By. Pdt. Esra Alfred Soru,
STh, MPdK.
Yoh 20:26-29 – (26)
Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan
Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang
dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi
kamu!" (27) Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di
sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam
lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."
(28) Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" (29) Kata Yesus
kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya.
Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Kisah
yang baru kita baca ini adalah kali keduanya Yesus menampakkan diri kepada
murid-murid-Nya setelah kebangkitan-Nya. Kali pertamanya adalah persis pada
hari kebangkitan-Nya (Yoh 20:19-23)
Yoh
20:19 - Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu
berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci
karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus
dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi
kamu!"
Dan
pada saat itu Tomas tidak ada bersama teman-temannya. Penampakkan kedua ini
dikatakan terjadi 8 hari kemudian.
Yoh
20:26 – Delapan hari kemudian
murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan
mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di
tengah-tengah mereka dan berkata …”
Maksudnya
adalah 8 hari setelah ayat 19.
Jikalau
dalam ayat 19 dikatakan bahwa itu adalah hari pertama minggu itu, maka 8 hari
kemudian adalah hari apa? Ada
yang mengatakan hari Senin.
Pulpit Commentary - ‘Delapan
hari’ telah sepenuhnya berlalu membawa mereka kepada malam dari hari yang kedua
dari minggu yang kedua.
Tetapi
ini salah! Kita tidak boleh menghitung hari dengan cara kita sekarang. Kita
harus menghitungnya sesuai dengan cara mereka menghitung hari. Lalu bagaimana
cara orang Yahudi menghitung hari? Perhatikan contoh berikut yang berkenaan
dengan waktu kebangkitan Yesus :
· Sesudah tiga hari.
Mark
8:31 - Kemudian mulailah Yesus
mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan
dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh
dan bangkit sesudah tiga hari.
Mark10:34 - dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi,
disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga
hari Ia akan bangkit."
Yesus
mati hari Jumat dan kalau dikatakan bahwa Dia akan bangkit “sesudah tiga hari” maka menurut hitungan kita sekarang, 3 hari
sesudah Jumat adalah Senin. Tetapi ternyata Yesus bangkit hari Minggu bukan
Senin.
· Tiga hari sesudah…
Mark
9:31 – “… Ia berkata kepada mereka:
"Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan
membunuh Dia, dan tiga hari
sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit."
Yesus
dibunuh hari Jumat. 3 hari sesudah Ia dibunuh menurut hitungan kita sekarang
haruslah hari Senin. Tetapi ternyata Yesus bangkit hari Minggu bukan Senin.
· Telah lewat tiga hari
Luk 24:21 - Padahal
kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel.
Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu
terjadi.
Telah
lewat 3 hari setelah Yesus dibunuh menurut perhitungan kita adalah hari Senin.
Tetapi ternyata Yesus bangkit hari Minggu bukan Senin.
Ini berarti bahwa
cara orang Yahudi menghitung waktu tidak sama dengan kita. Cara orang Yahudi
menghitung hari adalah kalau dikatakan “….hari
kemudian” atau “sesudah….hari” atau
“telah lewat…hari” berarti
hitungannya termasuk dengan hari di mana yang menjadi patokan perhitungan. Jadi kalau Yesus dibunuh hari Jumat maka “sesudah 3 hari” atau “3 hari kemudian” atau “telah lewat 3 hari” harus dihitung
termasuk hari Jumat di mana Jumat adalah hari pertama, Sabtu hari kedua dan
Minggu adalah hari ketiga. Itulah cara mereka menghitung. Dengan cara
menghitung demikian maka jika Yesus menampakkan diri pertama kali adalah hari
Minggu (Yoh 20:19), maka 8 hari kemudiaan (Yoh 20:26) harus dihitung dari hari
Minggu juga sehingga jatuhnya akan pada hari Minggu lagi.
Dari
sini terlihat bahwa setelah kebangkitan-Nya dari antara orang mati, Yesus 2
kali menampakkan diri kepada para murid-Nya dan menariknya Ia memilih
menampakkan diri bukan pada hari yang lain melainkan hari Minggu padahal Ia
bisa saja menampakkan diri kepada mereka pada hari-hari yang lain di antara 2
hari Minggu itu. Sangat mungkin ini adalah isyarat dari Yesus tentang perubahan
Sabat dari Sabtu menjadi hari pertama (Minggu).
