Ditinjau dari Perspektif Alkitabiah
Frans Donald
“Allah” dan “Tuhan”
Dalam Alkitab, jelas “Allah” tidak boleh sembarang disamakan dengan “Tuhan”. Kata “Allah” (elohim / theos) berarti mahluk ilahi atau sesembahan, sedangkan “Tu(h)an” (adonay / kurios) berarti seseorang yang berkuasa, atau pimpinan atau orang terhormat. Allah pasti Tu(h)an, tetapi Tu(h)an belum tentu Allah. Sesembahan pasti dihormati, tetapi orang yang kita hormati belum tentu kita sembah. Sekali lagi harus diingat betul, kata “Allah” dengan “Tuhan” di Alkitab bukanlah dua kata yang sepadan maknanya! Nah, setelah bisa membedakan makna kata “Tuhan” dan “Allah” dalam perspektif Alkitab, sekarang kita bisa menelaah lebih jauh tentang makna ke-tuhan-an Yesus dalam Alkitab.
Apa kesaksian Alkitab perihal ke-tuhan-an Yesus? Perkataan Yesus sendiri, tercatat dalam Yohanes 13:13: “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan”. Di sini Yesus sendiri mengaku bahwa dia adalah Guru dan Tuhan bagi murid-muridnya. “Guru dan Tuhan” dalam Alkitab bahasa Inggris adalah “Master and Lord” (guru dan tuan). Guru adalah pengajar, Tuan adalah pemimpin.
Kisah 2:32,36: Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi, … Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus. (Alkitab terjemahan L.A.I)
There let all the house of Israel know assuredly that God has made this Jesus, whom you crucified, both Lord and Christ. (Acts 2:36, King James Version).
Alkitab di ayat itu sangat jelas mengatakan bahwa Allah (God) – lah yang menjadikan Yesus sebagai Tuhan (lord, pemimpin) dan Kristus. Allah (God) yang dimaksud di sini adalah Allahnya Israel yaitu Allah yang di kitab Taurat dikenal dengan nama YAHWEH. Jadi secara Alkitabiah, YAHWEH-lah yang mengangkat Yesus menjadi Tuhan (lord, pemimpin). Yesus menjadi Tuhan (lord, pemimpin) bukan atas kehendaknya sendiri, tetapi karena diangkat oleh Allah (Yahweh). Ayat Kisah 2:36 dalam Alkitab RSTNE (Restoration Scriptures True Name Edition) menerjemahkan kata “Theos” (Allah) sebagai “Yahweh”, sedang kata “kurios kai kristos” (Tuhan dan Kristus) sebagai: “Melech and Moshiach” (makna artinya = “Raja dan Mesias/orang yang diurapi Allah”). Maka ketika membaca ayat tersebut, pembacanya akan langsung mendapat pemahaman yang sangat jelas sebab di situ dikatakan bahwa: Yahweh telah membuat Yesus menjadi Raja dan orang yang diurapi-Nya. Yesus oleh Yahweh diurapi menjadi juruselamat.
Yesus adalah Tuhan dan kristus, artinya Yesus adalah pemimpin dan orang yang diurapi menjadi juruselamat manusia, oleh Allah. Hal itu sama juga dengan yang tertulis dalam Kisah 5:31: “… Dia (Yesus)-lah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi pemimpin (Tuhan) dan juruselamat (kristus)…”
Allah menjadikan Yesus sebagai Tu(h)an (kurios) dan kristus (mesias, penyelamat manusia). Mesias secara fungsional memang adalah ‘pemimpin’, bandingkan Matius 23:10 “..hanya satu Pemimpinmu yaitu Mesias”. Mesias adalah Pemimpin! Memimpin orang kemana? Memimpin orang menuju kepada Allah (Yoh 14:6).
Kisah 2:22 “Yesus dari Nasaret, seorang yang ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan dia di tengah-tengah kamu”. Yesus adalah “agen” (pekerja perantara) dari Allah untuk berkarya menyelamatkan manusia. Dalam karya penyelamatan, Allah adalah “tokoh utama” dan Yesus adalah “agen perantara” yang diutus Allah, maka sesuai yang tertulis dalam surat Yudas 25 mengatakan: “Allah yang Esa (Yahweh), Juru selamat kita melalui (through) Yesus Kristus, Tu(h)an (pemimpin, kurios) kita”. Artinya: Juruselamat/penebus yang sejati adalah Allah (Yahweh) yang Esa, namun Ia berkarya melalui orang yang diurapi-Nya (mesias-Nya) yaitu Yesus, utusan-Nya.
Yesus Kristus Jelas Bukan Allah Sejati (Yahweh)!
