Yoh 1:45-47a – (45)
Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah
menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi,
yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." (46) Kata Natanael kepadanya:
"Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" (47) Kata Filipus
kepadanya: "Mari dan lihatlah!" ….”
Kita sudah melihat beberapa
teladan penting dari Filipus dalam part 1-2 dan sekarang pada part 3 ini saya
ingin mengajak kita melihat lagi satu teladan dari Filipus yakni :
FILIPUS MEMPUNYAI PENGERTIAN YANG CUKUP
TENTANG FIRMAN TUHAN.
Sekarang perhatikan kata-kata
Filipus kepada Natanael ini lagi :
Yoh 1:45 - Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah
menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi,
yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."
Kata “disebut” di sini sebenarnya
adalah “ditulis’.
NIV - the one Moses wrote about in the Law, and
about whom the prophets also wrote
(orang tentang siapa Musa menuliskan dalam Taurat, dan
tentang siapa nabi-nabi juga menuliskan).
Bahwa Musa menulis tentang Yesus
nampak dari ayat-ayat berikut :
Kej 3:15 – Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara
keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan
meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.
Keturunan perempuan di sini jelas
menunjuk pada Kristus.
Kej 22:18 - Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat
berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."
Yesuslah keturunan Abraham yang
menjadi berkat bagi semua bangsa.
Gal 3:16 - Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada
keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya"
seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu",
yaitu Kristus.
Kej 49:9-10 – (9) Yehuda adalah seperti anak singa:
setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia
meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah
yang berani membangunkannya? (10) Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari
Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia
datang yang berhak atasnya,
maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.
Jelas ini menunjuk pada Yesus
karena Yesus berasal dari suku Yehuda dan gelar-Nya adalah “Singa dari Yehuda”
Wah 5:5 - Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau
menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu
tunas Daud, telah menang,…."
Ul 18:15,18 – (15) Seorang nabi dari
tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan
dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu
dengarkan. (18) seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara
mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia
akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.
Ada
sebagian orang Islam yang menafsirkan bahwa ini nubuatan tentang Muhammad tapi
jelas ini tafsiran yang salah. Kata-kata “dari
tengah-tengahmu” jelas menunjukkan bahwa nabi ini akan muncul dari bangsa Israel.
Dan kata-kata “dari antara
saudara-saudaramu” jelas menunjuk pada salah satu dari suku-suku Israel
dan ini mengarah kepada Yehuda yang adalah garis keturunan bagi Yesus.
Lalu bahwa nabi-nabi telah
menulis tentang Yesus nampak lewat banyak ayat seperti Yes 7:14; Yes 9:5-6; Yer 23:5, dll. Nah,
ketika Filipus berkata kepada Natanael : "Kami
telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para
nabi”, tentulah ia mengacu pada nubuatan-nubuatan ini. Perhatikan ini,
bahwa Filipus tahu tentang hal ini, menunjukkan bahwa ia adalah orang yang
belajar Firman Tuhan (Perjanjian Lama). Jika tidak, bagaimana ia bisa
mengatakan demikian kepada Natanael?
Matthew Henry – Betapa beruntungnya dia karena begitu
mengenal kitab Perjanjian Lama, yang membantu mempersiapkan pikirannya untuk
menerima terang Injil, dan membuat terang itu masuk dengan lebih mudah…Filipus
telah mempelajari hal-hal ini, dan pikirannya penuh dengan hal-hal tersebut,
dan ini membuatnya siap menyambut Kristus. (Injil Yohanes 1-11, hal.
73).
Filipus adalah seorang Yahudi dan
Kitab Suci agama Yahudi adalah Perjanjian Lama. Dan sebagai orang Yahudi, ia
memang tekun mempelajari Kitab Sucinya. Perhatikan bahwa ayat-ayat yang
diungkapkan di atas masih bersifat nubuatan sehingga itu tidak seberapa jelas
menunjuk pada Yesus dibandingkan dengan kita memahaminya setelah adanya
Perjanjian Baru. Meskipun demikian kelihatannya Filipus memahaminya dengan
baik. Sekarang bagaimana dengan saudara? Saudara adalah orang Kristen, dan
Kitab Suci Kristen adalah Alkitab (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru). Apakah
saudara tekun mempelajari Alkitab atau tidak? Ada
begitu banyak orang Kristen yang hanya memikul nama Kristen tetapi tidak pernah
belajar Alkitab dengan baik. Itulah sebabnya pengertian mereka tentang Firman
Tuhan sangat minim dan kacau balau. Dan juga begitu gampang disesatkan dengan
rupa-rupa angin pengajaran. Tidak demikian dengan Filipus. Ia adalah orang yang
tekun belajar Firman Tuhan. Dan sikap seperti ini memang seharusnya ada dalam
diri setiap orang Kristen.
Maz 1:2 - tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan
Taurat itu siang dan malam
Maz 119:97 - Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari
Pertanyaan saya adalah, sudah
berapa lama anda menjadi orang Kristen? Dan dengan waktu yang begitu lama,
sampai di mana tingkat pemahaman anda terhadap Firman Tuhan/Alkitab? Saya
berbicara tentang pemahaman Alkitab dan bukan soal menghafal. Kalau sekedar
menghafal saja banyak orang bisa tetapi yang menjadi tekanan di sini adalah
memahaminya. Ingat menghafal tanpa memahami maknanya tidak ada gunanya.
