22 Juni 2009

MEMBONGKAR INKONSISTENSI & KECURANGAN FRANS DONALD (2-Habis)

Tanggapan Atas Tulisan Frans Donald

Esra Alfred Soru


Frans Donald juga mengutip kata-kata Arthur Weigall dalam bukunya “The Paganism in Our Christianity” yang mengatakan : “Yesus Kristus tidak pernah menyebutkan perwujudan demikian, dan di manapun dalam Perjanjian Baru tidak terdapat kata ‘Tritunggal’. Gagasannya baru diterima oleh gereja tiga ratus tahun setelah kematian tuan kita”. Selanjutnya Frans menulis : The Paganism in Our Christianity, juga mengatakan: “Namun orang-orang Kristen yang pertama pada awal mula tidak pernah mempunyai pikiran untuk menerapkan gagasan [Tritunggal] kepada kepercayaan mereka sendiri. Mereka memberikan pengabdian mereka kepada Allah Bapa dan kepada Yesus Kristus, Anak Allah, dan mereka mengakui .. Roh Kudus; tetapi tidak ada buah pikiran bahwa ketiga pribadi ini adalah suatu Tritunggal,”; “Asal usul Tritunggal sepenuhnya kafir”. Apa yang dikutip Frans ini dari Arthur Weigall memang benar. Tidak ada manipulasi kutipan seperti yang ia lakukan pada The New Encyclopedia Britannica. Hanya saja perlu pembaca ketahui bahwa Arthur Weigall, pengarang buku “The Paganism in Our Christianity” tsb dalam bukunya menyatakan bahwa ada banyak hal di dalam kekristenan yang berasal dari paganisme (kekafiran), sehingga dalam prakteknya ia menyatakan bahwa Kristen adalah kafir, termasuk juga ajaran-ajaran yang dianut oleh Saksi Yehovah dan Unitarian. Hal lain yang dikatakannya Weigall antara lain : 12 murid berasal dari zodiac, 27 buku Perjanjian Baru tidak sah, nama Maria (ibu Yesus) berasal dari kafir, kelahiran Yesus dari perawan berasal dari kafir, Yesus tidak mati di kayu salib, Yesus adalah Anak Allah berasal dari kafir, hari Sabat berasal dari kafir, konsep darah untuk menebus dosa berasal dari kekafiran, penjelmaan Firman dalam Yohanes 1:1 berasal dari kekafiran, konsep malaikat yang sudah ada sebelumnya adalah konsep abad ke 4, dll. Kesimpulannya, Arthur Weigall mengatakan hampir seluruh konsep Kristen adalah kafir, termasuk juga ajaran-ajaran yang diterima oleh Saksi-Saksi Yehuwa dan tentu termasuk di dalamnya adalah Unitarianisme. Karenanya seorang penulis mengomentari Weigall sebagai berikut : “Weigall adalah seorang modernis dan ia tidak percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah. Ia membuang 99% dari apa yang dipercaya oleh Saksi Yehovah maupun Trinitarian dari mana berasal dari kekafiran. Saksi Yehovah meninggalkan kesan bahwa Weigall membebaskan Saksi Yehovah dari komentarnya! (www.bible.ca.com). Penulis tersebut menyinggung Saksi Yehovah karena memang tulisan Weigall juga dikutip oleh aliran Saksi Yehovah dalam buku mereka “Why Should Believe in the Trinity’ yang saya yakin diacu oleh Frans Donald. Jadi Saksi Yehovah dan Frans Donald sama curangnya dalam hal ini di mana mereka tidak mengungkapkan hal ini. Mereka hanya mengutip kata-kata Weigall saja tentang Tritunggal dan mengabaikan fakta lainnya termasuk paham mereka sendiri yang dianggap Weigall juga adalah kafir. Jikalau Frans Donald membenarkan kata-kata Weigall tentang Tritunggal, apakah ia juga akan membenarkan pendapat Weigall bahwa 12 murid berasal dari zodiac? Apakah ia juga akan membenarkan pendapat Weigall bahwa kelahiran Yesus dari perawan berasal dari kafir? Apakah ia juga akan membenarkan pendapat Weigall bahwa Yesus tidak mati di kayu salib? Apakah ia juga akan membenarkan pendapat Weigall bahwa hari Sabat berasal dari kafir? Bukankah gerejanya Frans Donald tidak berbakti pada hari minggu melainkan hari sabtu? Jelas terlihat bahwa Frans Donald mencoba menyesatkan umat dengan memberi kesan seolah-olah Arthur Weigall menentang Tritunggal dan juga setuju dengan pendapat Unitarianisme padahal tidak sama sekali. Benar-benar sebuah kecurangan yang sangat licik. Saya kira Frans Donald layak disebut “serigala berbulu domba” sesuai Mat 7:15 - "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Satu lagi yang dikutip Frans Donald untuk mendukung pandangannya adalah dari “Encyclopedia of Religion and Ethics” yang mengatakan: “Pada mulanya kepercayaan Kristen bukan kepada Allah Tiga Serangkai [Tritunggal] … Halnya tidak demikian pada zaman rasul-rasul atau sebelumnya, seperti diperlihatkan dalam Perjanjian Baru dan tulisan-tulisan Kristen awal lainnya”. Di sini lagi-lagi terlihat bahwa Frans Donald adalah penipu besar yang memanipulasi data untuk mendukung paham yang ia anut. Sebenarnya sepenggal kalimat yang dikutip Frans Donald ini adalah pembahasan dari James Hastings tentang “Tritunggal Ekonomi dan Tritunggal Esensial”. Berikut saya kutipkan kalimat dari “Encyclopedia of Religion and Ethics” ini : Ketritunggalan Ekonomi dan Esensial : Transisi dari pengalaman Tritunggal ke dogma Tritunggal dapat digambarkan dalam istilah lain sebagai transisi dari Tritunggal Ekonomi atau Tritunggal Dispensasional (Yun) ke Tritunggal esensial atau imanen atau ontologis (Yun). Pada mulanya kepercayaan Kristen bukanlah Trinitarianisme (Cat. Frans Donald menerjemahkannya sebagai ‘Allah tiga serangkai’) dalam suatu referensi ontologis yang ketat. Halnya tidak demikian pada zaman-rasul atau sebelumnya, seperti diperlihatkan dalam Perjanjian Baru dan tulisan-tulisan Kristen awal lainnya. Demikian juga tidak dalam zaman para pakar apologetika Kristen”. (Encyclopedia of Religion and Ethics, James Hastings, Trinity, hal. 461). Perhatikan kutipan lengkap dari kalimat di atas dan bandingkan dengan apa yang dikutip oleh Frans Donald. Ternyata Frans Donald hanya mengutip bagian yang saya garis bawahi saja dan dengan sengaja menghilangkan/membuang/tidak mengutip kalimat “dalam suatu referensi ontolologis yang ketat”. Jadi sebenarnya James Hasting bukan mengatakan bahwa “Pada mulanya kepercayaan Kristen bukanlah Trinitarianisme” melainkan “Pada mulanya kepercayaan Kristen bukanlah Trinitarianisme dalam suatu referensi ontolologis yang ketat.” Maksud Hastings adalah bahwa kepercayaan tentang Tritunggal itu ada tetapi tidak secara eksplisit atau ketat atau terang-terangan di dalam Alkitab. Itu yang dimaksudkan oleh Hastings tapi kata-kata Hastings ini diputarbalikkan oleh Frans Donald untuk mendukung pemahaman Unitarian. Hebat sekali penipuan yang kau lakukan Frans?