Statement / ajaran / doktrin dari pendeta-pendeta (teolog-teolog) yang mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah Allah Sejati atau Yahweh yang menjelma jadi manusia, itu jelas suatu statement yang sangat keliru. Kelirunya di mana? Pertama, dari nama “YESUS KRISTUS” sebenarnya [kalau mau jujur], sudah cukup jelas nama tersebut merepresentasikan bahwa dia bukanlah Allah Sejati, sebab arti dan makna kata “KRISTUS” itu = “orang yang diurapi / disahkan / dilantik oleh Allah (Bapa / Yahweh)”. Yesus Kristus = Yesus yang diurapi oleh Allah (Bapa / Yahweh). Maka, karena Yesus “diurapi / disahkan / dilantik oleh Allah (Bapa)”, tentu dia bukanlah Allah (Yahweh) itu sendiri. Yesus adalah pribadi “yang diurapi / dilantik”, sedangkan Allah (Bapa / Yahweh) adalah “yang mengurapi / melantik”. Yesus adalah utusan, sedangkan Allah adalah “yang mengutus”.
Kalau Yesus dipandang sebagai Allah sejati, maka akan membuat nama (gelar) “Kristus” pada diri Yesus itu gugur maknanya, sebab “YESUS KRISTUS” = “YESUS YANG DIURAPI OLEH ALLAH”. Maka artinya: kalau andai kata benar “Yesus = Allah Sejati” maka nama Yesus Kristus akan menjadi bermakna sebagai “ALLAH SEJATI YANG DIURAPI OLEH ALLAH SEJATI”. Allah Sejati mengurapi Allah Sejati??? Jadi di sini akan ada 2 pribadi Allah sejati di mana Allah yang satu mengurapi / mengesahkan / mengutus Allah yang lain. Nah, pertanyaannya: Apakah benar adanya Allah sejati harus diurapi oleh Allah sejati yang lainnya? Kalau Allah sejati musti diurapi / dilantik / disahkan oleh Allah yang lain maka dengan sendirinya hal itu justru akan menggugurkan kesejatiannya! Seperti ungkapan “masa jeruk minum jeruk?”, begitu pula mana ada “Allah sejati diurapi oleh Allah sejati?”. Artinya, dia (Yesus) yang diurapi (Kristus) itu jelas bukan Allah sejati adanya, sebab Allah sejati tidaklah perlu diurapi. Allah sejati tidak butuh pengurapan / pengesahan dari siapapun. Sedangkan Yesus, dia jelas-jelas mengalami ‘pengkristusan’ alias pengurapan / pengesahan / pelantikan dari Allah. Di sini jelas dia bukan Allah sejati! Dan lagi pula Alkitab tidak pernah menyatakan adanya lebih dari satu pribadi Allah sejati, apalagi tiga pribadi sebagaimana diajarkan oleh doktrin Tritunggal.
KRISTUS = DIURAPI / DISAHKAN OLEH ALLAH. Maka, YESUS KRISTUS = YESUS YANG DIURAPI / DISAHKAN OLEH ALLAH. Jelas Dia bukan Allah Sejati! Dari nama “Yesus Kristus” jelas terang benderang sudah dengan sendirinya membuktikan Dia bukan Allah sejati adanya. Dengan demikian, jika ada orang-orang yang ngotot mengklaim Yesus sebagai Allah sejati (Yahweh), sebenarnya mereka telah keliru fatal dan tidak layak menyebut Yesus sebagai Kristus. Tidak patut mereka menyebut Kristus, karena kata “Kristus” justru membuktikan secara langsung dan akurat maknanya bahwa dia bukan Allah sejati, melainkan utusan yang diurapi / disahkan oleh Allah. Kesimpulannya tegas: seorang Kristus jelas bukan Allah sejati! Kalau Yesus = Allah sejati, maka dia bukanlah Kristus!
Yang kedua. Hari ini banyak orang mengatakan: “Yesus adalah Allah sejati” atau “Yesus adalah Allah sejati yang menjelma menjadi manusia”. Itu pandangan-pandangan banyak orang yang mengaku Kristen hari ini. Tetapi Saya tegaskan, bahwa sebenarnya orang yang berpandangan semacam itu bukan didasarkan pada Alkitab, melainkan semua itu hanya dihasilkan dari tradisi dan filsafat-filsafat hasil ide-ide pikiran manusia. Itu bukan ajaran Kristen sejati! Seorang Kristen sejati pasti mendasarkan segala ajarannya berdasar Alkitab. Sedangkan bagaimana dengan kesaksian Alkitab tentang siapa Yesus itu? Nah, mari kita lihat, untuk kasus ini, hal yang serupa tercatat sangat jelas di Matius 16:13-17 (baca di Alkitab anda): Hari itu, di zaman itu, Yesus bertanya kepada orang-orang di sekitarnya kira-kira demikian: Hai sobat-sobat, bapak-bapak, ibu-ibu sekalian, menurut kamu dan menurut orang-orang siapakah aku? Maka orang-orang mulai menjawab dengan ide-ide cemerlang dan pemikirannya masing-masing. Ada yang bilang: “o… Yesus, engkau adalah Yohanes pembaptis”, yang lain berkata “engkau Elia”, “engkau Yeremia”, “engkau seorang dari para nabi”. Ada berbagai ide dan pendapat orang tentang SIAPA YESUS.
