11 Juni 2009

YOHANES PEMBAPTIS : ELIA ATAU BUKAN?

Esra Alfred Soru


Baru-baru ini ada seorang yang mengirimkan pertanyaan pada saya berkaitan dengan isi Alkitab yang kelihatannya bertentangan dan membingungkan. Pertanyaannya demikian : Pak Esra, waktu saya baca dalam Injil Yoh 1:21, Yohanes mengaku bahwa ia BUKAN ELIA tapi dalam Mat 11:14, Yesus berkata bahwa Yohanes ADALAH ELIA yang akan datang itu. Jadi Yohanes Pembaptis itu Elia atau bukan? Yang mana yang benar, Yohanes Pembaptis sendiri atau Yesus?


Sungguh sebuah pertanyaan yang bagus dan cukup teliti terhadap bagian-bagian Alkitab. Saya akan menjawab pertanyaan tersebut tapi untuk lebih jelasnya bagi para pembaca, akan saya kutipkan kedua ayat yang ditanyakan ini. Yoh 1:21 berbunyi : “Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" Dalam ayat ini jelas Yohanes Pembaptis tidak mengakui bahwa dirinya adalah Elia. Anehnya, di dalam Mat 11:14 Yesus sendiri berkata : “dan -- jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia yang akan datang itu”. Jadi menurut Yesus, Yohanes Pembaptis itu adalah Elia. Melihat kedua ayat Alkitab ini wajar bukan untuk bertanya Jadi Yohanes Pembaptis itu Elia atau bukan? Yang mana yang benar, Yohanes Pembaptis sendiri atau Yesus?”

Nubuatan kedatangan Elia


Perhatikan bahwa kata “BUKAN!” yang diucapkan oleh Yohanes adalah jawaban atas pertanyaan orang Yahudi “Siapakah engkau? Elia?”. Mungkin hal pertama yang perlu kita pikirkan adalah mengapa orang Yahudi ketika mendatangi Yohanes Pembaptis langsung mengajukan pertanyaan “Elia?”.Jawabannya karena memang di dalam Perjanjian Lama dikatakan bahwa Elia akan datang kembali sebagaimana dikatakan Mal 4:5-6 : “Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah. Perhatikan bahwa janji Allah itu disampaikan dalam kitab Maleakhi yang adalah kitab terakhir dari PL dan setelah Maleakhi, terjadi masa keheningan (tidak ada suara kenabian/wahyu Tuhan) selama 400 tahun sampai munculnya Yohanes Pembaptis. Itulah sebabnya wajar jika orang Yahudi menduga bahwa Yohanes Pembaptis adalah Elia yang dijanjikan dalam kitab Maleakhi itu.

Penyangkalan Yohanes Vs Pernyataan Yesus

Lalu bagaimana dengan penyangkalan Yohanes bahwa ia bukanlah Elia dan pernyataan Yesus yang mengatakan bahwa Yohanes adalah Elia? Apakah keduanya bertentangan? Apakah Yesus salah memahami diri Yohanes Pembaptis ataukah Yohanes Pembaptis sendiri yang tidak mengetahui siapa dirinya? Jawaban bagi pertanyaan ini begitu penting karena semuanya mengandung implikasi yang serius bagi kekristenan. Jika Yohanes Pembaptis yang tidak mengetahui siapa dirinya maka pertanyaan akan dilanjutkan : “Bagaimana mungkin seorang seperti Yohanes tidak tahu siapa dirinya? Bukankah ia seorang nabi yang diutus Tuhan? Jika dia tidak tahu siapa dirinya sendiri, bagaimana ia dengan begitu yakin menyangkali bahwa dirinya adalah Elia? Tetapi jika ternyata Yesus yang salah menduga identitas Yohanes Pembaptis, maka pertanyaan akan berlanjut “Bagaimana mungkin orang seperti Yesus yang dipercaya oleh orang Kristen sebagai Allah sendiri yang oleh Petrus dikatakan “Engkau tahu segala sesuatu” (Yoh 21:17) dan oleh Lukas disaksikan “Ia mengetahui pikiran mereka” (Luk 6:8) bisa tidak tahu atau salah menduga identitas Yohanes Pembaptis? Jadi yang mana yang benar?


Sebelum menjawab pertanyaan tersebut baiklah kita pahami apa maksud dari Mal 4:5 bahwa nabi Elia akan diutus lagi menjelang datangnya hari Tuhan. Apakah itu berarti bahwa diri Elia sendiri yang muncul kembali dan datang menjelang hari Tuhan? Jika ya maka dapat dikatakan bahwa Elia telah mengalami REINKARNASI atau ‘kelahiran kembali’ yang adalah konsep Hindu-Budha yang jelas bertentangan sendiri dengan Ibrani 9:27 yang mengatakan bahwa semua manusia ditetapkan untuk mati satu kali saja dan setelah itu dihakimi.Jadi tidak ada reinkarnasi!

Kalau begitu (bukan reinkarnasi Elia) maka apa maksudnya Elia akan diutus menjelang hari Tuhan? Jawaban dari pertanyaan ini harus dikaitkan dengan pemenuhan nubuatan Malekahi itu dalam diri Yohanes Pembaptis sebagaimana dinyatakan malaikat kepada Zakharia (ayah Yohanes Pembaptis) bahwa : “ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya." (Luk 1:16-17). Itu berarti bahwa yang akan diutus menjelang hari Tuhan itu bukanlah PRIBADI ELIA sendiri melainkan PRIBADI LAIN namun ia memiliki ROH dan KUASA Elia. Dan dia adalah Yohanes Pembaptis. Jadi Yohanes Pembaptis bukanlah hasil reinkarnasi dari Elia. Dia dikatakan sebagai Elia yang akan datang karena dia akan memiliki roh dan kuasa Elia. Dia memiliki banyak kemiripan dengan Elia. Minimal ada 3 kemiripan antara Elia dan Yohanes Pembaptis.

