Telaah Teologis Atas Buku “ALLAH DALAM ALKITAB & ALQURAN” Karangan Frans Donald (FD)
Esra Alfred Soru
Mat 24:36, Mark 13:32
Mat 24:36 : “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri." (band. Mark 13:32). FD menulis : “Waktu kedatangan Yesus kembali ke dunia hanya diketahuyi oleh Bapa (Allah), bahkan Yesus sendiri tidak tahu. Jika Yesus adalah Allah itu sendiri, ayat ini tentunya tidak akan ada. Sebagai Allah, mustinya dia tahu kapan dia harus datang. Namun, ia mengaku ia tidak tahu. Jelas Yesus bukan Allah (Yahweh)” (hal.41). Sebagaimana dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa ayat ini harus dipahami dalam konteks inkarnasi di mana Yesus sementara menempatkan POSISI-Nya di bawah Bapa. Sebelum inkarnasi, Yesus adalah 1 pribadi dengan 1 hakikat / nature, dan karenanya pada saat itu Ia hanya mempunyai 1 kesadaran / pikiran, yaitu pikiran ilahi. Pada waktu berinkarnasi Yesus mengambil human nature (hakikat manusia) sehingga Ia lalu menjadi 1 pribadi dengan 2 hakekat (hakikat manusia & hakikat ilahi). Karena itu, sejak inkarnasi Ia mempunyai 2 macam kesadaran / pikiran, yaitu pikiran ilahi dan pikiran manusia. Tetapi hanya salah satu saja dari 2 pikiran / kesadaran itu yang timbul. Kalau pikiran ilahi yang timbul, Ia berkata-kata sebagai Allah, sedangkan kalau pikiran manusia yang timbul, Ia berkata-kata sebagai manusia. Kalau pikiran ilahi-Nya yang timbul, Ia menjadi Mahatahu; dan sebaliknya, kalau pikiran manusia-Nya yang timbul, Ia tidak Mahatahu. Kasus Mat 24:36 adalah apa yang timbul dari pikiran manusia-Nya. Pada saat pikiran ilahi-Nya timbul, Ia mensejajarkan diri-Nya dengan Allah Bapa-Nya (Yoh 10:30 dan Yoh 14:7-11), dan Ia menjadi Mahatahu (Mat 9:4 Mat 12:25 Yoh 2:24-25 Yoh 6:64).
Efesus1:3, Wah 3 :2,12.
Efs 1:3 : “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Tentang ayat ini FD menulis : “Rasul Paulus juga ternyata memberikan kesaksian yang bisa cukup mengagetkan para pendeta dan pastur yang terlanjur mengklaim Yesus sebagai Allah. Paulus, rasul Kristus itu, mengatakan bahwa Allah yang dia sembah adalah Allah (Sesembahan) dari Yesus…Tu(h)an Yesus adalah penguasa, pemilik dan majikan kita tetapi dia masih memiliki sesembahan atau Allah. Di kitab dan pasal yang sama ayat ke-17 kembali rasul Paulus menegaskan bahwa Allah yang mereka sembah adalah the God of our lord Jesus Christ, “Allahnya Pimpinan kita Yesus Kristus”. (hal. 39). Jadi menurut FD Yesus bukanlah Allah karena ternyata Yesus juga mempunyai Allah yakni Bapa. Pernyataan dan keberatan semacam ini pastilah tidak akan muncul seandainya FD memahami konsep inkarnasi sebagaimana yang saya jelaskan pada bagian keempat tulisan ini. Sekali lagi, Yesus sementara menempatkan POSISI diri-Nya lebih rendah dari Bapa, wajar saja jika Ia menyebut Bapa sebagai Allah-Nya. Jadi Yesus, pada masa inkarnasi SECARA POSISI lebih rendah dari Bapa tetapi SECARA HAKIKAT tetap setara dengan Bapa. Asal FD tahu saja bahwa pernyataan Paulus dalam Efs 1 :3 di atas sama sekali tidak mengagetkan para pendeta dan pastur Kristen yang memahami konsep inkarnasi dengan baik, kecuali mungkin FD sendiri yang pernah kaget. Meskipun demikian FD mempunyai keberatan terhadap jawaban semacam ini. Ia menulis : ‘Pada suatu kesempatan, ketika penulis mengungkapkan ayat-ayat tersebut pada seorang pendeta Kristen, maka pendeta Kristen itu menjawab demikian, ‘Iya, memang pada saat Yesus menjadi manusia di dunia dia memiliki Allah, tetapi ketika di sorga dia adalah Allah sendiri !....Adakah landasan Alkitabiah untuk pendapat ini ? Dari penyelidikan kami, argumentasi tersebut terbukti keliru. Injil jelas mencatat bahwa di sorga pun Yesus bukanlah Allah (Yahweh) Ayat kuncinya ada di Wahyu 3 :2,12. Latar ayat ini menunjukkan Yesus sudah di sorga…’ (hal.39). FD lalu mengutip Wah 3 :2, 12 : (2) Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. (12) Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru’. Jadi menurut FD, pada masa pasca inkarnasi pun, Yesus tetap bukan Allah, lebih rendah dari Allah karena Dia (di sorga) juga mempunyai Allah. Apa yang dilakukan FD ini sama persis dengan apa yang biasa dilakukan oleh kelompok Saksi Yehovah. Kelemahan mereka adalah bahwa mereka biasa menggunakan ayat-ayat lepas dan menafsirkannya secara harfiah/tekstual di luar konteksnya. Namun kelemahan itu bisa menjadi kekuatan mereka kalau berhadapan dengan umat Kristen yang juga mengerti Alkitab dengan cara yang sama. Kalau membaca Why.3:2,12 janganlah ditafsirkan seakan-akan Yesus (post incarnation) menyebut Allah pada Bapa jadi lebih rendah, sebab dalam Ibr.1:8-9 Bapa menyebut Anak dengan Allah pula : ‘Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran. Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu." bahkan Bapa menyebut Anak dengan Tuhan (Kurios, Ibr.1:10) : Dan: "Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu. Ini tentu dalam konteksnya tidak berarti bahwa Bapa lebih rendah dari Anak bukan? Kelihatannya baik Bapa maupun Anak saling memanggil Allah (Ibr.1:9) selain sebutan Anak dan Bapa (Ibr.1:5). Dari konteks kitab Wahyu sendiri kita mengetahui bahwa Yesus setara dengan Allah (Bapa), di mana nama Bapa dan nama Anak disetarakan sebagaimana kata Wah 14:1 : ‘Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya’. Anak disebut Alfa dan Omega sama dengan Bapa (Wah 1:8; 21:6; 22:13) dan juga yang Awal dan Akhir (Wah 1:17; 2:18; 21:6; 22:13). Baik Anak dan Bapa sama-sama disembah dan dimuliakan. Baik Bapa dan Anak adalah sumber penerangan surgawi (Wah 21:23). Dengan demikian jika Yesus menyebut Bapa sebagai “Allah-Ku” itu tidak berarti bahwa Yesus bukan Allah.
Yesus adalah Allah
Sudah cukup banyak serangan FD terhadap keallahan Kristus, dan dalam beberapa hari ini saya sudah menjawab semua serangan tersebut dan membuktikan bahwa semua dikatakan FD sama sekali jauh dari kebenaran yang sesungguhnya. Di bagian akhir tulisan saya ini akan saya buktikan dari Alkitab bahwa Yesus Kristus adalah Allah. Ia adalah pribadi yang berbeda dari Bapa namun Ia setara dengan Bapa dan mempunyai hakikat yang sama dengan Bapa, yakni Allah. Berikut ini 6 bukti bahwa Yesus adalah Allah
Bukti 1 : Kitab Suci secara eksplisit menyatakan Yesus sebagai Allah.
Bukti pertama bahwa Yesus adalah Allah ialah adanya ayat-ayat Alkitab yang secara eksplisit menyatakan Yesus sebagai Allah. Ayat-ayat ini antara lain Yes 9:5 - “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”. Yes 9:5 berisi nubuatan tentang kedatangan Yesus, di mana Ia disebut sebagai Allah yang perkasa (Ibr : EL GIBOR). Yesus disebut sebagai EL GIBOR, sebutan yang sama yang diberikan juga pada Bapa/Allah Israel (Yes 10:21). Rom 9:5 : “Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!”. Kata ‘Ia’ jelas menunjuk kepada ‘Mesias’ / Yesus. Jadi ayat ini menunjukkan Yesus sebagai Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. 2 Pet 1:1 - “Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus”. 1 Yoh 5:20 : “Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal”. Wah 1:8 : “‘Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.’”. Jelas kata ‘Aku’ di sini menunjuk pada Yesus sesuai keterangan dalam ayat 7. Ayat-ayat lainnya yang menyebut Yesus sebagai Allah secara eksplisit adalah Yoh 1:1; 20:28; Kis 20:28, Fil 2:5b-7, Tit 2:13, Ibr 1 :8 (ayat-ayat ini telah dijelaskan dalam tulisan-tulisan sebelumnya). Jadi Alkitab menyebutkan secara eksplisit bahwa Yesus adalah Allah.
Bukti 2 : Kitab Suci memberikan nama-nama ilahi untuk Yesus.
Alkitab juga memberikan nama-nama ilahi untuk Yesus. Mat 1:23 : “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel’ - yang berarti: Allah menyertai kita”. (Cat : arti sebenarnya adalah ‘God with us’ - Allah dengan kita). 2 Tim 1:10 : “dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa”. Dilihat sepintas lalu, ayat ini tak membuktikan bahwa Ia adalah Allah, karena ayat ini hanya menyatakan Dia sebagai ‘Juruselamat’. Tetapi perlu diketahui bahwa dalam PL, sebutan ‘Juruselamat’ dan ‘Penebus’ / ‘Penolong’ merupakan gelar ilahi yang menunjuk hanya kepada Allah sebagaimana kata Yes 43:3,11 : “(3) Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu. Aku menebus engkau dengan Mesir, dan memberikan Etiopia dan Syeba sebagai gantimu. ... (11) Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari padaKu”. (Lihat juga Yes 44 :6 ; 45 :15 ; Yer 14 :8 ; Hos 13 :4). Menariknya, di dalam PB sebutan-sebutan itu ditujukan kepada Yesus (2Tim 1:10 Tit 1:4 Tit 2:13 Tit 3:6 2Pet 1:11 2Pet 2:20 2Pet 3:18). Ini secara implisit / tidak langsung menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah. Walter Martin berkata : “Banyak kali Yehovah menyatakan keberadaan-Nya sebagai ‘satu-satunya Allah dan Juruselamat’ (Yes 41:4; 43:11-13; 44:6; 45:5; 48:12; dsb.). Ini merupakan bukti yang tidak bisa dibantah, karena Kristus tidak bisa menjadi Juruselamat dan Penebus kita seandainya Ia bukan Yehovah, karena Yehovah adalah satu-satunya Juruselamat (Yes 43:11) (The Kingdom of the Cults, hal 91).