Saya sudah membuktikan bahwa hampir sebagaian besar kutipan yang dilakukan oleh Frans Donald adalah hasil penipuan dan manipulasi. Saya memang tidak memiliki buku Bernard Lohse “A Short History of Christian Doctrine”, L.L. Paine “A Critical History of The Evolution of Trinitarianism” dan Chief Rabbi J.H Herzt, dan juga sumber-sumber tentang apa yang dikatakan Romo Tom Jacobs, SJ. (Guru Besar Emeritus Tafsir Kitab Suci, Sanata Dharma Yogyakarta), Hortensius Florimond Mandaru, dan juga Profesor J.B. Banawiratma namun siapa bisa jamin bahwa dalam buku-buku ini Frans mengutip dengan jujur jikalau sebagian besar telah dibuktikan bahwa ia mengutip dengan cara tidak jujur? Melihat cara yang dipakai Frans Donald ini sama persis dengan cara yang dipakai Saksi Yehovah, saya jadi curiga, mungkinkah ini adalah mentalitas para Unitarian yang antri Tritunggal ini ? Beginikah cara kerja Unitarian yang mengaku diri Alkitabiah dan bukan konsiliah ? Sungguh memalukan! Menipu, menyesatkan, memanipulasi, licik, penuh kebohongan, memalsukan, memfitnah, dll. Kalau sudah demikian, saya ingin bertanya : “Salahkah kita kalau kita katakan bahwa Frans Donald adalah nabi palsu, guru palsu, penyesat, serigala berbulu domba ?” “Salahkah jika Sdr. Anton Bele berkata ‘Anathema Sit !?’ Silahkan pembaca menilai sendiri!!! Saya hanya menghadirkan Frans Donald yang sudah ‘telanjang’ di hadapan para pembaca sekalian dan silahkan masing-masing orang memberikan penilaian kepada si Unitarian ini!!!

