07 Januari 2011

TELAAH TEOLOGIS TERHADAP AJARAN DOKTRIN TRITUNGGALNYA ABUNA PROF. DR. K.A.M.JUSUF RONI (Part 1)

By. Esra Alfred Soru


Pendahuluan.

Pada tanggal 2-3 November 2010 yang lalu di kota Kupang diselenggarakanlah sebuah acara KKR dan Seminar yang menghadirkan pembicara Pdt. Jusuf Roni. Tentu banyak di antara kita yang pernah mendengar nama Pdt. Jusuf Roni, seorang yang pernah populer di kalangan Kristen karena pertobatannya dari seorang Islam yang aktif (bahkan menurut kesaksiannya terlibat aktif dalam penganiayaan terhadap orang Kristen) menjadi seorang Kristen. Ia sempat dipenjara selama 6 tahun sewaktu dia sedang kuliah di Sekolah Tinggi Theologia Institut Injil Indonesia (STT I-3), Batu, Malang. Pendeta Jusuf Roni juga dikenal luas karena begitu banyak kaset khotbah, CD dan buku-buku rohaninya yang dijual di hampir seluruh toko buku Kristen dan terus terang dulu saya adalah seorang pengagum khotbah-khotbah dan buku-bukunya. Dia pertama-tama melayani di Gereja Orthodox Syria, setelah itu keluar dan melayani di Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI), kemudian keluar lagi dan membentuk sinode baru bernama Gereja Kristen Diaspora, lalu kembali lagi ke GKRI, sekarang mendirikan Gereja Kemah Abraham. Saat ini juga dia menjabat sebagai ketua Sekolah Tinggi Theologia “APOSTOLOS” dan Imam al-Kanisah Gereja Kemah Abraham di Jakarta. Jika saya tidak salah, kehadiran Pdt. Jusuf Roni kemarin di wilayah NTT adalah kali ketiganya setelah kali pertama saat saya masih duduk di bangku SD dan kali keduanya saat saya duduk di bangku SMA/SMU.

Ajaran Tritunggalnya Jusuf Roni.

Kehadiran Pdt. Jusuf Roni kali ini di Kupang menarik perhatian saya secara khusus karena memang sudah lama saya mendengar isu tentang miringnya ajarannya tentang doktrin Tritunggal. Saya pun menyempatkan diri untuk hadir dalam acara KKR yang dipimpinnya di hotel Kupang Beach pada tanggal 2 November yang lalu di mana Pdt. Jusuf Roni memberikan khotbahnya yang di Mazmur 120 dengan pembahasannya yang menarik. Memang bagian ini tidak ada hubungan sama sekali dengan doktrin Tritunggal tetapi entah bagaimana hubungannya, tiba-tiba di bagian akhirnya ia pun menyinggung doktrin Tritunggal. Ia lalu menjelaskan doktrin Tritunggal versinya dengan mengatakan bahwa berbicara tentang ketritunggalan Allah itu tidak berbicara tentang keberapaan Allah melainkan kebagaimanaan Allah. Ia lalu menjelaskan bahwa Allahnya orang Kristen itu esa dengan mengutip sejumlah ayat Alkitab lengkap dengan bahasa aslinya seperti Ulangan 6:4 :“SHEMA' YIS'RA'EL ADONAI ELOHEINÛ ADONAI EKHAD” (Dengarkanlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu Esa!). Pdt. Jusuf Roni memberikan penjelasan selanjutnya. “Di dalam Allah yang esa itu ada Roh dan Firman. Roh dan Firman tidak diciptakan oleh Allah, sudah ada dalam kekekalan dan keesaan Allah, dua sifat yang mutlak di dalam diri Allah, harus ada – wajib ada – mustahil tidak ada. Kalau Roh dan Firman diciptakan oleh Allah, berarti Allah sempat tidak punya roh dan Firman, bagaimana Allah yang tidak punya roh bisa menciptakan roh yang menghidupkan, atau kalau tidak punya firman, dengan firman apa Allah menciptakan firman (Segala sesuatu dijadikan oleh firman)”. Pdt. Jusuf Roni dengan begitu bersemangat menjelaskan ini sambil sekali-kali bertanya kepada pendengarnya “Amin?!” dan semua yang hadir juga menyambutnya dengan “Amin!” termasuk pendeta-pendeta yang hadir di sana.

Terus terang saya penasaran dengan penjelasan Jusuf Roni di atas dan takut saya salah memahami apa yang dia maksudkan, saya lalu membeli salah 1 CD khotbahnya yang yang dijual di hotel Kupang Beach berjudul “10 PRINSIP TENTANG TUHAN” yang membahas Injil Yoh 1:1-18. Dengan seksama saya mendengar seluruh khotbah itu yang adalah penjelasan lebih lengkap dari sedikit cuplikan di dalam khotbahnya di hotel Kupang Beach itu, sehingga akhirnya saya benar-benar memahami maksud dari Jusuf Roni yang adalah pandangan teologianya tentang doktrin Tritunggal. Kalau boleh saya rumuskan dalam bahasa yang lebih sederhana, kira-kira ajaran Tritunggalnya Jusuf Roni sebagai berikut : Sejak dari kekekalan ada 1 PRIBADI (bukan 3) yakni pribadi Allah. Karena Allah itu hidup maka pasti di dalam pribadi Allah yang esa itu ada roh. Keberadaan roh di dalam diri pribadi Allah yang esa itu harus ada – wajib ada – mustahil tidak ada. Mengapa? Karena Allah itu menciptakan kita manusia sebagai makhluk yang mempunyai roh. Bagaimana mungkin Allah menciptakan manusia yang mempunyai roh kalau ternyata di dalam diri Allah sendiri tidak ada roh? Bagaimana mungkin yang tidak mempunyai roh menghasilkan sesuatu yang mempunyai roh? Karena itu keberadaan roh di dalam diri Allah itu harus ada – wajib ada – mustahil tidak ada. Selanjutnya, di dalam diri Allah yang esa itu juga ada firman (kata-kata Allah). Sama seperti roh, firman di dalam diri Allah juga harus ada – wajib ada – mustahil tidak ada. Mengapa? Karena Allah menciptakan segala sesuatu dengan firman (kata-kata). Jika Allah tidak mempunyai firman (kata-kata), bagaimana Ia bisa menciptakan segala sesuatu dengan firman (kata-kata)? Jika Ia lalu menciptakan firman (kata-kata) untuk dipakai menciptakan segala sesuatu, lalu dengan firman (kata-kata), apa Ia menciptakan firman (kata-kata), yang menciptakan segala sesuatu itu? Karena itu keberadaan firman (kata-kata), di dalam diri Allah itu harus ada – wajib ada – mustahil tidak ada.