Bukti 3 : Kitab Suci menunjukkan bahwa Yesus adalah YAHWEH sendiri
Yer 23:5-6 - “Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN (YAHWEH) - keadilan kita”. (Band. Yer 33:14-16). Ini jelas adalah nubuat tentang Yesus karena ada gelar ‘Tunas adil bagi Daud’ dalam ay 5 yang adalah gelar bagi Yesus (Yes 4:2; 6:13; 11:1-3; 53:2; Zak 3:8, Wah 5:5; 22:16, dll) dan juga bahwa Ia akan menjadi raja yang bijaksana (ay 5b), dan dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dsb. (ay 6). Sekarang perhatikan bagian akhir dari teks itu, di mana Yesus disebut sebagai ‘TUHAN keadilan’, di mana kata ‘TUHAN’ tersebut dalam bahasa Ibraninya adalah YAHWEH / YEHOVAH. Sebutan ‘ADONAY’ (Tuhan / Lord) bisa digunakan untuk seseorang yang bukan Allah (Mis. dalam Yes 21:8) demikian juga dengan istilah bahasa Ibrani ‘ELOHIM’ [Allah / God(s)], atau istilah bahasa Yunani ‘THEOS’ (Allah), atau istilah bahasa Yunani ‘KURIOS’ (Tuhan), bisa digunakan untuk menunjuk kepada dewa dan bahkan manusia dan setan namun sebutan ‘YAHWEH’ / ‘YEHOVAH’ (TUHAN / LORD) tidak pernah digunakan untuk makhluk lain selain Allah, karena YAHWEH / YEHOVAH adalah nama dari Allah! Karena itu, kalau dalam Yer 23:5-6 Yesus disebut dengan sebutan ‘YAHWEH / YEHOVAH’, maka tidak bisa tidak hal ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah sendiri! Selanjutnya Maz 68:19 : “Engkau telah naik ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan; Engkau telah menerima persembahan-persembahan di antara manusia, bahkan dari pemberontak-pemberontak untuk diam di sana, ya TUHAN Allah. Kata ‘Engkau’ jelas menunjuk kepada ‘TUHAN Allah’, dan kata-kata yang diterjemahkan ‘Tuhan Allah’ ini adalah ‘YAH ELOHIM’, di mana kata ‘YAH’ adalah kependekan dari ‘YAHWEH’. Sekarang mari kita bandingkan dengan Efs 4:8-9 : “Itulah sebabnya kata nas: ‘Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.’ Bukankah ‘Ia telah naik’ berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?”. Jelas bahwa Efs 4:8-9 ini mengutip Maz 68:19 itu dan menerapkannya kepada Yesus. Jadi jelas bahwa Yesus adalah ‘TUHAN Allah’ (YAH ELOHIM) yang dibicarakan dalam Maz 68:19 itu. Bandingkan dengan Wah 1:8 yang juga menyebut Yesus dengan istilah ‘Tuhan Allah’. Yoel 2:32a : “Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN (YAHWEH) akan diselamatkan”. Dalam Perjanjian Baru Yoel 2:32a itu dikutip 2 kali yaitu dalam Rom 10:9-13 dan Kis 21:23 dan dari konteksnya jelas menunjuk pada Yesus. Jadi Yesus adalah Yahweh itu sendiri.
Bukti 4: Kitab Suci menunjukkan bahwa Yesus mempunyai sifat-sifat yang hanya dimiliki oleh Allah
Yesus memiliki sifat-sifat yang hanya dimiliki oleh Allah sendiri seperti kekal (Mikha 5:1b; Yoh 1:1; 8:58; 10:10; 17:5; Ibr 1:11-12; Wah 1:8,17-18; 22:13), suci / tak berdosa (2 Kor 5:21 Ibr 4:15), Mahakuasa, Mahatahu (Mat 9:4 Mat 12:25 Yoh 2:24-25 Yoh 6:64), Mahaada. Ini terlihat dari Yoh 1, yang mula-mula menyatakan bahwa Firman / Yesus itu pada mulanya bersama-sama dengan Allah (Yoh 1:1), tetapi lalu bahwa Firman / Yesus itu lalu menjadi manusia dan diam di antara kita (Yoh 1:14). Tetapi anehnya Yoh 1:18 mengatakan bahwa Firman / Yesus itu masih ada di pangkuan Bapa (lihat juga Mat 18:20 dan Mat 28:20b), tidak berubah (Ibr 13:8).
