10 Mei 2013

KRISTUS DI BUMI DAN DI SURGA


By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.

  
Kis 3:21 - Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.


H
ari ini kita kembali memperingati salah satu peristiwa Kristologis yakni kenaikan Kristus ke surga setelah kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Ia menuju surga bukan sebagai suatu tindakan bepergian tetapi suatu tindakan kembali / pulang karena Dia memang berasal dari sana.

Yoh 6:38 - Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

Ini berbeda dengan kita. Untuk kita tidak cocok dikatakan “kembali ke surga” karena sebelumnya kita tidak pernah ada di sana. Untuk kita lebih cocok kalimat “pergi ke surga”.  

Note : Karena itu tidak benar kata-kata dalam sebuah lagu kontemporer yang terkenal : “Ku tak membawa apa pun juga saat kudatang ke dunia, kutinggal semua pada akhirnya, saat kukembali ke surga…”

Mengapa Kristus harus kembali ke surga? Karena misi-Nya di dunia yakni penebusan dosa sudah selesai. Ia datang ke dalam dunia untuk tujuan itu, dan sekarang setelah semuanya selesai, Ia harus kembali pada tempat-Nya yang sesungguhnya yakni sorga. Dan Kristus yang kembali ke sorga itu harus tetap ada di sorga sampai pemulihan segala sesuatu / akhir zaman.

Kis 3:21 - Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.

Ayat ini berarti bahwa Kristus yang naik ke sorga tidak akan pernah kembali ke dunia ini secara jasmani sampai kedatangan-Nya yang kedua kali.

Adam Clarke - Ia telah naik ke surga, ... dan Ia akan terus di sana sampai Ia datang lagi untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

Karena itu jangan percaya segala omong kosong orang yang mengatakan bahwa Yesus sudah datang di sana / di sini kalau dunia belum kiamat.

Mat 24:23-24 – (23) Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. (24) Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.

Kalau hanya sekedar penglihatan tentu bisa tetapi bahwa Ia turun ke dunia dengan tubuh kemuliaan-Nya sebagaimana tubuh yang Ia kenakan setelah bangkit tidak bisa. Dia yang naik ke surga akan tetap tinggal di sana dan tidak akan pernah kembali ke bumi ini hingga satu hari nanti ketika semua mata akan melihat Dia datang dalam awan-awan yang permai.

Wah 1:7 - Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.

Jadi ayat Kis 3:21 menegaskan pada kita bahwa Kristus Juruselamat kita yang sudah naik ke surga itu akan tetap tinggal di surga sampai akhir zaman.

Terkait dengan ini saya akan membandingkan kondisi Kristus sewaktu Ia tinggal di bumi (33 ½ tahun) dan pada saat Ia sudah tinggal / kembali ke surga. 

I.      KRISTUS DI BUMI.

Kalau kita sejenak mengingat kembali kehidupan Kristus di bumi ini maka kita akan dapati bahwa kehidupan-Nya jauh dari apa dikatakan sebagai kaya, aman, nyaman atau mapan. Pertama-tama dari fakta kelahiran-Nya saja kita sudah bisa melihat bahwa Dia lahir dalam situasi yang tidak enak di mana Ia dilahirkan di dalam kandang binatang dan dibaringkan di dalam palungan. (Luk 2:6-7). Di seluruh zaman sangat sedikit orang yang lahir di tempat yang tidak enak seperti ini. Dan pada zaman sekarang boleh dikatakan hampir tidak ada orang yang lahir di tempat binatang seperti yang dialami oleh Yesus.

Selanjutnya Ia dibesarkan dalam sebuah keluarga yang sangat sederhana, jika tidak mau dikatakan dalam keadaan miskin. Dari mana kita tahu ini? Dari persembahan Yusuf dan Maria berupa sepasang burung tekukur / 2 ekor anak merpati.

Luk 2:21-24 - (21) Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibuNya. (22) Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkanNya kepada Tuhan, (23) seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: ‘Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah’, (24) dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.