Selanjutnya (dalam CD khotbahnya), dengan mengutip Injil Yoh 1:1 : “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. (Yun. En archeé eén ho Lógos kaí ho Lógos eén prós tón Theón kaí theós eén ho Lógos), Jusuf Roni lalu membahas frase “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah” dan dari kata “Pada mulanya” (Yun. En archeé) ia lalu mengatakan bahwa firman (kata-kata), di dalam diri Allah itu (juga roh) bersifat kekal. Roh dan firman (kata-kata), di dalam diri Allah itu sama kekalnya dengan Allah. Mereka tidak diciptakan karena kalau roh dan firman itu diciptakan Allah maka ada saat di mana roh dan firman tidak ada atau ada saat di mana Allah tidak mempunyai roh dan firman dan ini mustahil. Karena itu sekali lagi roh dan firman di dalam diri Allah itu harus ada – wajib ada – mustahil tidak ada. Bandingkan dengan kata-kata Jusuf Roni dalam Majalah ‘NARWASTU’, bulan Juni 2000 : Jadi Allah itu memiliki Firman juga memiliki Roh. Roh dan Firman adalah dua sifat yang mutlak ada, harus ada, wajib ada, dan mustahil tidak ada. Itu adalah Allah yang kami yakini. ... Yang namanya Allah itu harus ada Roh dan Firman. Kalau Roh dan Firman datang belakangan, dalam arti diciptakan kemudian oleh Allah, berarti Allah sempat tidak punya Roh dan Firman. Jadi sekali lagi Allah yang kami yakini sudah ada Roh dan Firman. Dia Allah yang mutlak dalam keesaan-Nya”. Dan nanti, berdasarkan Yoh 1:14 : “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” (Yun. Kaí ho Lógos sárx egéneto kaí eskeénoosen en heemín kaí etheasámetha teén dóxan autoú dóxan hoos monogenoús pará Patrós pleérees cháritos kaí aleetheías) secara khusus frase “Firman itu telah menjadi manusia” Jusuf Roni lalu berkata bahwa firman yang ada di dalam diri Allah itu lalu menjelma menjadi manusia yang lalu kita kenal sebagai Yesus Kristus. Demikianlah kira-kira ajaran Pdt. Jusuf Roni baik yang saya dengar langsung dari khotbahnya di hotel Kupang Beach maupun dari CD khotbahnya “10 PRINSIP TENTANG TUHAN” dan juga dari beberapa artikelnya baik di internet maupun di majalah.

Menganalisa lebih dalam ajaran Jusuf Roni.

Jikalau kita menelaah dan menganalisa lebih dalam apa yang diajarkan Jusuf Roni ini maka kita melihat bahwa yang diajarkan oleh Jusuf Roni ini adalah bahwa Allah itu pada dasarnya “HANYA MEMPUNYAI 1 PRIBADI/OKNUM SAJA” yang dalam bahasanya Jusuf Roni adalah “DZAT” sehingga Allah itu bukan 3 pribadi/dzat. Di dalam pribadi (dzat) Allah yang satu ini ada roh dan firman (kata-kata). Roh dan firman ini bukan PRIBADI (DZAT) melainkan hanya sifat (HYPOSTASIS) saja. Ini nyata dari kata-katanya yang sudah saya kutipkan di atas yakni : “Di dalam Allah yang esa itu ada Roh dan Firman. Roh dan Firman tidak diciptakan oleh Allah, sudah ada dalam kekekalan dan keesaan Allah, dua sifat yang mutlak di dalam diri Allah, harus ada – wajib ada – mustahil tidak ada!” dan juga dari khotbah Jusuf Roni tertanggal 7 Januari 2005 dengan tema “ALLAH YANG ESA” yang dimuat di dalam situs www.besorahonline.com yang ketika membahas Yoh 1:1 berkata : “Kedua; και ο λογος ην προς τον θεον ”KAI HO LOGOS ÊN PROS TON THEON” kata “bersama-sama” diambil dari kata “PROS” (προς) menunjukkan perbedaan antara Firman sebagai Sifat dengan Allah sebagai Dzat – lebih menunjukkan kebagaimanaan Allah itu– atau cara keberadaan-Nya”. Jadi jelaslah bahwa PRIBADI/OKNUM/DZAT Allah itu hanya satu tetapi Allah yang satu mempunyai SIFAT-SIFAT yakni ROH dan FIRMAN. Dengan demikian ROH dan FIRMAN bukan pribadi/dzat melainkan hanya sifat dari Dzat itu. Berikut ini kata-kata Jusuf Roni dalam Majalah NARWASTU, Juni 2000 : “Karenanya, monoteisme agama Yahudi adalah akar dari monoteisme agama Kristen, itu seharusnya. ... Anak di sini adalah sifat dari Dzat. Bahasa Yunaninya hipostasis dari Ausia. ...”. Dengan demikian juga maka Roh dan FIRMAN itu BUKAN ALLAH melainkan hanya SIFAT ALLAH. Jadi Jusuf Roni percaya bahwa Yesus dalam ke-pra-adaan-Nya sebagai Firman itu bukan Allah, hanya sifat Allah saja dan karena itu sewaktu inkarnasi/penjelmaan, BUKAN ALLAH YANG MENJADI MANUSIA Yesus Kristus melainkan FIRMAN ALLAH YANG MENJADI MANUSIA. Ini jelas dari khotbanya “ALLAH YANG ESA” (7 Januari 2005) yang dimuat di www.besorahonline.com : “Bukan Allah yang menjadi manusia tetapi Firman Allah yang menjadi manusia,…” Juga dari kata-katanya yang dimuat di Majalah ‘NARWASTU’ bulan Juni 2000 : “Jadi firman itu adalah sifat, bukan Allah yang menjadi manusia, tapi firman yang menjadi manusia.

