11 Juni 2009

II. GEREJA YANG LAHIR & BERTUMBUH DARI FIRMAN TUHAN

Esra Alfred Soru


Kis 2:41-47 : (41) Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. (42) Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. (43) Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. (44) Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, (45) dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. (46) Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, (47) sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Pada bagian pertama dari tulisan “Gereja Yang Sejati” ini sudah saya tegaskan bahwa gereja yang sejati adalah gereja yang bertobat. Ini sesuai dengan Kis 2:41 - Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Bertobat yang dimaksudkan di sana adalah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi dan tujuannya adalah untuk pengampunan dosa dan keselamatan kita.

Pada bagian kedua ini kita akan melanjutkan pembahasan kita dan kita akan membahas ciri yang lain dari gereja yang sejati. Di dalam Kis 2 :41 dikatakan bahwa Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Ini tentu sesuatu yang luar biasa karena 3000 orang bertobat dalam 1 hari. Inilah cikal bakal jemaat mula-mula. Lalu apa yang menyebabkan terjadinya pertobatan seperti ini ? Jawabannya ada dalam ayat 41 juga : Orang-orang yang menerima perkataannya (Petrus) itu..”. Jadi yang membuat terjadinya pertobatan massal seperti itu adalah karena orang-orang itu menerima perkataan Petrus. Perkataan apa? Jelas adalah khotbah Petrus yang disampaikan dalam Kis 2:14-36. Jadi setelah peristiwa Pentakosta, Petrus mulai berkhotbah secara panjang lebar dan di dalam ayat 37 dikatakan demikian : Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?" Frase “hati mereka sangat terharu” ini dalam Alkitab versi NIV dan RSV diterjemahkan sebagai cut” (= teriris). Dalam versi NASB diterjemahkan pierced” (= tertusuk / tertikam). Demikian juga dengan KJV yang memakai kata pricked” (= tertusuk). Di dalam Kis 7:54 orang-orang Yahudi juga ‘tertusuk hatinya’ setelah mendengar khotbah Stefanus. Tetapi ‘tertusuk’ di sana artinya adalah ‘marah’. Di sini (Kis 2:37) ‘tertusuk’ berarti menjadi sedih. Makanya Alkitab terjemahan baru Indonesia menerjemahkannya menjadi ‘sangat terharu’. Mereka lalu bertanya kepada Petrus ‘apakah yang harus kami perbuat’ (ay. 37) dan Petrus menjawab ‘bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus (ay. 38). Akibat dari semua itu adalah Kis 2:41 : "Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Jadi jelas bahwa jemaat mula-mula itu lahir dari Firman Tuhan yang dikhotbahkan Petrus.

Selanjutnya setelah gereja perdana itu berdiri, satu ciri yang sangat penting dalam kehidupan berjemaat mereka adalah pengajaran. Kis 2:42 berkata : Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa”. Pengajaran yang dimaksudkan di sini jelas adalah pengajaran Firman Tuhan. Maka dapatlah dikatakan bahwa gereja perdana adalah gereja yang bertumbuh dalam pengajaran Firman Tuhan.

Jikalau 2 fakta ini digabungkan maka kita akan sampai pada kesimpulan bahwa gereja perdana lahir oleh Firman Tuhan dan bertumbuh oleh Firman Tuhan. Sebagaimana yang sudah saya katakan bahwa gereja perdana adalah gereja yang sejati maka kesimpulan kita adalah “GEREJA YANG SEJATI ADALAH GEREJA YANG LAHIR DAN BERTUMBUH DARI FIRMAN TUHAN”. Kita akan bahas 2 hal ini secara lebih mendetail.

I. GEREJA YANG SEJATI LAHIR DARI FIRMAN TUHAN

Gereja perdana adalah gereja yang lahir dari Firman Tuhan yang disampaikan Petrus. Perhatikan bahwa sebelum terjadinya pertobatan massal dalam Kis 2:41, ada 2 peristiwa yang menarik. Pertama, ada mujizat di mana Roh Kudus turun ke atas murid-murid. Kis 2:2-3 : Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Kedua, ada bahasa roh yang diucapkan oleh murid-murid seperti yang diceritakan dalam Kis 2:4 : Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Jadi ada 2 kejadian spektakuler/supranatural yang bersifat mujizat. Lalu bagaimana reaksi orang banyak setelah melihat 2 peristiwa ajaib itu? Ada 2 reaksi. Pertama, sebagian orang bingung. Ini nampak dalam Kis 2:6-7, 12 : (6) Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. (7) Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? (12) Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?" Kedua, Sebagian orang menghakimi/menyindir. Ini nampak dari Kis 2:13 : Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."

