"Amin" adalah kata Ibrani yang dipakai dalam PL dan ibadah di sinagoge, yang kemudian diteruskan dalam lingkungan Kristen. Dalam Alkitab kata ini tidak hanya untuk mengakhiri doa, yang menunjukkan kesungguhan harapan untuk didengar, tetapi juga semacam persetujuan pada hal-hal itu yang dikehendaki Allah.
Ul 27:16-18 - (16) Terkutuklah orang yang memandang rendah ibu dan bapanya. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: AMIN! (17) Terkutuklah orang yang menggeser batas tanah sesamanya manusia. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: AMIN! (18) Terkutuklah orang yang membawa seorang buta ke jalan yang sesat. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: AMIN!
1 Kor 14:16 - Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan AMIN atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan?
Kata ‘Amin’ ini dari akar katanya berarti "benar, pasti, padat, tentu, ya, atau sungguh-sungguh". Kata ini mempunyai makna yang sangat dalam. Lebih dari sekedar ‘ya’, lebih dari sekedar ‘sungguh-sungguh’. Jadi mungkin tepatnya harus dikatakan ‘sungguh-sungguh ya’. Kata ‘SESUNGGUNYA’ di dalam Kitab Suci Indonesia diterjemahkan dari kata ‘Amen’ ini.
Mat 6:5 - "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya (AMEN) mereka sudah mendapat upahnya.
Mat 8:10 - Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya (AMEN) iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.
Mat 10:42 - Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya (AMEN) ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."
Jadi ‘Amin’ menunjuk pada sesuatu yang sangat sungguh-sungguh. Jika ini diucapkan di akhir doa maka artinya adalah bahwa kita mengucapkan doa kita dengan sungguh-sungguh dari hati (bukan sekedar dari mulut). Semua orang yang tidak mengucapkan doa dari hati yang sungguh-sungguh tidak boleh mengucapkan kata ‘Amin’ ini. Amin!
Salam
Esra Soru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)