Pertanyaan : Apakah roti dan anggur dalam sakramen Perjamuan Kudus adalah benar-benar
tubuh dan darah Kristus atau hanya merupakan simbol dari tubuh dan darah
Kristus saja?
Jawab :
Memang ada 2 pandangan berbeda terkait masalah ini.
Sebagian orang beranggapan bahwa roti dan anggur dalam sakramen Per-jamuan
Kudus benar-benar adalah tubuh dan darah Tuhan Yesus, sedangkan sebagian yang
lain beranggapan bahwa itu bukanlah tubuh dan darah Yesus. Roti tetaplah roti,
anggur tetaplah anggur, itu hanya dipakai sebagai simbol dari tubuh dan darah
Tuhan.
Pandangan yang mengatakan bahwa roti dan anggur
dalam sakramen Perjamuan Kudus benar-benar adalah tubuh dan darah Tuhan Yesus
disebut TRANSUBSTANTIATION (a
change of subs-tance / perubahan zat). Ini adalah pandangan yang dianut
oleh Gereja Katholik di mana mereka percaya bahwa pada saat pastor mengucapkan
kata-kata bahasa Latin: “HOC EST CORPUS MEUM” (This is my body / Inilah TubuhKu), roti dan anggur betul-betul
berubah menjadi tubuh dan darah Kristus. Doktrin ini mulai di-ajarkan pada abad ke 9
oleh seorang yang bernama Radbertus yang mengatakan bahwa pada saat Eucharist, terjadi suatu mujizat di mana
roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus. Transubstantiation
menjadi dogma resmi pada tahun 1059 dan diproklamirkan oleh Paus Innocent III
pada tahun 1215.
Karena pandangan bahwa roti dan anggur dalam sakramen
Per-jamuan Kudus benar-benar adalah tubuh dan darah Tuhan Yesus maka sewaktu
Perjamuan Kudus, tentu anggur (darah Tuhan) mempunyai kemungkinan tumpah lebih
besar daripada jatuhnya roti (tubuh Tuhan) ke lantai. Untuk itu sejak tahun
1414-1415 Council of Constance memutuskan bahwa anggur tidak lagi di-bagikan
kepada jemaat, tetapi hanya untuk pastornya saja. Jadi yang dibagikan kepada
jemaat hanyalah rotinya saja. Keputusan ini diteguhkan oleh Council of Trent
(1545-1563). Dasar pemikiran mereka adalah supaya ‘darah’ Kristus tidak tumpah
dan juga bahwa dalam ‘tubuh’ sudah ada ‘darahnya’. Jadi waktu jemaat me-nerima
‘tubuh’, mereka sebetulnya juga menerima ‘darah’.
Nah, apakah ajaran demikian
benar? Apakah benar bahwa roti dan anggur dalam Perjamuan Kudus itu adalah
benar-benar tubuh dan darah Tuhan?
Selanjutnya....
Selanjutnya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda dan jangan lupa mencantumkan nama dan kota.propinsi tempat anda berdomisili. Misalnya : Yutmen (Jogja)