Nah, demikian juga kondisinya hari ini, di zaman ini, ketika membahas soal Yesus, ketika ada pertanyaan ‘Siapakah Yesus itu?’ Atau andai kata Yesus datang di zaman ini di hadapan kita, kemudian dia bertanya kepada kita: “Menurutmu siapakah aku?” maka kemungkinan akan banyak pendeta-pendeta dan orang-orang yang akan menjawab demikian:
“o.. Yesus, engkau adalah Allah sejati”
“Engkau adalah Allah sejati yang menjelma menjadi manusia”
Seorang pendeta dengan idenya yang mempesona dan penuh karisma mungkin akan berkata:
“O Yesus, engkau Allah sejati yang karena begitu besar kasihmu akan dunia ini maka demi menyelamatkan manusia, maka bagaikan manusia yang mau menyelamatkan semut ia menjadi semut pula, Engkau Allah sejati rela turun dari surga menjadi manusia dan mati di kayu salib”. Sementara seorang pendeta terkenal penggagas doktrin Trinitas, mungkin akan berkata: ”Yesus engkau adalah pribadi kedua dalam Allah yang memiliki tiga pribadi Tritunggal!”.
Nah, benarkah jawaban-jawaban itu semua? Benarkah ide-ide pikiran yang mengatakan bahwa Yesus adalah pribadi ke-2 dari Allah yang tritunggal adanya? Benarkah ide pikiran yang mengatakan bahwa Yesus adalah Allah sejati yang menjelma menjadi manusia? Benarkah jawaban-jawaban para teolog dan pendeta-itu sesuai dengan kesaksian Alkitab? Sekarang mari kita simak jawaban apakah yang paling tepat dan Alkitabiah untuk pertanyaan ‘Siapakah Yesus?’
Di Matius 16: 16, Simon berkata bahwa Yesus adalah MESIAS (KRISTUS). Yesus adalah Kristus, Yesus adalah seorang yang diurapi oleh Allah! Itu jawaban Simon. Dan apa komentar Yesus sendiri terhadap jawaban Simon tersebut? Ayat 17: “ …berbahagialah engkau Simon, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapaku yang di surga …” Di sini Yesus menegaskan bahwa yang menyatakan kepada Simon bahwa “Yesus itu adalah Mesias (Kristus)” adalah Bapa (Allah Yahweh) yang di surga.
Yesus adalah Mesias / Kristus. Yesus adalah seorang yang diurapi / dilantik oleh Allah, itu bukan pernyataan dari Simon atau manusia, bukan pula pernyataan dari pendeta-pendeta atau teolog-teolog atau filsuf-filsuf, bukan pernyataan dari professor atau doktor-doktor teologi, bahkan itu bukan pernyataan dari Yesus sendiri, tapi, itu adalah pernyataan dari Bapa (Allah) di surga! Allah sendirilah yang menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias! Allah sendiri yang menyatakan bahwa Yesus adalah seorang yang diurapi (disahkan / dipilih / diutus) oleh Allah!
Dalam Injil Matius 16:15-17 ini, Alkitab bersaksi sangat jelas bahwa: tentang ‘Siapakah Yesus itu?’ Allah (Bapa / Yahweh) sendiri menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias (Utusan yang diurapi oleh Allah). Allah (Bapa / Yahweh) dalam Alkitab, tidak pernah menyatakan bahwa Yesus adalah Allah sejati yang menjelma menjadi manusia, tidak pernah! Tapi jelas-jelas Allah menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias (Kristus)! Allah (Bapa / Yahweh) tidak pernah menyatakan bahwa Yesus adalah pribadi ke-2 dari Allah Tritunggal, tidak pernah!!! Tapi Alkitab tegas berulang kali menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias. Yesus adalah utusan yang diurapi oleh Allah. Nah, kalau Bapa (Allah) sendiri menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias (orang yang diurapi oleh Allah), maka ajaran Tritunggal yang mengklaim Yesus adalah Allah sejati akan tampak jelas tidak sesuai kesaksian Alkitab. Doktrin Tritunggal jelas melompati kesaksian-kesaksian Alkitab!