Nah, jikalau Jusuf Roni tidak mempercayai Roh (Roh Kudus) sebagai suatu pribadi/oknum/dzat melainkan hanya suatu sifat (hypostasis), maka bukankah ajaran ini kurang lebih sama dengan ajaran Saksi Yehovah yang juga menolak Roh Kudus sebagai suatu pribadi dan hanya menerima Roh Kudus sebagai suatu kuasa/tenaga aktif dari Allah? Jadi ajaran Jusuf Roni sangat jauh dari keyakinan Kristen pada umumnya dan begitu dekat atau bahkan boleh dikatakan nyaris mirip dengan ajaran Saksi Yehovah. Selanjutnya jika Jusuf Roni hanya mengakui bahwa Yesus dalam ke-pra-ada-an-Nya sebagai Firman Allah (sifat Allah) yang dibedakan dari Dzat Allah, secara logis harus dikatakan bahwa Jusuf Roni sebenarnya tidak mempercayai Firman (yang kemudian ketika berinkarnasi menjadi Yesus) sebagai Allah dan dengan demikian juga Firman (yang kemudian ketika berinkarnasi menjadi Yesus) tidak boleh disembah. Mengapa? Karena Firman hanya SIFAT ALLAH dan BUKAN DZAT ALLAH. Perhatikan kata-kata Jusuf Roni dalam Majalah NARWASTU, bulan Juni 2000 : “Jadi di sini disimpulkan dengan kata lain, bahwa yang disembah adalah Dzat. Dzat itu tidak bisa disamakan dengan apa pun”. Benar kan? Menurut Jusuf Roni Firman hanya sifat Allah bukan Dzat Allah. Dan yang disembah adalah Dzat. Dzat tidak bisa disamakan dengan apa pun termasuk dengan sifat. Jadi Firman/Yesus itu tidak bisa disamakan dengan Allah. Dan karenanya Firman/Yesus tidak boleh disembah. Kalau Firman/Yesus tidak boleh disembah karena Ia bukan Dzat Allah melainkan hanya sifat dari Dzat, berarti secara otomatis Roh Kudus juga tidak boleh disembah karena Roh Kudus itu sama dengan Firman/Yesus yang yang adalah sifat dari Dzat. Nah, kalau Jusuf Roni tidak percaya bahwa Firman adalah Allah sendiri dan juga tidak percaya bahwa Roh Kudus Allah, masih dapatkah kita mengatakan bahwa Jusuf Roni menerima/percaya pada ajaran Kristen tentang doktrin Tritunggal? Sama sekali tidak! Karena itu Jusuf Roni berkata dalam Majalah Narwastu, Juni 2000 di halaman 21-22 : Jadi Allah itu memiliki Firman juga memiliki Roh. Roh dan Firman adalah dua sifat yang mutlak ada, harus ada, wajib ada, dan mustahil tidak ada. Itu adalah Allah yang kami yakini. ... Yang namanya Allah itu harus ada Roh dan Firman. Kalau Roh dan Firman datang belakangan, dalam arti diciptakan kemudian oleh Allah, berarti Allah sempat tidak punya Roh dan Firman. Jadi sekali lagi Allah yang kami yakini sudah ada Roh dan Firman. Dia Allah yang mutlak dalam keesaan-Nya. ... Jadi kita jangan mengatakan Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus”. Perhatikan baik-baik dan renungkanlah kalimat Jusuf Roni yang terkhir itu. Lalu bagaimana pandangan Jusuf Roni terhadap kekristenan yang mempercayai dan menyembah Allah Tritunggal? Simak kata-katanya dalam Majalah Narwastu, Juni 2000 ini : “….telah terjadi pergeseran dalam dunia Kristen yang tidak lagi menyembah Tuhan, yang disembah justru istilah ‘Trinitas’. Istilah Trinitas itulah yang dibela yang dipahami bahkan disembah. Esensinya sudah hilang sama sekali”. Kata-kata Jusuf Roni ini jelas adalah fitnahan. Siapa orang Kristen yang menyembah ISTILAH TRINITAS? Kami bukan menyembah ISTILAHNYA tetapi menyembah PRIBADI-PRIBADI di dalamnya yakni Bapa, Anak dan Roh Kudus. Apakah benar tuduhan Jusuf Roni bahwa kekristenan telah bergeser? Kita lihat nanti dari sisi Alkitab apakah memang kekristenan yang telah bergeser atau dia yang sudah menyimpang dari ajaran yang benar dan alkitabiah. Jadi ajaran Jusuf Roni sebenarnya lebih mirip doktrin Unitarian daripada kekristenan secara umum dengan konsep Trinitariannya. Coba bandingkan ajaran Jusuf Roni yang menolak Firman dan Roh Kudus sebagai pribadi Allah (hanya sifat Allah) dengan Pengakuan Iman Athanasius berikut ini yang saya kutipkan dari bukunya A. A. Hodge “Outlines of Theology’, halaman 117-118 (perhatikan kata-kata/kalimat yang saya cetak tebal dan bergaris bawah) : “3. Tetapi iman Katolik / universal / am adalah ini, bahwa kami menyembah satu Allah dalam tritunggal, dan tritunggal dalam kesatuan. 4. Tidak ada kekacauan / percampuran pribadi-pribadi ataupun pemisahan zat. 5. Karena pribadi dari Bapa adalah satu, dari Anak adalah pribadi yang lain, dan dari Roh Kudus adalah pribadi yang lain. 6. Tetapi dari Bapa, dari Anak, dan dari Roh Kudus ada satu keilahian, kemuliaan yang sama / setara dan keagungan / kuasa yang berdaulat yang sama kekalnya. 7. Apa adanya Bapa itu, demikian juga dengan Anak, dan juga Roh Kudus. 8. Bapa tidak diciptakan, Anak tidak diciptakan, Roh Kudus tidak diciptakan. 9. Bapa itu maha besar, Anak itu maha besar, Roh Kudus itu maha besar. 10. Bapa itu kekal, Anak itu kekal, Roh Kudus itu kekal. 11. Tetapi tidak ada tiga yang kekal, tetapi satu yang kekal. 12. Demikian juga tidak ada tiga (makhluk) yang tidak dicipta, juga tidak tiga yang maha besar, tetapi satu yang tidak dicipta, dan satu yang maha besar. 13. Dengan cara yang sama Bapa adalah maha kuasa, Anak adalah maha kuasa, Roh Kudus adalah maha kuasa. 14. Tetapi tidak ada tiga yang maha kuasa, tetapi satu yang maha kuasa. 15. Demikian juga Bapa adalah Allah, Anak adalah Allah, Roh Kudus adalah Allah. 16. Tetapi tidak ada tiga Allah, tetapi satu Allah. 17. Demikian pula Bapa adalah Tuhan, Anak adalah Tuhan, dan Roh Kudus adalah Tuhan. 18. Tetapi tidak ada tiga Tuhan, tetapi satu Tuhan. 19. Karena sebagaimana kami didorong seperti itu oleh kebenaran Kristen untuk mengakui setiap pribadi secara terpisah / individuil sebagai Allah dan Tuhan; demikian pula kami dilarang oleh agama Katolik / universal / am untuk mengatakan bahwa ada tiga Allah atau Tuhan. 20. Bapa tidak dibuat dari apapun, tidak diciptakan, tidak diperanakkan. 21. Anak itu dari Bapa saja, tidak dibuat, tidak dicipta, tetapi diperanakkan. 22. Roh Kudus itu dari Bapa dan Anak, tidak dibuat, tidak dicipta, tidak diperanakkan, tetapi keluar. 23. Karena itu ada satu Bapa, bukan tiga bapa, satu Anak, bukan tiga anak, satu Roh Kudus, bukan tiga Roh Kudus. 24. Dan dalam tritunggal ini tidak ada yang pertama atau terakhir, tidak ada yang lebih besar atau lebih kecil. 25. Tetapi ketiga pribadi yang sama-sama kekal dan setara di antara mereka sendiri; sehingga mereka semua secara keseluruhan, seperti dikatakan di atas, baik kesatuan dalam tritunggal, maupun tritunggal dalam kesatuan, harus disembah. Inilah Pengakuan Iman yang dipegang gereja Kristen (Protestan dan Katolik) sampai hari ini yang jelas bertentangan dengan ajaran baru dari Abuna Jusuf Roni ini. Terus terang saya sangat sedih ketika melihat Jusuf Roni dengan berapi-api penuh semangat menjelaskan tentang Tritunggalnya dan jemaat yang hadir termasuk pendeta-pendeta Kristen tidak menyadari ajaran miring ini sehingga mereka semua mengaminkan bahkan memuji doktrinnya Jusuf Roni ini. Mungkin tidak ada yang menyimak dengan baik bahwa sepanjang khotbahnya Jusuf Roni kelihatannya menghindari penggunaan kata “Allah” untuk Yesus dan menggantinya dengan kata “Tuhan” saja. Berulang-ulang ketika membaca Alkitab LAI yang ada kata “Allahnya” yang menunjuk pada Yesus, ia lalu menggantinya dengan kata “Tuhan” dan itu muncul dalam khotabhnya di hotel Kupang Beach maupun dalam CD nya yang saya dengar. Ada apa? Orang tidak akan tahu kalau tidak meneliti ajaran Jusuf Roni ini dengan seksama. Menyedihkan sekali! Bersambung….