Bukti 5 : Kitab Suci menunjukkan bahwa Yesus melakukan pekerjaan-pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah
Yesus melakukan hal-hal yang hanya bisa dan boleh dilakukan oleh Allah di makna Ia mencipta (Yoh 1:3,10 Kol 1:16 Ibr 1:2,10), mengampuni dosa (Mat 9:2-7), menghancurkan segala sesuatu (Ibr 1:10-12), membaharui segala sesuatu (Fil 3:21 Wah 21:5), menghakimi pada akhir zaman (Mat 25:31-32 Yoh 5:22,27). Bahwa Yesus akan menjadi Hakim pada akhir zaman, menunjukkan bahwa Ia juga adalah Allah sendiri. Mengapa ? Karena jumlah manusia yang pernah hidup dalam dunia ini sejak dari zaman Adam dan Hawa sampai kedatangan Kristus yang kedua-kalinya adalah begitu banyak. Kalau Kristus bukanlah Allah sendiri, bagaimana mungkin Ia bisa menghakimi begitu banyak manusia itu dengan adil?
Bukti 6 : Kitab Suci memberikan kehormatan ilahi kepada Yesus yang hanya layak diterima oleh Allah
Yoh 5 :23 : ‘supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. Jika Yesus bukan Allah, maka siapakah Dia yang layak menerima penghormatan yang sama seperti penghormatan pada Bapa? Kalau kita menghormati Bapa dengan menyembah Dia, maka jelas bahwa kita boleh, dan bahkan harus, menyembah Yesus. Di samping itu, ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam kaitan dengan persoalan ini: (1) Kitab Suci secara explicit memerintahkan untuk menyembah Yesus. Ibr 1:6 : “Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: ‘Semua malaikat Allah harus menyembah Dia.’”. Jadi Bapa sendiri berkata bahwa malaikat-malaikat harus menyembah Anak / Yesus. Kalau Yesus bukan Allah, adalah sesuatu yang tidak masuk akal bahwa Allah memerintahkan para malaikat untuk menyembah Dia. (2) Kitab Suci menunjukkan fakta bahwa Yesus disembah, dan Yesus mau menerima penyembahan tersebut. Penyembahan terhadap Yesus terjadi di dunia dan di surga. Di dunia Ia pernah disembah oleh para Majus (Mat 2:2,11) bahkan Allahlah yang menuntun para Majus bertemu dengan Yesus. Jelas bahwa Allah berkenan dengan penyembahan yang mereka lakukan terhadap Yesus, dan itu menunjukkan bahwa Yesus memang adalah Allah. Ia disembah orang kusta (Mat 8:2), kepala rumah ibadat (Ma 9:18), murid-murid-Nya (Mat 14:33), perempuan Kanaan (Mat 15 :25), orang banyak (Mat 17 :14) dan masih banyak lagi. Selanjutnya, di surga pun Yesus disembah (Baca Wah 5:6-14). Menariknya, baik Yesus maupun Kitab Suci, tidak pernah menyalahkan orang-orang yang menyembah Yesus ini. Yesus menerima penyembahan itu padahal Ia pernah berkata kepada iblis Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!’ (Mat 4:10). Jika Yesus bukan Allah, maka selain munafik, Ia tidak lebih baik dari iblis karena Ia menerima setiap penyembahan yang diberikan kepada-Nya.
Demikianlah sebagian dari bukti-bukti bahwa Yesus adalah Allah. Ingat, hanya sebagian. Keterbatasan tempat membuat saya tidak dapat mengemukakan semua bukti yang ada. Satu hal yang menarik adalah bahwa ternyata setan pun mengakui bahwa Yesus adalah Allah / Anak Allah (Mat 8:28-32). Karena itu, jika ada orang yang menyangkal bahwa Yesus adalah Allah maka ia lebih ……….(dijawab sendiri). Dalam bukunya FD menulis : “Suatu kebenaran semakin pasti terbukti ‘benar’ jika tidak bisa dibuktikan salah. Dan suatu (yang tampak seperti) kebenaran tidak perlu dipertahankan sedikitpun jika telah terbukti keliru”. (hal. 17). Sepanjang 5 hari ini kita telah melihat bahwa doktrin Yesus Kristus adalah Allah yang dipercayai umat Kristen selama ribuan tahun TIDAK BISA DIBUKTIKAN SALAH. Dengan demikian doktrin ini SEMAKIN PASTI TERBUKTI BENAR. Sebaliknya doktrin FD bahwa Yesus bukan Allah telah terbukti keliru dan karena itu semua doktrin FD hanya TAMPAK SEPERTI KEBENARAN (bukan kebenaran) yang TIDAK PERLU DIPERTAHANKAN SEDIKITPUN. Akhirnya marilah kita tetap berpegang pada iman dan kepercayaan kita atas dasar Kitab Suci sebagaimana yang sudah kita warisi dari para rasul dan bapa-bapa gereja bahwa YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN tanpa diombang-ambingkan dengan berbagai penyesatan dan pemutarbalikan kebenaran yang ada. Tuhan memberkati!
Catatan : FD dalam bukunya telah mencantumkan no HP maupun alamat emailnya (masih aktif) dan bersedia berdiskusi tentang isi bukunya. Karena itu tulisan saya yang diturunkan 5 hari ini di Timex akan segera dikirimkan pada FD (oleh redaksi Timex) dengan harapan agar FD mau memberikan tanggapan baliknya. Kita tunggu saja.