Kesimpulan: Untuk memahami Alkitab dengan baik dan benar kita musti terlebih dulu paham istilah-istilah di dalamnya. Khususnya istilah “Tuhan” dan “Allah” dalam Alkitab, yang berbeda dengan kitab suci lainnya. Tanpa pemahaman yang tepat maka Alkitab akan terkesan membingungkan – kontradiksi – bahkan ada yang menganggap menyesatkan!
Untuk menjawab pertanyaan: Benarkah Yesus itu Tuhan?, pertanyaan ini bisa di jawab dari dua sudut pandang yang berbeda. Jawabannya akan tergantung dari sudut makna “Tuhan” yang dipahami oleh penanyanya. Pertanyaan tersebut bisa dijawab “benar”, bisa juga “tidak”.
Pertama, (Dijawab: Benar). Bagi orang-orang yang melihat dari perspektif Alkitab atau pandangan secara Alkitabiah, Benarkah Yesus itu Tuhan? akan terjawab: Ya benar! Yesus itu Tuhan (namun harus segera disusul dengan catatan penting bahwa “Tuhan” yang dimaksud adalah “lord” atau “adonay” atau “kurios” atau “tuan” atau “Pemimpin” alias “Bos”). Yesus itu Tuhan = Yesus itu pemimpin.
Kedua, (Dijawab: Tidak). Untuk pandangan orang umum yang menganggap bahwa kata “Tuhan” artinya = “Allah sejati” atau kata “TUHAN” dimaksud sebagai YAHWEH, maka pertanyaan Benarkah Yesus itu Tuhan? akan terjawab: Tidak, Yesus bukan “Tuhan / YAHWEH” melainkan Yesus itu “tuan” alias “pemimpin” yang datang sebagai utusan YAHWEH. Yesus adalah Tuan dan Mesias (orang yang diurapi) oleh Yahweh.
Penting juga dipahami betul, demikian juga ketika ada pertanyaan: Apakah Yesus itu Allah?. Jawabannya akan tergantung juga dari sudut pandang si penanya-nya, sebagai berikut:
Pertama, bagi orang-orang yang memandang dari perspektif Alkitab (dan tentunya mengacu pada istilah kata “Allah/elohim/theos” yang ada di Alkitab), Apakah Yesus itu Allah (elohim / theos)? Jawabannya adalah: Ya! Yesus adalah termasuk golongan “elohim” atau “theos” yang bermakna sebagai ‘Penerima dan Pembawa Firman’ (baca: Yohanes 10:35, Yohanes 1:1), yang begitu juga halnya dengan Musa sebagai “elohim” (baca: Keluaran 7:1), Hakim-hakim sebagai “elohim” (baca: Keluaran 21:6; 22:8-9), atau pun mahluk-mahluk surgawi yang juga disebut sebagai “para elohim” (baca: Mazmur 82:1 dan 6).
Kedua, bagi pandangan orang umum yang biasanya memaknai kata “Allah” dalam arti “Allah Sejati” (The true God) atau dengan maksud menunjuk pada “Satu-satunya Allah yang benar”, maka pertanyaan Apakah Yesus itu Allah? jawabannya jelas adalah: Bukan! Yesus bukan Allah Sejati, tetapi Yesus adalah utusan dari Allah yang sejati. Satu-satunya Allah yang benar (Allah sejati, The True God) adalah YAHWEH (atau Bapa), yaitu Allah yang mengutus Yesus, sebagaimana ada tertulis: Inilah hidup yang kekal itu, mengenal Bapa (maksudnya: Yahweh) sebagai SATU-SATUNYA ALLAH YANG BENAR, dan mengenal Yesus Kristus utusan Allah (baca: Yohanes 17:3). Yesus sendiri bersaksi bahwa YAHWEH yang oleh Yesus disebut “Bapa” itu adalah Allahnya Yesus dan juga Allah kita (Yohanes 20:17b: “..Aku [Yesus] akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, kepada Allahku dan Allahmu” ). YAHWEH adalah Allah segala allah, YAHWEH adalah elohim dari segala elohim (baca: Ulangan 10:17). YAHWEH adalah Allah (elohim) yang benar (baca: Yeremia 10:10).
*Catatan Penting: baca Alkitab L.A.I bagian kamus (halaman belakang Alkitab anda, sebelum gambar Peta), pada entri kata “TUHAN” (T-U-H-A-N huruf besar) menjelaskan: kata “TUHAN” adalah salinan dari nama Allah Israel, yaitu Yahweh.
Kemudian soal adanya ayat-ayat Alkitab (yang sering ditafsirkan bahwa Yesus adalah Allah Sejati) yang biasanya menjadi bahan perdebatan antara penganut Trinitas dan AntiTrinitas, selengkapnya silahkan baca buku: MENJAWAB DOKTRIN TRITUNGGAL, Frans Donald, Borobudur Indonesia Publishing, 2007/2008.