34 komentar:

  1. Adalah masuk akal kalo Allah itu tidak masuk akal .....tidak ada penjelasan manuasia yang dapat menjelaskan sang pencipta dengan jelas.... lihgt ( jkt )

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lebih tepatnya, Allah di atas akal atau melampaui akal.

      Hapus
    2. klu hakekat ALLAH bisa dijelaskan dgn sempurna oleh pikiran manusia, berarti ALLAH lebih kecil dari otak manusia. ( bukan Allah artinya )

      Hapus
    3. Terkadang dengan pikiran kita yang cacat sering kali mencoba untuk memahami Allah, sehingga setiap pribadi memiliki pengertian sendiri akan Allah. Nah itu sebabnya kalau tidak salah LAI menjual Alkitab selalu ada lampirannya.. Berdoa dulu sebelum membaca supaya Roh kudus memampukan kita untuk memahami maksud dan kehendak-Nya dalam Firman yg kita baca. Agreed "Allah melampaui akal pikiran manusia"

      Hapus
  2. mohon pelajari lebih dalam inti ketritunggalan dan penggunaan istilah dzat dan hypostasis/pribadi/oknum. saya kira anda keliru memahami ketritunggalan dan memahami kotbah jusuf roni. ajaran saksi yehova tidak seperti kotbah jusuf roni itu. silahkan dipelajari juga. salam.

    BalasHapus
  3. Jikalau saya salah, silahkan berikan tanggapan / argumentasinya di sini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. syalom pak pendeta, mungkin saya awam dalam pembahasan Alkitab tapi tertarik untuk merenungkan FirmanNya.. soal tritunggal itupun saya kurang mengerti karena Yesus yang saya kenal tidak hanya tritunggal tetapi banyak nama lain untuk Yesus yang sembah itu bukan hanya Bapa Anak dan Roh Kudus saja contoh nama lain Yesus yang saya kenal dari Alkitab menyebut Yesus sebagai Gembala yang Baik,, Kota Benteng Yang Teguh, Terang dan Garam, Roti Hidup, Jalan kebenaran, Pelita, pokok anggur dll dan ratusan nama lain yang menunjuk pada Pribadi (Esa) Yesus Kristus.. dan saya merasa kita tidak perlu memperdebatkan tentang penaan Allah kita itu seperti shakes phere pernah berkata "Apalah arti sebuah nama, bunga mawar di sebut sebagai bunga melati atau bunga bangkai tetap saja harumnya bunga mawar tetap harum mawar.. jadi intinya bukan bagaimana kita mengenal namaNya saja atau cukup dekat dengan Yesus tapi bagaimana kita bisa konek atau tersambung denganNya supaya kita bisa tahu apa kehendak dan rencanaNYa untuk kita... jangan sampai di hari penghakiman nanti kita berseru2 Yesus2 Tuhanku dan Yesus menjawab siapakah engkau Aku tidak mengenalmu Enyahlah engkau dari hadapanKU.. di akhir jaman ini kita harus konek , tersambung atau intim dengan Allah seperti sepasang pengantin tanpa bicara banyak hanya kontak mata saja kita sudah bisa apa mau Allah dan Allah mengerti apa mau kita.. GBU pak pendeta.. Syalom

      Hapus
  4. Rasanya kurang tepat jika doktrin tritunggal yang dijelaskan oleh Pdt Yusuf Roni sebagai versinya Pdt Yusuf Roni. Justru doktrin ini lah doktrin yang dipercayai oleh Gereja Mula-Mula. Jika ingin tau dimana dan disebut apakah gereja mula-mula tersebut, silahkan telusuri sejarah gereja sampai sebelum gereja Katolik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya bantah ajarannya pakai alkitab. dari sisi alkitab jelas ajarannya salah. kalau gereja mula2 percaya seperti dia berarti gereja mula2 juga menyalahi alkitab? Standard kita adalah alkitab jadi salah / benar harus dilihat dari alkitab bukan dari tradisi.

      Hapus
    2. He... Maaf nampaknya agak aneh ya : "kalau gereja mula2 percaya seperti dia berarti gereja mula2 juga menyalahi alkitab? " Lha yang mengkanonisasi Alkitab itu Gereja Pak. Alkitab ada karena ada Gereja, bukan Gereja ada karna Alkitab.Bagaimana mungkin jika kita hanya berpegang hanya pada Alkitab saja? Sedangkan didalam Alkitab pun dikatakan bahwa kita harus mengikuti Tradisi bukan tradisi. :)

      Hapus
  5. tri tunggal : tiga peran satu pelaku... itu aja !

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi waktu Yesus berdoa, doa pada diri sendiri. Lalu pada saat suara Bapa pada Yesus sewaktu selesai dibaptis, juga ngomong pada diri sendiri. Begitu? Jadi pada waktu disalib, Bapa juga disalib? Roh Kudus juga? Belajarlah alkitab dengan lebih baik bung baru berkomentar.

      Hapus
    2. begini aja bro,gak usah repot
      dlm kejadian Tuhan ciptakan kita segambar dengan Dia kan?
      jd kita harus pelajari dulu keberadaan kita ini
      tolong pisahkan antara tubuh kita,jiwa kita,dan roh kita
      dr situ anda akan mulai mengerti bahwa Tuhan itu satu tp dalam keberadaanNya mempunyai roh dan firman
      roh dan firman bukan sifat tp roh dan firman adalah tuhan itu sendiri
      jiwa dan roh saya jg bukan sifat tetapi jiwa dan roh saya adalah saya,,thanks...JBU

      Hapus
  6. Kesimpulan dari semua ayat-ayat Alkitab tentang Allah adalah di dalam Alkitab, ada tiga pribadi yang berbeda, tetapi memiliki sifat dasar atau esensi (Yunani: ousia, Inggris: substance) yang sama, yaitu sifat dasar atau esensi Allah atau diri Allah. Ketiga pribadi yang dimaksud Alkitab adalah
    Bapa,
    Yesus dan
    Roh Kudus.

    Siapapun sdr yang mangatakan Tritunggal = tiga peran satu pelaku adalah salah besar. Sebaiknya sdr belajar Alkitab dengan benar.
    OZ

    Tuhan mbrkti

    BalasHapus
  7. emang susah dlm membahas istilah TRINITAS sendiri ( istilah itu jg tdk ada dlm alkitab , tapi maknanya ada ) lebih baik kita pakai istilah " TUNGGAL TRI " ( ALLAH ITU SATU TAPI MPY 3 PRIBADI YG AGUNG ) lebih gampang pembahasannya.

    BalasHapus
  8. Saya bangga jadi orang Kristen, karena Tuhannya memang Tuhan beneran terbukti susah sekali memahaminya...

