By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.
Wah 3:7-13 – (7) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah
firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia
membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat
membuka. (8) Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu
bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu
tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal
nama-Ku. (9) Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang
menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan
berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka
datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.
(10) Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun
akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia
untuk mencobai mereka yang diam di bumi. (11) Aku datang segera. Peganglah apa
yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu. (12) Barangsiapa
menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak
akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama
kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan
nama-Ku yang baru. (13) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang
dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
S
|
ekarang kita akan membahas jemaat
yang kelima yakni jemaat Filadelfia. Jemaat Filadelfia ini tergolong jemaat
yang baik atau bagus di mana bersama-sama dengan jemaat Smirna, mereka adalah
jemaat yang bebas / lolos dari kecaman atau kritik dari Tuhan Yesus. Dengan
kata lain mereka adalah jemaat yang hanya mendapat pujian dari Tuhan tetapi
tidak ada teguran dan celaan bagi mereka. Kita akan pelajari teks ini dalam
beberapa bagian :
I. KOTA
DAN JEMAAT FILADELFIA.
Sama seperti
kota-kota yang sudah kita bahas, kota
Filadelfia juga ada di wilayah propinsi Asia Kecil yakni di negara Turki modern
sekarang ini. Ia terletak sekitar 50 km sebelah selatan kota
Sardis. Kota Filadelfia ini adalah kota terkecil dari 7 kota
yang disebutkan dalam Wah 2-3 ini. Kota ini didirikan oleh
raja Pergamus yakni Attalus II pada tahun 140 SM. Raja Attalus II ini sangat
mengasihi saudaranya yang bernama Eumenes karena itu ia dikenal sebagai seorang
yang sangat mengasihi saudaranya yang dalam bahasa Yunani disebut “Philadelphos”. Kata “Philadelphos” berasal dari 2 kata
Yunani yakni “Philea” yang berarti
kasih/cinta persaudaraan dan “Adelphos” yang
berarti saudara. Jadi “Philadelphos” artinya orang yang sangat
mengasihi saudaranya. Karena Attalus II ini dikenal sebagai “Philadelphos” maka kota
yang didirikannya itu lalu diberi nama “Philadelphia” yang
dalam bahasa Indonesia disebut Filadelfia. Kota
ini masih ada sampai sekarang yakni kota
Alashehir di Turki.
Sebenarnya kota ini didirikan dengan suatu tujuan khusus yakni untuk
menyebarkan kebudayaan Yunani (terutama bahasa Yunani) ke daerah-daerah
sekitarnya karena itu secara khusus daerah Misia, Lidia dan Frigia yang berbatasan
langsung dengan kota
Filadelfia ini menjadi sasaran utama peyunanian (Helenisasi) yang Filadelfia
ini. Karena tujuan ini maka gerbang kota Filadelfia tetap terbuka sehingga
memungkinkan penduduk Misia, Lidia dan Frigia berinteraksi dengan penduduk Filadelfia
dan dengan demikian kebudayaan Yunani, secara khusus bahasa Yunani dikenal luas
dan kelihatannya tujuan ini berhasil karena pada tahun 19 M seluruh penduduk
Lidia sudah melupakan bahasa asli mereka dan menggunakan bahasa Yunani. Karena
pintu kota Filadelfia yang selalu terbuka untuk
orang-orang / kota-kota sekitarnya, maka Filadelfia dikenal sebagai kota yang pintunya
terbuka.
Simon Kistemaker - Kota ini
adalah sebuah kota dengan pintu yang terbuka melaluinya perdagangan, bahasa
Yunani, dan kebudayaan Yunani tersebar dari Yunani dan Makedonia sampai ke Asia Kecil dan Syria.
Karena itu
tidak kebetulan jika Kristus berbicara kepada gereja Filadelfia :
Wah 3:8 – Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu,
yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun.….”