(1). Mirip dalam hal pakaian.


Di dalam 2 Raj 1:8 dikatakan : “Jawab mereka kepadanya: "Seorang yang memakai pakaian bulu, dan ikat pinggang kulit terikat pada pinggangnya." Maka berkatalah ia: "Itu Elia, orang Tisbe!" Jadi Elia dikenal dari pakaiannya yakni pakaian bulu dan ikat pinggang kulit. Sekarang perhatikan pakaian Yohanes Pembaptis. Mat 3:4 berkata : “Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan”. Sama bukan?

(2) Mirip dalam hal semangat dan keberanian.


Kitab 1 Raj 18:16-19 menceritakan semangat dan keberanian yang luar biasa dari Elia dalam menghadapi raja Ahab. Bahkan dalam ayat 18 dikatakan : “Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal. Jadi Elia dengan sangat berani menegur keras pelanggaran raja Ahab. Bagaimana dengan Yohanes Pembaptis? Di dalam Mat 3:7 dst kita dapat melihat betapa keras dan beraninya Yohanes Pembaptis menegur dosa. Selanjutnya dalam Mat 14:3-4 dikatakan : “Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya. Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" Jadi di sini terlihat bahwa Yohanes Pembaptis juga menegur raja Herodes dengan keras berkaitan dengan pengambilan Herodias (istri saudaranya) sebagai isterinya. Jadi keberanian dan ketegasan Elia dalam menghadapi dosa persis dengan keberanian dan ketegasan menghadapi dosa yang ada dalam diri Yohanes Pembaptis. Keberanian kedua orang ini dalam menegur seorang raja, benar-benar adalah sesuatu yang luar biasa. Kita sendiri, jangankan menegur Presiden, menegur RT atau RW yang bersa­lah saja belum tentu kita berani melakukannya!

(3) Mirip dalam hal tujuan.


Baik Elia maupun Yohanes Pembaptis sama-sama berusaha untuk memulihkan agama / ibadah yang rusak. Pada zaman Elia, agama/bangsa Israel sudah dirusakkan oleh penyembahan kepada berhala/dewa Baal, sedangkan pada zaman Yohanes Pembaptis, sekalipun tidak ada penyem­bahan berhala, tetapi ibadah saat itu hanyalah ibadah yang bersifat lahiriah saja.

Nah, adanya kemiripan inilah yang membuat Yohanes Pembaptis disebut sebagai Elia yang akan datang. Jadi sekali lagi, Yohanes Pembaptis bukanlah hasil reinkarnasi diri nabi Elia sendiri.

Tidak ada pertentangan

Setelah memahami apa yang saya jelaskan di atas maka kita akan dengan mudah menyelesaikan “pertentangan” di antara kedua ayat yang ditanyakan/dipersoalkan di atas (Yoh 1:21 dan Mat 11:14). Di dalam Yoh 1:21 orang Yahudi bertanya pada Yohanes Pembaptis : "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" Mengapa Yohanes menyangkali bahwa dia adalah Elia? Jelas karena Yohanes Pembaptis dapat menangkap apa yang ada dalam pikiran orang-orang yang bertanya. Mereka berpikir bahwa Yohanes Pembaptis adalah diri/pribadi Elia sendiri (hasil reinkarnasi Elia). Itulah sebabnya Yohanes Pembaptis menjawab “Bukan!” Jadi jawaban ini bukannya menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis tidak tahu siapa dirinya? Justru karena dia tahu dengan persis siapa dirinya yakni bahwa dia BUKAN PRIBADI ELIA YANG BERREINKARNASI maka dengan pasti dia menjawab “Bukan!”. Sebaliknya di dalam Mat 11:14 Yesus berkata : “dan -- jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia yang akan datang itu” Yesus, dengan pernyataan itu tidak bermaksud menyatakan bahwa Yohanes Pembaptis adalah hasil reinkarnasi Elia. Yang Ia maksudkan adalah bahwa Yohanes Pembaptis adalah utusan yang dijanjikan dalam Mal 4:5-6 yang oleh malaikat kepada Zakharia berkata : “ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia”. Dengan demikian tidak ada pertentangan antara apa yang dikatakan Yohanes Pembaptis dan apa yang dikatakan Yesus. Yohanes Pembaptis mengatakan bahwa dirinya bukan Elia dalam pengertian hasil reinkarnasi Elia sedangkan Yesus mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis adalah Elia karena Yohanes Pembaptis berjalan dalam roh dan kuasa Elia (mirip Elia) sebagaimana nubuatan Maleakhi dan konfirmasi malaikat pada Zakharia. Jadi tidak ada kontradiksi kan?

Siapakah Yohanes Pembaptis?

Kalau begitu “Siapakah Yohanes Pembaptis itu?” Dalam pengertian yang sudah dijelaskan di atas, dia adalah Elia yang akan datang. Namun dalam pengertian yang sesungguhnya, Yohanes Pembaptis adalah Yohanes Pembaptis. Ia adalah dirinya sendiri. Ia bukan dirinya orang lain, ia bukan yang bukan dirinya sendiri. Ia adalah ia. Sama seperti anda adalah anda, dan aku adalah aku. Anda bukan yang bukan anda dan aku bukanlah yang bukan aku. Jika dikatakan bahwa Yohanes Pembaptis adalah Elia dan juga sebagaimana yang dikatakannya dalam Yoh 1:23 "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya." maka maksudnya adalah dalam kaitan dengan jawaban atas nubuatan Alkitab baik oleh nabi Maleakhi maupun nabi Yesaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)