Matthew Henry – Dia menundanya begitu lama sampai tujuh hari. Dan mengapa
demikian? …. Supaya Dia dapat memberikan rasa hormat pada hari pertama dalam
seminggu, dan memberikan petunjuk yang jelas akan kehendak-Nya, bahwa hari itu
harus diperingati di dalam gereja-Nya sebagai Sabat Kristen, sebagai hari
peristirahatan yang kudus dalam seminggu dan sebagai waktu pertemuan kudus.
Bahwa satu hari dalam tujuh hari harus digunakan untuk beribadah sudah
merupakan ketetapan sejak semula, sudah setua keadaan tanpa dosa. Bahwa dalam
kerajaan Mesias, hari pertama dalam seminggu harus menjadi hari yang khidmat,
sudah cukup banyak ditunjukkan dengan hal ini, bahwa pada hari itu Kristus
berkali-kali menemui murid-murid-Nya dalam perkumpulan ibadah. (Injil
Yohanes 12-21, hal. 1411, 1412).
Jamieson, Fausset & Brown - ‘Dan setelah 8 hari’ - yaitu, pada hari ke 8 atau hari pertama dari
minggu berikutnya. Mereka sendiri mungkin bertemu setiap hari dalam sepanjang
minggu yang lalu, tetapi Tuhan mereka dengan terencana menahan pemunculan-Nya
yang kedua di antara mereka sampai kembalinya hari kebangkitan-Nya, supaya
dengan demikian Ia bisa melantik kekudusan yang menggembirakan dari HARI TUHAN
(Wah 1:10).
Dan
faktanya pada awal abad kedua, seluruh gereja Kristen sudah meninggalkan Sabat
Yahudi, dan menggunakan hari Minggu sebagai hari Sabat/hari Kebaktian. Keuniversalan
seperti ini tidak mungkin terjadi kalau hanya orang-orang Kristen tertentu yang
mengubahnya. Bahkan saya berpendapat tidak akan mungkin terjadi seandainya
hanya sebagian dari rasul-rasul yang mengubahnya. Ini hanya bisa terjadi kalau
semua rasul-rasul mengubahnya, dan mereka tidak mungkin mengubah berdasarkan
kemauan / pemikiran mereka sendiri. Mereka pasti mendapat perintah dari Tuhan.
Philip Schaff - Ibadah pada hari Minggu yang bersifat universal dan tidak ditentang pada
abad kedua, hanya bisa dijelaskan oleh fakta bahwa itu mempunyai akarnya dalam
praktek rasuli. (‘History of
the Christian Church’, vol I, hal. 478).
William Barclay - Pada awal abad kedua
hari Sabat telah ditinggalkan dan hari Tuhan diterima sebagai hari Kristen.
‘Awal abad kedua’ berarti tahun 100-an, dan itu sangat
dekat dengan masa kehidupan
rasul Yohanes, yang masih hidup sampai akhir abad pertama. Karena itu hari
Minggu lalu disebut sebagai hari Tuhan.
Wah
1:10 - Pada hari Tuhan aku
dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring,
seperti bunyi sangkakala.
Kata
“Tuhan” di sini dalam Alkitab bahasa
Latin (Vulgata) diterjemahkan “dominica”.
Vulgata - fui in spiritu in dominica
die et audivi post me vocem magnam tamquam tubae
Kata “Dominica” ini dalam bahasa Portugis adalah “Dominggo” dan dalam bahasa Melayu
disebut “Dominggu” yang akhirnya
menurunkan kata “Minggu” dalam bahasa Indonesia. Jadi hari Minggu itu
artinya adalah hari Tuhan. Dan karena itu juga nama “Dominggo” atau “Dominggus” artinya
adalah Tuhan / Tuan.
Perhatikan juga bahwa kata “hari Tuhan” di sini tidak menunjuk pada semua hari melainkan hanya
satu hari saja yakni hari Minggu yang adalah hari kebangkitan Tuhan. Karena itu
salahlah jika anak-anak Sekolah Minggu diajarkan lagu :
Hari Senin, hari
S’lasa harinya Tuhan…harinya Tuhan,
Hari Rabu, hari
Kamis harinya Tuhan…harinya Tuhan,
Hari Jumat harinya
Tuhan, hari Sabtu harinya Tuhan
Hari Minggu, semua
hari, harinya Tuhan.
Selanjutnya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)