    BalasHapus
  9. ehm lagi - lagi si pendeta kristen bingung terhadap apa yang diimani tentang Yesus, sebelumnya saya mo sedikit cerita saya terlahir dari nenek seorang Yahudi ortodoks kakek saya bergereja di GPIB dengan background luther dan calvinis ayah saya beragama Islam, sedangkan saya beragama Kristen beraliran protestan, tentang keilahian Yesus satu titik berangkatnya jika ingin dipahami yaitu harus tahu sejarah bangsa Yahudi, apa syahadatnya / alifnya / alfa dan omeganya, syahadatnya adalah dari Ul 6: 8: "Syema Israel.... bla, bla" jika dicari ayat yang sama Yesus pernah mengatakan hal yang sama di kitab Markus 12 (percakapan dengan Rabi ttg hukum teringgi)-klo tidak salah- bunyinya: Dengarlah Israel, bla, bla, kasihilah Tuahan Allahmu dengan segenap hatimu, bla, bla, bla. dari sini secara sederhana kita dapat belajar bahwa Allah itu esa. pengertian esa itu bukan tunggal seperti manusia per orang, ingat Dia maha kuasa, Allah itu terdiri dari Roh dan Firman jadi pengertian esa itu yang besar ya tunggal bisa juga kejamakannya berbentuk tunggal, nah siapa Yesus?Dia itu Mesias, Almasih ato Kristus yang dijanjikan oleh Allah Israel dari waktu yang lampau (kita harus baca dari kejadian sampai wahyu). yang kedua, banyak orang pendeta kristen alergi dengan kata Anak, kitab perjanjian baru ditulis oleh orang Yahudi dalam kebudayaan Yunani jadi istilah Anak Allah adalah sebuah istilah zaman itu untuk mengenali suatu obyek. dan secara budaya Yahudi memahami istilah Tritunggal itu seperti ini: Israel itu Anak Allah atau kekasih Allah, Bapa dari orang Israel adalah Allah atao Adonay atao Hasyem nah di dalam diri israel otomatis karena dia menyebut anak Allah berarti ada Roh Allah nah istilah Tritunggal itu sebenarnya ekspresi dari bapa - bapa gereja pada gereja perdana yang saat itu tidak bisa baca tulis namun hanya berjalan dengan iman atau menggambarkannya di dinding - dinding gua karena orang kristen saat itu banyak dianiaya oleh orang Romawi juga orang Yahudi yang menganggap mereka sekte karena memecahkan roti namun menyebut nama Yesus jadi intinya Kristen itu dalah monoteisme sama dengan Yahudi sederhana memahaminya bahwa ALLAH itu esa titik! dan siapa Yesus Dia adalah Almasih Allah itu sendiri (ingat percakapan dengan perempuan samaria, bahwa Allah itu Roh), yang ketiga adalah banyak pendeta itu anti terhadap katolik karena keTritunggalanya tetapi tidak mau belajar dengan rendah hati akan sejarah, maunya ya maunya cuman cari sensasi dengan pertobatan yang selalu dibesarkan apalagi jika si pendeta bertobat dari Islam (maaf saya bukan rasial) wah cepet banyak dah pengikutnya, saran saya jika ada pendeta yang tidak mengakui Yesus sebagai Allah atau Yesua Hamasia dia bukan kristen tetapi jangan juga orang kristen memusuhi, ada baiknya seperti rasul Paulus katakan, jawab dengan kasih tapi tinggalkan dia jika itu tidak membangun tapi menimbilkan perpecahan, Hosana Lord, beri kami kemujuran beri kami keselamatan, GBU

    BalasHapus
  10. Mode (Kota Kupang)16 Januari 2013 pukul 13.45

    Perdebatan atau lebih tepat diskusi tentang tema "trinitas" seyogyanya tidak menciderai maksud dan niat baik kita untuk memahami dengan benar siapakah Allah yang kita sembah. Saya sependapat bahwa Allah kita itu sesuatu yang "super rasional" sehingga sulit bahkan tidak mungkin dapat dipahami dengan sempurna oleh akal kita. Hanya iman kepada Allah yang memungkinkan kita menerima, mengakui dan merasakan kehadiranNya dalam hidup kita. Selamat beriman kepada Allah yang Esa, yang kita kenal dalam Yesus Kristus dan yang menyertai kita dalam Roh Kudus. Amin.

    BalasHapus
  11. Danil (Jakarta) Anda harus benar-benar memahami sejarah latar belakang kekristenan dengan beik terlebih dahullu, saya bukan tidak percaya Alkitab namun Alkitab adalah buatan manusia meski diilhami Roh Kudus,jadi tetap rentan dengan kesalahan,

    Esra : Jikalau manusia mencatat Firman Tuhan yang diilhami oleh Roh Kudus, lalu rentan terhadap kesalahan, lalu yang salah siapa? Tidakkah RK mampu menguasai para penulis Kitab Suci sehingga apa yg mereka catat dijamin kebenarannya?

    =====

    sedikit saja saya luruskan Jusufroni memahami Roh Kudus itu pribadi bukan seperti pengertian anda hanya sebuah kekuatan, kata ( sifat) atau hypostasis,

    Esra : Saya berikan kutipan2 untuk menunjukkan bahwa dia memang tidak percaya RK sebagai pribadi. Anda mengatakan dia percaya RK adalah pribadi tanpa berikan 1 kutipan pun. Lalu anda suruh saya percaya itu?

    =====

    mengenai sifat Tuhan kan sudah dijelaskan harus ada dan mustahil tidak ada sama artinya dikatakan bahwa Allah itu Roh, makanya ada pembedaan antara Roh Yesus dan Roh Kudus,dapat dilihat di dalam kejadian 1 tentang penciptaan dunia roh Kudus itu melayang-layang, artinya Roh itu tidak bisa dipisahkan dari Allah demikian Firman,

    Esra : Bahwa RK tidak dipisahkan tidak berarti tidak bisa dibedakan kan? Jadi mereka tetap pribadi2 yg berbeda.

    ====

    Yesus itu adalah Firman yang menjelma jadi manusia, dan Roh Kudus itu ya pribadi pribadi Allah sendiri,,Bappa, Putra (firman), dan Roh Kudus sederajat sehakekat melekat dalam keesaan, oleh sebab itu Yesus dapat dikatakan Allah itu dalam kepraadaannya, dan dalam keberadaannya

    Esra : Betul. Tapi bukan itu yg diajarkan Yusuf Roni kan?

    BalasHapus
  12. "BENARKAH YESUS PUNYA KUASA DAN KUNCI SURGA".
    Sering Kali Org Kristen Dngan Bangganya Mengatakan Bhwa Yesus Adalah Tuhan Yg Bisa Mnyelamatkan Dan Memasukan Manusia Ke Dlm Surga.
    Bhkan Ada Yg Brkata Kpda Saya Brtobatlah, Yesus Akan Mengampuni Kamu Dan Memasukan Ke Dalam Surga.
    Benarkah,? Mari Kita Bahas.
    Menurut Org Kristen Hanya Yesuslah Jalan Satu-Satunya Menuju Surga
    Yohanes 14 :
    6. "Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
    Jadi Jika Manusia Mau Selamat Dan Masuk Surga, Manusia Harus Briman Dan Yakin Kpda Yesus Sampai Mati..
    Karena Menurut Org Kristen Hanya Iman Kpda Yesuslah Yg Dpt Mnyelamatkan..
    tapi sayang tak ada satupun ayat al-kitab pernyataan Yesus agar manusia bertakwa pada-Nya dan beragama kristen sampai mati...
    Dan Menurut Mereka,, Yesus Mmpunyai Kuasa Dan Kunci Surga Dgn Brpedoman pada pasal..

