07 Oktober 2009

Standar Ganda Mokoginta Dalam Debat tanggal 17 Agustus 2009 dengan Pdt. Budi Asali dan Pdt. Esra Soru

Ma Kuru


Sampai saat ini saya belum sempat menulis review perdebatan Kristen v Islam tanggal 17 Agustus 2009 di Sidoarjo karena masih sangat sibuk. Namun saya tertarik untuk menyoroti salah satu pernyataan Mokoginta tentang Alkitab. Dalam konteks perdebatan tersebut, pernyataan Mokoginta dimaksud sebenarnya sudah off topic alias ngalor ngidul. Topik yang diperdebatkan adalah “apakah menurut Alkitab Yesus itu Tuhan atau atau manusia biasa?”. Komentar Mokoginta berhubungan dengan klaim Kristen bahwa Alkitab adalah Firman Allah. Nah yang ingin saya tunjukkan dalam tulisan singkat ini adalah standar ganda yang digunakan oleh Mokoginta. Kalau berhadapan dengan Kuran, dia menggunakan satu standar dan kalau berhadapan dengan Alkitab dia menggunakan standar lain. Sedangkan andaikata Mokoginta menggunakan standar yang sama, maka kritiknya terhadap Alkitab juga akan menghancurkan Kuran.
Inti dari salah satu komentar Mokoginta adalah bahwa Alkitab pasti bukan Firman Tuhan karena di dalam Alkitab terdapat perkataan Setan, atau perkataan manusia atau perkataan yang harus dikatakan manusia, atau gagasan penulis kitab itu sendiri. Mokoginta berhak berpendapat apapun, tetapi kita melihat apakah dia konsisten. Muslim yang saya kenal selalu berkata bahwa Kuran adalah Firman Tuhan. Saya pikir Mokogintapun akan setuju dengan pandangan tersebut. Dengan menggunakan kritik Mokoginta terhadap Alkitab sebagai standar, kita akan melihat konsistensi Mokoginta.
Surat Al Fatihah 1 : 5 tertulis اياك نعبد واياك نستعين yang di Wikipedia Indonesia diterjemahkan sebagai “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan;“. Apakah ini Firman Tuhan? Kalau memang ini firman Tuhan (dalam pengertian bahwa itu harus keluar dari Tuhan sendiri dan bukan kata-kata yang harus diucapkan manusia kepada Tuhan), maka ini menunjukkan bahwa Tuhannya Muslim sedang menyembah kepada Tuhan yang lain. Mungkin kita perlu bertanya kepada Mokoginta, siapa yang disembah oleh Tuhannya Muslim? Jangan-jangan dia menyembah Yesus lagi!
Kalau misalnya tidak benar bahwa kata-kata itu kata-kata yang diucapkan si Sesembahan Mokoginta yang menyembah yang lain, tetapi merupakan kata-kata yang harus diucapkan manusia kepada Sesembahannya, maka berdasarkan standar Mokoginta, Kuranpun bukan Firman Tuhan. Kuran bukan Firman Tuhan, karena di situ ada kata-kata yang seharusnya dikatakan oleh manusia tetapi dikatakan oleh si Sesembahan.
Bagaimana Mokoginta? Anda mau sadar akan ketidakonsistenan anda atau mau terus bodoh? Tampaknya sih pilihan kedua yang akan diambil oleh Mokoginta? Semoga teman-teman muslim lain tidak mengikuti jejak ketidakkonsistenan Mokoginta.

17 komentar:

  1. Luar Biasa. Tetap semangat Pdt Esra !!! Dan terus bertekun dalam doa dan pimpinan Tuhan.

    Kristus Menyertai

    Yun Tonce
    (Surabaya )

    BalasHapus
  2. Kenapa Yesus tidak tahu tentang kapan datangnya hari akhir...?

    Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya bapa sendiri." Mat 24:36

    mohon penjelasannya tentag ayat diatas.. terimakasih..

    Rigan..

    BalasHapus
  3. Rigan,
    Pernah dengar tentang Keilahian dan Kemanusiaan Kristus?
    Salam

    BalasHapus
  4. Btw, pertanyaan untukmu adalah: bagaimana menurut anda argumen Mokoginta yang di bahas di sini?