Frans Donald
“Allah” dan “Tuhan”
Dalam Alkitab, jelas “Allah” tidak boleh sembarang disamakan dengan “Tuhan”. Kata “Allah” (elohim / theos) berarti mahluk ilahi atau sesembahan, sedangkan “Tu(h)an” (adonay / kurios) berarti seseorang yang berkuasa, atau pimpinan atau orang terhormat. Allah pasti Tu(h)an, tetapi Tu(h)an belum tentu Allah. Sesembahan pasti dihormati, tetapi orang yang kita hormati belum tentu kita sembah. Sekali lagi harus diingat betul, kata “Allah” dengan “Tuhan” di Alkitab bukanlah dua kata yang sepadan maknanya! Nah, setelah bisa membedakan makna kata “Tuhan” dan “Allah” dalam perspektif Alkitab, sekarang kita bisa menelaah lebih jauh tentang makna ke-tuhan-an Yesus dalam Alkitab.
Apa kesaksian Alkitab perihal ke-tuhan-an Yesus? Perkataan Yesus sendiri, tercatat dalam Yohanes 13:13: “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan”. Di sini Yesus sendiri mengaku bahwa dia adalah Guru dan Tuhan bagi murid-muridnya. “Guru dan Tuhan” dalam Alkitab bahasa Inggris adalah “Master and Lord” (guru dan tuan). Guru adalah pengajar, Tuan adalah pemimpin.
Kisah 2:32,36: Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi, … Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus. (Alkitab terjemahan L.A.I)
There let all the house of Israel know assuredly that God has made this Jesus, whom you crucified, both Lord and Christ. (Acts 2:36, King James Version).
Alkitab di ayat itu sangat jelas mengatakan bahwa Allah (God) – lah yang menjadikan Yesus sebagai Tuhan (lord, pemimpin) dan Kristus. Allah (God) yang dimaksud di sini adalah Allahnya Israel yaitu Allah yang di kitab Taurat dikenal dengan nama YAHWEH. Jadi secara Alkitabiah, YAHWEH-lah yang mengangkat Yesus menjadi Tuhan (lord, pemimpin). Yesus menjadi Tuhan (lord, pemimpin) bukan atas kehendaknya sendiri, tetapi karena diangkat oleh Allah (Yahweh). Ayat Kisah 2:36 dalam Alkitab RSTNE (Restoration Scriptures True Name Edition) menerjemahkan kata “Theos” (Allah) sebagai “Yahweh”, sedang kata “kurios kai kristos” (Tuhan dan Kristus) sebagai: “Melech and Moshiach” (makna artinya = “Raja dan Mesias/orang yang diurapi Allah”). Maka ketika membaca ayat tersebut, pembacanya akan langsung mendapat pemahaman yang sangat jelas sebab di situ dikatakan bahwa: Yahweh telah membuat Yesus menjadi Raja dan orang yang diurapi-Nya. Yesus oleh Yahweh diurapi menjadi juruselamat.
Yesus adalah Tuhan dan kristus, artinya Yesus adalah pemimpin dan orang yang diurapi menjadi juruselamat manusia, oleh Allah. Hal itu sama juga dengan yang tertulis dalam Kisah 5:31: “… Dia (Yesus)-lah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi pemimpin (Tuhan) dan juruselamat (kristus)…”
Allah menjadikan Yesus sebagai Tu(h)an (kurios) dan kristus (mesias, penyelamat manusia). Mesias secara fungsional memang adalah ‘pemimpin’, bandingkan Matius 23:10 “..hanya satu Pemimpinmu yaitu Mesias”. Mesias adalah Pemimpin! Memimpin orang kemana? Memimpin orang menuju kepada Allah (Yoh 14:6).
Kisah 2:22 “Yesus dari Nasaret, seorang yang ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan dia di tengah-tengah kamu”. Yesus adalah “agen” (pekerja perantara) dari Allah untuk berkarya menyelamatkan manusia. Dalam karya penyelamatan, Allah adalah “tokoh utama” dan Yesus adalah “agen perantara” yang diutus Allah, maka sesuai yang tertulis dalam surat Yudas 25 mengatakan: “Allah yang Esa (Yahweh), Juru selamat kita melalui (through) Yesus Kristus, Tu(h)an (pemimpin, kurios) kita”. Artinya: Juruselamat/penebus yang sejati adalah Allah (Yahweh) yang Esa, namun Ia berkarya melalui orang yang diurapi-Nya (mesias-Nya) yaitu Yesus, utusan-Nya.
Yesus Kristus Jelas Bukan Allah Sejati (Yahweh)!