Tentang Romo Tom Jacobs, SJ.

Frans Donald dalam tulisannya juga mengutip kata-kata Romo Tom Jacobs, SJ (Guru Besar Emeritus Tafsir Kitab Suci, Sanata Dharma Yogyakarta) yang berkata : “Saya keberatan dengan istilah Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Yang benar ya Bapa itu Allah, Yesus itu jalan menuju Allah”; “Rumusan bahwa Yesus 100% Allah 100% manusia, itu tidak tepat”; “Rumusan 100% Allah 100% manusia, ini hasil konsili Kalkedon, bukan kitab suci”; “[di alkitab] Yesus tidak pernah disebut sebagai Allah [sejati]”; “Dulu sebelum tahun 1974, …saya yakin Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia, …tetapi setelah 1974 sampai sekarang, saya tidak lagi berdoa kepada Yesus, tapi saya berdoa kepada Allah, bersama-sama dengan Yesus dengan dorongan Roh Kudus. … Saya lebih kristiani sejak percaya Yesus bukan Allah daripada sebelumnya”. Entah apa maksudnya Frans Donald mengutip kata-kata Romo Tom Jacobs ini yang dijelaskannya sebagai Guru Besar Tafsir Kitab Suci. Mungkin saja untuk memperlihatkan pada Sdr. Anton Bele yang dalam tulisannya “Anathema Sit!” memperkenalkan diri sebagai ‘Dosen Kitab Suci, Sekolah Tinggi Pastoral (STIPAS) Keuskupan Agung Kupang…’ bahwa orang yang lebih senior dan lebih pakar dari anda saja yang juga beragama Katolik ternyata tidak percaya doktrin Tritunggal dan tidak percaya Yesus adalah Allah yang sejati. Saya tidak peduli dengan itu!

Satu hal yang ingin saya katakan bahwa seandainya benar bahwa Romo Tom Jacobs memang mengatakan kalimat-kalimat di atas, itu tidak mengherankan bagi saya. Jelas kata-katanya menunjukkan bahwa dia sesat. Tetapi bukankah dia adalah Guru Besar Tafsir Kitab Suci? Memangnya Guru Besar Tafsir Kitab Suci tidak bisa sesat? Jikalau ada nabi palsu, rasul palsu maka tidak heran kalau ada guru palsu termasuk guru besar palsu. Istilah “nabi palsu” ada dalam Kitab Suci. Nabi adalah seorang pemberita Firman. Jadi penyesatan bisa datang dan banyak datang justru dari para pemberita Firman atau pengajar Firman. Jadi jika Frans Donald mengutipkan kata-kata Romo Tom Jacobs yang tidak percaya doktrin Tritunggal dan keallahan Yesus maka bagi saya itu bukan berarti bahwa doktrin Tritunggal dan keallahan Yesus tidak benar melainkan hanya menunjukkan bahwa seorang guru besar dalam soal tafsir Kitab Suci saja bisa sesat apalagi Frans Donald yang tak pernah belajar menafsir Kitab Suci dengan baik ?