Menarik sekali, ada mujizat yang luar biasa dan ada orang yang bingung, ada orang yang menyindir. Tapi tidak ada yang percaya dan bertobat. Perhatikan hal penting ini. Ada mujizat spektakuler (lidah api turun dari langit dan bahasa roh) tapi hal itu tidak mendatangkan pertobatan/iman tapi kebingungan dan sindiran. Sebaliknya, ada pemberitaan Firman Tuhan/khotbah yang menghasilkan pertobatan/iman di mana 3000 orang bertobat dalam 1 hari dan terbentuklah gereja perdana. Itu berarti bahwa sebuah gereja seharusnya lahir karena mendengar Firman Tuhan dan bukan karena melihat mujizat. Ini adalah ciri gereja yang sejati. Ia lahir karena mendengar Firman Tuhan dan bukan karena melihat mujizat. Ini juga sekaligus menunjukkan superioritas atau keunggulan Firman Tuhan daripada mujizat di mana iman yang sejati itu lahir dari mendengar Firman Tuhan dan bukannya melihat mujizat.

Alkitab memperlihatkan banyak contoh di mana mujizat tidak bisa melahirkan iman yang sejati.

Bangsa Israel

Tidak ada bangsa di dunia yang pernah melihat mujizat lebih banyak dari bangsa Israel pada zaman Perjanjian Lama. Mereka menyaksikan 10 tulah di tanah Mesir, mereka menyaksikan bagaimana laut Teberau terbelah, mereka dinaungi tiang awam dan tiang api pada masa eksodus. Mereka mengalami mujizat di mana air pahit berubah menjadi manis. Mereka diberi makan secara ajaib dengan manna dari langit dan burung puyuh. Juga mereka mengalami begitu banyak mujizat yang berkaitan dengan peperangan-peperangan yang mereka lakukan. Tetapi apa yang terjadi ? Ketika mereka tiba di masa dan Meriba dan di sana tidak ada air untuk diminum, maka mereka mulai bertengkar dan bersungut-sungut terhadap Musa (Kel 17) lalu mereka berkata “Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?” (Kel 17:7). Aneh sekali! Heran bin ajaib! Mereka telah menyaksikan tangan Tuhan dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib sejak dari tanah Mesir, namun sekarang hanya karena masalah air lalu mereka mulai mempertanyakan keberadaan Allah di tengah-tengah mereka? “Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?” Di sini kita bisa belajar satu hal penting bahwa sekian banyak mujizat yang telah dilihat bangsa Israel ternyata tidak dapat menimbulkan iman di dalam hati mereka. Demikian juga dalam PB banyak mujizat dibuat oleh Yesus dan banyak orang Israel melihatnya tapi mujizat-mujizat itu tidak membuat mereka menjadi percaya dengan sungguh kepada Yesus. Bahkan hari ini orang-orang yang percaya kepada Kristus (Kristen) menjadi minoritas di Israel. Jadi rupanya melihat mujizat tidak melahirkan iman yang sejati.

Simon tukang sihir. (Kis 8)

Perhatikan Kis 8:6-7, 9-11, 13 – (6) Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu. (7) Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. (9) Seorang yang bernama Simon telah sejak dahulu melakukan sihir di kota itu dan mentakjubkan rakyat Samaria, serta berlagak seolah-olah ia seorang yang sangat penting. (10) Semua orang, besar kecil, mengikuti dia dan berkata: "Orang ini adalah kuasa Allah yang terkenal sebagai Kuasa Besar." (11) Dan mereka mengikutinya, karena sudah lama ia mentakjubkan mereka oleh perbuatan sihirnya. (13) Simon sendiri juga menjadi percaya, dan sesudah dibaptis, ia senantiasa bersama-sama dengan Filipus, dan takjub ketika ia melihat tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar yang terjadi. Saya yakin bahwa Simon ini menjadi percaya karena melihat banyak mujizat dan bukannya karena mendengar Firman Tuhan. Alasannya adalah karena dia dulunya pembuat mujizat dan juga dia kelihatan takjub sekali dengan mujizat-mujizat yang dibuat Filipus.

Sekarang kita akan lihat, apakah iman Simon ini yang lahir dari mujizat adalah iman yang sejati? Kis 8:17-23 – (17) Kemudian keduanya (Petrus dan Yohanes) menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus. (18) Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka, (19) serta berkata: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus." (20) Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang. (21) Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah. (22) Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini; (23) sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan." Perhatikan kata-kata Simon Petrus di atas. Kata-kata Petrus ini menunjukkan bahwa Simon tidak memiliki iman yang sejati padahal ayat 13 mengatakan bahwa ia sudah percaya. Jelas bahwa ia percaya bukan karena Firman Tuhan tapi karena melihat mujizat karena itu imannya bukanlah iman yang sejati. Ingat, iman yang sejati tidak bisa lahir dari melihat mujizat!