    BalasHapus
  5. Kekristenan mempercayai bahwa Yesus adalah Allah dan Manusia. Ada sifat2, tindakan2 dan ciri2 yang menunjukkan keallahanNya dan ada pula sifat2, tindakan2 dan ciri2. Lapar, haus, lelah, tidur, dll adalah ciri kemanusiaanNya. Mengampuni dosa, menciptakan alam semesta, dll adalh ciri keallahanNya. Nah Yesus tidak tahu hari kedatanganNya jelas itu adalah sorotan terhadap kemanusiaanNya.

    Salam

    Esra

    BalasHapus
  6. wah bapak pendeta ternyata kaya anak sd belajar ngaji... kaya apa masa pendeta baca ayat aja gak bisa memahami....hehehe....

    Surat Al Fatihah 1 : 5 tertulis اياك نعبد واياك نستعين yang di Wikipedia Indonesia diterjemahkan sebagai “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan;“. Apakah ini Firman Tuhan?

    ayat yang bapak penggal dibawah ini ..sudah jelas ini perkataan Tuhan ..tafsirnya sebenarnya kan kepada Allahlah kami menyembah dan kepada Allahlah kami minta pertolongan ...pasti yang bapak bingung adalah mengapa kok kalau perkataan Tuhan kok ditulis kedalam kitab suci...ini maksudnya Tuhan memberitahukan dan menceritakan kembali perkataan, cerita, kejadian mahkluknya...seperti pada surah Al-jin disana tuhan (Allah swt.) menceritakan kembali pernyataan Jin2 dan mencatatnya dalam Quran..

    jadi ini perkataan itu bukan untuk Tuhan...hahaha...walah2 dari dulu bingung ayat inikah...kalau gak tau nanya dunz...

    pemimpin umat kok katrok...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo,

      Saya bukan tidak menerima tafsiran anda. Perhatikan baik-baik tulisan saya baru anda serang. Saya sedang menyerang standar yang digunakan Mokoginta untuk menilai Alkitab. Ternyata kalau standar itu saya pake untuk menilai Kuran, Kuran juga ternyata bukan firman Tuhan.

      Dengan kata lain saya sedang melakukan logical ad hominem alias mengasumsikan pandangan lawan sebagai benar (walaupun saya tidak mempercayainya sebagai benar) lalu menunjukkan implikasi yang tidak dia inginkan dari pandangannya tersebut.

      Sekali lagi, tolong perhatikan tulisan saya. OK?

      Terima kasih

      Hapus
    2. pak,, alquran itu diturunkan untuk dibaca umat Islam pak,, dari asal kata quran qiraa',, ayat pertama yang turun adalah IQRA! yang artinya bacalah! jadi itu adalah tuntunan bacaan dari Allah SWT, satu2nya sumber

      dan satu hal lagi pak,, Anda harusnya belajar mencerna argumentasi org lain,, yang menjadi dasar pak mokoginta menyatakan bahwa alkitab bukan kitab suci adalah karena sumbernya banyak disampaikan kepada banyak, sehingga TIMBUL banyaknya pertentangan, kemustahilan, bahkan banyak editan dan dipalsukan,, thanks

      Hapus
    3. wow mesti diapprove dolo baru bisa visible,, ga berani terbuka ya,, how lame

      Hapus
  7. pak anda salah mengartikan dan menanggapi permasalahan ini..
    ok statement pertama tentang standar ganda yang digunakan ustadz Mokoginta, ustadz Mokoginta tidak menggunakan standart yang ganda, kami percaya kalau apa yang disampaikan nabi isa adalah firman Allah,seperti halnya nabi Muhammmad mendapatkannya. permasalahannya adalah ,mendapatkan wahyu dari Allah (firman Allah)tidak berarti lantas kita menyebutnya Tuhan. kalau memang anda meyakini itu,silahkan anda bantah dari apa yang tertulis di bibel anda,pernakah Yesus mengatakan dia Tuhan?apa dasar anda menuhankan yesus?

    untuk statement anda mengenai surat Alfatihah, anda tidak bisa hanya mengambil satu ayat dan langsung mengartikannya,tanpa melihat secara keseluruhan surat itu,bagaimana proses surat itu diturunkan.kita tidak sedang membicarakan,novel atau karangan sastra.ini adalah kitab suci,jadi harus secara komprehensif.jika anda sudah membaca Alfatihah secara utuh,saya akan sangat menghargai isi blog anda ini dan sangat tertarik sekali untuk saling bertukar pendapat secara santun dan terbuka,dengan berdasar bibel dan Alqur'an..

    terima kasih..
    kesalahan hanya milik mahluk,dan kebenaran hanya milik Allah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertama, jangan melakukan Red Herring dulu. Anda membahas tentang keilahian Kristus bukan di sini tempatnya. Di sini kita sedang membahas standar ganda Mokoginta.