Statement / ajaran / doktrin dari pendeta-pendeta (teolog-teolog) yang mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah Allah Sejati atau Yahweh yang menjelma jadi manusia, itu jelas suatu statement yang sangat keliru. Kelirunya di mana? Pertama, dari nama “YESUS KRISTUS” sebenarnya [kalau mau jujur], sudah cukup jelas nama tersebut merepresentasikan bahwa dia bukanlah Allah Sejati, sebab arti dan makna kata “KRISTUS” itu = “orang yang diurapi / disahkan / dilantik oleh Allah (Bapa / Yahweh)”. Yesus Kristus = Yesus yang diurapi oleh Allah (Bapa / Yahweh). Maka, karena Yesus “diurapi / disahkan / dilantik oleh Allah (Bapa)”, tentu dia bukanlah Allah (Yahweh) itu sendiri. Yesus adalah pribadi “yang diurapi / dilantik”, sedangkan Allah (Bapa / Yahweh) adalah “yang mengurapi / melantik”. Yesus adalah utusan, sedangkan Allah adalah “yang mengutus”.
Kalau Yesus dipandang sebagai Allah sejati, maka akan membuat nama (gelar) “Kristus” pada diri Yesus itu gugur maknanya, sebab “YESUS KRISTUS” = “YESUS YANG DIURAPI OLEH ALLAH”. Maka artinya: kalau andai kata benar “Yesus = Allah Sejati” maka nama Yesus Kristus akan menjadi bermakna sebagai “ALLAH SEJATI YANG DIURAPI OLEH ALLAH SEJATI”. Allah Sejati mengurapi Allah Sejati??? Jadi di sini akan ada 2 pribadi Allah sejati di mana Allah yang satu mengurapi / mengesahkan / mengutus Allah yang lain. Nah, pertanyaannya: Apakah benar adanya Allah sejati harus diurapi oleh Allah sejati yang lainnya? Kalau Allah sejati musti diurapi / dilantik / disahkan oleh Allah yang lain maka dengan sendirinya hal itu justru akan menggugurkan kesejatiannya! Seperti ungkapan “masa jeruk minum jeruk?”, begitu pula mana ada “Allah sejati diurapi oleh Allah sejati?”. Artinya, dia (Yesus) yang diurapi (Kristus) itu jelas bukan Allah sejati adanya, sebab Allah sejati tidaklah perlu diurapi. Allah sejati tidak butuh pengurapan / pengesahan dari siapapun. Sedangkan Yesus, dia jelas-jelas mengalami ‘pengkristusan’ alias pengurapan / pengesahan / pelantikan dari Allah. Di sini jelas dia bukan Allah sejati! Dan lagi pula Alkitab tidak pernah menyatakan adanya lebih dari satu pribadi Allah sejati, apalagi tiga pribadi sebagaimana diajarkan oleh doktrin Tritunggal.
KRISTUS = DIURAPI / DISAHKAN OLEH ALLAH. Maka, YESUS KRISTUS = YESUS YANG DIURAPI / DISAHKAN OLEH ALLAH. Jelas Dia bukan Allah Sejati! Dari nama “Yesus Kristus” jelas terang benderang sudah dengan sendirinya membuktikan Dia bukan Allah sejati adanya. Dengan demikian, jika ada orang-orang yang ngotot mengklaim Yesus sebagai Allah sejati (Yahweh), sebenarnya mereka telah keliru fatal dan tidak layak menyebut Yesus sebagai Kristus. Tidak patut mereka menyebut Kristus, karena kata “Kristus” justru membuktikan secara langsung dan akurat maknanya bahwa dia bukan Allah sejati, melainkan utusan yang diurapi / disahkan oleh Allah. Kesimpulannya tegas: seorang Kristus jelas bukan Allah sejati! Kalau Yesus = Allah sejati, maka dia bukanlah Kristus!
Yang kedua. Hari ini banyak orang mengatakan: “Yesus adalah Allah sejati” atau “Yesus adalah Allah sejati yang menjelma menjadi manusia”. Itu pandangan-pandangan banyak orang yang mengaku Kristen hari ini. Tetapi Saya tegaskan, bahwa sebenarnya orang yang berpandangan semacam itu bukan didasarkan pada Alkitab, melainkan semua itu hanya dihasilkan dari tradisi dan filsafat-filsafat hasil ide-ide pikiran manusia. Itu bukan ajaran Kristen sejati! Seorang Kristen sejati pasti mendasarkan segala ajarannya berdasar Alkitab. Sedangkan bagaimana dengan kesaksian Alkitab tentang siapa Yesus itu? Nah, mari kita lihat, untuk kasus ini, hal yang serupa tercatat sangat jelas di Matius 16:13-17 (baca di Alkitab anda): Hari itu, di zaman itu, Yesus bertanya kepada orang-orang di sekitarnya kira-kira demikian: Hai sobat-sobat, bapak-bapak, ibu-ibu sekalian, menurut kamu dan menurut orang-orang siapakah aku? Maka orang-orang mulai menjawab dengan ide-ide cemerlang dan pemikirannya masing-masing. Ada yang bilang: “o… Yesus, engkau adalah Yohanes pembaptis”, yang lain berkata “engkau Elia”, “engkau Yeremia”, “engkau seorang dari para nabi”. Ada berbagai ide dan pendapat orang tentang SIAPA YESUS.
