak ada suatu apa pun atau siapa pun yang bisa menggagalkan rencana Tuhan buat saudara. Bahkan lebih dari itu, Tuhan bisa bekerja sehingga apa yang merupakan rencana untuk menggagalkan justru menjadi jalan untuk menuju pada penetapan Tuhan. Contohnya adalah Yusuf. Rencana / tindakan jahat saudara-saudaranya justru membawa Yusuf pada apa yang diprogramkan Tuhan bagi dia yakni menjadi Perdana Menteri di Mesir bukan? Karena itu buanglah segala ketakutan, kekuatiran, kecemasan, yakinlah bahwa segala program Tuhan atas saudara akan terjadi tidak peduli bagaimana pun keadaan saudara saat ini. Jika Allah di pihak saudara, siapakah yang dapat melawan saudara?

b.    Jikalau kita berdoa, jangan pernah memaksa Tuhan untuk menuruti kehendak kita karena itu mustahil. Kehendak Tuhanlah yang pasti terjadi.

Kalau memang segala ketetapan/program Tuhan akan terlaksana tanpa bisa dibatalkan/digagalkan oleh apa pun/siapa pun, maka segala ketetapan itu pun tidak bisa diubah/digagalkan oleh saudara dan doa-doa saudara. Jikalau Tuhan menetapkan A dan saudara menghendaki B, tetap A yang akan terjadi sekalipun saudara berdoa dengan sungguh-sungguh (doa semalam suntuk, doa puasa, dll). Misalnya kalau saudara berdoa untuk orang sakit, jika Tuhan menetapkan bahwa dia akan mati, maka biarpun saudara berdoa sekuat apa pun, dia akan tetap mati. Tapi bagaimana kalau saudara berdoa dan dia tidak jadi mati/sembuh? Oh…itu berarti bahwa memang Tuhan belum nenetapkan dia mati. Kalau begitu sebenarnya kita tidak perlu berdoa! Begitukah? Tidak juga! Karena waktu saudara berdoa dan orang itu tidak jadi mati, sebenarnya Tuhan memang telah menetapkan bahwa orang itu tidak jadi mati melalui doa saudara. Jadi doa saudara tetap diperlukan, jika tidak dia akan mati. Bingung? Mari kita belajar dari kasus Hizkia.

Yes 38:1,5 - (1) Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: ‘Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.’ ... (5) ‘Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi”.

Atas dasar ayat ini, banyak orang menganggap bahwa doa bisa mengubah Allah. Tetapi benarkah di sini terjadi perubahan rencana Allah? Saya tidak percaya hal itu! Kitab Suci menyatakan berulang-ulang bahwa usia manusia ditetapkan oleh Allah, dan ketetapan itu tidak mungkin dilampaui.

Ayub 14:5 - “Jikalau hari-harinya sudah pasti, dan jumlah bulannya sudah tentu padaMu, dan batas-batasnya sudah Kau tetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya”.

NIV - ‘Man’s days are determined; you have decreed the number of his months and have set limits he cannot exceed’ (Hari-hari manusia telah ditentukan; Engkau telah menetapkan jumlah bulannya dan menentukan batasan-batasan yang tidak bisa dilampauinya).

Maz 39:5-6 - Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku! Sungguh, hanya beberapa telempap saja Kautentukan umurku; bagiMu hidupku seperti sesuatu yang hampa. Ya, setiap manusia hanyalah kesia-siaan! Sela”.

Jadi kalau kita menafsirkan bahwa di sini terjadi perubahan penetapan usia karena doa Hizkia, maka kita menentang ayat-ayat tersebut di atas. Kalau begitu bagaimana kita menafsirkan kisah Hizkia ini? Sebenarnya Tuhan menetapkan bahwa kematian Hizkia terjadi pada usia 54 tahun (39 + 15). Tetapi pada usia 39 tahun Hizkia sakit dan hampir mati. Kalau Tuhan memang menghendaki kematian Hizkia, Ia bisa mendiamkan saja hal itu (tanpa mengirim Yesaya untuk memberitakan kematiannya). Tetapi Tuhan tidak menghendaki kematian Hizkia, dan karena itu Ia mengirimkan Yesaya untuk memberitakan kematian Hizkia. Hizkia tersentak dan lalu berdoa, dan Tuhan mengabulkan permohonannya, sehingga akhirnya terlaksanalah rencana Allah, yang menunjukkan bahwa Hizkia mati pada usia 54 tahun. Tetapi kalau demikian apakah kata-kata Tuhan dalam ayat 1 itu, yang mengatakan bahwa Hizkia pasti akan mati, merupakan dusta? Tidak! Hizkia betul-betul akan mati, andaikata ia tidak berdoa. Tetapi Tuhan sendiri menggerakkan Hizkia untuk berdoa, dan Tuhan mengabulkan doa itu, sehingga rencana Tuhan yang terlaksana. Sederhanya adalah, Tuhan “mengancam” (bukan menetapkan) akan membuat Hizkia mati, tetapi Dia menetapkan bahwa Hizkia akan selamat dari ancaman itu jika dia berdoa. Karena Tuhan sebenarnya belum menetapkan Hizkia mati, maka Ia lalu mengirimkan Yesaya untuk  memberitahu itu kepada Hizkia, selanjutnya Ia menggerakkan Hizkia untuk berdoa, dan Ia lalu mengabulkan doa Hizkia itu sehingga Hizkia tidak mati. Jadi bukankah yang terlaksana semuanya adalah rencana Tuhan? Jadi doa sebenarnya tidak bisa mengubah ketetapan Tuhan. Sebaliknya ketetapan Tuhan itu terjadi melalui doa-doa kita. Jika demikian kebenarannya, maka seharusnya setiap kali kita berdoa, kita tidak boleh memaksakan apa yang kita kehendaki kepada Tuhan karena itu sia-sia. Yang harus kita lakukan adalah menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Tuhan sehingga kehendak Tuhanlah yang akhirnya terlaksana di dalam hidup kita. Ingat bahwa kehendak/program Tuhan tidak bisa gagal. Karena itu jangan mencoba memaksa Tuhan untuk mengikuti kehendak saudara. Sebaliknya tunduklah pada kehendak-Nya.

Mat 6:10 – “…..jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga”.


- AMIN -