Saudara-saudara orang kaya (Luk 16)

Saran saya sebaiknya anda baca dulu cerita orang kaya dan Lazarus ini dalam Lukas 16. Ketika orang kaya (di neraka) itu melihat Lazarus ada di pangkuan Abraham (di surga), salah satu permintaannya adalah agar Abraham mau menyuruh Lazarus (bangkit) untuk menginjili 5 saudaranya. Luk 16:27-28 : Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. Abraham lalu menjawab : ‘Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu’. (ay.29). (Note : Kesaksian Musa dan Para Nabi ini adalah Firman Tuhan). Namun orang kaya ini berkata : ‘Jawab orang itu: Tidak, Bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. (ay. 30). Dengan kata lain menurut orang kaya ini, orang akan bertobat/beriman kalau melihat mujizat (orang mati bangkit). Lalu apa jawab Abraham ? Luk 16:31 : Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati." Kata-kata Abraham ini membuktikan bahwa mujizat yang paling hebat pun (orang mati bangkit) tidak akan bisa membuat orang bertobat kalau ia tak mau percaya kepada Firman Tuhan.

Semua data yang saya ungkapkan ini membuktikan bahwa mujizat tidak bisa melahirkan iman yang sejati. Iman yang sejati hanya lahir dari Firman Tuhan saja. Roma 10:17 berkata : Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Lihat juga 2 Tim 3:15-16 : Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran’, Yoh 20:31 : tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya’ dan juga Kis 20:32 : Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

Karena itu janganlah kita menjadi orang Kristen yang gila/maniak mujizat. Mujizat tidak melahirkan iman yang sejati. Mujizat bisa menyesatkan karena setan/nabi palsu bisa buat mujizat. Mat 24:24 : Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. 2 Tes 2:9 : Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu. Karena itu jadilah orang Kristen mencintai Firman Tuhan dengan cara rajin membaca dan merenungkan Firman Tuhan (Maz 1). Demikian pula kalau kita mau mengadakan acara KKR, tonjolkanlah Firman Tuhan dan bukan mujizat. Hari ini ada begitu banyak KKR dan gereja yang hanya mengobral mujizat saja tetapi tidak menekankan Firman Tuhan sama sekali. Ini bukanlah gereja yang sejati.

II. GEREJA YANG SEJATI BERTUMBUH DALAM FIRMAN TUHAN

Gereja yang sejati juga adalah gereja yang bertumbuh dalam pengajaran rasul-rasul (Firman Tuhan). Dalam Kis 2:42 dikatakan : Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Ada 4 hal yang disebutkan dalam ay 42, yaitu pengajaran rasul-rasul, persekutuan, berkumpul untuk memecahkan roti, dan berdoa. Perhatikan bahwa Firman Tuhan (pengajaran rasul-rasul) ditempatkan pada rangking 1! Ini menunjukkan bahwa hal yang paling penting dalam sebuah gereja adalah Firman Tuhannya. Dalam semua gereja, Firman Tuhan harus menduduki tempat terutama / paling penting! Hamba Tuhan sendiri harus mengutamakan Firman Tuhan. Memang hamba Tuhan juga punya tugas-tugas lain seperti bezoek, counseling, rapat, dsb, tetapi semua itu tidak boleh menggeser tugas utamanya yakni pengajaran Firman Tuhan. Karena itu salahlah kalau dalam kebaktian khotbahnya hanya 15 menit tapi doa syafaatnya dan warta mimbarnya jauh lebih lama dari khotbah. Selain hamba Tuhan, jemaat juga harus menekankan Firman Tuhan. Sekalipun hamba Tuhan menekankan Firman Tuhan, tetapi kalau jemaatnya tidak, maka tidak ada gunanya. Ada 2 hal yang biasanya oleh jemaat sering lebih dipentingkan dari pada Firman Tuhan, yaitu (1) Puji-pujian. Ini menyebabkan mereka mencari gereja yang puji-pujiannya atau musiknya bagus, tanpa peduli ajarannya benar atau salah. Ini salah!!! Memang puji-pujian juga penting, dan karena itu jangan lalu tidak ikut menyanyi dalam kebaktian. Tetapi bagaimanapun juga puji-pujian tidak sepenting Firman Tuhan. (2) Persekutuan. Ini menyebabkan mereka pergi ke gereja di mana mereka mempunyai banyak teman, tidak peduli ajaran gerejanya bagaimana. Atau mereka tidak mau meninggalkan gereja lama mereka yang jelas-jelas sesat, hanya karena di sana mereka punya banyak teman. Ini juga salah!!! Memang persekutuan penting, dan harus diusahakan. Tetapi persekutuan tidak sepenting Firman Tuhan.

Meskipun demikian jemaat juga bisa jatuh pada ekstrim sebaliknya, yaitu hanya menekankan Firman, dan meremehkan hal-hal yang lain. Karena itu mereka datang terlambat dalam kebaktian, karena hanya mau mendengar khotbah. Ini jelas juga salah! Bahwa Firman Tuhan adalah yang terpenting, tidak berarti bahwa hal-hal yang lain seperti doa, puji-pujian, dan persekutuan boleh diabaikan. Semua itu penting tapi Firman Tuhan harus terpenting dalam gereja yang sejati. Karena itu marilah kita mengutamakan Firman Tuhan dalam gereja-gereja kita dan juga anda sebagai jemaat awam juga jangan bosan-bosan dalam hal mendengar Firman Tuhan. Ingat, gereja yang sejati adalah gereja yang lahir dan bertumbuh dalam Firman Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)