Sekarang saya ingin menanggapi satu hal saja dari kata-kata Romo Tom Jacobs. Ia berkata : “Dulu sebelum tahun 1974, …saya yakin Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia, …tetapi setelah 1974 sampai sekarang, saya tidak lagi berdoa kepada Yesus, tapi saya berdoa kepada Allah, bersama-sama dengan Yesus dengan dorongan Roh Kudus. … Saya lebih Kristiani sejak percaya Yesus bukan Allah daripada sebelumnya”. Yang ingin saya persoalkan adalah bahwa Romo Tom Jacobs tidak lagi berdoa kepada Yesus. Hal ini sebenarnya membuat Guru Besar Tafsir Kitab Suci ini tidak ada bedanya dengan Saksi Yehovah karena Saksi Yehovah juga menolak berdoa kepada Yesus seperti dikatakan dalam buku mereka : “kita hendaknya berdoa hanya kepada Allah, Yehuwa. ... Akan tetapi semua doa kita hendaknya diucapkan dalam nama Yesus” (Apa yang Allah Tuntut dari Kita?, hal 14, 15) dan juga : “Doa harus ditujukan hanya kepada Yehuwa dengan perantaraan Kristus” (Saksi-Saksi Yehuwa - Siapakah Mereka?, hal 13). Sekarang kita akan menguji tindakan dan keyakinan Romo Tom Jacobs ini dari Kitab Suci. Jikalau Romo Tom Jacobs tidak lagi berdoa kepada Yesus, lalu bagaimana si Guru Besar Tafsir Kitab Suci ini memahami kata-kata Yesus dalam Yoh 14:14 : “Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya.’”. Bukanlah kata ‘kepadaKu’ ini menunjukkan bahwa doa bukan hanya boleh ditujukan kepada Bapa, tetapi juga kepada Yesus? Leon Morris (NICNT) berkata : “Keduanya (Bapa dan Anak) tidak terpisahkan, seperti dalam sepanjang paragraf ini. Itu sebabnya doa bisa ditujukan kepada yang manapun dari Mereka”. (New International Commentary of the NT, hal 646). Lalu bagaimana ia menafsirkan Kis 7:59-60 di mana Stefanus menjelang kematiannya, berdoa kepada Yesus? Kis 7:59-60 : “Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: ‘Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.’ Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: ‘Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!’ Dan dengan perkataan itu meninggallah ia”. Ingatlah bahwa saat itu ia dipenuhi oleh Roh Kudus (Kis 7:55). “Masakan ia salah dalam menujukan doanya pada saat ia dipenuhi oleh Roh Kudus? Bagaimana lagi dengan Paulus yang juga berdoa kepada Yesus ? 2 Kor 12:8-9 : “Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ‘Cukuplah kasih karuniaKu bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna.’ Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku”. Perhatikan bahwa kata ‘kuasaKu’ (ay 9a) sama dengan ‘kuasa Kristus’ (ay 9b). Jadi kata ‘Tuhan’ dalam ayat 8, kepada siapa Paulus menujukan doanya, pasti adalah ‘Tuhan Yesus’. Juga mereka menggunakan kata ‘memohon’, dan karena itu bagian ini merupakan dasar yang kuat untuk menunjukkan bahwa doa boleh ditujukan kepada Yesus! Lihat juga 1 Tes 2:18, 3:10-11 - “(2:18) Sebab kami telah berniat untuk datang kepada kamu - aku, Paulus, malahan lebih dari sekali -, tetapi Iblis telah mencegah kami. ... (3:10) Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu. (3:11) Kiranya Dia, Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu”. Bukankah dalam teks ini terlihat bahwa Paulus berdoa dan berharap, bukan hanya kepada Bapa, tetapi juga kepada Yesus, untuk membuka jalan sehingga ia bisa datang ke Tesalonika? Bagaimana lagi ia menafsirkan Wah 22:20 yang adalah doa Rasul Yohanes : “Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: ‘Ya, Aku datang segera!’ Amin, datanglah, Tuhan Yesus!”. John Owen mengatakan : “Demikianlah seluruh Kitab Suci ditutup dengan suatu doa dari gereja kepada Tuhan Kristus, menyatakan iman mereka kepadaNya: ‘Datanglah, Tuhan Yesus’, Wah 22:20” (The Works of John Owen’, vol I, hal. 111). Lalu bagaimana lagi dengan 1 Kor 1:2b di mana semua orang percaya di segala tempat berdoa kepada Yesus? 1Kor 1:2b : “dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita”. Kata-kata ini jelas menunjukkan bahwa orang kristen boleh berdoa kepada Yesus! Juga beberapa orang berdialog (berdoa) dengan Yesus (setelah kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga), misalnya seperti yang dilakukan oleh Saulus (Kis 9:4-6), Ananias (Kis 9:10-16), Petrus (Kis 10:13-16). Bagaimana lagi si guru besar ini menafsirkan Wah 5:8 yang menunjukkan bahwa doa orang-orang kudus dipersembahkan kepada Yesus. Wah 5:8 : “Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus”. Atau mungkinkah Frans Donald mau membantu Tom Jacobs menafsirkan ayat-ayat di atas?

