Esra Alfred Soru
“Kemanakah Yesus (jiwa/roh-Nya) saat tubuh-Nya di kuburan selama 3 hari?” Demikianlah pertanyaan saya suatu kali pada para siswa teologia. Dan segera seseorang menjawab dengan lantang : “Yesus pergi ke neraka selama 3 hari, memberitakan Injil kepada roh orang-orang mati dan merampas kunci kerajaan maut”. Inilah pandangan/keyakinan banyak orang termasuk orang-orang seperti Pondsius Takaliuang (seorang pengajar di STT I3
Benarkah selama 3 hari di kuburan Yesus (jiwa/roh-Nya) pergi ke alam maut atau ke neraka (hades)? Persoalan inilah yang akan yang akan kita bahas agar kita tidak mempercayai sesuatu hanya berdasarkan tradisi tetapi berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab. Kita akan melihat dan menyoroti dasar acuan yang dipakai dalam doktrin “Akhir Minggu di Neraka” ini.
Pengakuan Iman Rasuli
Doktrin “Akhir Minggu di Neraka” ini biasanya menjadikan kalimat “turun ke dalam kerajaan maut” dalam 12 Pengakuan Iman Rasuli kita sebagai dasarnya. Kata-kata dalam Pengakuan Iman Rasuli ini kelihatannya cukup jelas mendukung doktrin ini namun catatan awal yang perlu diketahui berkenaan dengan kalimat ini (turun ke dalam kerajaan maut) adalah :
(1) Kata-kata ini tidak ada dalam 12 Pengakuan Iman Rasuli yang mula-mula, dan baru muncul pada tahun 390 M.
(2) Berbeda dengan bagian-bagian yang lain dari 12 Pengakuan Iman Rasuli, kata-kata ini tidak ada dalam Alkitab dan tidak didasarkan pada suatu pernyataan yang eksplisit/jelas dalam Alkitab.
Dengan demikian pernyataan ini (turun ke dalam kerajaan maut) tidak sesederhana yang kita bayangkan dan dengan demikian tidak dengan gampang dapat dijadikan sebagai dasar dari doktrin “Akhir Minggu di Neraka”.
Memang dari kata-kata “turun ke dalam kerajaan maut” ini beberapa orang (ingat Pondsius Takaliuang dan Andrias Kemal Bulo) berkeyakinan bahwa selama 3 hari dalam kuburan, jiwa/roh Yesus ini pergi ke alam maut atau kerajaan maut. Beberapa ayat Alkitab yang sering dipakai sebagai dasar dari pandangan ini adalah seperti :
Efesus 4:9
Bukankah Ia telah naik berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? Rupanya kalimat ‘bagian bumi yang paling bawah’ ini yang diartikan sebagai kerajaan maut/neraka. Namun demikian, penafsiran ini sangat meragukan karena dalam Efs 4:9 ini Paulus hanya berargumentasi bahwa Kristus bisa naik karena Ia telah turun (bandingkan dengan Yoh
1 Pet 3:18-20
“Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu”. Ayat ini sering ditafsirkan bahwa Yesus memang turun ke hades dan bagian ini juga dianggap memberi penjelasan tentang tujuan Yesus pergi ke
(1) Siapa yang adalah “roh yang dipenjara” itu? Jawabannya sudah jelas dari konteksnya mereka yang tidak taat di masa Nuh. Apakah ada kelompok lain di dalam ayat ini? Tidak! Apakah setiap orang benar yang mati termasuk di dalam bagian ini? Tidak! Satu-satunya orang yang disebutkan di sini adalah mereka yang tidak taat di masa Nuh. Jika benar bahwa Kristus “pergi ke neraka” maka dia hanya berbicara dengan mereka.
(2) Bagaimana Kristus berkhotbah kepada “roh yang dipenjara ini?” Apakah Dia mengatakan kepada kita bahwa Dia secara pribadi melakukan perjalanan untuk bicara pada mereka? Sekali lagi, jawabannya sudah jelas dari konteks: itu dilakukan “melalui Roh,” yaitu, melalui Roh Kudus, (ay 18).
(3) Jika kita percaya teori “perjalanan ke neraka”, apa yang harus akan Kristus katakan pada mereka? Apakah Dia menawarkan kesempatan keselamatan yang kedua? Tidak!
(4) Jadi bagaimana, bentuk pesan yang disampaikan kepada “roh yang dipenjara itu?” Ketidaktaatan apa yang mereka lakukan?