    BalasHapus
  13. Matius 28 :
    18. Kepadaku Telah Di Berikan Kuasa, Segala Apa Yg Ada Di Sorga Dan Di Bumi.
    Dari Pasal Di atas Di Jelaskan Bhwa Yesus Punya Kuasa Di Surga Dan Di Bumi.
    Karena Itulah Menurut Mereka Yesus Adalah Tuhan,, Karena Hanya Tuhanlah Yg Brkuasa Di Sorga Dan Di Bumi.
    Sayang Org-Org Kristen Hanya Menuruti (Hawa Nafsu), Saja,, Tetapi Tdk Mengunakan (Akal Dan Pikiran), U/ Mencerna Dan Memahami Pasal Diatas..
    Semua Org Yg Brpikirkan Dan Brakal Akan Menolak Bhwa Yesus Adalah Tuhan.
    Karena Pada Pasal Di Atas Di Jelaskan : "Kepada-Ku Telah Di Berikan".
    Di Beri Sudah Tentu Dan Pasti Ada Yg Memberi.
    Artinya : Yesus Bukanlah Tuhan Yg Maha Kuasa Yang Mempunyai Surga,, Karena Masih Ada Yg Lebih Brkuasa Dari Yesus.
    Jadi Pada Uraian Di atas,, Jelaslah Bhwa Yesus Hanyalah Utusan (Tuhan) (Yohanes 5 : 37), Yg Mengajarkan Dan Menunjukan Jalan Keselamatan Dan Menuju Surga, Menurut Pasal (Yohanes 14 : 6).
    Artinya : Jika Org Krirten Benar Mau Brharap Selamat Dan Masuk Surga,, Maka Mereka Harus Mengikuti Ajaran Yesus Untuk "MENYEMBAH DAN BERIBDAH", Kepada Allah Yg Esa/Satu (Islam) (Markus 12 : 29-30,, Ulangan 6 : 4).
    INILAH JALAN KESELAMATAN DAN MENUJU SURGA YANG DI MAKSUD YESUS YAITU MENYEMBAH DAN BERIBADAH KEPADA ALLAH (TUHAN) YANG ESA/SATU....

    Bukan Menyembah Kpdanya Dan Brtuhan Tritunggal Menurut Ajaran Paulus,, Ahli Kitab,, Para Pendta Dan Pembesar Kristen.
    Karena Itu Adalah "JALAN SESAT" Menuju Neraka..
    Dan Di sisi lain Di Bertolak Belakang Bhwa Yesus, Mempunyai Kuasa Dan Kunci Surga.Karena Di Dlm Bibel Di Jelaskan Bhwa Kunci Surga Tidak ada Pada Yesus Lagi Tapi Sudah Di Serahkan Pada Petrus..

    Penyerahan Kunci Surga Kepada Petrus.
    Matius 16 :
    18. Dan Akupun Brkata Kpdamu : Engkau Adalah Petrus, Dan Di Atas Batu Karang Ini Aku Mndirikan Jema'atku, Dan Alam Maut Tidak Dapat Menguasanya.
    19. Kepadamu Akan Ku Serahkan Kunci Kerajaan Sorga,, Apa Yg Kau Ikat Di Dunia Akan Trikat Di Sorga Dan Apa Yg Engkau Lepas Di Dunia Akan Lepas Di Sorga.
    Jika Org-Org Kristen,, Memang Mau Brharap Selamat Dan Masuk Sorga Melalui Agama Kristen.
    Shrusnya Mereka Brharap Dan Minta Kepada Petrus Bukan Yesus..
    Karena Petruslah Yg Memegang Kunci Sorga.!
    Tapi Sayang Petrus Bukanlah Siapa-Siapa (Manusia), Bukan Tuhan Ataupun Rasul Dan Dia Pun Sudah Tiada (Mati)..
    Lalu Siapakah Yg Memegang Kunci Surga Setelah Petrus Mati.?
    Dalam Bibel Di Jelaskan, Bhwa Jauh-Jauh Hari Yesus Menyatakan Bhwa Kerajaan Surga Akan Di Ambil Dari Israel Dan Di Berikan Kpda Bngsa Yg Lain..
    Matius 21 :
    43. Sebab Itu Aku Brkata Padamu,, Bhwa Kerajaan Allah Akan Di Ambil Dari Padamu Dan Di Berikan Ke Suatu Bngsa Lain Yg Akan Mnghasilkan Buah Kerajaan Itu..
    Bangsa Yg Lain Yg Di Maksud Pasal Di Atas,, Tentu Bukan Jepang,, Cina,, Amerika,, Indonesia Dsbnya.
    Tapi Bngsa Yg Di Maksud Itu Adalah Arab,, Karena Dari Bngsa Arablah Allah Mengutus Seorang Nabi (Muhammad), Sbg Rasul-Nya Yg Membawa Kitab Suci (Al-qur'an) Serta Kabar Gembira Dari-Nya..
    Beliau Juga Merupakan Anak Cucu Nabi Ibrahim Dan Keturunan Bani Ismail,, Saudara Bani Israel..
    Dan Nubuat Di atas Di Kuatkan Lagi Dgn Nubuat Yg Lain, Tentang Pengambilan Kerajaan Sorga Dari Israel Karena Kecongkaan Dan Kedegilan Org-Org Israel..
    Ulangan 32 :
    21. Mereka Membngkitkan Cemburu-Ku Dngan Yang Bukan Allah,, Dan Menyakiti-Ku Dgn Brhala Mereka,, SEBAB ITU AKU AKAN MEMBUAT MEREKA CEMBURU DENGAN YANG BUKAN UMAT DAN MENYAKITI HATI MEREKA DENGAN BANGSA YANG BEBAL.
    Perhatikan Pasal Di Atas, "Yang Bukan Umat Dan Bngsa Yang Bebal"..
    Sebelum Kdatangan Nabi Muhammad Saw, Bngsa Arab Adalah Bngsa Yg Trtinggal,, Bodoh,, Dan Miskin Dari Negara-Negara Yg Lainnya.
    Bhkan Org-Org Israel Dan Ahli Kitab Pada Zaman Dahulu, Sering Mengolok-Olok Dan Mengejek Bngsa Arab Dgn Mengatakan : Budak,, Bodoh,, Miskin, Pengembala Dsbnya..