Nah, demikian juga kondisinya hari ini, di zaman ini, ketika membahas soal Yesus, ketika ada pertanyaan ‘Siapakah Yesus itu?’ Atau andai kata Yesus datang di zaman ini di hadapan kita, kemudian dia bertanya kepada kita: “Menurutmu siapakah aku?” maka kemungkinan akan banyak pendeta-pendeta dan orang-orang yang akan menjawab demikian:
“o.. Yesus, engkau adalah Allah sejati”
“Engkau adalah Allah sejati yang menjelma menjadi manusia”
Seorang pendeta dengan idenya yang mempesona dan penuh karisma mungkin akan berkata:
“O Yesus, engkau Allah sejati yang karena begitu besar kasihmu akan dunia ini maka demi menyelamatkan manusia, maka bagaikan manusia yang mau menyelamatkan semut ia menjadi semut pula, Engkau Allah sejati rela turun dari surga menjadi manusia dan mati di kayu salib”. Sementara seorang pendeta terkenal penggagas doktrin Trinitas, mungkin akan berkata: ”Yesus engkau adalah pribadi kedua dalam Allah yang memiliki tiga pribadi Tritunggal!”.
Nah, benarkah jawaban-jawaban itu semua? Benarkah ide-ide pikiran yang mengatakan bahwa Yesus adalah pribadi ke-2 dari Allah yang tritunggal adanya? Benarkah ide pikiran yang mengatakan bahwa Yesus adalah Allah sejati yang menjelma menjadi manusia? Benarkah jawaban-jawaban para teolog dan pendeta-itu sesuai dengan kesaksian Alkitab? Sekarang mari kita simak jawaban apakah yang paling tepat dan Alkitabiah untuk pertanyaan ‘Siapakah Yesus?’
Di Matius 16: 16, Simon berkata bahwa Yesus adalah MESIAS (KRISTUS). Yesus adalah Kristus, Yesus adalah seorang yang diurapi oleh Allah! Itu jawaban Simon. Dan apa komentar Yesus sendiri terhadap jawaban Simon tersebut? Ayat 17: “ …berbahagialah engkau Simon, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapaku yang di surga …” Di sini Yesus menegaskan bahwa yang menyatakan kepada Simon bahwa “Yesus itu adalah Mesias (Kristus)” adalah Bapa (Allah Yahweh) yang di surga.
Yesus adalah Mesias / Kristus. Yesus adalah seorang yang diurapi / dilantik oleh Allah, itu bukan pernyataan dari Simon atau manusia, bukan pula pernyataan dari pendeta-pendeta atau teolog-teolog atau filsuf-filsuf, bukan pernyataan dari professor atau doktor-doktor teologi, bahkan itu bukan pernyataan dari Yesus sendiri, tapi, itu adalah pernyataan dari Bapa (Allah) di surga! Allah sendirilah yang menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias! Allah sendiri yang menyatakan bahwa Yesus adalah seorang yang diurapi (disahkan / dipilih / diutus) oleh Allah!
Dalam Injil Matius 16:15-17 ini, Alkitab bersaksi sangat jelas bahwa: tentang ‘Siapakah Yesus itu?’ Allah (Bapa / Yahweh) sendiri menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias (Utusan yang diurapi oleh Allah). Allah (Bapa / Yahweh) dalam Alkitab, tidak pernah menyatakan bahwa Yesus adalah Allah sejati yang menjelma menjadi manusia, tidak pernah! Tapi jelas-jelas Allah menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias (Kristus)! Allah (Bapa / Yahweh) tidak pernah menyatakan bahwa Yesus adalah pribadi ke-2 dari Allah Tritunggal, tidak pernah!!! Tapi Alkitab tegas berulang kali menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias. Yesus adalah utusan yang diurapi oleh Allah. Nah, kalau Bapa (Allah) sendiri menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias (orang yang diurapi oleh Allah), maka ajaran Tritunggal yang mengklaim Yesus adalah Allah sejati akan tampak jelas tidak sesuai kesaksian Alkitab. Doktrin Tritunggal jelas melompati kesaksian-kesaksian Alkitab!