Pelajari ayat ini : 2 Pet 2:5 : “dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik…” Terhadap bagian ayat ini Charles C. Buntin berkomentar : “Saya katakan pada anda bahwa “roh dalam penjara” tidak taat pada pesan yang diberikan pada mereka melalui Nuh, dan bahwa Kristus telah, di masa Nuh, berkhotbah pada mereka melalui pelayanan Roh (2 Pet 1:19-21). Kristus telah berbicara pada orang-orang ini melalui Nuh, yang diabaikan. (Di mana Roh Yesus Saat Tubuh-Nya Di Dalam Kubur?; hal. 5-6). Dengan demikian bagian ini tidak bicara mengenai “Akhir Minggu di Neraka,” tapi membandingkan masa Nuh dengan masa Petrus, yang diilustrasikan oleh 1 Pet 3:20-21 : yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus. Matthew Henry menulis : “Seperti masa lalu, Kristus mengirim Roh-Nya; memberi peringatan melalui Nuh. Tapi dengan kesabaran Tuhan lama menunggu, sampai akhirnya. Dan roh-roh mereka yang tidak taat, saat mereka keluar dari tubuhnya, dimasukkan ke dalam penjara neraka, di mana mereka yang mengejek peringatan Nuh berada, dan di
Hal lain yang tidak dapat membenarkan doktrin bahwa Yesus pergi ke neraka untuk memberitakan Injil kepada orang-orang yang sudah mati adalah bahwa pandangan semacam ini jelas bertentangan dengan Maz 88:12 (Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur, dan kesetiaan-Mu di tempat kebinasaan?) yang jelas menunjukkan bahwa tidak ada pemberitaan Injil dalam dunia orang mati! Demikian pula ajaran yang mengatakan bahwa Yesus pergi ke neraka untuk merampas kunci kerajaan maut sama sekali tidak berdasar. Tidak ada data Alkitab yang mengatakan bahwa setan memiliki kunci apapun di samping pernyataan Alkitab bahwa Tuhan membuka dan menutup, dan tidak ada yang menghentikan Dia. Yes 45:1 : “…Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup. Wah 3:7 : “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka”. Hanya ada dua ayat dalam Alkitab di mana kunci ini disebutkan dan iblis tidak ada di dalamnya : Mat
Yesus Menderita lagi di Neraka?
Kalau demikian apa maksud pernyataan dalam pengakuan iman itu? Calvin memberikan jawaban yang sangat menarik. Ia berkata : ‘Turun ke dalam kerajaan maut’ menunjukkan penderitaan rohani yang dialami oleh Kristus. 12 Pengakuan Iman Rasuli itu mula-mula menunjukkan penderitaan Kristus yang terlihat oleh manusia (yaitu menderita, disalibkan, mati, dikuburkan), dan setelah itu 12 Pengakuan Iman Rasuli itu melanjutkan dengan menunjukkan penderitaan Kristus secara rohani, yang tidak terlihat oleh manusia. Ini terjadi pada saat Ia berteriak: ‘ELI, ELI, LAMA SABAKHTANI?’ (Mat 27:46)”. Dasar Kitab Suci yang digunakan oleh Calvin adalah bahwa Kis 2:24 menyebut ‘sengsara maut’ bukan ‘maut’ dan Yes 53:4 berbunyi : ‘dipukul dan ditindas oleh Allah’. Dengan demikian jelas bahwa Calvin tidak mempercayai bahwa antara kematian dan kebangkitan-Nya, Kristus betul-betul turun ke neraka atau hades atau tempat manapun. Ada juga teolog Reformed yang menganggap bahwa ‘turun ke kerajaan maut’ berarti bahwa Yesus ada dalam kuasa maut sampai hari yang ke 3. ‘Westminster Confession of Faith’, chapter VIII, 4 berbunyi : ” ... disalibkan, dan mati, dan dikuburkan, dan tetap ada di bawah kuasa kematian, tetapi tidak menjadi rusak / busuk. Pada hari ketiga Ia bangkit dari antara orang mati ...’ Pandangan ini pun tidak mempercayai bahwa Yesus turun ke neraka/hades.
Kalau begitu, kemanakah Yesus saat tubuh-Nya berada di kuburan ?
Di manakah jiwa/roh Yesus saat saat tubuh-Nya di kuburan ? Alkitab memberikan kita jawaban yang sangat akurat bahwa :
(1) Dia ada di dalam Sorga. Luk
(2) Dia ada bersama dengan Bapa. Luk
Memang ada keberatan terhadap pandangan bahwa Yesus pergi kepada Bapa di antara kematian dan kebangkitan-Nya karena dalam Yoh
(1) Yoh
(2) Adalah sesuatu yang tidak masuk akal kalau Yesus melarang Maria memegang (dalam arti menyentuh) Dia, karena dalam Mat 28:9 dan Yoh
Dari semua pembahasan kita ini kita dapat melihat bahwa doktrin “Akhir Minggu di Neraka” sama sekali bukanlah doktrin Alkitab bahkan bertentangan dengan Alkitab. Marilah kita berhati-hati terhadap ajaran-ajaran yang dapat menyesatkan dan bersifat menghujat seperti pandangan Kenneth Copeland dan “Faith Movement”nya. Kita juga harus belajar untuk tidak terlalu cepat menerima pandangan-pandangan yang tidak Alkitabiah seperti pandangan Pondsius Takaliuang dan Andrias Kemal Bulo. Camkanlah ini : Yesus tidak pergi ke neraka apalagi pergi untuk disiksa iblis. SATU-SATUNYA HAL YANG IBLIS DAPATKAN DALAM TIGA HARI KETIKA KRISTUS DIKUBUR ADALAH IA SAKIT KEPALA KARENA DIA TAHU JIWA/ROH KRISTUS ADA DI HADAPAN BAPA. Dan iblis, tidak seperti pengkhotbah radio dan TV itu, karena ia telah mendengar Yesus berkata, “SUDAH SELESAI!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)