    BalasHapus
  14. Jadi Kesimpulan Dari Penjelasan Di Atas..
    Dan Ini Sejalan Dgn Apa Yg Ada Dlm Bibel.
    Bhwa Surga Yg Di Janjikan Dlm Agama Kristen,, Hanyalah U/ 144.000 Org Dari 12 Suku Israel Dan Nama-Nama Mereka Pun Telah Trtulis Di Atas Pintu Surga (Wahyu 7 : 4-8,, Wahyu 21 : 12-13).
    Dan Bhkan Dlm Bibel Di Jelaskan Bhwa Yesus Hanyalah Juru Selamat Bagi Org-Org Israel Saja (Yohanes 19 : 7).
    Bukan U/ Seluruh Dunia..
    Lalu Apa Kunci Surga Dan Jalan Keselamatan Yg Benar...!."Tiada Tuhan selain Allah yang Esa"

    BalasHapus
  15. Pemahaman Jusuf Roni ttg Tritunggal "begini", pemahaman Esra Soru ttg Tritunggal "begitu"; konon sama-sama meyakini doktrin Tritunggal tapi konsep ttgnya berbeda-beda. Di level puncak saja sdh tidak sepandangan, apatah lagi di level bawah? Boleh jadi peringatan oleh Saksi-Saksi Yehovah (SSY) benar ketika mengatakan bhw Tritunggal "Kristen" adalah doktrin ambigu alias "kambingu" (=kacau balau dan membingungkan)! Mudah saja membuktikan sinyalemen SSY ini. Silahkan berkeliling ke setiap denominasi Kristen dan ajukanlah pertanyaan ke setiap individu: "Apa yg Anda pahami ttg doktrin Tritunggal?" Lalu simak dan buatlah analisis dan kesimpulannya, seperti yg dilakukan Alfred Soru terhadap tulisan dan khotbah Jusuf Roni, maka lihatlah bahwa apa yg dikatakan SSY adalah kebenaran !

    BalasHapus
  16. Yudaisme (Yahudi) pra Kristus bahkan sampai sekarang mengakui Allah itu esa yang bernama YHWH (dibaca: Adonai), sehingga ketika Yesus Kristus datang dan terlibat percakapan bahwa Yesus ada sebelum Abraham sangat sulit untuk diterima oleh orang Israel dalam hal ini ahli Taurat. Yesus adalah Firman Allah(kehendak Allah) yang menjadi manusia bisa dibilang Yesus itu adalah manifestasi Allah sendiri, sehingga siapa yang melihat Yesus sama sudah melihat Bapa. Roh Kudus adalah Roh Allah karena Allah itu wujudnya Roh adanya seperti dikutip dalam percakapan dengan perempuan samaria. Jadi baik Bapa, Yesus dan Roh Kudus adalah Allah itu sendiri yang sering disebut oleh Yesus dengan kata Bapa. Fokus penyembahan kita kepada Bapa atau Allah yang bernama YHWH (dibaca: Adonai) seperti percakapan Yesus dan perempuan samaria bahwa pada hari terakhir Bapa akan mencari penyembah yang benar yang menyembah "BAPA" dalam Roh dan Kebenaran. Menyembah kepada Yesus sama sudah menyembah kepada Bapa.

    BalasHapus
  17. Yudaisme (Yahudi) pra Kristus bahkan sampai sekarang mengakui Allah itu esa yang bernama YHWH (dibaca: Adonai), sehingga ketika Yesus Kristus datang dan terlibat percakapan bahwa Yesus ada sebelum Abraham sangat sulit untuk diterima oleh orang Israel dalam hal ini ahli Taurat. Yesus adalah Firman Allah(kehendak Allah) yang menjadi manusia bisa dibilang Yesus itu adalah manifestasi Allah sendiri, sehingga siapa yang melihat Yesus sama sudah melihat Bapa. Roh Kudus adalah Roh Allah karena Allah itu wujudnya Roh adanya seperti dikutip dalam percakapan dengan perempuan samaria. Jadi baik Bapa, Yesus dan Roh Kudus adalah Allah itu sendiri yang sering disebut oleh Yesus dengan kata Bapa. Fokus penyembahan kita kepada Bapa atau Allah yang bernama YHWH (dibaca: Adonai) seperti percakapan Yesus dan perempuan samaria bahwa pada hari terakhir Bapa akan mencari penyembah yang benar yang menyembah "BAPA" dalam Roh dan Kebenaran. Menyembah kepada Yesus sama sudah menyembah kepada Bapa.

    BalasHapus
  18. kalo boleh aku turut tulis ttg TRITUNGGAL:
    TUHAN itu emang SATU,
    tapi juga punya KUASA ILAHI & FIRMAN.

    IBLIS juga SATU,
    tapi punya SIHIR & MANTRA..!!

    KUASA ILAHI TUHAN itu disebut: ROH KUDUS,
    KUASA JAHAT IBLIS disebut SIHIR.

    FIRMAN itu adalah PIKIRAN TUHAN.
    MANTRA itu adalah PIKIRAN IBLIS.

    jadi:
    ROH KUDUS itu KUASA ILAHI yg keluar dari TUHAN.
    & SIHIR adalah KUASA JAHAT yg keluar IBLIS.

    FIRMAN adalah PERKATAAN/PIKIRAN yg keluar dari TUHAN,
    MANTRA adalah PERKATAAN/PIKIRAN yg keluar dari IBLIS.

    KUASA ILAHI/ROH KUDUS yg belum keluar dari TUHAN adalah TUHAN itu sendiri,
    FIRMAN/PIKIRAN yg belum keluar dari TUHAN adalah TUHAN itu sendiri

    SEBAB:
    perkataan yg belum keluar dari si pengata, artinya perkataan itu adalah si pengata itu sendiri.

    saat TUHAN menjadikan LANGIT & BUMI,
    maka TUHAN cukup BERFIRMAN: jadilah langit & bumi,.!!
    maka KUASA ILAHINYA bersama dg FIRMANNYA akan bekerja bersama-sama menjadikan/melaksanakan PERINTAHNYA..!!

    BalasHapus
  19. Saya selalu sangat takjub setiap kali membaca perdebatan atau diskusi para pakar theologia. betapa mereka selalu bisa membuat iman saya terguncang dan meragukan kebenaran Firman TUHAN, membuat saya marah dan jengkel kepada salah satu pihak, membuat saya bukan semakin yakin melainkan semakin meragukan kebenaran iman saya.

    hanya ini yang dapat saya lakukan untuk mempertahankan iman saya: bahwa Yesus mengasihi saya, dan bahwa Yesus tidak akan membiarkan saya hilang tersesat.

    Entah Alkitab ini benar atau salah terjemahannya, hanya ini yang saya miliki untuk mengenal Yesus. Entah Bapa, Yesus, Roh Kudus itu satu atau tiga pribadi, tapi saya tahu bahwa saya dikasihiNya. entah pendeta yang berkhotbah di mimbar benar atau salah dalam menyampaikan pelayanan Firman namun saya bersyukur bisa bersekutu dan beribadah di gereja.

    bagaimanapun juga, hubungan manusia dengan TUHAN adalah hubungan yang pribadi, yang khas dan berbeda satu denganyang lain, meskipun yang disembah adalah pribadi yang sama. sehingga cara menggambarkan TUHAN pun pasti ada perbedaan.

    saya tidak menentang diskusi theologia. tapi tolonglah agar bila diskusi tersebut dilakukan dihadapan orang awam, dapat diikuti/dibaca oleh yang tidak memiliki latar belakang pendidikan theologi, maka gunakanlah kata-kata yang membangun dan meneguhkan. katakan bahwa walau ada perbedaan cara pandang, cara menafsirkan, tidak sependapat atau menganggap pihak lain keliru, namun sebenarnya kita sama-sama belajar dan sama-sama belum benar-benar mengenal TUHAN dengan sempurna.

    beri kami ini motivasi untuk tetap membaca Alkitab meskipun ada terjemahan yang mungkin kurang tepat. beri kami keberanian untuk menghampiri TUHAN dan menjalin hubungan pribadi yang akrab meskipun selama kita masih hidup di dunia kita tidak akan pernah bisa mengenalNya denga sempurna. teguhkanlah iman kami. katakanlah bahwa meskipun para pakar theologia banyak berbeda pendapat tentang banyak hal, namun kami dapat percaya bahwa Kristus telah mati untuk menebus dosa kami, dan menyelamatkan kami dari maut.