Kesimpulan: Untuk memahami Alkitab dengan baik dan benar kita musti terlebih dulu paham istilah-istilah di dalamnya. Khususnya istilah “Tuhan” dan “Allah” dalam Alkitab, yang berbeda dengan kitab suci lainnya. Tanpa pemahaman yang tepat maka Alkitab akan terkesan membingungkan – kontradiksi – bahkan ada yang menganggap menyesatkan!
Untuk menjawab pertanyaan: Benarkah Yesus itu Tuhan?, pertanyaan ini bisa di jawab dari dua sudut pandang yang berbeda. Jawabannya akan tergantung dari sudut makna “Tuhan” yang dipahami oleh penanyanya. Pertanyaan tersebut bisa dijawab “benar”, bisa juga “tidak”.
Pertama, (Dijawab: Benar). Bagi orang-orang yang melihat dari perspektif Alkitab atau pandangan secara Alkitabiah, Benarkah Yesus itu Tuhan? akan terjawab: Ya benar! Yesus itu Tuhan (namun harus segera disusul dengan catatan penting bahwa “Tuhan” yang dimaksud adalah “lord” atau “adonay” atau “kurios” atau “tuan” atau “Pemimpin” alias “Bos”). Yesus itu Tuhan = Yesus itu pemimpin.
Kedua, (Dijawab: Tidak). Untuk pandangan orang umum yang menganggap bahwa kata “Tuhan” artinya = “Allah sejati” atau kata “TUHAN” dimaksud sebagai YAHWEH, maka pertanyaan Benarkah Yesus itu Tuhan? akan terjawab: Tidak, Yesus bukan “Tuhan / YAHWEH” melainkan Yesus itu “tuan” alias “pemimpin” yang datang sebagai utusan YAHWEH. Yesus adalah Tuan dan Mesias (orang yang diurapi) oleh Yahweh.
Penting juga dipahami betul, demikian juga ketika ada pertanyaan: Apakah Yesus itu Allah?. Jawabannya akan tergantung juga dari sudut pandang si penanya-nya, sebagai berikut:
Pertama, bagi orang-orang yang memandang dari perspektif Alkitab (dan tentunya mengacu pada istilah kata “Allah/elohim/theos” yang ada di Alkitab), Apakah Yesus itu Allah (elohim / theos)? Jawabannya adalah: Ya! Yesus adalah termasuk golongan “elohim” atau “theos” yang bermakna sebagai ‘Penerima dan Pembawa Firman’ (baca: Yohanes 10:35, Yohanes 1:1), yang begitu juga halnya dengan Musa sebagai “elohim” (baca: Keluaran 7:1), Hakim-hakim sebagai “elohim” (baca: Keluaran 21:6; 22:8-9), atau pun mahluk-mahluk surgawi yang juga disebut sebagai “para elohim” (baca: Mazmur 82:1 dan 6).
Kedua, bagi pandangan orang umum yang biasanya memaknai kata “Allah” dalam arti “Allah Sejati” (The true God) atau dengan maksud menunjuk pada “Satu-satunya Allah yang benar”, maka pertanyaan Apakah Yesus itu Allah? jawabannya jelas adalah: Bukan! Yesus bukan Allah Sejati, tetapi Yesus adalah utusan dari Allah yang sejati. Satu-satunya Allah yang benar (Allah sejati, The True God) adalah YAHWEH (atau Bapa), yaitu Allah yang mengutus Yesus, sebagaimana ada tertulis: Inilah hidup yang kekal itu, mengenal Bapa (maksudnya: Yahweh) sebagai SATU-SATUNYA ALLAH YANG BENAR, dan mengenal Yesus Kristus utusan Allah (baca: Yohanes 17:3). Yesus sendiri bersaksi bahwa YAHWEH yang oleh Yesus disebut “Bapa” itu adalah Allahnya Yesus dan juga Allah kita (Yohanes 20:17b: “..Aku [Yesus] akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, kepada Allahku dan Allahmu” ). YAHWEH adalah Allah segala allah, YAHWEH adalah elohim dari segala elohim (baca: Ulangan 10:17). YAHWEH adalah Allah (elohim) yang benar (baca: Yeremia 10:10).
*Catatan Penting: baca Alkitab L.A.I bagian kamus (halaman belakang Alkitab anda, sebelum gambar Peta), pada entri kata “TUHAN” (T-U-H-A-N huruf besar) menjelaskan: kata “TUHAN” adalah salinan dari nama Allah Israel, yaitu Yahweh.
Kemudian soal adanya ayat-ayat Alkitab (yang sering ditafsirkan bahwa Yesus adalah Allah Sejati) yang biasanya menjadi bahan perdebatan antara penganut Trinitas dan AntiTrinitas, selengkapnya silahkan baca buku: MENJAWAB DOKTRIN TRITUNGGAL, Frans Donald, Borobudur Indonesia Publishing, 2007/2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)