Ada
suatu cerita tentang zaman Napoleon. Pada zaman Napoleon menjadi kaisar
Perancis, maka Perancis sangat berkuasa. Ini menyebabkan ada banyak orang-orang
yang bukan orang Perancis yang mau menjadi tentara Perancis. Suatu hari, di
suatu pasukan ada orang non Perancis, dan diberitahukan kepada komandannya
bahwa beberapa hari lagi Napoleon akan datang untuk memeriksa pasukannya.
Komandan itu tahu bahwa sekalipun Napoleon mau menerima orang-orang non
Perancis masuk menjadi tentaranya, tetapi ia tidak senang kalau orang itu tidak
bisa berbahasa Perancis. Ia tahu juga bahwa tentara non Perancis dalam
pasukannya itu tidak bisa berbahasa Perancis sama sekali. Untuk menyenangkan
Napoleon, ia memutuskan untuk memberikan ‘kursus kilat’ kepada tentaranya
tersebut. Ia lalu memanggil tentara itu, dan berkata: kalau Napoleon datang
memeriksa pasukan, ia selalu menanyakan 3 pertanyaan yang sama persis, dengan
urut-urutan yang persis juga. Pertanyaan pertama: “Berapa usiamu?”. Pertanyaan kedua: “Sudah berapa tahun kamu menjadi tentara?”. Dan pertanyaan ketiga: “Apakah kamu ikut dalam pertempuran di kota A atau kota
B?” Sekarang kamu harus menghafal jawabannya dalam bahasa Perancis. “Berapa usiamu?” Tentara itu menjawab: “Dua
puluh tiga tahun”. Komandan
berkata: “Dua puluh tiga tahun dalam
bahasa Perancisnya adalah ini (dia
ucapkan dalam bahasa Perancis)”. “Berapa lama kamu menjadi tentara?”.
Tentara itu menjawab: “Tiga tahun”.
Komandan berkata: “Tiga tahun, dalam
bahasa Perancis adalah ini (dia
ucapkan dalam bahasa Perancis)”.
Lalu, “Kamu ikut perang di kota A atau kota
B?”. Tentara itu menjawab: “Dua-duanya!”.
Komandan berkata: “Dua-duanya dalam
bahasa Perancis adalah ini (dia
ucapkan dalam bahasa Perancis)”.
Sekarang kamu hafalkan ketiga kalimat itu, dan jawab Napoleon dalam bahasa
Perancis kalau dia memeriksa pasukan kita. Berhari-hari tentara itu
menghafalkan tiga kalimat pendek itu dalam bahasa Perancis. Akhirnya tiba
harinya Napoleon datang untuk memeriksa pasukan itu. Pada waktu melihat tentara
itu, Napoleon lalu bertanya. Tetapi di luar kebiasaannya, ia menanyakan
pertanyaan kedua lebih dulu. “Berapa lama
kamu menjadi tentara?”. Tentara itu menjawab dalam bahasa Perancis yang ia
hafalkan: “Dua puluh tiga tahun”.
Napoleon menjadi heran. Orang ini kelihatannya masih muda, kok bisa sudah jadi
tentara selama 23 tahun? Ia lalu bertanya:
“Berapa usiamu?”. Tentara itu menjawab: “Tiga
tahun”. Napoleon menjadi marah dan bertanya dengan membentak: “Yang gila kamu atau saya?”. Dan tentara
itu menjawab dengan bangga: “Dua-duanya!”.
Beberapa saat yang lalu PM
(Perdana Menteri) Mori diberi kursus dasar tentang bahasa Inggris sebelum dia
berkunjung ke Washington
untuk menemui Presiden Barak Obama. Sang instruktur berkata kepada PM. Mori : “Ketika kamu bertemu presiden Obama,
katakanlah kepadanya ‘how are u”? Dan tuan Obama akan berkata padamu ‘I am fine, and you?’ Saat itu kamu
harus berkata ‘me too’. Mori senang
karena ternyata itu sederhana sekali. Ketika Mori bertemu dengan Obama, ia
keliru mengatakan ‘who are you?’ (seharusnya
how are you?). Obama menjadi kaget
tetapi ia lalu menguasai dirinya dan menjawabnya dengan guyon “Well, I’m Mischelle Husband, haha’. Dan
Mori pun langsung menyambung “me too!”.
Ini
akibatnya kalau hanya hafal tanpa mengerti! Karena itu pikirkan, sudah
seberapa banyak anda memahami Alkitab anda? Gereja kita (GKIN Revival) menyediakan
kesempatan (hampir banyak gereja tidak ada kesempatan seperti ini) untuk
belajar Alkitab seperti kelas Pelajaran Alkitab Mingguan, kelas Pelajaran
Alkitab bulanan, Hermeneutik, dll, di mana saudara akan dituntun untuk memahami
Alkitab dengan lebih baik dan lebih dalam. Mengapa anda tidak mau memanfaatkan
kesempatan ini untuk memperdalam pemahaman tentang Alkitab? Saya memang
bersyukur untuk semua kemajuan yang sudah terjadi dan saya gembira melihat
semangat belajar Firman Tuhan yang tinggi di kalangan jemaat akhir-akhir ini,
tetapi saya merasa bahwa dari segi jumlah itu belum maksimal. Marilah, ambillah
tekad untuk belajar Firman Tuhan dan memahami Alkitab lebih dalam.
Yer 15:16 - Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku
menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan
hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.
Maukah saudara?
AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)