Seharusnya persembahannya adalah seekor domba dan seekor burung merpati / tekukur. Tetapi mengapa di sini yang dipersembahkan adalah sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati? Ini alasannya :

Im 12:6,8 - (6) Bila sudah genap hari-hari pentahirannya, maka untuk anak laki-laki atau anak perempuan haruslah dibawanya seekor domba berumur setahun sebagai korban bakaran dan seekor anak burung merpati atau burung tekukur… (8) Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk menyediakan seekor kambing atau domba, maka haruslah ia mengambil dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati, yang seekor sebagai korban bakaran dan yang seekor lagi sebagai korban penghapus dosa, dan imam itu harus mengadakan pendamaian bagi perempuan itu, maka tahirlah ia.’”.

Jadi terlihat bahwa orang tua Yesus sendiri kelihatannya miskin sehingga tidak sanggup memberikan korban seekor domba dan karena itu menggantinya dengan 2 ekor burung merpati / tekukur. Jikalau orang tua Yesus hidup miskin, sudah barang tentu Yesus juga hidup dalam kemiskinan.

Kelihatannya ayah-Nya Yusuf sudah meninggal lebih awal sehingga Ia lalu mengambil alih pekerjaan Yusuf sebagai tukang kayu, sebuah profesi yang tidak cukup menjanjikan pada waktu itu.

Mat 13:55 - Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?

Mark 6:3 - Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" …”

Pada waktu Ia sudah menerjunkan diri-Nya dalam pelayanan, Dia berkata :

Luk 9:58 - Yesus berkata kepadanya: ‘Serigala mempunyai liang dan burung mem-punyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya.

Dengan kata lain Dia mau berkata bahwa dalam hal tertentu, kondisi-Nya lebih buruk dari binatang (serigala dan burung).

Matthew Henry – Kita boleh melihat hal ini… sebagai pernyataan tentang keadaan sangat berkekurangan yang dijalani Yesus Tuhan kita dalam dunia ini. Ia bukan saja tidak memiliki kesenangan dan hiasan yang biasanya dimiliki para raja, tetapi bahkan kebutuhan akan tempat tinggal yang dimiliki serigala dan burung-burung pun tidak ada pada-Nya. Lihatlah betapa dalamnya kemiskinan yang dijalani Yesus Tuhan kita demi kita. (Injil Lukas 1-12, hal. 335).   

Respon yang Ia dapat dalam pelayanan-Nya pun tergolong buruk. Orang-orang Yahudi secara umum, termasuk orang sekampung-Nya dan keluarga-Nya juga menolak Dia.

  1. Mereka menganggap Dia kerasukan setan dan gila.
Yoh 7:20; 8:48 – (7:20) Orang banyak itu menjawab: "Engkau kerasukan setan;…” (8:48) - Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: "Bukankah benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?"

Yoh 10:19-20 – (19) Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata: (20) "Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?"

Mark 3:21-22,30 – (21) Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi. (22) Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul,"… (30) Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.

  1. Mereka menganggap Dia penyesat.
Yoh 7:12 - Dan banyak terdengar bisikan di antara orang banyak tentang Dia. Ada yang berkata: "Ia orang baik." Ada pula yang berkata: "Tidak, Ia menyesatkan rakyat."

Luk 23:2 - Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya: "Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami,…

Mat 27:63 - dan mereka berkata: "Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.

  1. Mereka berkali-kali hendak membunuh Dia.
Luk 4:29 - Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.

Yoh 5:18 - Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri…"

Yoh 8:59 - Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
Yoh 10:31 - Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.

Di dalam pengadilan terhadap-Nya, Ia difitnah, ditampar, diolok, dihina, dicaci maki, dicambuk, dsb hingga klimaksnya di atas Golgota Ia disalibkan dengan sangat menggenaskan.

