By. Esra Alfred Soru.
Pertanyaan : Ada perbedaan menyolok antara Doa Bapa Kami yang dicatat dalam Injil
Matius dan yang dicatat dalam Injil Lukas di mana yang di Injil Lukas lebih
pendek. Lalu sebenarnya Doa Bapa Kami yang asli, yang diajarkan Yesus kepada
murid-murid-Nya itu yang mana? Yang versi Matius atau versi Lukas?
Jawaban :
Mari kita lihat Doa Bapa Kami
versi Matius :
Mat 6:9-13 : (9) Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami
yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, (10) datanglah Kerajaan-Mu, jadi-lah
kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. (11) Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya (12) dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; (13) dan
janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada
yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan ke-muliaan
sampai selama-lamanya. Amin.]
Bandingkan dengan
Doa Bapa Kami versi Lukas :
Luk 11:2-4 : (2) Jawab Yesus kepada
mereka: "Apabila kamu ber-doa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu;
datanglah Kerajaan-Mu. (3) Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang
secukupnya (4) dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni
setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam
pencobaan."
Jelas terlihat bahwa doa ini dalam versi Lukas lebih pendek dari versi
Matius. Ada 4 pandangan terhadap perbedaan ini :
1. Yesus memang mengajar ‘Doa Bapa Kami’ ini sebanyak
2 kali.
Dasarnya : Karena dalam Injil Matius Yesus
mengajarkan tanpa diminta sedangkan dalam Injil Lukas Yesus mengajarkan setelah
diminta.
Luk 11:1 - Pada suatu kali Yesus
sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah
seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa,
sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya."
Keberatan : Calvin mengatakan bahwa mungkin
saja Matius tidak menceritakan tentang permintaan itu.
2. Lukas membuat ringkasan yang lebih pendek dari
versi Matius.
Kelemahan : Tidak ada alasan yang cukup kuat bagi Lukas untuk meringkas doa tersebut
Perlu juga
diketahui bahwa ciri khas Injil Lukas adalah mem-berikan informasi yang sama
sekali tidak ada dalam Injil Matius dan Markus misalnya cerita tentang masa
kanak-kanak Yesus. Ciri khas lainnya adalah menambahkan informasi yang masih
kurang dari Injil Markus dan Matius. Contoh :
- Kasus ibu mertua Petrus.
Mat 8:14 : Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat
ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.
Mark 1:30 : Ibu mertua Simon terbaring karena sakit
demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus.
Luk 4:38 : Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu
dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan
mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia.
Matius dan
Markus hanya mengatakan sakit demam tetapi Lukas menjelaskan sebagai “demam
keras”.
- Kasus orang sakit kusta.
Mat 8:2 : Maka datanglah seorang yang sakit
kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan,
jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.”
Mark 1:40 : Seorang yang sakit kusta
datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya,
katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.”
Luk 5:12 : Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah
kota. Di situ ada seorang yang penuh
kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon:
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
Matius dan Markus hanya mengatakan ‘sakit kusta’ tetapi Lukas menjelaskan
dengan kata-kata ‘penuh kusta’.
- Kasus orang yang mati sebelah tangan.
Mat 12:10 : Di situ ada seorang yang mati
sebelah tangan-nya. Mereka bertanya kepada-Nya: "Bolehkah
menyembuhkan orang pada hari Sabat?" Maksud mereka ialah supaya dapat
mempersalahkan Dia.
Mark 3:1 : Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya.
Luk 6:6 : Pada suatu hari Sabat lain,
Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati
tangan kanannya.
Matius dan Markus hanya mengatakan ‘mati sebelah
tangannya’ tetapi Lukas melengkapi keterangan bahwa yang mati itu adalah tangan
kanannya.
- Kasus Petrus memotong telinga hamba imam besar.
Mat 26:51 : Tetapi seorang dari
mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan
menetak-kannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinga-nya.
Mark 14:47 : Salah seorang dari
mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba
Imam Besar sehingga putus telinganya.
Luk 22:50 : Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam
Besar sehingga putus telinga kanannya.
Matius dan Markus hanya mengatakan ‘putus telinganya’ tetapi Lukas
menambahkan bahwa yang putus itu adalah telinga kanan.
Sekarang pikirkan, jikalau Lukas mempunyai ciri melengkapi apa yang masih
kurang dari Matius dan Markus, rasanya aneh kalau ia justru
mengurangi/meringkas/memperpendek apa yang dicatat Matius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)