Tetapi ada
problem besar di kota
ini yakni kotanya terletak pada jalur gempa. Karena itu kota ini seringkali diporak-porandakan oleh
gempa bumi. Gempa yang terbesar terjadi
pada tahun 17 M yang menghancurkan Filadelfia bersama dengan 10 kota lainnya termasuk Sardis.
Orang-orang Filadelfia selalu mengingat hari itu dan menyebutnya dengan
sebutan “HORA TOU PEIRASMOS” (Hari
Pencobaan). Karena itu tidaklah kebetulan jika Yesus berbicara kepada
gereja-Nya :
Wah 3:10 - Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk
tekun menantikan Aku, maka Aku pun
akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas
seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
Karena kota Filadelfia ini seringkali dilanda gempa maka tinggal
di dalam kota
ini sangatlah tidak aman.
William Barclay – Sering kali, ketika gempa bumi besar datang, penduduk
menghadapinya dengan berani dan percaya diri namun goncangan-goncangan kecil
yang terus-menerus terjadi membuat mereka akhirnya menjadi panik. Inilah yang
terjadi di Filadelfia. Strabo menjelaskan situasinya. Goncangan-goncangan keras
tiap hari terjadi. Tembok-tembok rumah menjadi retak. Hari ini satu bagian dari
kota runtuh,
besok bagian lainnya. Kebanyakan penduduk tinggal di luar kota
di dalam tenda-tenda, dan mereka bahkan takut untuk melintasi jalan-jalan di kota sebab takut mati
tertimpa bangunan besar yang runtuh. Orang yang masih berani tinggal di dalam kota dianggap gila;
mereka menghabiskan waktu untuk menopang bangunan yang bergetar dan setiap
beberapa saat lari ke ruang
terbuka untuk menyelamatkan diri. Hari-hari mengerikan di Filadelfia ini tidak
pernah dilupakan sepenuhnya, dan penduduk kota
ini di alam bawah sadarnya selalu berjaga-jaga terhadap getaran-getaran tanah
yang menandakan akan datangnya bencana, siap berlari menyelamatkan diri ke
ruang terbuka. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu 1-5, hal. 186-187).
Jadi penduduk
Filadelfia seringkali lari keluar dari kota
mereka demi keselamatan mereka.
Simon Kistemaker - Karena ketakutan
terhadap terulangnya gempa bumi maka
penduduk kota itu lebih suka tinggal di daerah
luar kota.
Dan tentu ini
menarik bahwa tidak juga kebetulan Tuhan Yesus berkata kepada gereja-Nya :
Wah 3:12 - Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan
sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia
tidak akan keluar lagi dari situ…”
Ketika gempa
bumi menghancurkan kota Filadelfia ini pada
tahun 17 M, Kaisar Tiberius berbaik hati dan membangun kembali kota
ini serta membebaskannya dari pajak seperti yang dilakukannya juga pada kota Sardis. Karena
kebaikan dari Kaisar Tiberius ini sehingga nama kota Filadelfia lalu diubah menjadi “NEO
CAESAREA” (Kota Baru Kaisar) dan nama
ini bertahan sampai 25-30 tahun. Kemudian hari ketika Kaisar Vespasianus
berkuasa, mereka mengganti lagi nama kota
ini menjadi “FLAVIA” sesuai dengan
nama marga dari Vespasianus yakni FLAVIUS (tahun 69-79 M). Nama lengkap dari
Kaisar Vespasianus ini adalah Titus Flavius Sabinus Vespasianus. Jadi kota Filadelfia ini adalah kota yang pernah 2 kali berganti nama dengan
nama yang baru sesuai nama penguasanya (kaisar) sekalipun nama Filadelfia lebih
bertahan lama. Karena itu tidak kebetulan juga kalau Tuhan Yesus berbicara
kepada gereja-Nya :
Wah 3:12 - Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan
sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ;
dan padanya akan Kutuliskan nama
Allah-Ku, nama kota
Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku,
dan nama-Ku yang baru.
Di kota seperti inilah hidup
sebuah gereja Kristen. Kelihatannya mereka bukanlah sebuah gereja besar
melainkan hanya sebuah gereja kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)