Jikalau kita harus membuat kesimpulan terhadap kehidupan Kristus di bumi ini maka kita dapat mengatakan satu kalimat yakni Kristus di bumi adalah Kristus yang menderita dan terhina.

II.   KRISTUS DI SURGA.

Jika pada bagian I kita sudah melihat Kristus di bumi yakni Kristus yang menderita dan terhina, sekarang kita akan melihat kondisi Kristus di surga pasca kenaikan-Nya. Dalam bagian pendahuluan sudah saya singgung bahwa Kristus naik / kembali ke surga karena misi-Nya di dunia ini sudah selesai. Jikalau dalam masa tugas-Nya di dunia ini Ia harus menderita dan terhina, maka ketika masa tugas itu selesai, Ia harus kembali pada kemuliaan-Nya. Ini nampak dalam kata-kata doa Yesus sendiri kepada Bapa-Nya :

Yoh 17:4-5 – (4) Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya. (5) Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.

Jadi boleh dikatakan bahwa dengan naik-Nya ke surga, Kristus memulai hidup-Nya dalam suatu kondisi dimuliakan.

Yoh 7:39 - “Yang dimaksudkanNya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepadaNya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan”.

Note : Kata ‘dimuliakan’ di sini jelas menunjuk pada kenaikan ke surga. (Yoh 16:7).

Jikalau dalam masa tugas-Nya di dunia Kristus ditampilkan sebagai Ia yang menderita dan terhina, maka setelah naik ke surga, Kristus ditampilkan sebagai Ia yang dimuliakan.

a.      Ia duduk di sebelah kanan Allah.

Mark 16:19 - Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.

Kol 3:1 - Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

Kata-kata “duduk di sebelah kanan Allah” ini tidak boleh diartikan bahwa Yesus beristirahat / bermalas-malasan di surga. Di dalam budaya Timur tempat di sebelah kanan dianggap sebagai tempat terhormat / tertinggi. Jadi jika Yesus di-katakan “duduk di sebelah kanan Allah” artinya adalah Ia mendapat tempat paling terhormat / tertinggi di surga.

Ibr 1:3-4 – (3) “…Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, (4) jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.

Ini suatu kontras yang luar biasa dengan kehidupan-Nya di bumi. Di bumi Ia bahkan tidak mempunyai tempat meletakkan kepala tetapi di surga tempat-Nya adalah yang paling terhormat / tertinggi.

Istilah “duduk di sebelah kanan Allah” juga mengandung ide bahwa segala sesuatu takluk di bawah kaki-Nya.

1 Pet 3:21-22 – (21) ”… oleh kebangkitan Yesus Kristus, (22) yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.

Efs 1:20-22 – (20) …mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, (21) jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. (22) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.

Bandingkan :

Mat 28:18 - Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

Kalau sudah begini, beranikah orang Yahudi mengolok, menghina, menampar, mencaci maki dan berusaha membunuh Dia?

b. Dalam sejumlah penampakan diri-Nya, Ia terlihat sangat mulia.

·     Penampakan diri-Nya pada Paulus.

Kis 22:6-8 – (6) Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku. (7) Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? (8) Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kau aniaya itu.

Kis 26:13-15 – (13) tiba-tiba, ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan teman-teman seperjalananku. (14) Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang. (15) Tetapi aku menjawab: Siapa Engkau, Tuhan? Kata Tuhan: Akulah Yesus, yang kau aniaya itu.

·      Penglihatan Yohanes di pulau Patmos.

Wah 1:12-16 – (12) Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. (13) Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. (14) Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api. (15) Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah. (16) Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

Bandingkan dengan penampilan-Nya di atas gunung yang adalah kemuliaan yang sebenarnya sekalipun pada saat itu belum Ia kenakan.

Mat 17:2 - Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang

·      Perkenalan-Nya pada Jemaat Tiatira.

Wah 2:18 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga

·     Penampilan-Nya dalam perjamuan besar di surga.