Sdr. Frans Donald, bukankah dalam tulisan anda, anda mengatakan bahwa : “Kami (Unitarian) pakai ukuran Alkitab saja, sementara para Trinitarian memakai ukuran konsili-konsili”. Sekarang saya tanya pada anda, dalam hal berdoa kepada Yesus, anda mau pegang kata-kata Alkitab atau kata-kata Tom Jacobs si Guru Besar yang sesat itu? Kalau anda mengikuti Alkitab saja, lalu mengapa anda kutip kata-kata Tom Jacobs sebagai pembuktian dari anda dalam menolak doktrin Tritunggal dan keallahan Yesus ? Tapi kalau anda setuju dengan kata-kata Tom Jacobs, memang saya tidak heran karena sama sesatnya tetapi bagaimana dengan klaim anda : “Kami (Unitarian) pakai ukuran Alkitab saja’ ? Apa itu hanya teori bohong-bohongan seperti kebohongan-kebohongan dan tipu daya anda yang sudah saya singkapkan ? Anda yang tak setia pada Alkitab tetapi menuduh kami yang percaya doktrin Tritunggal sebagai tidak Alkitabiah. Saya kira peribahasa ini cocok untuk anda : 'Kuman di seberang lautan tampak, tetapi gajah di pelupuk mata tidak tampak' atau dalam bahasa Kitab Suci : 'Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.'" (Mat 7 :3-5).

Kesimpulan

Sepanjang empat hari ini saya menulis dan memperlihatkan bahwa semua tudingan Frans Donald kepada doktrin Tritunggal sama sekali tidak benar. Ia tidak memahami sejarah dengan baik tetapi berbicara seolah paling mengerti sejarah. Ia juga melakukan inkonsistensi-inkonsistensi di dalam tulisannya dan yang lebih parah lagi adalah ia dengan sangat licin dan licik bagaikan ular memanipulasi data dari berbagai sumber untuk mendukung pandangan Unitariannya sekaligus memfitnah doktrin Tritunggal. Jelas saja Allah dan Yesus yang diajarkan oleh Frans Donald adalah Allah dan Yesus yang lain dari yang diberitakan Kitab Suci. Ia adalah penyesat dan nabi palsu. Camkan kata-kata rasul Paulus : “Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia”. (Gal 1:8-9). – THE END.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)