18 September 2012

BAGAIMANA ALLAH DAPAT MEMBUAT SESUATU DARI TIDAK ADA APA-APA?


By. Norman Geisler


J
ika Allah saja dan tak satu pun yang ada sebelum penciptaan dunia, alam semesta menjadi ada dan tidak ada apa-apa. Namun bukankah hal ini absurd untuk mengatakan bahwa sesuatu dapat muncul dan kondisi tidak ada apa-apa? Merupakan hal yang absurd untuk menga­takan bahwa tidak ada apa-apa menyebabkan sesuatu, karena tidak ada apa-apa berarti tidak ada dan tidak memiliki kekuatan untuk melakukan apa pun. Namun tidaklah absurd untuk mengatakan bahwa seseorang (yaitu Allah) membuat dunia menjadi ada dari ketidak-beradaan. Tidak ada tidak dapat membuat sesuatu, tetapi seseorang (yaitu Allah) dapat membuat sesuatu dari tidak ada.

Sebenarnya, jika alam semesta memiliki permulaan (seperti yang telah didemonstrasikan sebelumnya), maka ada keadaan di mana tidak ada alam semesta dan kemudian menjadi ada - setelah Allah menciptakannya. Ini yang dimaksudkan dengan penciptaan "dari tidak ada apa-apa" (Latin, ex nihilo). Hal ini tidak berarti bahwa Allah mengambil "segenggam tidak ada apa-apa" dan membuat sesuatu darinya, seolah-olah bahwa "tidak ada apa-apa" itu adalah sesuatu yang darinya Allah menciptakan dunia. Pada saat itu hanya Allah saja yang ada dan tidak ada lainnya. Kemudian Allah menjadikan sesuatu lainnya menjadi ada yang sebelumnya belum pernah ada pada saat itu.

Atau dengan kata lain, penciptaan "dari tidak ada apa-apa" secara sederhana berarti bahwa Allah tidak menciptakan dari sesuatu yang lain yang sudah ada sebelumnya bersama-sama dengan Allah, seperti dalam bentuk-bentuk dualisme tertentu di mana ada dua substansi entitas yang kekal. Ini benar-benar penciptaan ex materia, yaitu, dari suatu benda yang sudah ada sebelumnya di luar Allah. Filsuf Yunani Plato memegang pandangan ini.

Juga Allah tidak menciptakan dunia dari diri-Nya sendiri (yaitu ex Deo). Maksudnya, Allah tidak mengambil sebagian dari diri-Nya sendiri dan membuat dunia darinya. Sebenarnya, Allah orang-orang Kristen ortodoks tidak memiliki bagian-bagian. Ia adalah kesatuan yang sederhana dan menyeluruh dan esa. Oleh sebab itu tidak mungkin Allah mengambil sebagian dari diri-Nya sendiri dan menciptakan dunia. Allah tidak terbatas dan dunia terbatas. Dan tidak ada jumlah bagian-bagian yang terbatas dapat menghasilkan suatu yang tidak terbatas, karena berapa pun bagian atau banyaknya yang dimiliki seseorang, pastilah habis juga.Tetapi tidak mungkin ada sesuatu yang lebih daripada tak terhingga atau tak terbatas. Oleh sebab itu, tidak ada jumlah bagian yang akan sama dengan tak terhingga. Jadi Allah tidak mungkin telah menciptakan dunia dari bagian diri-Nya sendiri (yaitu ex materia).

Dunia ada karena Allah, bukan dari diri Allah. Ia adalah penyebabnya bukan substansinya. Dunia menjadi ada karena-Nya, bukan terbuat dari-Nya. Bagaimanapun, jika dunia tidak diciptakan dari Allah (ex Deo) atau dari sesuatu yang lain (ex materia) yang ada di samping Allah, pastilah dunia diciptakan dari tidak ada (ex nihilo). Tidak ada alternatif lainnya. Allah men­ciptakan sesuatu di mana sebelum Dia menciptakannya maka sesuatu itu tidak ada, baik di dalam diri-Nya maupun dalam hal-hal lainnya. Satu-satunya tempat di mana dunia itu "berada" sebelum Allah menciptakannya adalah di dalam pikiran Allah. Seperti seorang pelukis yang memiliki ide untuk lukisannya, lukisan tersebut berada dalam pikirannya sebelum ia melukisnya jadi Allah memiliki ide mengenai dunia sebelum Ia menciptakannya. Dalam hal ini, dunia sudah ada dalam pikiran Allah sebagai ide sebelum Ia menciptakannya menjadi ada.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)