    BalasHapus
  20. Saya sependapat dengan pak yusuf roni tentang penjelasannya mengenai TRI TUNGGAL.

    BalasHapus
  21. Apakah Tuhan akan bertanya kepada setiap manusia tentang kepribadian diriNya dan bagaimana manusia menjelaskan tentang kepribadian tersebut? Bukankah Dia hanya bertanya tentang apakah kita melakukan kehendakNya dengan percaya kepada Yesus Kristus? Itu saja...jika kita tidak memahami tentang Tritunggal sama seperti kita tidak memahami apa yang menggerakkan otot jantung kita.

    BalasHapus
  22. Pdt Yusuf Roni selalu menegaskan dalam banyak kothbah-kothbahnya bahwa kita harus selalu mengkaji setiap ajaran manusia berdasarkan alKitab. Berdasarkan alKitab di Injil Yohanes 1:1 jelas tertulis: ''Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan FIRMAN ITU ADALAH ALLAH" (penekanan huruf besar oleh saya). Jadi baiklah masing2 kita secara pribadi memutuskan apa yang sepatutnya kita percayai. Amin?

    BalasHapus
  23. TUHAN bisa menjadi manusia, tapi manusia tidak bisa menjadi TUHAN; TUHAN bisa berkata-kata, tapi kata-kata tidak bisa menjadi TUHAN; TUHAN bisa menjadi roh, tapi roh tidak bisa menjadi TUHAN.TUHAN bisa hadir dimana pun dengan wujud yang Dia inginkan tapi Dia tetap TUHAN yang hanya bisa diterima dan dipahami dengan iman. Jangan mecoba memahami TUHAN dengan akal yang terbatas, sebab TUHAN itu tak terbatas. TUHAN itu esa, tak terbatas dan melampaui segala yang ada di alam semesta ini. Allelu Yah

    BalasHapus
  24. Setelah menyimak keseluruhan pendapat dari topik diatas sebagai bahan diskusi saya berkesimpulan bahwa sebahagian besar tidak sependapat dengan pdt yusuf rony dalam pemahaman hakikat tritunggal,, dalam hal ini saya sependapat dengan pelangi kasih ministry,, saya memang bukan dari kalangan kristiani namun pemahaman mengenai tritunggal seyogyianya hemat saya dengan selalu mengacu pada kitab suci sebagai dasar pijakan yang pasti dan dalam hal ini pdt yusuf rony berargumen dengan dasar pemikiran beliau/ menurut hemat beliau berbeda dengan pkm yang bersandar pada alkitab kristiani,, boleh jadi pendapat mayoritas yang mengemuka yang berkembang didalam suatu agama itulah yang benar (mayoritas dalam agama) mungkin hanya agama yang aturan hukumnya pasti keta dan mengikat, cth diluar Islam saat ini kafir, diluar kristiani saat ini meninggalnya ke neraka..karena itu harus diambil garis yang pasti mengenai azas pemahaman akan maksud daru tritunggal ini jika tidak setiap orang bisa berkata orang lain itu bi'dah diantara sesama umat kristiani,,

    BalasHapus
  25. kepada esra. anda bercerita bahwa anda pengagum yusup roni . bahkan sejak kecil anda telah mendengarkan kotbahnya. sekarang ketika anda besar dan telah belajar theologi. anda menjadi cerdas dan berpengetahuan. jujur saja bisa jadi kita adalah orang yg seumuran dan memiliki latar belakang yg sama sama terjun dalam theologi dan perlu anda ketahui bahwa saya pun menangkap hal hal yg janggal dalam kotbah kotbah yusup roni.persis seperti anda..rasanya ingin mengungkapkan kesalahan dalam perkataan beliau.tetapi Firman Allah dalam amsal mengingatkan saya .agar saya tidak lekas lekas berbicara sebelum MENDENGAR.sebab di situlah letak kebodohan kita..dan di satu sisi saya berpikir bahwa sejak dari kita kecil yusup roni telah Belajar theologi. itu artinya tingkat pengetahuan beliau jauh lebih tinggi dari kita. dengan demikian pemahaman beliau jelas lebih tinggi dari kita..bisa di ilustrasikan bahwa beliau telah menamatkan DR .sementara kita baru tamat smp. yg baru mengenal kata Sifat.dan bukan memahami kata sifat.. saran saya sebaiknya anda bertanya kepada beliau langsung.pasti dia menjawab.satu hal lagi masukan buat saudara yg tidak saudara tulis dalam paparan diatas ttg perkataan beliau dalam menutup setiap doa. begini: di dalam nama Yesus Jungjungan Ilahi kami yg Agung kami berdoa amin..jelas bahwa beliau mengakui Yesus adalah Allah.. bukan sifat Allah... nah selamat mencoba..

    BalasHapus
  26. kepada esra. anda bercerita bahwa anda pengagum yusup roni . bahkan sejak kecil anda telah mendengarkan kotbahnya. sekarang ketika anda besar dan telah belajar theologi. anda menjadi cerdas dan berpengetahuan. jujur saja bisa jadi kita adalah orang yg seumuran dan memiliki latar belakang yg sama sama terjun dalam theologi dan perlu anda ketahui bahwa saya pun menangkap hal hal yg janggal dalam kotbah kotbah yusup roni.persis seperti anda..rasanya ingin mengungkapkan kesalahan dalam perkataan beliau.tetapi Firman Allah dalam amsal mengingatkan saya .agar saya tidak lekas lekas berbicara sebelum MENDENGAR.sebab di situlah letak kebodohan kita..dan di satu sisi saya berpikir bahwa sejak dari kita kecil yusup roni telah Belajar theologi. itu artinya tingkat pengetahuan beliau jauh lebih tinggi dari kita. dengan demikian pemahaman beliau jelas lebih tinggi dari kita..bisa di ilustrasikan bahwa beliau telah menamatkan DR .sementara kita baru tamat smp. yg baru mengenal kata Sifat.dan bukan memahami kata sifat.. saran saya sebaiknya anda bertanya kepada beliau langsung.pasti dia menjawab.satu hal lagi masukan buat saudara yg tidak saudara tulis dalam paparan diatas ttg perkataan beliau dalam menutup setiap doa. begini: di dalam nama Yesus Jungjungan Ilahi kami yg Agung kami berdoa amin..jelas bahwa beliau mengakui Yesus adalah Allah.. bukan sifat Allah... nah selamat mencoba..

    BalasHapus

Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)