Esra Alfred Soru
Mat 24:36, Mark 13:32
Mat 24:36 : “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri." (band. Mark 13:32). FD menulis : “Waktu kedatangan Yesus kembali ke dunia hanya diketahuyi oleh Bapa (Allah), bahkan Yesus sendiri tidak tahu. Jika Yesus adalah Allah itu sendiri, ayat ini tentunya tidak akan ada. Sebagai Allah, mustinya dia tahu kapan dia harus datang. Namun, ia mengaku ia tidak tahu. Jelas Yesus bukan Allah (Yahweh)” (hal.41). Sebagaimana dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa ayat ini harus dipahami dalam konteks inkarnasi di mana Yesus sementara menempatkan POSISI-Nya di bawah Bapa. Sebelum inkarnasi, Yesus adalah 1 pribadi dengan 1 hakikat / nature, dan karenanya pada saat itu Ia hanya mempunyai 1 kesadaran / pikiran, yaitu pikiran ilahi. Pada waktu berinkarnasi Yesus mengambil human nature (hakikat manusia) sehingga Ia lalu menjadi 1 pribadi dengan 2 hakekat (hakikat manusia & hakikat ilahi). Karena itu, sejak inkarnasi Ia mempunyai 2 macam kesadaran / pikiran, yaitu pikiran ilahi dan pikiran manusia. Tetapi hanya salah satu saja dari 2 pikiran / kesadaran itu yang timbul. Kalau pikiran ilahi yang timbul, Ia berkata-kata sebagai Allah, sedangkan kalau pikiran manusia yang timbul, Ia berkata-kata sebagai manusia. Kalau pikiran ilahi-Nya yang timbul, Ia menjadi Mahatahu; dan sebaliknya, kalau pikiran manusia-Nya yang timbul, Ia tidak Mahatahu. Kasus Mat 24:36 adalah apa yang timbul dari pikiran manusia-Nya. Pada saat pikiran ilahi-Nya timbul, Ia mensejajarkan diri-Nya dengan Allah Bapa-Nya (Yoh 10:30 dan Yoh 14:7-11), dan Ia menjadi Mahatahu (Mat 9:4 Mat 12:25 Yoh 2:24-25 Yoh 6:64).
Efesus1:3, Wah 3 :2,12.
Efs 1:3 : “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Tentang ayat ini FD menulis : “Rasul Paulus juga ternyata memberikan kesaksian yang bisa cukup mengagetkan para pendeta dan pastur yang terlanjur mengklaim Yesus sebagai Allah. Paulus, rasul Kristus itu, mengatakan bahwa Allah yang dia sembah adalah Allah (Sesembahan) dari Yesus…Tu(h)an Yesus adalah penguasa, pemilik dan majikan kita tetapi dia masih memiliki sesembahan atau Allah. Di kitab dan pasal yang sama ayat ke-17 kembali rasul Paulus menegaskan bahwa Allah yang mereka sembah adalah the God of our lord Jesus Christ, “Allahnya Pimpinan kita Yesus Kristus”. (hal. 39). Jadi menurut FD Yesus bukanlah Allah karena ternyata Yesus juga mempunyai Allah yakni Bapa. Pernyataan dan keberatan semacam ini pastilah tidak akan muncul seandainya FD memahami konsep inkarnasi sebagaimana yang saya jelaskan pada bagian keempat tulisan ini. Sekali lagi, Yesus sementara menempatkan POSISI diri-Nya lebih rendah dari Bapa, wajar saja jika Ia menyebut Bapa sebagai Allah-Nya. Jadi Yesus, pada masa inkarnasi SECARA POSISI lebih rendah dari Bapa tetapi SECARA HAKIKAT tetap setara dengan Bapa. Asal FD tahu saja bahwa pernyataan Paulus dalam Efs 1 :3 di atas sama sekali tidak mengagetkan para pendeta dan pastur Kristen yang memahami konsep inkarnasi dengan baik, kecuali mungkin FD sendiri yang pernah kaget. Meskipun demikian FD mempunyai keberatan terhadap jawaban semacam ini. Ia menulis : ‘Pada suatu kesempatan, ketika penulis mengungkapkan ayat-ayat tersebut pada seorang pendeta Kristen, maka pendeta Kristen itu menjawab demikian, ‘Iya, memang pada saat Yesus menjadi manusia di dunia dia memiliki Allah, tetapi ketika di sorga dia adalah Allah sendiri !....Adakah landasan Alkitabiah untuk pendapat ini ? Dari penyelidikan kami, argumentasi tersebut terbukti keliru. Injil jelas mencatat bahwa di sorga pun Yesus bukanlah Allah (Yahweh) Ayat kuncinya ada di Wahyu 3 :2,12. Latar ayat ini menunjukkan Yesus sudah di sorga…’ (hal.39). FD lalu mengutip Wah 3 :2, 12 : (2) Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. (12) Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru’. Jadi menurut FD, pada masa pasca inkarnasi pun, Yesus tetap bukan Allah, lebih rendah dari Allah karena Dia (di sorga) juga mempunyai Allah. Apa yang dilakukan FD ini sama persis dengan apa yang biasa dilakukan oleh kelompok Saksi Yehovah. Kelemahan mereka adalah bahwa mereka biasa menggunakan ayat-ayat lepas dan menafsirkannya secara harfiah/tekstual di luar konteksnya. Namun kelemahan itu bisa menjadi kekuatan mereka kalau berhadapan dengan umat Kristen yang juga mengerti Alkitab dengan cara yang sama. Kalau membaca Why.3:2,12 janganlah ditafsirkan seakan-akan Yesus (post incarnation) menyebut Allah pada Bapa jadi lebih rendah, sebab dalam Ibr.1:8-9 Bapa menyebut Anak dengan Allah pula : ‘Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran. Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu." bahkan Bapa menyebut Anak dengan Tuhan (Kurios, Ibr.1:10) : Dan: "Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu. Ini tentu dalam konteksnya tidak berarti bahwa Bapa lebih rendah dari Anak bukan? Kelihatannya baik Bapa maupun Anak saling memanggil Allah (Ibr.1:9) selain sebutan Anak dan Bapa (Ibr.1:5). Dari konteks kitab Wahyu sendiri kita mengetahui bahwa Yesus setara dengan Allah (Bapa), di mana nama Bapa dan nama Anak disetarakan sebagaimana kata Wah 14:1 : ‘Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya’. Anak disebut Alfa dan Omega sama dengan Bapa (Wah 1:8; 21:6; 22:13) dan juga yang Awal dan Akhir (Wah 1:17; 2:18; 21:6; 22:13). Baik Anak dan Bapa sama-sama disembah dan dimuliakan. Baik Bapa dan Anak adalah sumber penerangan surgawi (Wah 21:23). Dengan demikian jika Yesus menyebut Bapa sebagai “Allah-Ku” itu tidak berarti bahwa Yesus bukan Allah.
Yesus adalah Allah
Sudah cukup banyak serangan FD terhadap keallahan Kristus, dan dalam beberapa hari ini saya sudah menjawab semua serangan tersebut dan membuktikan bahwa semua dikatakan FD sama sekali jauh dari kebenaran yang sesungguhnya. Di bagian akhir tulisan saya ini akan saya buktikan dari Alkitab bahwa Yesus Kristus adalah Allah. Ia adalah pribadi yang berbeda dari Bapa namun Ia setara dengan Bapa dan mempunyai hakikat yang sama dengan Bapa, yakni Allah. Berikut ini 6 bukti bahwa Yesus adalah Allah
Bukti 1 : Kitab Suci secara eksplisit menyatakan Yesus sebagai Allah.
Bukti pertama bahwa Yesus adalah Allah ialah adanya ayat-ayat Alkitab yang secara eksplisit menyatakan Yesus sebagai Allah. Ayat-ayat ini antara lain Yes 9:5 - “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”. Yes 9:5 berisi nubuatan tentang kedatangan Yesus, di mana Ia disebut sebagai Allah yang perkasa (Ibr : EL GIBOR). Yesus disebut sebagai EL GIBOR, sebutan yang sama yang diberikan juga pada Bapa/Allah Israel (Yes 10:21). Rom 9:5 : “Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!”. Kata ‘Ia’ jelas menunjuk kepada ‘Mesias’ / Yesus. Jadi ayat ini menunjukkan Yesus sebagai Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. 2 Pet 1:1 - “Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus”. 1 Yoh 5:20 : “Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal”. Wah 1:8 : “‘Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.’”. Jelas kata ‘Aku’ di sini menunjuk pada Yesus sesuai keterangan dalam ayat 7. Ayat-ayat lainnya yang menyebut Yesus sebagai Allah secara eksplisit adalah Yoh 1:1; 20:28; Kis 20:28, Fil 2:5b-7, Tit 2:13, Ibr 1 :8 (ayat-ayat ini telah dijelaskan dalam tulisan-tulisan sebelumnya). Jadi Alkitab menyebutkan secara eksplisit bahwa Yesus adalah Allah.
Bukti 2 : Kitab Suci memberikan nama-nama ilahi untuk Yesus.
Alkitab juga memberikan nama-nama ilahi untuk Yesus. Mat 1:23 : “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel’ - yang berarti: Allah menyertai kita”. (Cat : arti sebenarnya adalah ‘God with us’ - Allah dengan kita). 2 Tim 1:10 : “dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa”. Dilihat sepintas lalu, ayat ini tak membuktikan bahwa Ia adalah Allah, karena ayat ini hanya menyatakan Dia sebagai ‘Juruselamat’. Tetapi perlu diketahui bahwa dalam PL, sebutan ‘Juruselamat’ dan ‘Penebus’ / ‘Penolong’ merupakan gelar ilahi yang menunjuk hanya kepada Allah sebagaimana kata Yes 43:3,11 : “(3) Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu. Aku menebus engkau dengan Mesir, dan memberikan Etiopia dan Syeba sebagai gantimu. ... (11) Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari padaKu”. (Lihat juga Yes 44 :6 ; 45 :15 ; Yer 14 :8 ; Hos 13 :4). Menariknya, di dalam PB sebutan-sebutan itu ditujukan kepada Yesus (2Tim 1:10 Tit 1:4 Tit 2:13 Tit 3:6 2Pet 1:11 2Pet 2:20 2Pet 3:18). Ini secara implisit / tidak langsung menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah. Walter Martin berkata : “Banyak kali Yehovah menyatakan keberadaan-Nya sebagai ‘satu-satunya Allah dan Juruselamat’ (Yes 41:4; 43:11-13; 44:6; 45:5; 48:12; dsb.). Ini merupakan bukti yang tidak bisa dibantah, karena Kristus tidak bisa menjadi Juruselamat dan Penebus kita seandainya Ia bukan Yehovah, karena Yehovah adalah satu-satunya Juruselamat (Yes 43:11) (The Kingdom of the Cults, hal 91).