Wah 19:11-16 – (11) Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil. (12) Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorang pun, kecuali Ia sendiri. (13) Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah." (14) Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menung-gang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih. (15) Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa. (16) Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."

Kalau sudah begini, beranikah orang Yahudi mengolok, menghina, menampar, mencaci maki dan berusaha membunuh Dia?

c.       Dari sana Ia akan datang untuk menghakimi dunia.

Ini sesuai bunyi Pengakuan Iman Rasuli kita : “Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati”. Tekanan dalam kalimat ini adalah “dari sana” yakni dari surga, dari sebelah kanan Allah itu.

Lalu bagaimana Ia datang dari sana untuk menghakimi dunia?

Mat 16:27 - Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan BapaNya diiringi malaikat-malaikatNya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya”.

Mat 25:31-33 – (31) "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. (32) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, (33) dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

Perhatikan ayat 31 yang mengatakan bahwa SEMUA MALAIKAT akan datang bersama Dia. Ingat khotbah saya tentang Malaikat di mana saya jelaskan bahwa jumlah malaikat itu sangat banyak.

Wah 5:11 - Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa

Note : 1 laksa = 10.000 maka beribu-ribu laksa = 10.000 x beribu-ribu = jutaan / miliaran.

Bayangkanlah bahwa suatu hari nanti langit penuh dengan milyaran malaikat dan Yesus Kristus ada di tengah-tengah sebagai pusat perhatian dari seluruh dunia. Itu sebuah kemuliaan yang luar biasa! Pada saat itu akan terjadi seperti yang dikatakan Paulus :

Fil 2:10-11 – (10) “…dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, (11) dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Begitulah kira-kira gambaran kondisi Kristus setelah Ia naik ke surga. Jikalau kita harus membuat kesimpulan terhadap kehidupan Kristus di surga ini maka kita dapat mengatakan satu kalimat yakni Kristus di surga adalah Kristus yang dimuliakan.

III.   PELAJARAN ROHANI.

Dari 2 point yang sudah bahas ini nampak bahwa sewaktu di bumi Kristus sangat menderita dan terhina tetapi setelah ke surga Kristus sangat mulia dan terhormat. Dan jelas bahwa titik balik dari 2 kondisi yang kontras ini adalah peristiwa kenaikan-Nya ke surga. Dengan kata lain, kenaikan-Nya ke surga adalah akhir dari semua penderitaan / kehinaan-Nya awal dari semua kemuliaan dan kehormatan-Nya.

Charles Ryrie – Kenaikan-Nya ke surga menandai akhir masa penghinaan Kristus dan masuk-Nya ke suatu kemuliaan. (Teologia Dasar 1, hal. 368). 

Ia memang menderita dan terhina di dunia ini tetapi tidak selama-lamanya demikian. Itu hanya sementara waktu (33 ½ tahun). Sebaliknya kemuliaan dan kehormatan yang diterima-Nya di surga bersifat selama-lamanya.

Ibr 10:12 - Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah.

Bagi Kristus, sekarang tidak ada lagi penderitaan, tidak ada lagi penghinaan, tidak ada lagi olokan dan cemohan, tidak ada lagi siksa dan aniaya. Masa penderitaan-Nya telah lewat dan sekarang berganti dengan kemuliaan. Ya, Ia hidup menderita seketika lamanya namun tiba saatnya pemuliaan terjadi dan perendahan serta penderitaan berakhir.

Survei terhadap banyak bagian Alkitab menunjukkan bahwa jalan hidup Kristus ini menjadi pola / contoh bagi kehidupan semua pengikut-Nya. Dalam dunia ini kita hidup dan mengalami banyak persoalan, penderitaan dan pergumulan (orang tua, pemuda, remaja, anak-anak). Namun pengalaman Kristus menjadi pelajaran bagi kita bahwa ada saatnya semua persoalan dan penderitaan itu akan berakhir/ berlalu. Berlalunya persoalan-persoalan / penderitaan-penderitaan itu bisa terjadi di dunia ini seperti yang dialami oleh Ayub. Dia mengalami penderitaan yang hebat di dunia ini tetapi Tuhan memulihkan keadaannya di dunia ini juga.