      Kedua, Mokoginta menggunakan standar ganda karena ketika dalam Alkitab terdapat kata-kata yang seharusnya diucapkan oleh manusia, dia menganggap itu bukan Firman Tuhan. Tetapi ketika dalam Quran ada kata-kata yang merupakan pengagungan manusia kepada Sesembahan Islam (seperti surat Al Fathiha), itu dianggap sebagai Firman Tuhan. Coba anda tunjukkan bagaimana ini bukan standar ganda!

      Terima kasih

      Hapus
  8. Al Fatikah itu memang diciptakan untuk solat yo jelas redaksinya:Hanya kpdMulah kami menyembah dan hanya kpdMulah kami mohon pertolongan.Jadi solatpun dibikinkan oleh Allah doanya,bukan malah gawe dewe ndemok jidat hidung dada,opo Yesus ngono?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sugeng, saya akui bahwa itu adalah ayat yang menurut muslim diturunkan untuk diucapkan manusia. Tetapi bukan itu yang menjadi masalah. Yang menjadi masalah adalah standar ganda Mokoginta. Saat di Kuran ada kata-kata yang harus diucapkan manusia, maka dia tidak apa-apa. Tetapi ketika di dalam Alkitab ada seperti itu, maka di sewot. Jadi tolong dipahami.

      Hapus
  9. Halo Pak Esra

    Mungkin pak Mokoginta agak salah memberikan perumpamaan. Tapi secara umum, ucapan Yesus di Perjanjian Baru, derajatnya sama seperti hadits karena menurut kami dia adalah nabi, ucapan Paulus derajatnya sama seperti ucapan ulama seperti Ihya Ulumuddin-nya Imam al Ghazali....

    Menurut standard Islam, yang layak dianggap sebagai "kitab suci" adalah beberapa ayat di Perjanjian Lama yang memang dikatakan Tuhan langsung.

    Untuk surat Fatihah, style-nya sama seperti Al-Falaq, An-Naas dan Al-Ikhlas....Tuhan menunjukkan apa yang harus "dikatakan" oleh umat muslim.

    Jadi..apapun yang dikatakan pak Mokoginta, menurut standard Islam, banyak bagian yang dari Alkitab yang tidak memenuhi syarat sebagai kitab suci, karena bukan merupakan perkataan Tuhan.

    Kita memang berbeda-beda, tapi semoga perbedaan ini bisa semakin menguatkan persatuan kita sebagai saudara sebangsa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Yudi,

      Kalau anda setuju dengan standar Mokoginta, tentunya anda setuju bahwa Mokoginta sedang melakukan standar ganda. Saat berhadapan dengan Alkitab dia menggunakan satu standar tetapi standar itu tidak dia gunakan saat berhadapan dengan Islam.

      Satu hal lagi adalah bahwa perbedaan dan pertentangan adalah hal biasa dan yang penting untuk diketahui adalah tidak mencampur-adukan isu. Bertentangan dalam hal agama tidak berimplikasi bahwa pihak yang bertentangan itu bukan satu bangsa. Itu dua hal berbeda.

      Hapus
  10. Menghormati makhluk harus ada batasnya, begitu juga dengan Nabi Muhammad jangan berlebih-lebihan, nanti 300 tahun lagi dikultuskan dan dianggap titisan Tuhan... kalau sudah begitu....????

    BalasHapus
  11. ni yg benar
    perinth yg pertma adlh bacalh
    liht surat al alak
    dan jelas semua alkuran merupkn kata verbal
    seperti ingatlah,katakanlah,kalin diperintahkan dll
    bagaimna dg inji?
    apakah menggunkn kta verbal..?
    tidak...
    contohnya..
    matius.9.9
    ia yesus pergi dr situ..ia melihar yesus seorang pemungut cukai bernama markus,lalu yesus berkata ikutilah aku..lalu markus mengikitinya..

    lihatlh ini sedkt bukti bahwa injil bukn dr yesus bahkan bukan juga dibuat oleh markus
    lihatlah jangn buta..carilh kebenaran sejati bukan doktrin..

    BalasHapus

Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)