Bukti 3 : Kitab Suci menunjukkan bahwa Yesus adalah YAHWEH sendiri
Yer 23:5-6 - “Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN (YAHWEH) - keadilan kita”. (Band. Yer 33:14-16). Ini jelas adalah nubuat tentang Yesus karena ada gelar ‘Tunas adil bagi Daud’ dalam ay 5 yang adalah gelar bagi Yesus (Yes 4:2; 6:13; 11:1-3; 53:2; Zak 3:8, Wah 5:5; 22:16, dll) dan juga bahwa Ia akan menjadi raja yang bijaksana (ay 5b), dan dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dsb. (ay 6). Sekarang perhatikan bagian akhir dari teks itu, di mana Yesus disebut sebagai ‘TUHAN keadilan’, di mana kata ‘TUHAN’ tersebut dalam bahasa Ibraninya adalah YAHWEH / YEHOVAH. Sebutan ‘ADONAY’ (Tuhan / Lord) bisa digunakan untuk seseorang yang bukan Allah (Mis. dalam Yes 21:8) demikian juga dengan istilah bahasa Ibrani ‘ELOHIM’ [Allah / God(s)], atau istilah bahasa Yunani ‘THEOS’ (Allah), atau istilah bahasa Yunani ‘KURIOS’ (Tuhan), bisa digunakan untuk menunjuk kepada dewa dan bahkan manusia dan setan namun sebutan ‘YAHWEH’ / ‘YEHOVAH’ (TUHAN / LORD) tidak pernah digunakan untuk makhluk lain selain Allah, karena YAHWEH / YEHOVAH adalah nama dari Allah! Karena itu, kalau dalam Yer 23:5-6 Yesus disebut dengan sebutan ‘YAHWEH / YEHOVAH’, maka tidak bisa tidak hal ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah sendiri! Selanjutnya Maz 68:19 : “Engkau telah naik ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan; Engkau telah menerima persembahan-persembahan di antara manusia, bahkan dari pemberontak-pemberontak untuk diam di sana, ya TUHAN Allah. Kata ‘Engkau’ jelas menunjuk kepada ‘TUHAN Allah’, dan kata-kata yang diterjemahkan ‘Tuhan Allah’ ini adalah ‘YAH ELOHIM’, di mana kata ‘YAH’ adalah kependekan dari ‘YAHWEH’. Sekarang mari kita bandingkan dengan Efs 4:8-9 : “Itulah sebabnya kata nas: ‘Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.’ Bukankah ‘Ia telah naik’ berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?”. Jelas bahwa Efs 4:8-9 ini mengutip Maz 68:19 itu dan menerapkannya kepada Yesus. Jadi jelas bahwa Yesus adalah ‘TUHAN Allah’ (YAH ELOHIM) yang dibicarakan dalam Maz 68:19 itu. Bandingkan dengan Wah 1:8 yang juga menyebut Yesus dengan istilah ‘Tuhan Allah’. Yoel 2:32a : “Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN (YAHWEH) akan diselamatkan”. Dalam Perjanjian Baru Yoel 2:32a itu dikutip 2 kali yaitu dalam Rom 10:9-13 dan Kis 21:23 dan dari konteksnya jelas menunjuk pada Yesus. Jadi Yesus adalah Yahweh itu sendiri.
Bukti 4: Kitab Suci menunjukkan bahwa Yesus mempunyai sifat-sifat yang hanya dimiliki oleh Allah
Yesus memiliki sifat-sifat yang hanya dimiliki oleh Allah sendiri seperti kekal (Mikha 5:1b; Yoh 1:1; 8:58; 10:10; 17:5; Ibr 1:11-12; Wah 1:8,17-18; 22:13), suci / tak berdosa (2 Kor 5:21 Ibr 4:15), Mahakuasa, Mahatahu (Mat 9:4 Mat 12:25 Yoh 2:24-25 Yoh 6:64), Mahaada. Ini terlihat dari Yoh 1, yang mula-mula menyatakan bahwa Firman / Yesus itu pada mulanya bersama-sama dengan Allah (Yoh 1:1), tetapi lalu bahwa Firman / Yesus itu lalu menjadi manusia dan diam di antara kita (Yoh 1:14). Tetapi anehnya Yoh 1:18 mengatakan bahwa Firman / Yesus itu masih ada di pangkuan Bapa (lihat juga Mat 18:20 dan Mat 28:20b), tidak berubah (Ibr 13:8).