Ayub 42:12-15 – (12) TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina. (13) Ia juga mendapat tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan; (14) dan anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima, yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh. (15) Di seluruh negeri tidak terdapat perempuan yang secantik anak-anak Ayub, dan mereka diberi ayahnya milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya laki-laki. (16) Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat. (17) Maka matilah Ayub, tua dan lanjut umur.

Tetapi berlalunya persoalan-persoalan / penderitaan-penderitaan itu bisa juga ter-jadi setelah kita mati nanti dan masuk ke dalam surga. Ini dialami misalnya oleh Lazarus dalam kisah Orang Kaya dan Lazarus yang miskin (Luk 16) di mana ia menderita sampai mati tetapi perubahannya baru terjadi setelah dia di surga.

Luk 16:25 - Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.

BIS - Tetapi Abraham menjawab, 'Ingatlah anakku: seumur hidupmu engkau sudah mendapat semua yang baik-baik, sedangkan Lazarus mendapat yang jelek-jelek. Sekarang ia senang di sini, dan engkau sengsara.

Ini pasti! Di surga nanti semua penderitaan, dukacita, air mata, persoalan kita akan berlalu. Saya ingat sebuah lagu yang pernah saya nyanyikan pada waktu saya masih kecil :

“Nanti suatu kali k’lak kesusahan berakhir
Langit t’rang tak berawan dan air mata lenyaplah
S’mua damai s’lamanya di pantai mas yang bahagia
Hari indah penuh girang selamanya.

Oh hari yang mulia, waktu kuketemu Yesus
Dan kulihat wajah-Nya dan anug’rah-Nya ku s’lamat
Waktu Dia pegang tanganku dan tuntunku ke neg’ri t’rang
Hari indah penuh girang selamanya.

Karena itu sebenarnya orang yang mati di dalam Tuhan itu berbahagia karena semua penderitaan mereka berakhir dan mereka masuk dalam kemuliaan yang kekal.

Wah 14:13 – “…"Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."

Pemahaman akan hal ini penting karena ini akan menghindarkan kita dari keputusasaan karena penderitaan-penderitaan di dunia ini. Ingat bahwa se-menderita apa pun kita di dunia ini, ada saatnya semua penderitaan itu akan berakhir dan kita akan menikmati kemuliaan di surga.

2 Kor 4:17 - Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

Inilah pelajaran tentang kehidupan yang bisa kita petik dari pengalaman Kristus. Suatu hari nanti semua badai akan berlalu. Jangan pernah berputus asa! Ingat kata-kata dalam lagu “Tak Pernah Tuhan Janji” (perhatikan yang saya beri warna biru) :

“Tak pernah Tuhan janji hidupmu tak ‘kan berduri
Tak pernah Dia janji lautan tenang
Tetapi Dia berjanji ‘kan selalu sertaku
Dan menuntun jalan hidupku s’lalu

Janji-Nya Dia atur langkahku,
Janji-Nya Dia pegang tanganku
Kubersyukur Tuhan s’lalu p’liharaku
Kutahu satu kali awan gelap ‘kan berlalu
Sang surya bersinar dengan terang
Dan bulan dan bintang menampakkan wajahnya
Haleluya…. Tuhan puaskan jiwaku.

Ya, suatu hari nanti awan gelap akan berlalu dari hidupmu, sang surya bersinar dengan terang, bulan dan bintang memancarkan cahayanya dan semua penderitaanmu akan berlalu. Demikianlah kita akan mengalami seperti yang dialami oleh Kristus. SELAMAT MERAYAKAN HARI KENAIKAN TUHAN YESUS KRISTUS.


- AMIN -







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)