16 April 2013

SARDIS : GEREJA YANG HAMPIR MATI (1)

By. Esra Alfred Soru



Setelah melewati waktu yang cukup panjang, akhirnya kita bisa melanjutkan serial khotbah tentang 7 jemaat di Wah 2-3. Tahun lalu kita sudah membahas 4 jemaat yakni Efesus, Smirna, Pergamus dan Tiatira dan sekarang kita akan membahas jemaat yang kelima yakni jemaat Sardis. Mari kita baca teksnya :

Wah 3:1-6 – (1) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! (2) Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. (3) Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu. (4) Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu. (5) Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya. (6) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Saya akan membahas jemaat Sardis ini dalam beberapa point penting:

I.      KOTA DAN JEMAAT SARDIS.

Sudah saya jelaskan kali lalu bahwa 7 jemaat yang dibicarakan di Wah 2-3 ini adalah jemaat-jemaat yang berada di kota-kota di propinsi Asia Kecil yakni negara Turki sekarang ini. Jadi Sardis juga adalah salah satu kota di negara Turki modern sekarang ini (sekarang bernama kota Sart). Kota Sardis ini adalah kota yang terletak kira-kira 40 km di sebelah selatan kota Tiatira. 




Kejayaan kota Sardis sudah dimulai sejak tahun 700 SM di mana kota ini menjadi kota perdagangan yang aktif dan sangat kaya dan adalah ibukota Kerjaan Lydia yang menguasai Yunani dan sekitarnya. Yang menarik adalah bahwa kota ini terletak di atas gunung yang terjal.

William BarclaySardis terletak di tengah-tengah dataran dari lembah Sungai Hermus. Di bagian utara dari dataran ini menjulang punggung Gunung Tmolus yang panjang; dari punggung gunung ini serangkaian bukit bermunculan seperti taji ayam, masing-masing membentuk dataran tinggi yang sempit. Di atas salah satu taji-taji ini, pada ketinggian seribu lima ratus kaki, berdirilah Sardis yang asli. Jelaslah posisi ini menjadikan Sardis sangat sulit diserang. Sisi-sisi punggung Gunung Tmolus terjal dan licin; dan satu-satunya daerah yang mungkin untuk memasuki Sardis hanya ada di bagian pertemuan antara taji bukit dan punggung gunung. Bahkan daerah ini keras dan curam. Orang mengatakan bahwa Sardis berdiri bagaikan menara pengawas berukuran raksasa yang menjaga lembah Hermus. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu 1-5, hal. 166-167).

Simon Kistemaker - Jurang yang curam melindungi kota ini sehingga tidak dapat didaki. Demikianlah Jurang itu menjadi mekanisme pertahanan yang hebat bagi benteng itu. Sekeliling benteng itu terdapat tebing-tebing yang hampir tegak lurus.



 
Kota ini sering dijadikan tempat pertemuan para pembesar kerajaan.

Eddy Fances – Sardis juga disebut sebagai "Benteng raksasa" yang mengawasi lembah Hermus, karena letak geografisnya yang dikelilingi gunung tinggi, sehingga sulit diserang musuh. Kota ini sering dijadikan tempat pertemuan para raja, pejabat militer, dan para pedagang. (Wahyu Kepada Rasul Yohanes, hal. 73).

Raja yang terkenal dari Sardis adalah raja Croesus yang sangat kaya raya. Dan juga kota Sardis adalah kota yang sangat kaya. Di kota ini ada pabrik kain dan pakaian dari bulu domba. Tapi yang lebih terkenal dari Sardis adalah emasnya karena sungai Pactolus yang mengalir melalui kota Sardis ternyata pasirnya mengandung emas yang berlimpah ruah.

Simon Kistemaker - Bahkan alam sendiri memberi sumbangsih bagi kota Sardis, karena Herodutus menulis mengenai Sungai Pactolus yang mengalir melalui kota ini, “Arusnya yang turun dari gunung Tmolus dan membawa sejumlah debu emas ke Sardis, mengalir langsung menuju tempat-tempat pemasaran di kota itu.”

Karena itu di Sardis juga terdapat industri pembuatan logam emas.

Selanjutnya....





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)