Bukti 5 : Kitab Suci menunjukkan bahwa Yesus melakukan pekerjaan-pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah
Yesus melakukan hal-hal yang hanya bisa dan boleh dilakukan oleh Allah di makna Ia mencipta (Yoh 1:3,10 Kol 1:16 Ibr 1:2,10), mengampuni dosa (Mat 9:2-7), menghancurkan segala sesuatu (Ibr 1:10-12), membaharui segala sesuatu (Fil 3:21 Wah 21:5), menghakimi pada akhir zaman (Mat 25:31-32 Yoh 5:22,27). Bahwa Yesus akan menjadi Hakim pada akhir zaman, menunjukkan bahwa Ia juga adalah Allah sendiri. Mengapa ? Karena jumlah manusia yang pernah hidup dalam dunia ini sejak dari zaman Adam dan Hawa sampai kedatangan Kristus yang kedua-kalinya adalah begitu banyak. Kalau Kristus bukanlah Allah sendiri, bagaimana mungkin Ia bisa menghakimi begitu banyak manusia itu dengan adil?
Bukti 6 : Kitab Suci memberikan kehormatan ilahi kepada Yesus yang hanya layak diterima oleh Allah
Yoh 5 :23 : ‘supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. Jika Yesus bukan Allah, maka siapakah Dia yang layak menerima penghormatan yang sama seperti penghormatan pada Bapa? Kalau kita menghormati Bapa dengan menyembah Dia, maka jelas bahwa kita boleh, dan bahkan harus, menyembah Yesus. Di samping itu, ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam kaitan dengan persoalan ini: (1) Kitab Suci secara explicit memerintahkan untuk menyembah Yesus. Ibr 1:6 : “Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: ‘Semua malaikat Allah harus menyembah Dia.’”. Jadi Bapa sendiri berkata bahwa malaikat-malaikat harus menyembah Anak / Yesus. Kalau Yesus bukan Allah, adalah sesuatu yang tidak masuk akal bahwa Allah memerintahkan para malaikat untuk menyembah Dia. (2) Kitab Suci menunjukkan fakta bahwa Yesus disembah, dan Yesus mau menerima penyembahan tersebut. Penyembahan terhadap Yesus terjadi di dunia dan di surga. Di dunia Ia pernah disembah oleh para Majus (Mat 2:2,11) bahkan Allahlah yang menuntun para Majus bertemu dengan Yesus. Jelas bahwa Allah berkenan dengan penyembahan yang mereka lakukan terhadap Yesus, dan itu menunjukkan bahwa Yesus memang adalah Allah. Ia disembah orang kusta (Mat 8:2), kepala rumah ibadat (Ma 9:18), murid-murid-Nya (Mat 14:33), perempuan Kanaan (Mat 15 :25), orang banyak (Mat 17 :14) dan masih banyak lagi. Selanjutnya, di surga pun Yesus disembah (Baca Wah 5:6-14). Menariknya, baik Yesus maupun Kitab Suci, tidak pernah menyalahkan orang-orang yang menyembah Yesus ini. Yesus menerima penyembahan itu padahal Ia pernah berkata kepada iblis Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!’ (Mat 4:10). Jika Yesus bukan Allah, maka selain munafik, Ia tidak lebih baik dari iblis karena Ia menerima setiap penyembahan yang diberikan kepada-Nya.
Demikianlah sebagian dari bukti-bukti bahwa Yesus adalah Allah. Ingat, hanya sebagian. Keterbatasan tempat membuat saya tidak dapat mengemukakan semua bukti yang ada. Satu hal yang menarik adalah bahwa ternyata setan pun mengakui bahwa Yesus adalah Allah / Anak Allah (Mat 8:28-32). Karena itu, jika ada orang yang menyangkal bahwa Yesus adalah Allah maka ia lebih ……….(dijawab sendiri). Dalam bukunya FD menulis : “Suatu kebenaran semakin pasti terbukti ‘benar’ jika tidak bisa dibuktikan salah. Dan suatu (yang tampak seperti) kebenaran tidak perlu dipertahankan sedikitpun jika telah terbukti keliru”. (hal. 17). Sepanjang 5 hari ini kita telah melihat bahwa doktrin Yesus Kristus adalah Allah yang dipercayai umat Kristen selama ribuan tahun TIDAK BISA DIBUKTIKAN SALAH. Dengan demikian doktrin ini SEMAKIN PASTI TERBUKTI BENAR. Sebaliknya doktrin FD bahwa Yesus bukan Allah telah terbukti keliru dan karena itu semua doktrin FD hanya TAMPAK SEPERTI KEBENARAN (bukan kebenaran) yang TIDAK PERLU DIPERTAHANKAN SEDIKITPUN. Akhirnya marilah kita tetap berpegang pada iman dan kepercayaan kita atas dasar Kitab Suci sebagaimana yang sudah kita warisi dari para rasul dan bapa-bapa gereja bahwa YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN tanpa diombang-ambingkan dengan berbagai penyesatan dan pemutarbalikan kebenaran yang ada. Tuhan memberkati!
Catatan : FD dalam bukunya telah mencantumkan no HP maupun alamat emailnya (masih aktif) dan bersedia berdiskusi tentang isi bukunya. Karena itu tulisan saya yang diturunkan 5 hari ini di Timex akan segera dikirimkan pada FD (oleh redaksi Timex) dengan harapan agar FD mau memberikan tanggapan baliknya. Kita tunggu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)